"brengsek"-Nagara Rajeski, "jadi selama ini elo cuman jadiin gue selingkuhan ?" tanya nya.
"kenapa ? bukan kah kita sama ?"-Aleta Serarindita. "gue juga cuman selingkuhan elo kan ?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani Yuranah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sosok bertopeng
Saat ini di dalam apartemen leta, kedua sahabat itu tengah menonton drama Korea yang saat ini tengah rame di perbincangkan.
"Elo sama Kenzo gimana ren ?" tanya leta, "gue lihat Ahir Ahir ini elo jarang kelihatan bareng."
Rena menghembuskan nafas pelan.
"Gue juga nggak tau kenapa," jawab Rena Sendu, "tuh cowok tiba tiba ajja sok sibuk banget".
Leta tertawa meledek mendengar nya.
"Terus elo sendiri sama Rey gimana ?" tanya Rena, "kemarin dia nanyain elo Mulu sama gue," ucap Rena memberi tahu.
Leta menoleh,
"Nanyain apa ?" tanya leta balik, "gue baik baik ajja sama dia," jawab leta.
"Ya nanyain elo, katanya beberapa hari ini elo selalu sibuk banget," jawab Rena, "jarang banget bales pesan nya si Rey."
Leta mengangguk sebagai jawaban.
"Ya kan elo juga tau sendiri, gue lagi sibuk bikin busana buat acara nanti," ucap leta, "acara nya kan bukan acara kaleng kaleng."
Rena mengangguk setuju.
"Terus udah beres belum ?" tanya Rena, sambil merubah posisi nya menjadi duduk.
"Udah," jawab leta tersenyum sombong, "tinggal elo cobain entar, takut nya elo kurang nyaman."
"Siiippp," Jawab Rena tertawa,
Renata mengucek mata nya, entah mengapa rasa kantuk tiba tiba saja menyerang.
"Hooaammm," Rena menguap lebar sambil mengucek mata nya.
Rena melihat jam dinding yang terpajang, jam menunjukan pukul 23 : 30,
"Pantesan gue udah ngantuk," ucap nya lesu, "udah tengah malam ternyata."
"Mau tidur aja ?" ,tawar leta membuat Rena mengangguk.
"Elo duluan gih," titah leta, "gue beresin dulu ini," tunjuk nya pada tumpukan sampah, membuat Rena nyengir.
"Gue ke kamar duluan ya," ucap Rena sambil berdiri dari duduk nya.
Leta mengangguk,
"Gih sana," usir nya pada Rena.
Rena pun berjalan pelan memasuki kamar leta, sedangkan leta, dia membereskan dahulu bekas makanan yang tergeletak.
Leta berjalan menuju dapur, saat di depan kamar, leta menoleh ke dalam kamar nya.
"Dasar kebo," umpat leta, saat melihat Rena sudah tertidur dengan suara dengkuran yang terdengar.
Lalu leta melanjutkan untuk pergi ke dapur, dengan telaten dia membersihkan semua nya.
"Beres juga," gumam leta sambil menguap, "lengket banget nih mata", ucap nya sambil berjalan menuju kamar.
Leta berjalan memasuki kamar nya, lalu dia merebahkan tubuh nya di samping Rena yang sudah lebih dulu tertidur.
Leta langsung memeluk Rena dari samping, mencari kehangatan.
Mereka pun tertidur dengan saling memeluk. bersahabat sejak lama, membuat mereka seperti saudara, sama sama terlahir sebagai anak tunggal, membuat kedua nya begitu saling menyayangi.
Usia mereka hanya terpaut tiga bulan saja, lebih tua leta dari pada Rena, maka dari itu, leta seperti punya adek.
Sedang kan dari balik pintu apartemen leta, seseorang tengah mencoba merusak pintu unit kamar leta.
***Ting***
Pintu apartemen leta pun terbuka, seseorang langsung masuk dan menutup kembali pintu nya.
Keadaan yang gelap, karna semua lampu sudah leta matikan, di dalam kamar pun hanya memakai lampu tidur saja.
Seseorang itu langsung masuk, dan melihat ke dalam kamar yang pintu nya tidak tertutup.
Dia masuk ke dalam kamar, lalu tersenyum saat melihat wanita yang di cari nya tengah tertidur lelap.
Orang itu mendekat, dan membelai pipi leta yang menggeliat, merasa terganggu.
Lalu leta mengerjap ngerjap kan mata nya perlahan, merasa ada seseorang yang berdiri di samping nya.
"ELO SIAPA ?" teriak leta membelalak, namun mulut nya langsung di bekap oleh pria itu.
Leta mencoba berontak, untuk melepaskan cekalan tangan sosok bertopeng itu.
"Hmm hmm hmm," leta mencoba bersuara agar Rena terbangun, namun sosok bertopeng itu justru menyeret leta keluar dari dalam kamar nya.
Pria bertopeng itu menyeret tubuh leta ke dalam kamar satu nya lagi, lalu dia menghempaskan leta ke atas ranjang.
"ELO SIAPA ? jerit leta berjalan mundur ke belakang,
Pria bertopeng itu hanya tertawaaa.
"RENAAAAAA, teriak leta mencoba berlari ke arah pintu, namun pria itu menangkap leta lagi dan di dorong kasar.
"Kamu jangan takut," ucap pria itu, "aku nggak bakal nyakitin kamu, justru aku akan nyenengin kamu," lanjut nya tertawa.
Leta menggeleng takut.
"Pliizzz, jangan apa apain gue," pinta leta mulai menangis, berharap banyak Rena terbangun.
Pria itu berjalan menghampiri leta, dia mencengkram pipi leta, lalu membelai nya perlahan.
"Aku sudah sangat lama menyukai kamu," ucap nya, "namun kamu tidak pernah melihat ke arah ku,"
"KAMU SELALU MENGABAIKAN KEBERADAAN KU," sentak pria itu, "padahal aku cuman mau ngobrol sama kamu," lanjut nya.
Leta mulai menangis ketakutan, kejadian seperti ini pernah di alami nya juga saat masih SMP, seperti di ingatkan kembali pada trauma yang sudah leta kubur dalam dalam.
"Elo mau apaa ?" tanya leta pelan, dengan tangan yang memegang kuat ujung baju nya.
"Aku cuma mau kamu," jawab pria bertopeng itu, membuat leta menggeleng sebagai penolakan.
"Sayang nya aku gak butuh persetujuan dari kamu," ucap pria itu tertawa.
Pria bertopeng itu mulai memaksa untuk mencium leta, namun leta mendorong kasar pria itu hingga membuat pria itu terjengkang.
"Kurang ajar," umpat pria itu langsung berdiri kembali dan menghampiri leta.
"AAAAAA toloonggg," jerit leta meminta pertolongan, membuat pria itu justru tertawa puas.
"Sahabat kamu itu nggak bakalan bangun," ucap pria itu memberi tahu, "karna dia sudah meminum obat tidur."
"Jadi tidak akan ada yang mengganggu kita berdua," ucap nya menyeringai.
Leta membelalak terkejut, rasa takut semakin menyelimuti nya.
Pantas saja Rena langsung terlelap dengan begitu cepat nya.
Pria itu mulai menarik tubuh leta ke atas ranjang, dan mulai membuka paksa kancing baju leta,
Leta memberontak, menendang nendang serampangan, berusaha mempertahan kan harga diri nya.
Leta bersumpah, akan mengakhiri hidup nya, jika kesucian nya di renggut oleh pria ini.
Bruughgg
Tiba tiba seseorang datang dan langsung menendang pria bertopeng itu hingga tersungkur.
Leta terkejut, dan langsung berdiri.
"Kamu nggak papa ?" tanya gara khawatir, sambil menangkup pipi leta.
Ya, gara datang di waktu yang tepat,
Leta mendongkak mendengar suara yang dia kenali, lalu setelah nya dia langsung menghambur ke pelukan gara.
Leta menangis di pelukan gara,membuat gara memeluk leta erat, memberi ketenangan.
"Gue disini," ucap gara menenangkan, "elo nggak perlu takut lagi," tambah nya.
Nagara melirik pria bertopeng itu, lalu dia berdiri di hadapan nya.
"Elo siapa ?" tanya Nagara dingin, membuat suasana menjadi mencekam,
Orang ini membangkit kan sisi lain dari diri gara, gara tidak akan menerima, jika seseorang menyentuh milik nya.
Pria bertopeng itu terkekeh sinis.
"Elo nggak perlu ikut campur," jawab pria itu sambil berdiri.
***buughhhh***
Pria itu memukul gara, membuat gara meludah ke samping.
"Brengsek," umpat gara marah.
Buuughhh buuughhhh
buuuughhh
Nagara memukul pria itu bertubi tubi, membuat darah mengucur deras dari hidung pria itu, juga sudut bibir yang pecah.
Pria itu tersungkur ke lantai, dengan wajah yang babak belur.
Nagara menginjak dada pria itu, membuat pria itu terbatuk batuk sambil menahan kaki gara.
"Elo denger baik baik," ucap gara penuh penekanan, "jangan pernah berani elo nyentuh Aleta," ucap nya tak main main.
"Atau, elo nggak akan bisa lihat matahari lagi," pungkas nya sambil menekan kaki nya membuat pria itu meringis menahan sakit.
"I iyaa," jawab pria itu tengsenggal senggal, "gue ngaku kalah," ucap nya mengangkat tangan.
Nagara tersenyum miring.
Namun saat gara lengah.
***Buuughhh***
Pria itu menendang kuat gara, hingga gara tersungkur dan jatuh, kesempatan itu di ambil pria bertopeng untuk melarikan diri.
"Brengsek," umpat gara kasar sambil berdiri,
Nagara mencoba untuk mengejar pria itu, namun suara Isak tangis leta mengurungkan niat nya untuk mengejar,
Leta sendiri masih bersembunyi di dekat lemari, gadis itu masih ketakutan.
Gara melangkah menghampiri leta yang memeluk lutut nya erat.
"Heiii," ucap gara lembut, "elo nggak perlu takut lagi, orang nya udah pergi."
Melihat leta yang masih ketakutan, membuat gara langsung menarik tubuh nya ke dalam pelukan hangat gara
"Semua nya akan baik baik ajja," ucap gara menenangkan, membuat leta mengangguk.
"gue gak akan diam aja, milik gue di sentuh sama orang lain" batin gara. "gue bakal cari, sampe ke lubang semut sekalipun" tambah nya.
"orang itu gak tau lagi bermain main sama siapa ?" batin gara tersenyum iblis.