NovelToon NovelToon
Selalu Salah Pilih Suami

Selalu Salah Pilih Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Selingkuh / Cerai / Pelakor
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: YPS

Lizda adalah gadis muda yang polos. Bertemu dengan Daniel saat merantau dan terbuai jerat cinta nya hingga memutuskan untuk menikah. Satu per satu masalah mulai muncul. Masalah yang di anggap sepele justru menjadi bencana besar, hingga dirinya memergoki sang suami berselingkuh dengan wanita lain saat hamil.
Lalu Lizda memutuskan untuk bercerai dan menikah lagi.


Apakah semua permasalahan rumah tangga adalah murni kesalahan sang laki-laki atau justru ada kesalahan perempuan yang tidak di sadari? Konflik rumah tangga dari kebanyakan orang ternyata bukan lah bualan semata.


Terima kasih untuk semua support kalian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Lizda masih tidak peduli dengan ucapan Daniel, karena dia juga tahu suami nya itu suka bertingkah di luar nalar nya. Tetapi melihat papa nya sangat antusias dengan Respati akhirnya Lizda pun memiliki sedikit rasa cemburu di hati nya.

"Pa, kapan-kapan lagi ya ngobrol nya. Aku masih harus melakukan perjalanan yang cukup lama," ucap Lidya.

"Ah kamu ini Jakarta ke Bandung hanya butuh 2 jam," sahut Marco dengan tertawa.

Lidya mulai berpamitan dengan mama nya, kesedihan nampak di wajah mama nya itu. Kedua dia menyalami papa nya dan beralih ke kakak satu-satu nya.

"Kak, aku pamit ya. Titip mama dan papa, meskipun mereka sedikit menyebalkan tapi mereka lah yang paling sayang sama kita apapun keadaan nya," ucap Lidya meledek kedua orang tua nya.

Lizda mengangguk memberikan pelukan ke adik nya "Jaga diri!"

Tak lupa juga Lidya menge-cup Bastian adik nya paling kecil, mata bocah itu terlihat menahan tangis. Dia memang paling dekat dengan Lidya. Jika Lidya ada di rumah selalu saja Bastian mengganggu nya.

"Jangan nangis, katanya mau jadi pahlawan super kayak di film marvel. Kalau kakak libur kamu minta antar pak Bambang ke Bandung ya." pesan Lidya seraya mengacak-acak rambut adik nya.

Perlahan mobil Lidya sudah mulai tidak terlihat, lambaian tangan dari dalam mobil pun menghilang. Kesedihan di keluarga Marco sangat terasa, dari sana lah Lizda mulai menaruh cemburu kepada orang tua nya. Saat kepergian nya dulu mereka biasa saja bahkan melepaskan nya begitu saja.

"Kamu sedih?" tanya Respati yang sedari tadi melihat pandangan Lidya kosong.

"Sedikit, aku takut terjadi sesuatu di rumah jika tidak ada aku." jawab nya sambil memeluk boneka kesayangan nya.

"Percayakan saja pada kakak mu, dia lebih dewasa dari kamu seharus nya dia tahu harus bagaimana menjaga usaha papa dan menjaga hubungan di rumah," Respati selalu mencoba menenangkan.

*

*

Seminggu berlalu...

Lizda dan Daniel terlihat baik-baik saja, mereka semakin lama memang terlihat kompak. Berangkat dan pulang selalu bersama.

"Kamu nggak pulang akhir pekan ini? Atau mama saja yang ke sana ya? Respati bagaimana bisa di andalkan tidak jika kamu butuh sesuatu?" terdengar Vonny sedang bertelepon di ruang tengah.

Mendengar percakapan di telepon seperti nya Daniel dan Lizda yang baru saja pulang dari showroom itu tahu mama nya berbicara dengan siapa. Lizda sangat jelas menampakkan wajah malas nya.

"Lidya lagi Lidya lagi," bisik Daniel dan masuk lebih dulu ke dalam kamar. Kamar mereka berada di sisi kanan tepat sekali sebelum ruang tengah.

Melihat Lizda dan Daniel baru saja pulang, Vonny mencoba memanggil-manggil mereka.

"Liz, mama lagi telepon sama adik mu. Kamu mau ngobrol juga nggak?" teriak Vonny.

"Nggak, aku lagi capek." ketus Lizda lalu masuk ke dalam kamar menutup pintu nya dengan kencang.

Vonny mengernyit kesal, Lidya pun mencoba memberitahu mama nya mungkin saja kakak nya memang sedang lelah.

Satu jam kemudian Lizda keluar dari kamar, terlihat memang dia sudah membersihkan diri dan sedang menggendong Aska. Tiba-tiba dia menghampiri mama nya yang masih duduk di ruang tengah.

"Ma, aku lihat mama nggak pernah gendong anakku. Aku mau istirahat coba tolong gantian jaga Aska." seru Lizda yang langsung memberikan Aska ke mama nya.

Vonny kaget dan memang tidak menolak saat tangan Lizda memberikan Aska ke diri nya. Dia sigap menggendong cucu nya itu. Namun yang membuat kesal adalah sifat Lizda yang tidak sopan.

"Kata siapa mama tidak pernah gendong, kalau kamu kerja memang suster nya Aska tidak butuh istirahat. Kalau sedang isirahat siapa yang menggantikan. Jangan kurang ajar kamu ya," teriak Vonny yang tidak di dengar oleh Lizda. Dia tetap berjalan menuju kamar nya.

Kreeekk!

Melihat Lizda masuk ke dalam kamar tanpa Aska membuat Daniel tertawa. Rencana nya berhasil, pikirnya pasti Vonny sangat kesal melihat anak tiri nya menjadi anak yang kurang ajar.

"Karena kamu sudah menitipkan Aska ke mama, aku akan kasih kamu hadiah malam ini," ternyata itu semua memang rencana Daniel memperdaya Lizda.

Lizda tersenyum...

"Buka baju mu, aku akan membuat mu serasa terbang di atas awan. Waktu nifas mu juga sudah selesai kan?" Daniel memasang wajah tampan nya, dia hanya menggunakan celana pendek dan kaos yang sangat ketat di badan nya.

Lizda terlihat gugup menggigit bibir bawah nya tapi dia juga sudah lama tidak merasakan hal tersebut. Dengan jantung yang berdegup kencang dia membuka seluruh baju nya.

Daniel dengan cepat tanpa pemanasan menubruk istri nya. Memompa nya dengan cepat tanpa henti, hanya butuh satu menit permainan itu selesai. Wajah Lizda terlihat kecewa...

"Kenapa? Bukan kah ini yang kamu inginkan?"

"Kamu tidak ada pemanasan apa gitu, ke-cup aku dulu atau menunggu aku capai puncak nya. Huhhh," Lizda mengehela nafas panjang.

"Maaf aku tidak tahan, besok-besok lagi ya," Daniel mendekat ke istri nya dan menci*m pipi nya.

*

*

Sebulan kemudian, tiba di acara kunjungan kantor yang akhirnya menjadi acara gathering seluruh karyawan Excellent Car.

Acara itu di adakan di suatu area wisata yang sudah lengkap dengan penginapan, Marco memberikan fasilitas penginapan untuk seluruh pegawai nya. Keluarga Marco menginap di villa besar nya yang masih satu lokasi dengan lain nya.

"Anakku..." teriak Vonny saat melihat Lidya yang datang bersama Respati. Dia memeluk erat tubuh anak nya, rasa rindu seorang ibu yang sudah tidak terbendung lagi.

Lidya juga memeluk kakak nya dan menggendong keponakan nya yaitu Aska.

Acara pertama mereka adalah bermain games di outdoor. Seluruh pegawai sudah berkumpul dan siap bermain, di buat nya menjadi beberapa kelompok yang di acak.

Apes nya adalah Marco menjadi satu kelompok dengan Rara untuk bermain estafet air. Barisan samping mereka ada Vonny dan Lizda beserta pegawai lain nya, sedangkan Lidya justru satu kelompok dengan Daniel dan Respati. Marco melihat Rara seperti tidak asing, dia sedang mengingat-ingat dimana dirinya pernah bertemu wanita itu.

"Maaf, Pak. Ada apa?" tanya Rara dengan tersenyum.

"Oh tidak saya seperti pernah melihat kamu tapi dimana ya lupa," jawab Marco.

"Pasti pernah lihat, Pak. Kan saya karyawan bapak," ucap Rara dengan senyum menggoda.

"Seperti nya yang ini lebih menarik," batin Rara.

Rara jadi memiliki rencana lain, dia ingin menjadi selingkuhan Marco yaitu sang pemilik perusahaan. Meskipun sudah berumur tapi Marco masih terlihat bugar dan memang dasar nya sudah tampan.

"Keluarga mereka sungguh tampan-tampan, aku jadi ingin memiliki semua nya," batin Rara. Yang di lihat Rara bukan hanya Marco dan Daniel namun juga Respati.

Lamunan nya di sadar kan oleh tepukan di pundak nya...

"Kenapa kamu cengar cengir seperti kuda?"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!