Seyra Adlina, wanita muda 23 tahun sosok cantik dan elegan, menjalani kehidupan ganda yang menarik. Di siang hari dia bekerja sebagai pelayan di sebuah kafe kecil dan di malam hari bertransformasi menjadi pelayan di sebuah club malam. Hubungannya dengan sang pacar harus berakhir karena pengkhianatan yang ia saksikan sendiri. Perasaan patah hati dan marah, membuatnya melakukan tindakan tidak masuk akal dalam keadaan mabuk
Takdir kemudian mempertemukannya dengan seorang CEO yang mengetahui identitas dan latar belakangnya yang selama ini disembunyikan. Situasi tak terduga memaksa mereka untuk menikah kontrak dengan tujuan masing-masing.
Mampukah benih-benih asmara tumbuh diantara mereka setelah melewati berbagai tantangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maisaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selangkah Menemukanmu
"Morning, Jo" sapa Seyra saat dia keluar dari kamar dan melihat Joya yang baru bangun tidur
"Morning too, Sey" sapa balik Joya
"Duluan ya, mau buka Kafe" ucap Seyra buru-buru turun ke lantai satu untuk persiapan
Seyra membuka pintu Kafe dari dalam, udara segar menyapa hangat dirinya. Berharap memulai hidup baru setelah pengkhianatan dari orang yang dia sayang. Dia akan berusaha kembali menjadi orang yang ceria dan kuat. Sebelumnya juga hidup Seyra penuh penderitaan, mana mungkin hanya karena laki-laki brengsek dia akan kehilangan kewarasan. Itu sungguh jauh dari visi misi Seyra, ya walaupun pasti akan ada masa dimana dia akan merindukan luka itu lagi.
...***...
Di ruang kerja, terlihat Virsha duduk di kursi CEO tengah memeriksa laporan kinerja perusahaan untuk bulan ini. Kosentrasinya seketika buyar mendengar pintu terbuka dan terlihat sosok Agung masuk ke ruangan kantornya.
Virsha menatap Agung yang melangkah ke arahnya, seolah-olah ia berharap Agung akan memberikan kabar baik mengenai identitas wanita yang menciumnya tadi malam, yaitu Seyra.
"Sha, gue udah tahu identitas pemilik mobil yang tadi malam lo suruh" walaupun Agung asisten Virsha, dia tidak sungkan memanggilnya dengan nama aslinya. Mereka sudah seperti saudara laki-laki pada umumnya.
"Siapa namanya." tanya Virsha
"Joya Ayla, 23 tahun, pemilik Kafe Joy berjarak 10 meter dari Club malam yang sedang trend sekarang itu." jawab Agung
"Kalau untuk identitas temannya?" tanya balik Virsha sambil menutup dokumen laporan yang terbuka ditangannya dan berdiri menghampiri Agung
"Teman?" tanya Agung heran, ia berpikir kalau orang yang mau dicarinya adalah pemilik mobil. Ia ternyata tidak tahu kalau malam itu Joya bersama Seyra di Bar karena ia telat datang menyusul Virsha
"Iya, temannya, gue mau identitas temannya. Kata lo, si Joya itu pemilik Kafe Joy kan, coba lo cari tahu kesana. Nanti sore, gue mau identitas temannya sudah lo dapatin." tegas Virsha dengan kedua tangannya yang memegang bahu Agung dengan pandangan mata penuh permohonan ke Agung
"Karena lo bos sekaligus teman gue, gue bakalan cari itu identitas cewek sampai ketemu." ucap Agung melepaskan kedua tangan Virsha dari pundaknya dan berbalik menepuk bahu Virsha.
"Terima kasih, bro Agung tampan"
***
Di Kafe Joy, Seyra terlihat sedang melayani pesanan pelanggan yang datang kesana. Saat ia sedang sibuk-sibuknya melayani pelanggan, seorang pria misterius terlihat memasuki pintu Kafe. Seyra sedikit tidak peduli dengan pria itu, tapi Seyra curiga kenapa ada orang yang berpakaian seperti penjahat, mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan masker mulut diwajahnya. Seyra datang menghampiri pria misterius itu untuk menanyakan apa yang mau dia pesan di sini.
"Mau pesan apa, mas?" tanya Seyra sambil menyodorkan buku menu kafe
"Saya mau cappuccino 1" pesan pria tersebut
Saat Seyra hendak pergi untuk memberitahu Joya supaya membuatkan pesanan, tiba-tiba pria itu memanggil Seyra.
"Mba." panggilnya ke Seyra
"Iya mas." tanya Seyra berbalik badan
"Mba tau pemilik Kafe ini gak?"
Seyra kebingungan menyipitkan matanya curiga. Kenapa pria yang tidak dikenal tiba-tiba menanyakan Joya. Belum sempat menjawab pertanyaan pria itu, Seyra lebih dulu dipanggil Joya.
"Sey, Seyra" panggil Joya dari meja pesanan Kafe
"Maaf mas, saya sudah dipanggil itu, permisi" Seyra pamit pergi meninggalkan pria misterius itu
"Kenapa Jo, tiba-tiba banget manggil gue pas jam kerja" tanya Seyra penasaran
"Gak ada sih, soalnya tadi gue liat lo sama cowok misterius itu, makanya gue sengaja panggil lo buat kesini" jawab Joya sambil terkekeh
"Tapi dia nanyain lo" ucapan Seyra membuat Joya hampir tersedak permen karet yang sedang ia kunyah
"Lah kok gue, dia nanya apa emang?" tanya Joya mendekatkan wajahnya ke Seyra
Seyra sengaja membuat ekspresi menegangkan supaya Joya ketakutan. Namun Seyra tidak tahan melihat ekspresi temannya yang terlihat pucat cemas dan penasaran. Sebenarnya, Seyra tahu kalau Joya itu gak terlalu perduli dengan orang asing.
"Dia cuma nanya siapa pemilik Kafe ini aja sih." jawab Seyra nyeletuk
Ekspresi Joya yang awalnya panik, berubah menjadi tenang dan memundurkan badannya seperti semula.
Saat mereka masih penasaran dengan pria itu, Seyra dan Joya serentak melihat ke arah meja yang diduduki pria tadi. Tapi ternyata, pria itu sudah tidak ada disana. Hal itu membuat mereka semakin curiga dengan pria tersebut. Namun, mereka tidak berlarut-larut dengan rasa penasaran itu. Mereka tetap melanjutkan pekerjaannya masing-masing. Toh pria itu juga cuma nanyain nama pemilik Kafe, gak nanya aneh-aneh.
***
Jam menunjukkan pukul 5 sore, Virsha terlihat menunggu kedatangan Agung. Dia tahu, untuk mencari tahu identitas seseorang memang gak mudah. Tapi ia percaya dengan Agung, dia percaya kalau Agung tetap akan berhasil mengerjakan tugas-tugasnya.
Langkah Agung terdengar mendekati ruang kerja Virsha. Virsha berdiri di depan pintu untuk menunggu Agung yang sebentar lagi akan menemuinya. Saat membuka pintu, Agung terkejut tiba-tiba melihat Virsha tengah berdiri di sana, terlihat seperti orang yang sedang menunggu kedatangan orang penting. Sejujurnya Virsha memang tidak sabar mendengar kabar baik dari Agung.
"Sha, sampai segitunya ya." Agung terkekeh melihat Virsha yang berdiri dihadapannya dengan ekspresi seperti anak kucing yang sedang menunggu kedatangan induknya untuk makan
"Nggak kok." Virsha berlagak sok keren berjalan mengambil kopinya di meja
"Gue tahu identitas teman pemilik kafe itu." ucap Agung berjalan menuju sofa di ruang kerja menghampiri Virsha yang hendak meminum secangkir kopi
"Siapa?" tanya Virsha sambil menaruh kembali kopi yang hendak dia minum itu ke atas meja
"Dia Seyra Adlina, 23 tahun, lulusan SMA Jaya, dia bekerja di Kafe Joy dan di sebuah Club malam deket Kafe itu. Tapi-" perkataan Agung berhenti sekejap. Ia ragu dan menunda untuk memberikan informasi tentang latar belakang keluarganya Seyra ke Virsha
"Tapi?" tanya penasaran Virsha
"Dia anak dari Kamajaya, koruptor yang ditangkap 2 tahun silam atas penggelapan dana pembangunan infrastruktur di pelabuhan barat daya. Dan ibunya meninggal dunia tidak lama setelah kasus ayahnya, karena ibunya mengidap kanker otak." jelas Agung
Mendengar hal itu membuat Virsha terdiam, memikirkan sesulit apa kehidupan wanita itu selama ini.
"Katamu dia kerja di Club malam?" tanya Virsha
"Iya, Club Vibe, dekat Kafe Joy" jawab Agung
Virsha sudah bertekad untuk pergi ke Club itu agar bisa menemui Seyra. Sebelum itu, Virsha menyuruh Agung buat ganti identitas orang tua Seyra. Jaga-jaga suatu hari nanti, kehidupan Seyra aman dari orang-orang yang ingin menggali latar belakangnya.
"Siap bos besar, laksanakan" ucap Agung berdiri memberikan hormat ke Virsha dengan sedikit terkekeh, lalu beranjak meninggalkan ruangan itu.
Virsha berjalan menuju jendela dengan pemandangan gedung-gedung tinggi sebagai pemandangannya.
"Seyra Adlina, nama yang indah" ucap Virsha, ia mengulum senyum lalu menyeruput secangkir kopinya