sudah 6 tahun Freya menikah dengan Abigail Maulana Ferdian, mereka telah di karuniai seorang putri yang sudah berusia 5 tahun.tapi Abi tidak pernah menganggap mereka karena Abi tidak mencintai Freya bahkan saat Freya mengandung dan melahirkan dia tidak perduli karena pernikahan mereka terjadi karena suatu insiden.
"5 tahun mas,,, selama 5 tahun apa pernah mas menggendong atau memperhatikan Dania? " tanya Freya yang mengangkat satu tangan nya.
"karena saya tidak Sudi menggendong anak itu!" ucap Abi.
"kenapa, apa karena Dania terlahir dari wanita miskin seperti ku dan bukan anak seorang model, ingat mas yang anak kandung mu adalah Dania bukan Sherin!" ucap freya.
"iya karena anak itu terlahir dari wanita kampung seperti mu!"ucap Abigail kejam setelah itu dia meninggalkan Freya yang mematung mendengar ucapannya.di saat Freya menangis sebuah tangan kecil menghapus air mata nya.apakah Freya akan bertahan sedangkan yang menjadi alasan nya bertahan sudah menyerah??
baca cerita selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nouna Sagitarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Setelah selesai di operasi dania di pindah kan di ruangan rawat dan mereka sudah berada di sana, termasuk Abi karena dia tidak ingin dokter yang menangani Dania berada di ruangan itu.
Egois,yah dia pun tidak memungkiri nya di satu sisi dia masih menginginkan Ambar tapi di sisi lain dia tidak ingin ada yang mendekati freya.
"kapan dia baru sadar bang?" Tanya Freya ke pada dokter yang ternyata teman kecil nya.
"Dania sudah tidak apa-apa dia cuma tidur karena pengaruh obat bius." Terang pak dokter itu.
"apa tidak ada cedera lain lagi atau pengaruh ke anggota tubuh nya yang lain?" Tanya Freya lagi yang memang takut anak nya terjadi sesuatu.
"Tidak ada, Abang sudah memeriksa nya." ungkap dokter itu lagi yang membuat Freya merasa lega.
"awas saja kalau kamu salah mendiagnosis,aku akan menuntut mu kalau terjadi sesuatu terhadap putri ku!" entah kenapa Abi mengeluarkan kata-kata itu.
Mendengar ucapan Abi itu,para orang -orang yang masih berada di ruangan itu tercengang mendengar ucapan Abi yang baru pertama kali mengakui Dania putri nya dan ini di hadapan orang lain. Begitupun juga dokter itu karena dia masih ingat saat dia menanyakan ayah sang anak mereka menjawab nya sudah tidak ada yang arti nya ayah anak itu meninggal.
tapi tidak Dangan Freya, mendengar pengakuan Abi, bukan nya senang dan terharu malah Freya ingin muntah mendengar gurauan Abi.
"dek, bukan nya ayah nya Freya su_?"
"sudah mati!" ucap Freya tajam biarkan saja di ruangan ini ada ayah mertua nya dia tidak perduli karena memang benar walau pun Abi masih hidup tapi bagi Dania dan dirinya Abi telah mati.
"aku masih hidup Frey kalau kau lupa!" ucap Abi yang tidak terima Dangan perkataan Freya.
"bagi orang lain memang kamu masih hidup tapi bagi kamu kamu sudah mati,apa kamu lupa dengan semua perbuatan mu?!" balas Freya tidak kalah sinis.
"jangan terlalu lama berada di sini anak dan istri mu yang lain sedang menunggu mu di sana dan keluarlah kami tidak membutuh kan mu!" terang Freya
"aku suami mu,bukan suami Ambar!"
"dan seperti itu kenyataan nya kalau kau lupa, aku tidak tau apa saja yang kalian lakukan bisa saja kalian sudah menikah dengan caranya kamu seperti itu dan aku tidak perduli!"
"berhenti!" suara berat dan seseorang menghentikan perdebatan antara Abi dan Freya.
"sebaik nya kamu keluar dari ruangan ini, tidak ada yang membutuh kan mu di sini!" kata papa Abi yang menatap anak nya tajam .
"aku ayah Dania, wajar aku berada di sini" Terang Abi yang tidak terima dangan putusan papa nya. .
"jangan membuat malu dengan kelakuan mu itu Abi!" ucap papa nya lagi dengan menatap sinis Abi.
"aku tidak tau apa masalah kalian tapi tolong jangan ribut di sini,kalau ingin membahas sesuatu keluar dari ruangan ini" ucap sang dokter yang menengahi perdebatan mereka.
Sedangkan Arsil dan Cika hanya bisa menonton saja tanpa ingin ikut campur karena itu bukan wewenang mereka.
"Abang lihat, seperti nya bang Abi cemburu sama dokter itu?" kata Cika dengan setengah berbisik karena posisi mereka sedikit menjauh dari Abi dan Freya.
"biarkan saja, biar dia tau rasa" ucap Arsil
"rasain makanya jangan berbuat dzalim pada anak dan istri giliran di dekati oleh orang lain ketar ketir" kata Cika lagi yang di angguki oleh Arsil.
setelah berdiam diri akhir nya orang yang di tunggu telah siuman dan Freya langsung mendekati Dania.
"bunda" panggil Dania lirih
"iya sayang ini bunda" jawab Freya yang mencium seluruh wajah Dania dengan air mata yang mengalir.
setelah itu Dania melihat di sekeliling nya dan ada beberapa orang yang berada di ruangan nya dan tatapan nya terhenti pada seseorang.
"Nia maafin tante" ucap Cika yang sudah berada di dekat nya dan mampu mengalihkan tatapan nya ke pada seseorang.
"Tante Cika?" panggil Nia lirih.
"Nia cucu kakek" panggil papa nya Abi.
"kakek" panggil Nia yang langsung minta di peluk. Yah,,,, Nia sangat dekat dengan kakek nya hanya kakek nya saja keluarga Abi yang menyaingi nya.
"kakek Nia kangen" ucap nya lirih yang menyembunyikan wajah nya di perut sang kakek.
"kakek juga kangen sama Nia dan cepat sembuh kakek akan membawamu jalan-jalan " terang sang kakek.
"apa yang kamu rasakan anak manis?" tanya dokter saka.
"Nia merasakan sedikit pusing di kepala Nia,dan badan Nia juga sakit pak dokter ?" ungkap Dania yang membuat dokter saka merasa gemes.
"pintar sekali, mana paman dokter periksa Nia dulu" ucap dokter yang membuat Nia langsung berbaring.
sedangkan Abi tang merasa di acuh kan mengepal kan tangan nya dan menatap tajam ke arah dokter itu.
"cemburu, terlambat!" ucap Arsil yang dari tadi memperhatikan raut wajah Abi, setelah itu dia bergabung dengan Cika dan juga freya.
...****************...
....ceritanya bagus sekali
Tetap semangat 🤗🤗🤗🤗