Apa hal yang paling menyeramkan di dunia ini?
Mungkin jika Zahra ditanya hal itu maka ia akan menjawab bahwa pernikahan beda agama adalah yang paling berat sekligus menyeramkan. Jangankan untuk menjalani, bahkan untuk membayangkannya 'pun Zahra tidak mampu. Namun garis takdir berkata jika jalan ini memang harus Zahra lalui, yaitu menjadi pengantin pengganti untuk atasannya yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Lalu akan seperti apakah kehidupan rumah tangga mereka berlayar? Apakah dalam pelayaran dalam biduk rumah tangga ini mereka akan menemui pelangi, atau justru rintangan badai yang akan mereka jalani? Ikuti kisah selengkapnya eksklusif hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Misi Jordan & Alora
Di rumah kediaman keluarga Fox, Alora dan Jordan berjalan pelan sembari mengawasi sekitar demi memastikan suasana aman. Saat tiba di depan kamar Jonathan, Alora membuka pintu perlahan, lalu keduanya masuk ke dalam kamar dan kembali menutup pintu rapat-rapat.
"Bagaimana, kau yakin Tante Alice tidak melihat 'kan?" tanya Alora.
"Aku yakin aman, Honey, sekarang segera lakukan tugasmu." ucap Jordan.
Alora mengeluarkan korek dari saku celananya, lalu membakar jerami yang ia taruh di dalam wadah kaleng dan mengedarkan asap dari jerami yang terbakar tersebut ke seluruh sudut kamar hingga ke kamar mandi. Setelah seluruh asap menguasai setiap sudut kamar, Jordan dan Alora keluar dari kamar, lalu secepat kilat kembali ke kamar mereka sendiri.
...•••***•••...
Jonathan dan Zahra tiba di rumah saat sore hari, mereka langsung menuju kamar dan berniat istirahat di kamar masing-masing, tetapi ternyata niat itu tidak bisa terlaksana lantaran ada Jordan dan Alora yang duduk di depan pintu kamar mereka sendiri.
"Wow sayang, kau lihat ini, bajunya lucu sekali bukan?" ucap Alora.
"Hm, beli saja kalau kau mau," timpal Jordan.
"Sedang apa kalian di sana?" tanya Jonathan tak suka.
"Kami? Tentu saja kami sedang duduk, iya 'kan sayang." Alora menjawab seadanya.
"Lalu sejak kapan di sana ada kursi? Tempat bersantai itu di ruang keluarga atau gazebo belakang, kenapa malah meletakkan kursi di sana untuk bersantai." Kali ini Jo mulai merasa jengkel.
"Sayang, apa ada peraturan yang melarang kita meletakkan kursi di sini?" tanya Alora pada Jordan.
"Memangnya ada peraturan yang melarang meletakkan kursi di sini?" Bukannya menjawab pertanyaan Alora, Jordan justru menanyakan pertanyaan kekasihnya pada Jonathan.
"Kalian itu mengganggu—"
"Jo sudah," Zahra langsung menggenggam lengan Jonathan agar Jo berhenti meladeni dua sejoli itu. "Mmm kami permisi istirahat dulu, mari." ucap Zahra sopan dan langsung mengajak Jo masuk ke kamar.
Setelah Jo dan Zahra masuk kamar, Jordan dan Alora saling bertos ria atas keberhasilan misi mereka untuk membuat Jo dan Zahra kembali tidur sekamar. Sementara itu, di dalam kamar, Zahra dan Jo menutup hidung mereka saat mengendus aroma tidak sedap dari dalam kamar.
"Bau apa ini?" tanya Zahra.
"Tidak tahu," Jo langsung membuka jendela agar bau tidak sedap itu hilang.
Setelah membuka jendela, Jo mengipas sudut ruangan dengan kipas angin kecil yang tersedia di kamarnya hingga bau tidak sedap itu benar-benar hilang.
"Akhirnya..." Zahra sampai menghela napas lega setelah bau itu benar-benar hilang.
"Gerah sekali, aku duluan mandi." ucap Jo menginterupsi dan langsung masuk ke kamar mandi.
Sementara Jonathan mandi, Zahra memilih merebahkan dirinya sejenak di sofa panjang di kamar Jo, hingga tanpa sadar ia terlelap dan tidak menyadari bahwa Jonathan telah keluar dari kamar mandi.
"Kau mandilah dulu, nanti keburu malam tidak baik untuk kesehatan." Jo langsung menuju lemari untuk mengambil pakaian gantinya, tetapi karena ucapannya tidak mendapat respon dari Zahra, akhirnya ia menengok ke sofa dimana tadi ia meninggalkan Zahra. "Dia tidur?" tanya Jo pada dirinya sendiri.
Jo lanjut mengganti pakaian, baru setelahnya mendekati Zahra yang terlelap di sofa. Dengan pelan Jo menggoyang lengan Zahra untuk membangunkannya, tetapi Zahra terlihat tidak terganggu sedikitpun. Jo terus berusaha membangunkan Zahra, hingga setelah percobaan kesekian barulah Zahra terbangun.
"Mandilah dulu, nanti keburu malam." ucap Jo mengulang ucapannya.
"Kau sudah mandi?" tanya Zahra.
"Hm."
Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya kembali, Zahra beranjak menuju kamar mandi, meninggalkan Jo yang duduk di sofa yang tadi Zahra tempati.
...****************...
Jangan bingung dulu, tungguin aja part selanjutnya biar paham kalo kata Kak Gem.
double up