naura anindira seorang jadis yg harus menjadi tulang punggung keluarga saat menduduki bangku SMA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Onchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.29
Bastian dan naura terkekeh melihat niko,,,niko berusaha berjalan namun kaki nya semakin terbenam akibat tanah liat yg di guyur hujan.
"punya teman kok malah 3G sih ,,,bukannya nolongin teman malah ketawa"gerutu niko yg menggapai tangan tukang becak yg niat menolong.
"apa itu mas,,,3G"tanya naura sambil terkekeh
"ganteng ganteng goblok"
Saking kesal nya,,niko kembali mendorong bastian ke bawah namun bastian tak sampai jatuh karena naura langsung menarik nya.
"lah jangan dong mas niko,,,kan nanti gak lucu kalo sama2 berlumpur,,,nanti gak boleh masuk di penginapan."titah naura.
"pak nanti ikut saya ya,,,saya akan ganti rugi kerusakan nya"ucap bastian.
Bastian tidak tanggung² membelikan bapak tersebut becak motor,,,seketika penyakit bengek bapak itu pun auto hilang,,,senang nya bukan main bertemu orang sebaik bastian.
Mau balik ke rumah naura juga nanggung terpaksa niko numpang kamar mandi di rumah warga yg kebetulan kenal baik dengan naura.
"pakai baju anak saya saja mas"kata pemilik rumah yg memberikan baju anak nya untuk di pakai niko.
"ini nih yg di sebut anak soleh,,,di mana² selalu ada yg nolong"kata niko.
Sampai di penginapan mereka memesan dua kamar agar saat istirahat mereka tak saling terganggu dengan dengkuran masing²,,,
"gimana mas,,,suka sama pennginapan nya?meski hanya sederhana,,,kalau mau hotel juga ada tapi lumayan jauh dari sin"jelas naura.
"gak usah nau ini nyaman kok dan juga cukup bersih,,,makasih ya nau"
"kalo gitu aku pulang dulu mas,,,nanti aku balik lagi bawain makanan,,,masakan ibu enak kok"
Bastian menarik tangan naura yg hendak pergi lalu menutup pintu dengan tersenyum mencurigakan.
Tubuh naura di pepet sampai menempel ke dinding tembok dan di rangkul bastian dengan tangan yg melingkar di pinggang ramping naura,,,
"mas"
"kangen banget sama kamu nau,,,tidur sini aja ya sama mas"
"mana bisa begitu,,,ini penginapan desa yg ada nanti kita malah di grebek warga"jawab naura sambil mencubit pipi bastian.
"kan cuma temani tidur nau gak macam²"
"hoax mana ada mas bastian akan diam palingan tangan nya aktif tu kemana²"
"kan gak sampai berbuat yg satu itu tuh,,heheh"
",,,,mas bastian nakal,,,buka sekarang gak pintu nya"
"kiss dulu coba"
",,,,,,"
Naura kembali ke rumah tampak langit sudah mulai gelap,,,melewati persawahan yg jauh dari perkampungan warga.
Sampai di pertengahan jalan naura di hadang oleh pemuda yg berjumlah enam orang,,,pemuda yg nongkrong di pinggir sungai sambil meminum minuman terlarang.
"hai canti,,mau kemana"pedepa naura pun di tahan agar tidak bisa kabur.
"kalian mau apa,,,saya cuma punya uang tiga puluh ribu kalo mau kalian ambil saja,,biarkan saya pergi dari sini"ucap naura dengan keringat dingin yg membanjiri wajah nya.
"udah ambil aja uang nya buat beli minuman lagi,,,biarkan dia pergi"ucap salah satu dari mereka.
"gak seru lah kalo kita ambil duit nya aja,,,gimana kalo kita duduk manis dulu di sini canti"goda pria itu.
"gak,,,saya buru² tolong biar kan saya pergi ini uang nya"kata naura menyerah kan uang nya.
"turun dari sepeda sekarang atau aku ngendong biar kamu turun"ucap salah satu dari pria itu.
"hei jangan kurang aja,,,jangan sentuh saya"teriak naura saat ada yg berani mencolek lengan naura.
