Nayra, sigadis bar-bar yang hidup sebatang kara, orang tua nya telah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya yang meninggalkan dia seorang diri di dunia ini. Namun disaat keterpurukan nya ada kekasih yang sangat dia cintai yang selalu menemani nya. Namun sayang kekasih nya itu berselingkuh dengan teman kerja nya, Dan pada saat itu juga Nayra dipertemukan dengan seorang pria tampan yang akan membawa nya dalam sebuah hubungan yang dilandasi dengan kontrak namun sayangnya pria itu adalah seorang Casanova yang selalu bermain dengan wanita.
Lantas bagaimana hubungan Nayra dengan sang Casanova itu? Apakah hubungan yang pura-pura akan menjadi cinta sungguhan atau sang Casanova itu menjadi berubah demi Nayra atau pria itu akan menjadi sang Casanova selama nya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDSC 31
Nayra merasa tertampar oleh kenyataan. Karena ia baru menyadari kebodohan nya, sikap manis Arsen selama ini hanya tipu daya untuk diri nya. Dan Nayra dengan polos nya terlena oleh sentuhan-sentuhan laknat dari suami kontrak nya.
Hahaha.... Hahaha... Hahaha!!
Nayra semakin tertawa mendengar ucapan Arsen. Dan juga mentertawakan kebodohan diri nya.
"Kenapa kau tertawa.?" tanya Arsen yang tampak heran.
"Yah jelas saya tertawa Tuan, Anda mengatakan saya kaku dan tidak tau apa yang harus saya lakukan saat bercinta. Padahal anda tau saya masih bersegel, dan anda bahkan sudah mengecek nya tadi malam kan. Mana mungkin saya jadi Pro, disaat saya belum pernah melakukan nya." ucap Nayra.
"Anda sudah bisa menilai perbedaan nya bukan,? Anda mengatakan saya tidak seperti pramugari itu yang tau cara memuaskan anda. Itu karena dia sungguhan seorang Jalang dan saya tidak.!!" ucap Nayra penuh penegasan.
"Bagi saya sama saja, Kau juga saya bayar, dan kau tidak ada beda nya dengan dia, sama-sama jalang. Kau mau menyetujui pernikahan ini pasti karena Uang 20 Miliar, lalu apa beda nya kau dengan dia, kau menggadaikan harga dirimu demi uang." Sahut Arsen dengan enteng nya, Sungguh ini seperti penghinaan bagi Nayra padahal Arsen sendiri lah yang mengancam Nayra dari Awal.
"Kau juga jangan seolah-olah seperti Korban, kalau saya menipumu dengan drama dua hari berada disini. Itu terjadi begitu saja, karena kau juga begitu menikmati sentuhan dari saya, jadi saya rasa tidak ada yang salah apa yang telah kita lakukan, itu bukan saya yang memaksa, tetapi juga atas kemauanmu sendiri," sambung Arsen lagi.
Deg...
Wajah Nayra pun memerah, kali ini merah karena la sedang menahan emosi nya, bahkan ia mengepalkan kedua tangan nya kuat-kuat untuk menahan air mata nya agar tidak jatuh.
"Oh iya... Satu lagi, tidak ada perjanjian lagi di mana Saya tidak boleh menyentuh wanita lain, karena Saya yang menentukan semua nya, jadi saya memutuskan menghapus perjanjian tersebut," ucap Arsen.
"Anda pikir Saya senang dengan pernikahan setan ini, Saya terpaksa harus menyetujui pernikahan ini tuan, ini semua karena Anda juga, Anda yang mengancam saya akan berhenti bekerja dari perusahaan anda, lalu anda bilang saya tidak akan pernah masuk ke perusahaan-perusahaan lain, jadi saya tidak punya pilihan." ucap Nayra yang menumpahkan semua emosi nya.
"Sungguh sebenar nya saya merasa Sial bertemu Pria gila seperti anda. Dan apa kata anda tadi,?? menggadaikan harga diri demi uang 20 miliar,?? Hahahah.!! Setidak nya, walau pun harga diri saya tergadaikan itu tidak dengan harga murah. Terserah anda mengatakan saya Jalang atau tidak, setidak nya saya melakukan itu dengan suami SAH saya, meski pun ada surat kontrak di pernikahan kita dan itu hanya kesepakatan kita berdua."ucap Nayra panjang lebar.
"Jika anda mau bermain dengan jalang atau pelacur sekali pun,itu terserah Anda saya tidak perduli," sambung nya lagi.
Ia tidak mau terlihat lemah dihadapkan Arsen disaat Arsen menginjak-injak harga diri nya. Walau pun sesungguh nya kaki nya sudah gemetaran saking emosi nya.
"Berani-berani nya kau mengatakan saya pria Gila," ucap Arsen dengan raut wajah marah.
"Yahh... Kenapa,?? Anda bahkan bukan saja pria gila, tapi pria sialan." ucap Nayra menentang.
"Kau....!!" Ucapan Arsen terpotong saat Nayra beranjak dari duduk nya meninggalkan Arsen begitu saja.
Ia melihat Nayra memasuki kamar, dan ia mengusap wajah nya kasar. Sungguh perdebatan ini, membuat ia juga merasakan ada yang tidak nyaman di hati nya.
Sedangkan disisi lain, Nayra berlari kecil memasuki kamar mandi. Sungguh ia tidak bisa menahan air mata nya lagi, ia menangis di balik pintu kamar mandi, dengan cara menutup mulut nya menggunakan telapak tangan nya.
Ia tidak mau Arsen mengetahui ia sedang menangis. Itu adalah salah satu keahlian Nayra yang tersembunyi,terlihat tegar dihadapan orang lain dan bisa menahan diri nya agar tidak terlihat lemah di hadapan orang lain padahal diri nya begitu rapuh.
"Hiks... Hiks.. Hiks..." isakan Nayra.
Nayra menumpahkan segala sesuatu yang dia tahan selama ini, Nayra menangis sambil terduduk di lantai meratapi nasib nya yg tidak jelas arah nya kemana.
"Sialan kau laki-laki gila, bajingan, "gumam Nayra penuh umpatan.
"Tapi apa yang dia katakan tadi, memang benar semua nya. Aku tidak lebih dari seorang jalang, bahkan aku juga mengadaikan harga diriku demi uang." ucap Nayra sadar akan kesalahan nya.
"Tapi apalah daya ku, aku hanya berdiri diatas kedua kakiku tanpa ada sandaran lain untukku mengeluh. Aku tidak punya seseorang yang melindungi ku dari masalah di dunia ini." lirih Nayra yang terus terisak.
"Hiks.... Hiks... Hiks..."
"Semua itu ku lakukan tidak lebih untuk mempertahankan kehidupan ku. Sungguh aku merasa Sial telah bertemu pria gila seperti dia." ucap Nayra sambil mengumpati Arsen.
Nayra menangis sejadi-jadi nya. Ia sekali-kali memukul dada nya yang begitu terasa nyeri dan sesak. Perlahan ia bangkit dari duduk nya, ia menatap pantulan wajah nya di cermin. la segara menghapus jejak-jejak air mata yang tertinggal di pipi nya.
Dipantulan itu dia menyemangati diri nya untuk bangkit lagi dan tidak terlihat lemah di hadapan dunia yang kejam ini,setelah itu Nayra mencuci wajah nya di wastafel. lalu ia mengeringkan nya menggunakan handuk kecil yang tersusun rapi di rak dekat wastafel.
"Baiklah, sudah cukup untuk menangisi nasib mu, sekarang bersikaplah acuh tak acuh. Lupakan kenangan buruk di kota ini, dan kembalilah jadi Nayra yang baru saat meninggalkan kota ini," ucapnya kepada bayangan diri nya di depan cermin.
Nayra keluar dari dalam kamar mandi, ia menuju meja rias, ia akan mengoleskan sedikit makeup kewajah nya. Nayra bahkan menggunakan lipstik berwarna merah cerah pada bibir nya.
Tap..
Tap...
Tap...
Suara langkah kaki Arsen terdengar semakin mendekat ke arah nya.
"Cepatlah, kita harus berangkat sekarang," ucap Arsen.
Setelah mengatakan itu Arsen pun pergi begitu saja menuju lemari untuk mengambil koper nya. Nayra pun beranjak dari duduk nya, ia mengambil barang-barang nya lalu berjalan mengikuti Arsen di belakang nya.
Beberapa saat kemudian, kini Arsen dan Nayra sudah berada di dalam pesawat menuju Indonesia. Mereka bahkan tidak duduk di bangku yang sama. Berbeda saat mereka pergi menuju Paris yang duduk berdampingan.
Kini mereka semakin terlihat jelas ada jarak dari kedua nya. Nayra juga menyadari itu, tapi ia tidak ambil pusing. Mungkin dengan begini, ia lebih bisa mengontrol perasaan nya, dan membunuh perasaan yang sudah mulai tumbuh untuk suami kontrak nya.
Arsen duduk sedikit jauh dari Nayra, Nayra yang tidak sengaja melihat kearah Arsen, ia melihat Arsen duduk bersama pramugari jalang itu.
Sungguh Nayra merasa terbakar di hati nya. Bahkan dada nya sudah kembang kempis melihat Arse dengan wanita lain, apa lagi kalau sampai bercinta dengan pramugari itu.
Nayra membuang pandangan nya ke arah jendela, jari-jemari nya saling meremas, bahkan ia menahan mata nya agar tidak berkedip. Jika ia berkedip, akan ada buliran air mata yang terjatuh.
Nayra mulai mengatur nafas nya supaya lebih teratur, agar mengurangi rasa sesak di dada nya. Setelah ia berhasil meredam kan emosi nya. Ia mengambil handphone dan handset dari dalam tas nya.
Nayra akan mendengarkan lagu yang mampu mengalihkan pandangan dan juga pikiran nya, supaya ia tidak kepo lagi apa yang mau di lakukan Arsen.
Sebelum ia mengenakan handset, ia meminta seorang pramugari yang berdiri tidak jauh dari nya untuk membawakan ia brownis coklat dan minum coklat dingin.
Setelah kepergian pramugari itu, ia memutar lagu dari handphone nya yang sudah terunduh. Tak lama kemudian, datanglah seorang pramugari membawakan apa yang ia minta tadi.
"Permisi Nona, ini pesanan anda."
"Yah... Terima kasih," ucap Nayra.
"Sama-sama Nona," Lalu pramugari itu pergi ke tempat semula.
Nayra memakan makanan yang terbuat dari coklat itu, agar perasaan nya yang tadi memburuk agar menjadi baik. Kata orang memakan coklat bisa mengembalikan mood baik kita.
Arsen melirik Nayra dengan sudut mata nya, ia melihat Nayra begitu santai memakan sesuatu sambil mengenakan handset di telinga nya.
Nayra tampak begitu santai sambil mengangguk-anggukkan kepala nya, pertanda ia begitu menikmati musik melalui handset itu.
Tanpa Arsen sadari, Nayra hanya mengalihkan rasa sakit hati nya melalui musik dan coklat. Arsen merasa kesal, ia berencana membuat Nayra merasa cemburu kepada nya, tapi Nayra terlihat biasa-biasa saja.
Arsen mencoba lagi untuk menarik perhatian Nayra. Dengan cara Arsen menarik tubuh pramugari itu untuk duduk di atas pangkuan nya, agar Nayra merasakan cemburu.
Arsen membelai punggung pramugari itu dengan gerakan pelan. Mereka bahkan terlihat intim. Jika dilihat dari tempat Nayra duduk, Nayra akan mengira Arsen dan pramugari itu sedang berciuman.
Dan akhir nya rencana Arsen untuk menarik perhatian Nayra berhasil. Nayra melihat Arsen dan pramugari itu sedang berciuman, padahal sebenarnya tidak, wajah mereka hanya dekat saja.
"Akhir nya kau melihat nya juga. Ini adalah balasan nya, karena kau berani-beraninya mengatai Aku pria sialan," batin Arsen sambil menyeringai.
Sungguh Arsen sangat percaya diri sekali. Nafas Nayra semakin berburu, ia begitu merasakan sesak di dada melihat kemesraan Suami nya dengan wanita lain.
Dengan cepat Nayra beranjak dari duduk nya, Nayra pergi menuju kamar yang sebelum nya ia tempati saat pergi ke kota Paris.
\*
Bersambung...............