Jika benar yang dikatakan jodoh adalah cermin diri, bolehkah aku meminta mendapatkan jodoh yang lebih dari diriku?, karena aku adalah insan yang fakir ilmu,aku ingin mendapatkan seorang imam yang bisa menuntunku sampai ke surga Nya nanti.
pernikahan selalu di ibaratkan sebuah kapal, keselamatan penumpangnya di gantungkan pada Nahkoda nya, mampukah Nahkoda nya membawa kapalnya selamat hingga ke dermaga yang di tuju?.
Lalu bagaimana jadinya jika sebuah pernikahan yang terjadi karena sebuah keterpaksaan karena sebuah permintaan? apakah pernikahan itu akan bertahan? sedangkan yang berada di dalam nya tak saling kenal?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
Di Alexander university....
" Irwan kemana? Ada konfirmasi ?" tanya Aldizar tegas pada anggotanya, mereka akan memulai rapat BEM untuk mengadakan acara sosial yang rencananya akan dilaksanakan satu bulan lagi,saat ini mereka akan membahas tentang penggalangan dana.
" Belum ada kabar,terakhir gue komunikasi sama dia semalam sekitar pukul 21.30 mungkin" jawab Andre.
" Sama gue juga belum ada konfirmasi apapun,barusan gue hubungi nomornya sibuk" tambah Aldo lagi.
Sedangkan Moli dan putri langsung menggeleng saat Al menatap mereka,Melly yang duduk tak jauh dari kedua seniornya itu juga menggeleng, begitupun kedua sahabat Melly.
Al mendengus mendengar jawaban para anggota nya,tak biasanya anggota kepercayaan dan kebanggaan nya itu datang terlambat tanpa konfirmasi seperti saat ini.
Irwan adalah anggota BEM yang juga di segani dan cukup bisa di andalkan,bahkan Al dan para sahabatnya berencana mencalonkan Irwan sebagai ketua BEM periode kedepannya.
" Shit.." umpat Al saat ia menghubungi ponsel Irwan namun juga tak ada jawaban.
Namun semua teralihkan saat mendengar Andre yang tengah berbicara dengan orang yang tengah mereka bicarakan.
📱" Ya halo...Lo dimana wan? Sebentar lagi rapat di mulai ini,udah pada hadir semua " tanya Andre saat panggilan nya di angkat.
📱" Sorry bro,hari ini gue izin ga hadir ya,semua saran dari gue udah gue kirim di email forum,di group juga ada,gue lagi di rumah sakit" jawab Irwan merasa sedikit sungkan.
📱" Lo sakit?" tanya Andre, membuat yang lain jadi menatap Andre serius.
📱" Bukan gue,tapi Kiara,semalem hampir tengah malam Sasa hubungi gue kalau Kiara pingsan, sorry bro,gue beneran ga tega buat ninggalin Ara sendirian di sini,Sasa sedang pulang ke asrama" ucap Irwan.
📱" Kiara? Sakit? Sakit apa?" tanya Andre serius, sedangkan Moli dan putri memasang wajah khawatir dan keduanya saling tatap.
Deg...
Jantung seseorang seakan berhenti berdetak saat mendengar ucapan Andre,Kiara? Sakit? apa yang terjadi? bukankah semalam gadis itu baik-baik saja? Saat ia mengantar nya kembali ke asrama?Berbagai pertanyaan muncul di benak nya.
📱" Dari hasil pemeriksaan kemungkinan besar dia salah makan sehingga memicu alergi, sepertinya dia makan sesuatu yang tidak boleh ia makan" jawab Irwan apa adanya.
📱" Oh ok.... akan gue sampaikan ke yang lain, tentang alasan ketidak hadiran Lo,dan titip salam buat Kiara,kalau sempat abis dari kampus gue singgah ke rumah sakit " ucap Andre terdengar ikut prihatin.
📱" Ok... thanks bro..sekali lagi gue minta maaf,ga tega gue biarin dia sendiri di sini" ucap Irwan.
📱" Santai aja kali wan,gue juga tau Lo sedang berjuang,good luck buat Lo,Pepet terus,semoga berhasil" ledek Andre, membuat Irwan mendengus sebal.
📱" Belum ada tanda-tanda aja kayak nya gue udah ada bibit saingan bro,berat pula lagi nih saingan nya" keluh irwan terdengar lucu di telinga Andre.
📱" Ah Cemen banget sih Lo,mana Irwan yang jenius dan pantang mundur? ingat semboyan ...usaha tidak akan mengkhianati hasilnya,dan sebelum janur kuning melengkung berarti masih milik bersama" ucap Andre menyemangati Irwan.
Andre sengaja mengatakan itu di hadapan Aldo dan Aldizar, karena kedua sahabatnya itu pernah bersepakat untuk menjadikan Kiara sebagai taruhan mereka,dan Andre kurang setuju dengan keputusan mereka.
📱" Lo belum tau aja siapa calon saingan gue,kalo Lo udah tau,pasti Lo juga bakal insecure kayak yang gue rasain sekarang" ucap Irwan.
📱" Siapa sih calon saingan Lo,gue kenal?" tanya Andre jadi penasaran.
Sedangkan seseorang diam-diam sejak tadi memasang telinga nya dengan benar agar bisa mendengar obrolan Irwan dan Andre,terlebih yang mereka bahas adalah Kiara,wanita yang berstatus sebagai istrinya,istri? Apakah ia sudah mulai menyadari bahwa dirinya sudah memiliki seorang istri?, entahlah hanya dirinya lah yang tau.
📱" Bang Kenzo,itu si dokter Kenzo sepupu nya Al" jawab Irwan bernada lesu.
Andre mengaga seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar,bang Kenzo? Kok bisa?, pertanyaan itu muncul begitu saja.
📱" Bang Kenzo? Lo yakin wan? Kok mereka bisa saling kenal,dan kok Lo bisa menyimpulkan itu semua? " tanya Andre yang benar-benar sangat penasaran.
📱" Untuk awal perkenalan mereka gimana dan dimana gue ga tau,tapi saat ini kan bang Ken jadi dosen sementara di Alexander dan salah satu unit yang bang Ken masukin ya unit Kiara" jawab Irwan.
📱" Ok untuk pertemuan mungkin bisa dibilang gitu,tapi Lo yakin ?" tanya Andre lagi demi memastikan.
📱" Mendekati seratus persen gue yakin nya, perhatian nya itu beda dan secara terang-terangan, naksir nya brutal bro" ucap Irwan.
📱" Hahaha.." Andre tertawa terbahak-bahak" nasib Lo ...naksir sama yang speak bidadari ya pasti banyak saingan dong,dan gue nunggu kalian menyerah aja deh" ucap Andre antara bercanda dan serius.
📱" Pagar makan tanaman juga Lo bro" umpat Irwan.
Andre tertawa terbahak-bahak mendengar umpatan Irwan, sedangkan Al masih terdiam, ia memikirkan apa yang baru saja ia dengar lagi, Dokter Kenzo? Abang sepupunya itu menyukai Kiara? Apakah wanita yang sempat sepupunya ceritakan itu adalah Kiara,tapi rasanya sangat tidak mungkin, mengingat Kenzo yang seorang Casanova akan tertarik dengan wanita tertutup seperti Kiara, walaupun wajahnya cantik.
" Ada apa Ndre?" tanya putri cepat saat Andre sudah mematikan ponselnya.
" Irwan izin ga hadir,Kiara masuk rumah sakit,semalam" ucap Andre memberitahukan.
" Astaga,sakit apa katanya Ndre?" tanya moli serius.
" Dari hasil pemeriksaan katanya alergi,dia mungkin makan sesuatu yang pantang dia makan " jawab Andre lagi.
Al terdiam seakan ia tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar,dan alergi makanan? Apakah Kiara memakan sesuatu yang tidak boleh di makan saat rumah nya semalam?, berbagai macam pertanyaan muncul dari dalam benaknya.
" Ok .... rapat kita mulai" ucap Al tegas,ia memimpin rapat dalam keadaan pikiran yang tidak tenang, raganya berada di depan para sahabatnya,tapi hatinya berada entah dimana.
Al sudah menyusun rencana akan mencari tau penyebab yang sesungguhnya Kiara masuk rumah sakit, Al seakan masih tidak percaya dengan penyebab yang Irwan sampaikan, karena semalam saat terakhir mereka bertemu Al melihat Kiara baik-baik saja.
****
Di rumah sakit.
Kiara baru saja selesai menikmati menu sarapan pagi nya,setelah ia membersihkan dirinya dan berganti pakaian.
" Kakak sudah sarapan?" tanya Kiara pada Irwan saat pria itu memasuki ruangan nya.
Irwan mengangguk sambil tersenyum tipis " Sudah baru saja di kantin,kamu sudah selesai sarapan nya?" jawab Irwan.
" Alhamdulillah sudah kak" jawaban sopan Kiara ucapkan.
Irwan melihat seorang wanita paruh baya cantik yang tengah berada di ruangan tersebut,mama nya" mama kapan datang ? sudah sarapan?" tanya Irwan pada mama nya.
Mama Maya mengangguk seraya tersenyum tipis" sudah ,kan mama sudah dari antar Chika adik kamu ke sekolah " jawab mama Maya.
Irwan mengangguk, sambil melangkah menuju sofa,ia merebahkan tubuhnya di atas sofa,mencari kenyamanan sesaat, karena saat Sasa kembali ia akan langsung kembali ke rumah dan ke kampus.
" Kenapa bisa jadi seperti ini sayang? Apa kamu tidak mengatakan saat memesan makanan yang tidak mengandung minyak wijen dan kacang ?" tanya mama Maya lembut pada Kiara, pandangan nya penuh dengan rasa khawatir.
Kiara tersenyum seraya menggeleng pelan" kebetulan semalam Ara berkunjung ke kediaman seseorang Tan,dan Ara di jamu dengan makan malam,enggan rasanya Tan kalau Ara mengatakan bahwa Ara alergi makanan tertentu" jawab Kiara pelan.
Irwan mengernyitkan keningnya saat mendengar pengakuan Kiara,bukan kah semalam Sasa mengatakan bahwa Kiara ke cafe? tapi Irwan tak mungkin bertanya lebih detail tentang alasan Kiara tidak mengatakan kemana yang sesungguhnya ia semalam, karena mungkin Kiara merasa itu privasi.
Tak lama kemudian Sasa kembali ke rumah sakit dengan membawa beberapa keperluannya dan juga keperluan Kiara,ia tidak mungkin bolak-balik rumah sakit dan asrama.
" Karena kamu sudah ada temennya Tante tinggal ya,Tante ada sedikit kegiatan,ga apa kan?" ucap mama Maya.
Kiara mengangguk di sertai senyuman lembut" iya Tante,ga apa,udah ada Sasa kok,Ara sendirian juga udah bisa kok,bukan sakit parah juga tan,lagian kata dokternya mungkin sore nanti Ara sudah di izinkan untuk pulang " ucap Kiara.
Mama Maya mengangguk,mengecup singkat puncak kepala Kiara dan memberikan gadis cantik itu sebuah pelukan hangat, hingga Kiara bisa kembali merasakan kehangatan pelukan seorang ibu.
" Tante izin ya,ingat kedepannya jangan makan sembarangan lagi, kamu harus bisa jaga kesehatan,kalau kamu sakit ga ada yang akan temani Tante ke panti" ucap mama Maya, memberikan perhatian seraya sedikit bercanda.
Kiara tertawa kecil mendengar ucapan mama Maya,ia meraih tangan wanita paruh baya itu dan menyalami nya takzim,mencium punggung tangan tersebut " Terimakasih Tante,Tante juga hati-hati ya" jawab Kiara lembut.
Irwan juga memutuskan untuk pulang ke rumah,sejak semalam ia belum mengganti bajunya,Irwan berjanji akan kembali lagi sore nanti.
" Terimakasih ya kak, hati-hati di jalan" ucap Kiara tulus.
" Aku akan kembali lagi sore nanti,kalau ada apa-apa langsung telfon ya,atau kalau sudah di izinkan pulang langsung kabari aku" Irwan memberikan banyak perintah, membuat Kiara tersenyum lucu, sedangkan Sasa tersenyum getir.
" Siap kak,Sasa pasti akan langsung menghubungi kakak,makanya kakak jadi tau no ponsel kakak ke Sasa,biar Sasa gampang kalau mau telpon kakak" jawab Kiara santai.
Tanpa menjawab Irwan langsung meminta ponsel Sasa dan memasukkan nomornya di ponsel Sasa,baru setelahnya ia melakukan panggilan" Itu no gue " ucap Irwan dan di balas anggukan kepala oleh Sasa.
Setelah mengatakan itu dan melakukan permintaan Kiara,Irwan benar-benar meninggalkan ruangan perawatan Sasa, hingga tinggallah Sasa dan Kiara,Kiara tersenyum saat melihat Sasa yang masih terus menatap layar ponselnya.
" Udah ngak usah di pandangi terus nomor nya,kalau suka itu berjuang bukan memendamnya, berjuanglah dengan cara terhormat" ucap Kiara tiba-tiba.
" Maksud kamu apa sih Ra? Siapa yang suka siapa?" ucap Sasa terlihat salah tingkah.
" Ga ada maksud apa-apa,cuma ngasih saran aja, bukankah kamu menyukai kan Irwan? Maka berjuang lah" ucap Kiara.
" Untuk apa memperjuangkan pria yang menyukai wanita lain,lagian mana mungkin aku yang lebih dulu mendekati dia,ntar dikira aku wanita apaan lagi" jawab Sasa.
Kiara tersenyum seraya menggeleng" Dari mana kamu tau kalau dia sudah mencintai wanita lain? Dan lagian aku mau nanya,emang ada larangan bahwa wanita tidak boleh lebih dulu mendekati pria yang ia sukai? Aku rasa tidak ada, yang penting kan Cars mendekati nya terhormat " jawab Kiara.
" Dari cara dia memperlakukan kamu itu sudah jelas kalau dia menyukai kamu, untuk wanita lebih dulu mendekati laki-laki Memang tidak ada larangan Ra,tapi sebagai wanita kita kan juga harus punya harga diri,masak iya perempuan nembak cowok duluan? " jawab Sasa.
Dan lagi-lagi Kiara tersenyum seraya menggeleng" Perhatian bukan berarti suka Sa, emangnya kamu pernah denger dia bilang suka ke aku? Ngak kan? Dan untuk yang kamu katakan bahwa perempuan harus memiliki harga diri itu sangat benar,dan aku sangat setuju"
" Tapi apakah jika pria yang lebih dulu mengatakan menyukai seorang itu artinya perempuan itu sangat terhormat? Tidak juga,jika perempuan itu merelakan tubuhnya disentuh laki-laki yang bukan mahram nya maka perempuan itu tidak bisa di katakan memilki harga diri"
" Contohnya seperti orang-orang yang menjalin hubungan dengan kata pacaran, apakah ada hal positif yang kita dapatkan dari berpacaran itu? Sepertinya dari yang aku lihat tidak ada,lalu untuk apa kita melakukannya?" ucap Kiara panjang lebar.
" Kalau begitu untuk apa kamu suruh aku berjuang?" tanya Sasa.
" Berjuang bukan berarti harus pacaran kan? Menikah muda jika kamu sudah siap tidak di larang kok,bahkan itu lebih baik, menghindarkan kita dari mendekati zina"
" Jika kamu benar-benar menyukai dia bukan hanya karena paras rupanya,dan kamu yakin dengan sifatnya maka katakan dengan jujur padanya, ungkapkan,siapa tau dia juga memiliki rasa yang sama" saran Kiara.
" Kamu ya,ide kamu itu terlalu ekstrim tau ngak,aku di suruh duluan nembak cowok,gila aja,aku ga de nekat itu ya,emang seandainya kamu menyukai seseorang kamu berani seperti itu?" ucap Sasa
Kiara mengangguk seraya tersenyum polos" kamu pernah mendengar wanita bernama Khadijah yang menjadi istri nabi Muhammad Saw?" tanya Kiara.
Sasa mengangguk" pernah dong, walaupun aku tidak se islami kamu,tapi kan di sekolah aku pernah belajar ilmu agama " jawab Sasa.
" Nah itu...Bunda Khadijah menikah dengan Rasulullah Muhammad Saw,bukan nabi Muhammad yang lebih dulu melamar beliau,tapi beliaulah yang melamar Nabi Muhammad, beliaulah yang lebih dulu mengatakan bahwa beliau menyukai Nabi Muhammad" ucap Kiara.
lanjut thor