Alaska Raden Saleh terkenal sebagai sifat playboy, ia sering membuat para gadis impian untuk mencintai dan menyukai Aska. Tapi tidak dengan Rania, seorang gadis cantik berkulit putih, hidung mancung, serta agamis itulah impian Aska. Tetapi Aska sudah lebih mencintai Luna kedahuluan. Hubungan Luna dengan Aska sudah lebih dari 4 tahun dan impian Luna ingin ia menjadi pasangan Aska. Tetapi Aska tak mencintai Luna, ia hanya menyukai Luna karena wanita seperti Luna sangat memikat hatinya.
Dapatkah Luna mengetahui jika Dirinya hanya sebagai permainan belaka? dan padahal Luna dengan Rania ialah saudara sekandung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Sikap bersalah yang Aldy miliki sangat besar ia ungkapkan jika dirinya memang bersalah. Tapi siapa yang pulak melaporkan kejadian tersebut? Sangat diragukan Lydia yang hampir mengenal suara itu, tanpa alasan polisi dengan herannya mana yang bersalah dalam tindakan Kasus Aska. Tetapi, dibalik itu semua Lydia sangat ingin jika Rio yang diambil dan diserahkan kepada polisi.
Lydia keluar, dan ia terkejut jika ada seorang yang sangat sangat bersalah dalam kasus tersebut. Aldy malah menyerah, ia tidak mungkin dapat lolos karena ada sebuah darah yang lupa ia ganti saat membawa Luna ke RS.
Lydia tidak ingin jika Rio tidak dibawa polisi tersebut, masa iya, jika oranglain yang harus dibawa polisi. Baginya tidak adil, apapun Lydia akan berontak dan menampar pipi Rio sebelum dibawa ke kantor polisi.
"Bawa saja pak, Rio yang menyebabkan anak saya masuk RS. Enak saja, sekarang bawa saja ia pak"
Pyar
Pyar
Rania yang tak mau banyak memikirkan sesuatu darinya, tapi dengan mudahnya ia yang tak mau jika itu hasil laporan dari Lydia. Apa yang Lydia cari selama ini? Ia hanya ingin harta kekayaan dari Rio, tetapi kenapa ia tega membuat perhitungan kepada Rio.
Bocah tersebut nampak tidak suka dengan Lydia malah tangan Lydia yang selepas menampar langsung di gigit oleh Boby dengan entengnya ia juga menginjak kaki Lydia dengan kuat.
Ashanty yang tak tahu harus berbuat apa, aksinya Boby membuat mereka hanya tertawa geli sedangkan Lydia ingin mencubit Anak tersebut.
"Beraninya kamu mencubit dan menginjak kaki saya. Kamu sekarang udah berani seperti itu. Tolong ya anak kalian di jaga, "
"Seharusnya nenek yang dijaga mulutnya, Boby tidak mengulang apa yang Boby lakukan. Hentikan permainan yang engkau tiruhkan nenek lampir"
"Heh! Kamu masih bocah aja mau menasihati diriku. Pak polisi bawa mereka, jangan bebaskan mereka" ucapnya yang sambil emosi dan tidak terima jika ada orang lain mencampuri urusan nya.
Rio dan Aldy dibawa ke kantor polisi untuk menjelaskan siapa yang bersalah dalam kasus tersebut. Tak mudah baginya, tetapi kenapa selalu saja Lydia berusaha untuk melaporkan kejadian yang menimpa anaknya.
Setelah mereka dibawa, lagi lagi Aldy yang membentak Rio agar ia harus pulang. Aldy yang menyesal untuk apa ia korbankan diri nya untuk membalas dendam kepada Aska. Aldy yang cinta kepada Luna ia harus membela Luna, Luna sekaligus sebagai seorang wanita yang ia cintai tak mungkin bisa Luna untuk diambil orang lain.
"Kamu pergi saja pak dokter, sebaiknya bawa saya pak! Saya yang bersalah dalam kasus ini, bawa saya pak. Saya mohon pak" imbuhnya yang terus memaksa kepada pak polisi agar tidak membawa Rio.
Agung merasa ada yang tak benar, tetapi siapa pun yang bersalah harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di tahanan. Rio dan Agung akan membantu agar Aldy tak di penjara bagaimana pun caranya.
Lidya begitu gembira, karena Rio akan dipenjara seumur hidup. Hatinya tenang dan ia akan berpura ingin menikahi Rania hanya untuk Aska. Tapi apa iya, Rania mau menikah dengan pria brengsek seperti Aska yang keterlaluan sudah menghamili saudaranya. Tiba saja saat Rio dibawa ke kantor polisi, hati dan jantung Rania mulai berdegup kencang ia seakan tidak sanggup untuk melihat Rio untuk masuk penjara.
