Sebagai anak perempuan pertama di keluarga Ricardo, Alana selalu dituntut untuk segera menikah karena kedua adiknya yang belum menikah sama-sama sudah memiliki calon pendamping.
Begitu pun dengan Sky, sebagai putra satu-satunya di keluarga Dwight ia dituntut untuk segera menikah dan memiliki seorang penerus.
Bagaimana jadinya jika kedua insan yang sama-sama pernah terluka karena cinta itu membuat kesepakatan untuk menikah selama 99 hari. Akankah cinta datang diantara mereka? Atau pernikahan mereka akan berakhir sesuai kesepakatan.
Jangan lupa Follow.
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
"Aku bilang turunkan aku Sky! Tu—" Alana tidak melanjutkan perkataannya saat tiba-tiba tubuhnya dilepas begitu saja oleh Sky, sampai ia terjatuh ke atas lantai. "Sky...!" teriak Alana sembari memekik kesakitan.
"Kenapa? Kau minta diturunkan bukan, jadi aku turunkan." Dengan santai Sky berjalan sembari membuka jas nya, meninggalkan Alana yang masih terduduk di atas lantai.
"Dasar gila! Gila!" teriak Alana dengan emosi sembari bangkit dan berjalan cepat mendekat pada Sky. Namun langkahnya terhenti saat pria itu membalik badan dengan melempar kemeja tepat mengenai wajahnya. "Oh my God, Sky Dwight!" Alana kembali berteriak sembari menarik kemeja bekas yang dipakai Sky.
Saat ia hendak mengumpat lagi, kedua matanya lebih dulu melihat pemandangan yang mampu membuyarkan amarahnya. Pemandangan tubuh kekar dengan otot six pack di perut Sky, membuatnya harus susah payah menelan saliva.
"Cepat pakai lagi!" Alana melempar kembali kemeja milik Sky.
Namun bukannya dipakai, Sky justru melempar pakaiannya dengan asal.
"Kenapa?" tanya Sky, berjalan mendekat pada Alana.
"Kau tidak malu?" Alana mundur menghindari Sky yang semakin mendekat. Ya tuhan, pikirannya kini mulai kotor membayangkan tubuh kekar itu memeluknya. Bahkan saat ini bayangan kejadian malam panas yang pernah mereka lalui mulai menari-nari di benaknya.
"Untuk apa aku malu?" Sky menarik ikat pinggangnya, bersiap untuk melepas celana dengan seringai dibibirnya.
"Stop!" Alana menahan tubuh Sky yang menghimpitnya ke dinding. "Jangan lepas celanamu! Kau harus ingat perjanjian yang telah kita buat, tidak ada hubungan intim." Ingat Alana.
Sky terdiam sesaat lalu di detik berikutnya tertawa terbahak-bahak. "Rupanya seorang Alana Ricardo bisa berpikiran kotor juga."
Alana yang tak mengerti dengan ucapan Sky, mengerutkan keningnya dengan bingung. Terlebih saat pria itu berjalan menjauh darinya.
"Aku membuka celana karena ingin mandi, kau kira aku ingin melakukan apa?" Sky kembali tertawa dengan puas karena sudah berhasil menggoda Alana.
"Kau!" Alana mengepalkan kedua tangannya menahan amarah, karena lagi-lagi pria itu mengerjainya. "Tidak bisakah kau lakukan di dalam, agar pikiranku ini tidak kotor." Balas Alana dengan ketus.
Sky kembali tertawa. "Justru aku suka jika pikiranmu kotor, bukankah ini malam pertama kita? Eh, malam kedua kita."
"Kau benar-benar gila!" Umpat Alana yang memilih beranjak menuju tempat tidur dari pada meladeni ucapan Sky.
"Wah, sepertinya kau sudah tidak sabar rupanya. Apa kau ingin melakukannya sekarang?" goda Sky, saat melihat Alana berbaring di atas ranjang
"Sky...!" teriak Alana sambil melempar bantal kearah pria mesum itu, yang sialnya sudah berstatus sebagai suaminya.
Sky sendiri semakin tertawa puas sambil berlalu dari tempat tersebut menuju bathroom, meninggalkan Alana dengan semua kekesalan yang diciptakannya.
"Aku tidak menyangka, menggoda wanita angkuh sepertimu akan sangat menyenangkan." Gumam Sky dalam hati.
Sementara itu Alana yang masih berada di atas tempat tidur, tengah berusaha sabar menghadapi kelakuan Sky sambil mengusap dadanya.
"Sky Dwight..." lirih Alana sambil mengambil dompet miliknya yang ada di dalam tas lalu membukanya. "Seandainya dulu aku mencarimu, apakah keadaannya akan jauh lebih baik?" gumamnya dalam hati sambil menatap foto yang selama ini disimpannya dengan baik.
Karena merasa sangat lelah setelah seharian menyambut para tamu undangan, Alana pun tertidur entah berapa lama. Tapi yang jelas ia terbangun saat merasakan tangannya di sentuh.
"Apa yang kau lakukan?" sentak Alana sembari merebut dompetnya yang hampir di ambil Sky. Dengan cepat ia menaruh dompet tersebut kembali ke dalam tas dengan jantung berdebar kencang.
"Maaf aku tidak bermaksud lancang, aku hanya ingin memindahkannya ke atas nakas." Jawab Sky dengan jujur. Sungguh ia terkejut dengan kemarahan Alana hanya karena menyentuh barang wanita itu.
"Lain kali jangan pernah menyentuh barang-barang ku!" Ucap Alana dengan tegas.
Sky hanya diam, menatap Alana yang menaruh tas itu ke dalam nakas dan menguncinya. Entah apa yang di sembunyikan wanita itu di dalam dompet tersebut, tapi yang jelas sangat penting sampai Alana terlihat sangat marah saat ia hendak mengambilnya.
anak ke dua lagi
serang pecundang itu
ayoooo semangat terus Alana utk mengumpulkan bukti2 bahwa Rachel itu jalang.......