NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:141k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengakui kesalahan

"Hentikan ucapanmu yang menyakitkan itu Sandra, Mahira tidak salah samasekali tapi putra kita lah yang salah!" tegas Tuan Hito menekan istrinya agar menghentikan perkataannya yang menyakitkan

Mendengar hal itu, Nyonya Sandra menjadi bingung di buatnya.

"Maksudnya bagaimana Pah, kau jangan menutupi kebusukan wanita ini, sudah jelas salah kok masih saja di belain!" jawab Nyonya Sandra tetap bersikukuh dengan pemikirannya.

"Mangkanya dengarkan dulu penjelasan dari anak kita, jangan seenaknya kau menuduh Mahira dengan kata-kata yang begitu menyakitkan, aku tidak menyangka mulutmu bisa sekasar itu Sandra!" " cetus Tuan Hito sangat kecewa atas kelakuan istrinya.

kemudian Nyonya Sandra menoleh ke arah Mahira, netranya masih fokus menatap Mahira dengan raut wajah tidak sukanya.

"Baiklah, kalau begitu kau jelaskan semuanya sama Mamahmu ini Sadam, Mamah ingin mendengar langsung dari mulutmu sendiri!" pinta Nyonya Sandra.

Dengan mantapnya Sadam menceritakan awal mula ketika dirinya menginginkan Mahira menjadi istri keduanya dan mau tidak mau menikah dengannya dengan cara licik diantaranya berupa ancaman.

Mendengar putranya berprilaku seperti itu, Nyonya Sandra semakin geram di buatnya, kemudian Nyonya Sandra mendekati putranya, kali ini ia sudah sangat geram atas kelakuan Sadam.

Plak

Satu tamparan keras telah Nyonya Sandra layangkan kepada putra tercintanya, ini adalah yang pertama baginya menampar wajah Sadam.

"Kau..kau telah membuat malu Mamahmu ini Sadam, Mamah tidak pernah mengajarkan kamu untuk menjadi manusia yang sangat keji seperti itu, kau telah menghancurkan rumah tangga Mahira hanya demi ambisimu." amuk Nyonya Sandra dengan rahang yang sudah mengeras, tiba-tiba tangan kanan bekas dirinya menampar wajah putranya serasa gemetar.

"Sadam memang pantas mendapatkan ini semua Mah, aku bukannya berambisi, tapi aku sangat mengharapkan hadirnya seorang anak, Sadam ingin merasakan bagaimana menjadi orang tua dan ada yang memanggil diriku dengan sebutan Papah!" sahut Sadam dengan mata yang sudah berkaca-kaca, sebuah keinginan yang sangat tulus dari relung hatinya yang paling dalam.

"memang kau fikir wanita itu hanya untuk kau jadikan sebagai alat untuk pencetak anak hah? Kau pikirkan baik-baik perasaan mereka Sadam, perempuan mana yang tidak akan merasakan sakit hati atas ulah dan juga sikapmu itu, Mamah benar-benar sangat kecewa padamu!"kemudian Nyonya Sandra kembali mengedarkan pandangannya ke arah Mahira, terbesit rasa sesal di hatinya atas semua ucapannya yang begitu menyakitkan hati. "Mahira, tolong maafkan Mamah karena telah menuduh mu dengan kata-kata kasar." Nyonya Sandra pun akhirnya mendekat, di peluknya tubuh Mahira yang gemetar, dan sedari tadi masih saja mengeluarkan bulir bening yang terus membasahi kedua pipinya.

"Maafkan semua kelakuan putraku Mahira, aku tidak habis fikir jika kelakuan putraku bisa sekeji itu padamu!" pinta Nyonya Sandra sembari mengatupkan kedua tangannya.

Menyadari hal itu Mahira mencoba menggenggam kedua tangan ibu mertuanya dengan kedua tangannya.

"Nyonya tidak usah meminta maaf, saya sudah memaafkan Nyonya, dan untuk Tuan Sadam aku sudah bisa menerimanya dengan ikhlas, mungkin ini semua sudah menjadi suratan takdir, dan aku samasekali tidak menyesalinya." sahut Mahira yang sepertinya sudah tidak ada lagi keraguan.

Mendengar Mahira berkata seperti itu, Hati seorang Nyonya Sandra menjadi terenyuh dan tidak percaya dengan apa yang telah diucapkan oleh menantunya tersebut.

"Hatimu bagaikan malaikat Nak, semoga Sadam bisa menjadi seperti dirimu!" kata Nyonya Sandra yang penuh harap

"Aamiin!" sahut Tuan Hito.

Kemudian pandangan Nyonya Sandra beralih ke arah putranya, lalu mencoba beralih pada ya

"Mamah mau tanya sama kamu, Sadam!" tanya Nyonya Sandra dengan suara yang lembut

"Mamah mau tanya Apa?" jawab Sadam sembari mengelus pipinya yang masih terasa perih akibat mendapatkan tamparan dari ibunya.

"Kau harus menjawab jujur, sekarang apa yang kau rasakan terhadap Mahira setelah ia memberikanmu seorang anak? Mamah ingin kau berkata jujur sekarang!" desak Nyonya Sandra dengan rasa penasarannya

glek

Sadam malah menelan Saliva nya, kedua bola matanya pun sampai melotot seperti mau keluar.

"Kenapa Mamah malah bertanya seperti itu?" tanya Sadam dengan ekspresi wajahnya yang cemas

"Jawab saja Sadam, Mamah ingin tahu perasaanmu terhadap Mahira!" balas Nyonya Sandra dengan sengaja agar putranya mau berkata jujur

Sadam malah melirik ke arah Mahira, begitu pun dengan Mahira, kini keduanya saling lirik dengan wajah yang sudah bersemu merah.

"Mah, bisakah Mamah mengganti pertanyaannya? Ini sangatlah konyol!" cetus Sadam dengan perasaannya yang sangat jengkel.

"Jawab Saja Sadam, apa susahnya sih?" sambung Tuan Hito dengan sengaja, padahal dirinya sudah tahu yang sebenarnya.

Kali ini Sadam benar-benar merasa sedang di sidang oleh kedua orang tuanya di hadapan Mahira, seolah-olah ia menjadi tersangka yang harus mengakui kesalahannya di depan hakim dan jaksa penuntut umum, dan Mahira sebagai korbannya.

'aish, kenapa malah jadi aku yang di desak seperti ini? Aku belum siap mengatakan jika aku sangat mencintai Mahira, lantas bagaimana nanti dengan Alisa? Aku benar-benar bingung.' batinnya serasa ingin melarikan diri.

Kini Sadam pun mulai mengatur nafasnya agar bisa lebih relaks.

"Fyuuhhhh, baiklah Mah, Pah! Kali ini Sadam akan berbicara jujur di depan kalian dan juga Mahira.

di awal pernikahan, aku sama sekali tidak merasakan apapun terhadap Mahira, jujur aku hanya memiliki nafsu untuk bisa memiliki tubuhnya, namun lambat laun perasaanku mulai berubah, bayangan wajah nya selalu menghantuiku, bahkan di saat aku sedang bersama Alisa pun, aku malah selalu memikirkan Mahira. Aku sendiri sempat bingung dengan perasaanku ini, tapi setelah aku rasakan kembali, aku merasa sangat nyaman bersama Mahira, rasa yang belum pernah aku rasakan ketika bersama Alisa!"

Mahira sendiri saat ini fokus memperhatikan suaminya yang sedang berbicara mengenai perasaannya terhadap dirinya, ia pun sempat tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Sadam.

'Anda ini memang pandai sekali berakting, Tuan! Anda pantas menjadi seorang aktor dan mendapatkan sebuah penghargaan.' gumam Mahira dalam hati.

"itu artinya kau mencintai Mahira kan, Putraku?" tanya Nyonya Sandra tersenyum puas.

Sadam malah diam membisu, ia enggan untuk menoleh ke arah Mahira yang saat ini berada di sampingnya dan netranya fokus tertuju ke padanya

"Jika hatimu sudah mantap untuk Mahira, Mamah sarankan kau untuk segera melepaskan Alisa, meskipun berat bagi Mamah, tapi ini semua harus segera kau lakukan! Mamah sangat tidak setuju kau memiliki dua orang istri sekaligus, bagaimanapun kau tidak akan pernah bersikap adil Sadam, apalagi kau lebih condong ke Mahira, Kasihan Alisa!" saran Nyonya Sandra agar putranya bisa mengambil keputusan yang tepat

"Iya Mah, tapi nanti setelah Mahira melahirkan, aku akan menceraikan Alisa, tapi tidak saat ini!" tukas Sadam tanpa adanya keraguan

"Kenapa mesti menunggu sampai Mahira lahiran, Sadam?" tanya Nyonya Sandra dengan dahi yang mengkerut

"Mah, aku tidak bisa menjawabnya, ini adalah Maslah pribadiku, Sadam mohon Mamah bisa mengerti keadaanku!" pinta Sadam memohon agar Mamahnya bisa mengerti akan keadaannya saat ini

"Ok, baiklah Sadam! Mamah pegang janji kamu!" cetus Nyonya Sandra.

Kini Nyonya Sandra mencoba kembali mendekati Mahira, lalu ia meminta ijin untuk mengelus perutnya.

"Bagaimana kondisi kandunganmu Mahira?" tanya Nyonya Sandra begitu senangnya karena akan menjadi seorang nenek.

"Kondisinya Baik Nyonya!" sahut Mahira masih gugup.

"Loh, kok panggilnya Nyonya sih? Panggil aku Mamah Sandra ya, sekarang kau adalah menantuku, berarti kau juga adalah putriku! Sekali lagi tolong maafkan sikapku yang tadi!"

Mahira pun melemparkan senyum termanisnya kepada ibu mertuanya.

"sudah tidak perlu Nyonya, eh maksudku Mamah bahas lagi, anggap saja tidak pernah terjadi!" sahut Mahira dengan mudahnya memaafkan ibu mertuanya.

......................

Di sebuah Cafe yang cukup sepi dengan bernuansa klasik di kota Jakarta, Hans duduk di meja paling pojok, sambil menyeruput kopi hitam miliknya ia begitu sabar menunggu seseorang, tidak lain orang tersebut adalah Alan, orang kepercayaannya Hans yang di tugaskan untuk menyelidiki istri pertama Tuannya.

"Maaf bos sudah menunggu lama!"

"Kau dari dulu memang tidak pernah berubah, selalu saja ngaret!" balas Hans cukup geram

"Sorry bos, jalanan macet parah yang arah menuju semanggi, jadi saya nyari jalan tikus!" sahut Alan berusaha mencari alasan

"Whatever lah Alan, yang terpenting kau harus memberikanku informasi yang bagus padaku!"

"Oh, tenang saja Bos, kali ini Bos Hans pasti akan senang dengan informasi yang telah saya dapatkan!"

Seketika wajah Hans yang tadinya di tekuk kini berubah menjadi cerah.

"Informasi apa yang sudah kau dapatkan Alan, ayo cepat katakan padaku!" pinta Hans sudah tidak sabar.

Alan pun menggeser tempat duduknya agar bisa lebih dekat dengan Bosnya.

"Bos, biasakan saya meminum kopi sebentar, biar kepala ku tidak oleng!"

Hans yang semula sangat serius memperhatikan Alan, seketika ia berubah menjadi kesal.

"Kau sangat menyebalkan Alan, baiklah pesanlah apa yang kau mau!" jawab Hans.

Dengan senang hati Alan memanggil pelayan kafe dan memesan kopi untuknya

"Siap Bos, thanks ya Bos, anda ini Bosku yang paling baik sedunia!"

"Kau tidak usah memujiku, dasar penjilat!" sungut Hans masih dengan rasa kesalnya.

Akhirnya pesanan kopi milik Alan pun datang, ia buru-buru meniup kopi tersebut lalu menyeruputnya.

"Akh, nikmatnya! akhirnya otakku kembali fresh!' ucap Alan terlihat begitu senang, padahal hanya gara-gara meminum secangkir kopi saja.

"Yasudah, informasi apa yang sudah kau dapatkan?"

"Baiklah Tuan, ini mengenai pria misterius yang selama ini menjadi selingkuhan nya Nyonya Alisa, ternyata pria tersebut adalah rekan bisnisnya Tuan Sadam, hanya saja orang ini selalu saja kalah tender dari perusahaannya Tuan Sadam, dan nama pria tersebut adalah Samuel Dwipangga!"

Hans kaget bukan kepayang saat mendengar nama tersebut.

"Samuel Dwipangga? Dia kan teman kecil sekaligus kliennya Tuan, kenapa ia bisa Setega itu! Dasar bajingan." gerutu Hans dengan emosi yang sudah meluap-luap.

"Dan seminggu yang lalu, saya melihat Nyonya Alisa bersama Tuan Samuel pergi ke pabrik milik Pak Danu, setahuku pak Danu itu mantan suaminya Nyonya Mahira! Betul tidak Bos?"

"Betul sekali Alan, sepertinya Nyonya Alisa sedang merencanakan sesuatu, lantas darimana ia bisa tahu mengenai Danu?"

"Itu dia Bos, menurutku Nyonya Alisa memang sudah memiliki rencana untuk membalaskan dendam terhadap Tuan Sadam, namun ia lebih memilih bungkam seolah tidak tahu jika Tuan Sadam telah menikah lagi, dan sepertinya sebuah rencana yang akan merugikan Tuan Sadam dan juga Nyonya Mahira!" tutur Alan dengan penuh keyakinan

"Betul sekali Alan, aku harus lebih waspada lagi, Tuan Sadam harus tahu ini semua, tapi aku masih bingung bagaimna cara menjelaskannya, secara Tuan Sadam masih berat untuk melepaskan Nyonya Alisa, itu artinya Tuan Sadam masih memiliki perasaan terhadapnya, dan akan sangat sulit untuk meyakinkan Tuan Sadam tentang kebusukan Nyonya Alisa."

Kemudian Alan kembali menyeruput kopi miliknya.

"Ada satu hal lagi yang ingin saya beritahukan kepada anda, Bos!"

"Apa itu Lan?"

"Nyonya Alisa pernah menikah dan memiliki seorang anak perempuan!"

Duar

mendengar hal itu, Hans serasa di sambar petir.

"Serius kamu Alan?"

"Dua rius bos, kalau Bos tidak percaya, nanti saya akan mempertemukan narasumbernya sama bos, bagaimna?" usul Alan.

"Kalau bisa secepatnya Alan!"

"Siap Bos!"

'akhirnya aku temukan jawabannya setelah sekian lama aku menaruh curiga terhadap anda Nyonya Alisa? Anda rupanya telah menyimpan rahasia besar terhadap Tuan Sadam, aku bersumpah akan membongkar semua itu jika dirimu berani mengusik kebahagiaan Tuan Sadam dengan Nyonya Mahira.' ucap Hans dalam hati.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁

1
Rizkia Pritasari
luar biasa
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
betul itu kak
Nar Sih
kejutan akan hadir buat mu hanum bntr lgi yaa dri pujaan hti mu mss ibra dan pasti nya kmu senang
Sunaryati
Nah gitu, Ibra move on , cintamu tersebut Num, calon mertuamu ternyata juga mengharapkan kau jadi istri Ibrahim. Sambil menyelam minum air, Mas Ibra.
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): betul bun
total 1 replies
CintaAfya
yesss Ibra sama Hanum jadian
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): mantap ya kak 🤭
total 1 replies
CintaAfya
Alhamdulillah... akhirnya Mahira diselamatkan... rasa mcm menonton filem adengan aksi yg mendebarkan.. rasa copot jantung🤣🤣🤣🤣
Nar Sih
kopi yg manis buat kebebasan mahira☺️
Nar Sih: sama,,kakk ,semoga mahira semakin bnyk yg bca
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): terimakasih banyak kakakku 😘😘
total 2 replies
Ana
hahaha😂 ga ada ember num
Ana: asyik 💃💃💃
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): kata Hanum, bergetar hatiku saat aku dekat dengannya 😂😂
total 6 replies
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya mahira selamat ,makasih buat azzam dan angota polisi yg lain nya ahir nya misi penangkapan ketua mafia selesai ,lanjut kakk 👍🥰
Ana
cieeee 🤭🤭
Ana
tuh kan 😁
Ana
apakah Hanum 🤭
Ana
syukurlah misi berhasil dan Mahira serta calon baby selamat
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
ember /Curse//Curse/
Ana
sadam kan emosian zam 🤦‍♀️
Ana
hahahaha😂😂😂😂 maklum sih zam
Ana
astaghfirullah 😂
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
typo dari keyboard ini kak, harusnya teriak kok jadi terima kasih, aku juga bingung jadi otomatis begini keyboard nya /Sob/
F.T Zira
kak.. cba cek bagian ini..
terima kasih kembali jeny di bawah kok gimanaa gitu
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): baik kak, terimakasih kak
total 1 replies
Amilia Indriyanti
bukan cinta tapi goblog
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!