Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
"selamat sore semuanya,.hehe bagaimana ya memulainya.bagaimana kalau kita kenalan dulu sebelum menyanyi,saya disini bukan penyanyi yang sesungguhnya,orangnya tidak masuk dan saya yang gantikan,oke saya jenifer panggil saja jeni. kalau ketemu lagi.eh tidak nyambung ya.ya iya lah joko sembung tidak nyambung. Sore ini selama 1 jam ke depan saya khusus bernyanyi lagu request dari kakak semua.tapi sebelumnya jeni akan menyanyikan lagu kenangan untuk kalian semua terlalu manis dari slank".jeni mengambil sebuah gitar dan mulai memetik alat musik tersebut,dia juga mengetes nada,sebentar.
Kuambil gitar dan mulai memainkan
Lagu yang biasa kita nyanyikan
Tapi tak sepatah kata yang terucap
Hanya ingatan yang ada di kepala
Hari berganti angin tetap berhambus
Cuaca berubah daun-daun tetap tumbuh
Kata hatiku pun tak pernah berubah
Berjalan dengan apa adanya
Di malam yang dingin dan gelap sepi
benakku melayang pada kisah kita
Terlalu manis untuk dilupakan
Kenangan yang indah bersamamu
Tinggalah mimpi
Terlalu manis untuk dilupakan
Walau kita memang tak saling cinta
Tak kan terjadi ... (diantara kita).
Suara merdu jenifer menghipnotis para pengunjung cafe.mereka mulai mengikuti alunan musik lawas itu dengan santai.
Mereka bernyanyi bersama di bagian reff.
Suara tepuk tangan bersahutan saat alunan musik berhenti.mereka puas dengan suara Jennifer yang jauh lebih merdu dari penyanyi cafe yang asli.
"Oke untuk lagu ke dua, saya serahkan ke kakak kakak mau request lagu apa !" ucap jenifer. Pengunjung banyak yang angkat tangan.mereka menginginkan lagu yang lagi hits saat ini judulnya cara mencintaimu.
"Oke kakak yang pakai baju coklat mau reques lagu apa?"tanya jeni
"Lagu dari anggi marito judulnya cara mencintaimu" jawab mbak baju coklat.
"oke,pasti kakak ada pengalaman nih, atau kisah pribadi.oke kak siapa namanya?"
"Ranti"
"Oke kak ranti ayo kemari kita duet bareng,cara mencintaimu by anggi marito"
Lagu ke dua juga mengalun dengan merdu dan syahdu oleh mereka berdua ranti juga menikmati duetnya bersama jenifer.
"Wah kak ranti ini ternyata punya,bakat tesembunyi.kak manager ada rekomen nih,lain kali kalau butuh penyanyi bisa calling kak ranti" puji jeni pada ranti.membuat gadis di sampingnya itu tersenyum malu.
"Oke kak ranti semoga yang sekarang di perjuangkan mendengar lagu dan serta pengorbanan kakak" lalu ranti duduk kembali di kursinya
"Dan lagu berikutnya saya ingin berduet lgi tapi dengan pengunjung cowok,siapa ya kira kira!"kata jeni lantang.
Banyak juga laki laki muda yang antusias ingin duel dengan jeni,demikian juga ronald dia juga mengangkat tangannya.
Jenifer mencari cari siapa yang cocok diajak naik ke panggung hingga mata tajamnya tertuju pada ronald yang ikut angkat tangan,tapi pandangannya bukan tertuju padanya tapi pada pria di depan ronald.
"Itu kan om alex galak,oke gue kerjain saja dia"batin jeni.dia akan menunjuk alex untuk duet dengan dia,mau tahu kehebatan manusia killer itu.
"Oke saya akan pilih ya" jeni mendekati meja alex.
"Hai om,ketemu lagi kita"sapa jeni.
"Hmm"jawab alex malas.sebenarnya dia tidak mau kalau menjadi pusat perhatian,eh ini malah tampang gantengnya memenuhi layar cafe, membuat kaum hawa menjerit, melihat wajah ganteng dan cool itu.
"Arhh ganteng banget,mau dong jadi pacarnya"
"Selingkuhannya pun mau"
suara suara pengunjung wanita berisik sekali.
"Oke gays bagaimana kalau kakak ganteng ini yang berduet dengan saya,kira kira setuju apa tidak yaa?" ucap jeni mic
"Setujuu, suara kompak sambil bersorak itu menggema di cafe star.
"Sit" umpat Alex.
Manager memberikan satu mikrofon lagi, dan di letakkan di meja alex.Sementara ronald tersenyum geli,bosnya yang terkenal galak dan suka marah marah itu diminta menyanyikan lagu oleh seorang remaja tomboy dan jahil.dia yakin kalau jeni sengaja menunjuk alex, meski alex tidak ikut angkat tangan.
Alex masih diam di tempatnya."Om bisakan lagu barat judulnya almost is never enough?"tanya jeni.alex mengangguk karena dulu waktu sekolah di london dia mengalami sendiri apa yang di tulis dalam lagu tersebut.Jeni mulai melantunkan syairnya.
I'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right
But that's a lie, that's a lie
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows, oh
Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'd be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve, oh
Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you, oh
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough
Huh (huh-huh), huh, baby (mm)
You know, you know, baby
Almost, (baby, baby) is never enough, baby (baby)
You know, (hm-hm) hey
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost, almost is never enough (is never enough, baby)
(We were close) so close to being in love (so close)
If I would have known that you wanted me (that you wanted me)
The way I wanted you, babe
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
And we almost, we almost knew what love was (baby)
But almost is never enough
Huh, huh, baby (almost)
You know, you know, baby
Almost, is never enough, baby (never)
You know, hey