seorang perempuan dengan wajah yang tak begitu cantik terpaksa harus menikah dengan seorang laki laki populer dan kaya disekolah karna sebuah insiden
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
Seperti biasa sebelum berangkat kesekolah indah selalu menyisipkan waktunya untuk membantu ibunya membuat kue,sampai tidak punya waktu untuk mengurus dirinya sendiri pantas saja setiap kesekolah penampilannya selalu acak acakan.
Berbeda dengan kakaknya syfa selalu menyempatkan diri berdandan sebelum berangkat kesekolah, walaupun dia baru duduk di bangku kelas 3 SMP tapi ia begitu pandai dalam merawat dirinya.
"Kamu itu dandan melulu bantu kakak kamu didapur"ucap pak Ruslan dengan nada meninggi
"Aduh pak aku bukanya tidak mau bantu kak indah,aku tak tau memasak"
"Pekerjaan didapur itu banyak bukan hanya memasak saja,kamu bisa cuci piring, potong bawang dan masih banyak lagi"
"Kenapa sih pak ,pagi pagi udah marah marah"ucap ibu vina
"Ajarin anak kamu ini jangan bisanya cuma dandang aja, perempuan itu juga harus pintar urusan dapur bukan bisanya dandang aja"
"Ajarin juga tuh anakmu si indah belajar dandang supaya cantik jangan cuma pintarnya didapur aja"
Pak Ruslan menggelengkan kepala melihat kelakuan ibu dan anak itu karna tidak mau tersulut emosi ia pun berangkat kerja tanpa sarapan terlebih dahulu.
Ceklekk
Waktu menunjukan pukul 07: 00 pagi tapi pak Herman tak kunjung datang
Duh pak Herman kok jam sengini belum datang,aku bisa terlambat ini kalau begini.
" Lo indah kamu jam segini kenapa belum berangkat"? Tanya ibu Vina
" Pak Herman belum datang Bu,oh ia Bu apa aku naik taksi aja bareng syfa" ucapindah usul .
" Naik taksi itu mahal, kamu jalan aja sampai didepan ,disana ada pangkalan ojek "
"Ya ampun Bu pangkalan ajek didepan kan jauh Bu mana aku bawa rantang kue pasti aku ribet"ucap indah mengeluh
"Ya udah terserah kamu,janagan nyesal kalau kamu nanti terlambat" ucap ibu Vina seakan tak mau peduli
" Ya udah deh bua aku berangkat"
Ia meraih tangan ibunya dan takzim ibu Vina menatap punggung anaknya sampai tak terlihat lagi
"Indah...indah sebenarnya kamu tuh anak ibu yang paling baik,tapi ibu terkadang malu punya anak seperti kamu,ibu tuh capek meladeni pertanyaan orang orang kok anaknya ngak mirip sama adik sama ibunya.
semua ini gara gara ibu menikah dengan bapak kamu,coba aja dulu ibu menikahnya dengan Wawan pasti ibu bakalan punya keturunan cantik cantik secara kan Wawan ganteng ngak seperti bapak kamu.
paling tidak ibu tidak akan sakit hati mendengar anak ibu dikata katain jelek sama orang"
Ucap Bu vina berbisik dalam hati.
Sudah cukup jauh indah berjalan kaki
"Kok aku keringatan kaya gini ya padahal belum siang" gumam indah sesekali meletakan rantang kuenya dan menyekah keringat didahinya dengan lengan bajunya.
Dari kejauhan indah melihat pak Herman dengan jaket berwarna hitam yang dipakainya.
"Astaga pak Herman dari mana aja aku sudah terlambat"ucap indah kesal
"Maaf nak indah , bang motor saya pecah jadi harus kebengkel dulu " ucap pak Herman sambil memberi kan helm kepada indah.
Karna buru buru indah memakai helmnya dengn terbalik.
Dengan sigap pak Herman menancap motor miliknya melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi dari yang biasa.
Sesampai nya disekolah terlihat satpam sekolah sudah mau munutup pintu pagar dengan sigap indah berlari masuk ke halaman sampai lupa melepas helmya ,
ia pun berlari menuju ruangan kelas nya dengan rantang kue yang dipengangnya ditangan.
"Indah helmnya"
teriakk pak Herman namun percuma indah sudah jauuh,satpam pun sudah menutup pagar nya.
Ceklekk
Hahhhhhahhhhhhaha
Suasana hening dikelas tiba tiba saja riuh dengan kedatangan indah semua siswa terkekeh melihat helm indah yang terbalik mana helmnya lecek dan dengan kaca helm yang retak tertempel beberpa lakban sebagai perekat kaca helm yang retak itu.
" Diammmmmm"
Teriakkkkk ibu Winda dengam keras sembari memukul meja.
Tapi tetap saja suara ibu winda tidak bisa menahan tawa mereka.
melihat penampilan indah, seperti perut mereka sedang tergelitik.
"Indah lepas dulu helm kamu"? Ucap Bu winda kepada indah
Indah pun meletakan rantang kuenya dan meraba kepalanya, dia baru tersandar ternyata sedari tadi iya lupa melepaskan helmnya.
"Tunbeng kamu terlambat indah" ucap Bu winda meminta penjelasan.
"Maaf Bu motor pak Herman tukang ojek saya mogok dijalan"
Ibu Winda menghelai nafas dan Langsung menerima alasan indah , mahklum indah bukan anak yang suka terlambat kesekolah jadi ibu Winda dapat memakluminya.
"Ya sudah kamu bawa dulu kue kamu kekantin, terus kamu kembali lagi kekelas"
"Iya Bu"
Dengan cepat indah membawa kue nya kekantin karna saking buru burunya indah sampai lupa menitipkan kuenya dikantin.
"untung yang ngajar hari ini Bu winda bukan pak Ridwan, coba kalau siguru mesum itu pasti habislah aku , ngak salah pun dia seenaknya sama aku apalagi kalau tau aku terlambat", ucap indah dalam hati sembari berjalan kearah kantin.
"Bu ini kuenya " ucap indah kepada penjaga kantin sambil meletakkan keranjang kuenya diatas etalase.
"Lo indah aku fikir hari ini kamu tidak masuk sekolah"
"Aku terlambat Bu,motor tukang ojek aku mogok dijalan" ucap indah dengan nafas yang masih ngos ngosan
"Ini kamu minum dulu" penjaga kantin sambil memberi kan minuman kepada indah
"Ngak usah Bu indah buru buru mau balik lagi kekelas, oh iya Bu ini indah titip helm dulu ya disini"ucap indah dengan meletakkan helmnya yang usang itu diatas etalase berdampingan dengan rantang kuenya.
"Iya kamu titip disini saja"
Indah pun bergegas kembali ke kelasnya.
Sesampainya dikelas indah langsung menuju bangkunya yang paling belakang dan duduk disamping Anna.
Tidak terasa sudah satu setengah jam Bu winda mengajar.
Kring kring kring
Terdengar bunyi belll menandakan waktunya jam istirahat.
'" hari ini tidak ada pR ya anak anak jadi harap kalian memanfaatkan waktu untuk belajar karna Minggu depan ibu akan kasih kalian ulangan harian" ucap Bu sintiya mengakhiri pelajaran
"Ya ibu ulangan lagi ulangan lagi "ucap cydi dengan muka masemnya
Setelah ibu Sintia meningalkan ruangan kelas.
"Perhatian teman teman"
Teriakkkk Ardy sang ketua kelas
" Bulan depan kan kita ulangan akhir sekolah bagaimana kalau sebelum ulangan bolehlah kita party"
.
" Setuju"
Seru semua siswa kecuali indah,Anna dan Dito
" Bagaimana kalau kita vote aja antara orang yang setuju dan tidak setuju, caranya yang setuju angkat tangan dan yang ngak setuju ngak usah angkat tangan " timpal Nia memberi usulan
" Dan satu lagi kalian dipesta cuma hevan saja semua makanan dan minuman biar aku yang tanggung semuanya" ucap Ardy
Maklumlah Ardy salah satu anak pengusaha ternama di Jakarta.
" Terus kita pestanya dimana ,Ar." tanya cydi kepada Ardy
" Nanti aku boking hotel de kalau perlu " ucap Ardy
" Ngak usah booking hotel, kita pesta dirumah aku aja, rumah aku kan banyak bisalah salah satunya dijadikan tempat pesta" ucap Nia dengan sombongnya.
"Ok jadi siapa yang setuju kita party angkat tanganya" lanjut Ardy berteriak
Semua orang mengangkat tangan nya kecuali indah ,Dito dan Anna ketiga orang ini kelihatan tidak tertarik dengan pesta.
" Yang ngak angkat tangan mau tidak mau kalian harus tetap ikut pesta" ucap Ardy memaksa.
" Kok Lo maksa gitu sih kalau gue ngak mau Lo mau apa" ucap Dito menantang Ardy.
" Berani Lo ngomong kayak gitu ke gue" guman Ardy maju menghampiri Dito dengan gempalan tangan kananya.
Sontak membuat Dito beranjak dari tempat duduknya
"udah mda usah diladenin" ucap salah seorang siswa berusaha melerai agar tidak terjadi pertengkaran.
Dito berusaha keras meredang amaranya begitupun Ardy hingga akhirnya Dito mengalah dan meningalkan ruangan kelas.
Yuk, mampir di ceritaku
Dosen Licik terobsesi padaku ᐛ