Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Berlatih Jurus Baru
Tiga bulan kini telah berlalu, jika murid yang lain di perguruan Tameng Jiwa hanya mengalami sedikit perubahan atau bahkan tidak ada perubahan, tidak dengan bocah 7 tahun itu.
Yuang Fengying kini sudah jauh berbeda, baik secara fisik maupun secara kekuatan jiwa nya, itu bisa terlihat dari postur tubuh dan ketenangan pribadi nya.
Semua itu tak di sadari oleh banyak orang, tapi justru itulah keuntungan bagi Yuang Fengying karena tak menimbulkan banyak masalah bagi nya.
Pemahaman pemahaman nya tentang segala hal juga mengalami peningkatan pesat.
Semua berkat kekuatan 'Roh inti Jiwa' demikian Yuang Fengying menyebutnya, kekuatan daya salin otaknya mampu merekam apapun yang di lihat nya, serta ketajaman seluruh panca indera nya termasuk matanya yang memiliki ketajaman layaknya 'kamera pengintai', mampu melihat sebuah benda dari jarak yang cukup jauh dengan mudah.
Tiga bulan menjadi murid umum juga telah mengajarkan tentang pahit nya kehidupan, mengajarkan bagaimana dia harus bertahan dari segala tekanan yang dia terima.
Tak hanya tekanan dari sebuah sistem dari perguruan Tameng Jiwa yang membagi muridnya berdasarkan golongan murid umum, utama dan pribadi, tapi juga tekanan dari para senior dan murid pribadi.
"Fengying bereskan ruang latihan sana..!." perintah salah satu senior murid umum yang saat itu sedang bertugas, harusnya murid senior itu yang saat itu bertugas, namun dia melimpahkan kepada Yuang Fengying.
Zi king nama murid senior tersebut, dia adalah salah satu murid senior yang ada di golongan murid umum, usianya saat ini 14 tahun.
Dia memiliki kuasa untuk memerintah murid lainnya, selain karena dia banyak relasi dengan murid murid utama, Dia juga sebentar lagi akan naik menjadi murid utama karena menurut aturan anak yang sudah berusia 15 tahun maka otomatis akan jadi murid utama meski nanti kedudukan nya di murid utama hanya menjadi 'pembantu' murid utama senior.
Namun tetap saja murid utama memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan murid umum, mereka bisa berlatih langsung bersama dengan murid utama senior di bawah pengarahan dan bimbingan para tetua dan murid senior dewasa.
"Maaf kakak senior, bukankah area itu bagian dari wilayah tanggung jawab kakak?," balas Yuang Fengying, karena memang Ruang Latihan adalah tempat yang tak bisa sembarang murid bisa masuk, hanya murid murid yang di ijinkan saja.
"Apa kau bilang?, mau cari masalah menolak perintah Zi king?." bentak salah satu teman Zi king, pria gemuk dengan perut menggelambir.
Melihat penolakan Yuang Fengying, teman teman Zi King langsung mengerubungi bocah tersebut.
"Mau cari mati??, berani menolak senior." seru yang lainnya.
Selama ini memang kelompok Zi King suka 'memeras' para murid umum, terutama para murid yunior.
"Sudah.., ayo kita bereskan saja ruang latihan," kata salah satu teman Yuang Fengying yang paling dekat bernama Yelu Li.
Yelu Li adalah salah satu teman Yuang Fengying yang paling dekat, karena sama sama di manfaatkan oleh para seniornya.
Meski sedikit kesal, Yuang Fengying tak menolak saat di tarik oleh Yelu Li menuju ke ruang latihan.
Ruang Latihan adalah sebuah tempat dimana murid murid perguruan Tameng Jiwa melatih fisiknya.
Bangunan yang menjadi tempat latihan itu memiliki tiga lantai, lantai pertama atau lantai dasar adalah ruang untuk melatih fisik secara kasar, di sana terdapat alat alat untuk melatih fisik.
Selama ini Yuang Fengying belum pernah memasuki tempat tersebut, dia hanya membersihkan area luar yang ada di dekat sana.
Murid umum tak boleh memasuki tempat tersebut meskipun lantai pertama, jika memang tak bertugas di sana, itu adalah larangan.
Hari ini sebenarnya adalah keberuntungan bagi Yuang Fengying bisa masuk dan melihat isi dari Ruang Latihan meski lantai pertama.
Bibirnya tak sengaja tersenyum menyadari hal itu, dia sangat senang apalagi setelah masuk Ruang Latihan dan melihat isi dari lantai pertama tersebut.
Yelu Li sampai keheranan melihat Yuang Fengying malah tersenyum senang, karena melihat barang barang berserakan tak beraturan di lantai pertama.
"Waah... ternyata luas juga ya tempat ini."
Ruang Latihan lantai pertama terdiri dari beberapa area, dan ternyata sangat luas.
"Apa yang membuat mu tersenyum? aneh..!" kata Yelu Li masih keheranan.
Yuang Fengying hampir saja kelepasan berbicara alasan dia sangat kesenangan berada di tempat tersebut.
"Aku hanya senang saat melihat ruangan ini, tempat yang harus kita bereskan tak terlalu banyak."
"Apa?? tak terlalu banyak katamu?."
Yelu Li ingin muntah darah rasanya, karena ruang yang luas itu sungguh sungguh berantakan, tapi Yuang Fengying malah terlihat senang.
Yuang Fengying langsung saja masuk dan mulai memutari tempat tersebut sambil membereskan segala sesuatu nya.
"Kau bisa membereskan sebelah sana, biar aku yang sebelah sini," kata Yuang Fengying dengan enteng.
Yuang Fengying memutar bola matanya, menatap sekeliling raungan tersebut, banyak gambar gambar yang di tempel di dinding, meski sudah terlihat buram namun Yuang Fengying masih bisa melihat semua itu dengan jelas.
Yuang Fengying kembali menatap semua gambar yang terlihat pudar tersebut.
"AHA...nampaknya gambar gambar tersebut saling terkait."
Yuang Fengying menajamkan pandangan nya sekali lagi, setelah sekian detik dia mulai memahami pola gambar gambar tersebut.
Mungkin bagi orang lain gambar yang ada di dinding tersebut hanya sebuah hiasan belaka, tapi tidak dengan Yuang Fengying, dia merasa gambar tersebut sekaan menari nari memperagakan sebuah jurus yang terlihat indah namun mematikan.
Pemahaman Yuang Fengying yang begitu tinggi dengan kecerdasan yang luar biasa, membuat anak tersebut mulai memahami esensi dari gerakan gerakan tersebut hanya dalam waktu sesaat.
Benar puluhan gambar tersebut merupakan sebuah jurus yang bahkan para tetua pun tak mampu memahami esensi nya.
Itu adalah rangkaian jurus kuno yang bahkan para tetua tak bisa untuk menguasainya.
**
Malam hari Yuang Fengying kembali menampilkan gambar gambar tersebut, seakan gambar gambar itu terpampang jelas di hadapan nya, dia mengulang dan mengulang lagi, makin memahami esensi dari semua gerakan itu.
Yuang Fengying mencari tempat yang sepi untuk memperagakan semua gerakan yang sudah di hafal di alam pikirannya.
Seperti sebuah robot dengan 'komputer canggih' Yuang Fengying mulai menampilkan dan memperagakan gerakan gerakan itu sama persis dengan aslinya.
Tapi sayang dia tak bisa benar benar memperagakan jurus jurus tersebut dengan sekuat tenaga karena pasti akan menarik perhatian yang lainnya.
Wajah Yuang Fengying sedikit di tekuk menyadari keterbatasan tersebut.
"Aku harus mencari tempat yang lebih tersembunyi untuk berlatih." gumamnya pelan sambil menghela nafasnya. "Tak mungkin mempelajari sebuah jurus hanya dengan cara seperti ini..!." keluh nya, sambil bangkit berdiri dan meninggal kan tempat tersebut.
_____________
Jangan lupa dukungannya...