NovelToon NovelToon
Madu Dari Istriku

Madu Dari Istriku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Nikah Kontrak / Kaya Raya
Popularitas:83.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Asyifa rela jadi adik madu dari Naura, wanita cantik yang bersosialita tinggi demi pendidikan yang layak untuk kedua adiknya. Hanya saja, Adrian menolak ide gila dari Naura. Jangankan menyentuh Asyifa, Adrian malah tidak mau menemui Asyifa selama enam bulan setelah menikahinya secara siri menjadi istri kedua. Lantas, mampukah Asyifa menyadarkan Adrian bahwa keduanya adalah korban dari perjanjian egois Naura, sang istri pertama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Empat - Kedatangan Yoga

Tak jauh berbeda dengan Adrian, Asyifa kini termenung.

Dia bingung dengan keberadaannya di rumah mungil itu. Sudah setengah tahun ini, dia rasanya seperti makan gaji buta.

“Kebutuhanku tak seberapa, tapi gajiku sebanyak itu dan diberikan rumah. Enak, sih? Tapi, aku seperti mengingkari perjanjian itu,” lirihnya cemas.

Beberapa kali, Naura bahkan mendesaknya untuk merayu Adrian.

Bagaimana bisa Asyifa merayunya? Pak Adrian saja tidak pernah ke sini!

Asyifa sungguh merasa serba salah.

Jadi, yang dapat dilakukan Asyifa adalah mulai berbaur dengan tetangga.

Cukup akrab, tapi tak sampai menggosip dan berghibah.

Beberapa bulan lalu, Asyifa juga mulai merawat tubuhnya. Dia ikut saran dari tetangganya untuk ke klinik kecantikan. Katanya, saat suami Asyifa yang merantau balik, dia bisa kelihatan fresh dan glowing,

Waktu itu, Asyifa menahan tawa. Mau berubah pun, apa Adrian akan tertarik padanya?

Tapi, tetangganya memaksa.

Tanpa terasa, Asyifa memang terlihat semakin menarik. Dan, yang tahu perubahan ini adalah Yoga yang setiap bulan mendapat tugas untuk mengantarkan gaji bulanan Asyifa.

Bahkan, asisten suaminya itu datang kalau Asyifa butuh bantuan, seperti menggantikan lampu yang mati, atau apa yang harus dikerjakan laki-laki.

“Sebenarnya yang suamiku itu, Adrian atau Yoga, ya?” lirihnya, bimbang lalu akhirnya tertidur.

Asyifa sangat lelap, hingga tak menyadari bahwa Adrian masuk ke kamarnya dan membenarkan selimutnya.

Sekilas, Adrian memandang wajah istri mudanya itu.

Tanpa disadarinya, pria itu mengulas senyum melihat Asyifa yang tidur dengan wajah yang polos dan tenang.

Pria itu pun segera keluar dan merebahkan tubuhnya di sofa yang berada di ruang tengah. Mencoba memejamkan matanya dan melupakan perdebatan-perdebatan yang telah ia lalui dengan Naura selama ini.

**

“Astaghfirullah!”

Pagi harinya, Asyifa terbangun untuk melakukan salat subuh. Namun, ia kaget ada seseorang yang sedang tidur nyenyak di sofa yang berada di depan kamarnya.

Dia pun perlahan berjalan mendekati sofa tersebut dan bernapas lega ketika menyadari bahwa itu Adrian.

Cukup lama Asyifa diam.

Dia  ragu membangunkan Adrian untuk ikut salat subuh. Akan tetapi, selama Asyifa tinggal di rumah Adrian dan Naura, pria itu tidak pernah melakukan salat sama sekali. Jadi, Asyifa memilih melakukan salat subuh sendiri dan langsung ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

Di sisi lain, Adrian terbangun karena mencium bau wangi masakan.

Ia menggeliatkan tubuhnya yang kaku lalu menuju ke dapur.

“Ehem ...!” Adrian berdehem dan  bersandar di pintu dapur begitu melihat Asyifa yang sedang memegang spatula.

“Eh Pak Adrian sudah bangun?” tanya Asyifa santai.

“Sudah,” jawabnya singkat.

“Duduklah, saya buatkan kopi untuk bapak,” ucap Asyifa dengan menaruh spatula di atas wajan, dan mengecilkan api kompornya.

“Hmmm,” jawab Adrian lalu duduk dan memerhatikan Asyifa yang mulai meracik kopi untuk dirinya. Akan tetapi, yang Asyifa berikan pada Adrian bukan kopi, melainkan air putih hangat untuk Adrian.

Alis Adrian sontak mengernyit.

Seolah tahu, Asyifa pun menjawab, “Minum air putih hangat dulu setelah bangun tidur, Pak.”

“Terima kasih,” jawab Adrian.

“Sama-sama, Pak. Ini kopi hitam saja kan, Pak? Tidak pakai creamer?” tanya Asyifa.

“Iya, aku lebih suka kopi hitam, jangan–”

“Iya, jangan terlalu manis,” potong Asyifa, tahu benar selera Adrian.

“Iya benar, tapi jangan ulangi lagi memotong ucapan saya!” tegas Adrian.

“Baik, Pak,” jawabnya santai, padahal dada Asyifa dari tadi bergemuruh.

Ada perasaan gugup, takut, dan lainnya. Tapi, Asyifa tetap berusaha santai di depan Adrian.

Sejujurnya, Asyifa bingung, kenapa tiba-tiba Adrian datang ke rumahnya. Namun, dia tak mau memusingkannya sekarang.

“Silakan kopinya, Pak. Ini ada cemilan juga, saya bikin sendiri, silakan dicicipi, Pak,” ucap Asyifa dengan meletakkan kopi dan toples kecil yang berisi kue kering bikinannya tadi sore.

“Terima kasih,” ucap Adrian, “oh iya, kamu masak apa Asyifa?”

“Ini tumis brokoli, buncis, wortel, sama ayam dan tempe goreng,” jawab Asyifa.

“Baunya sangat harum, saya boleh sarapan di sini?” tanya Adrian.

“Pak Adrian ini lucu sekali, saya masak sepagi ini ya untuk sarapan bapak, dan saya. Saya juga masak untuk dua porsi, biasanya saya masak seporsi saja, itu pun agak siangan, Pak Adrian kan harus ke kantor, jadi saya masaknya agak pagi,” jelasnya.

“Oh begitu? Aku sepertinya ke kantor agak siang, tubuhku pegal tidur di sofa,” ucap Adrian.

“Lho kenapa gak pakai kamar satunya, Pak? Ada tempat tidurnya dan sudah rapi, karena saya rapikan setiap hari,” ucap Asyifa.

“Lupa,” jawabnya, singkat.

Suasana hening lagi, tidak ada lagi percakapan antara Asyifa dan Adrian.

Namun diam-diam, Adrian masih bergelut dengan rasa aneh saat melihat Asyifa yang benar-benar sudah berubah.

Benar kata Yoga, dia terlihat begitu fresh. Wajahnya semakin putih dan glowing, juga tubuhnya terlihat bersih dan putih.

Dari lengan dan sikunya, juga sudah terlihat berbeda dari dulu saat datang ke rumahnya dan baru menjadi istrinya.

Dalam diam, Adrian menyesap kopi yang dibuatkan Asyifa. Sebenarnya, dia rindu kopi buatan wanita ini. Hanya saja, dia gengsi menghampirinya karena pernikahan kedua dengan Asyifa telah merusak egonya.

Namun sekarang, dia bisa menikmatinya, kan?

Belum habis kopinya, Asyifa sudah menata masakan yang sudah matang di meja makan,

Adrian menelan salivanya melihat masakan Asyifa yang begitu menggugah selera makannya, apalagi semalam dia tidak makan malam!

“Bisa minta tolong kopi ini disingkirkan dulu, Asyifa?” pintanya.

“Loh kok disingkirkan? Apa ini tidak enak? Atau kemanisan?” tanya Asyifa.

“Bukan, aku ingin sarapan dulu, ini untuk nanti setelah sarapan,” jawab Adrian.

“Oh begitu? Ya sudah saya singkirkan, terus saya siapkan piring untuk sarapan Bapak,” ucap Asyifa.

Dengan cekatan, istri keduanya itu menyingkirkan cangkir kopi milik Adrian, dan mengambilkan makanan untuk Adrian. Wanita itu juga mengambil makanannya, lalu sarapan bersama.

Asyifa mengulas senyum tipis di bibirnya kala menyadari bahwa Adrian benar-benar lahap. Pria itu bahkan sampai menambah nasi! Padahal setahunya, Adrian bukan tipe yang suka sarapan.

**

“Kamu mau ke mana, Asyifa?”

"Mau ke perempatan, Pak,” jawab Asyifa cepat, “beli sayur.”

Setelah selesai sarapan, Asyifa memang membersihkan diri untuk ke perempatan. Di sana, biasanya tukang sayur mangkal pagi-pagi.

Adrian tampak mengangguk. “Kalau gitu, saya antar kamu,” ucapnya mendadak.

Wanita itu sontak terkejut. “Hah? Dekat kok, Pak. Itu di perempatan depan, saya jalan kaki saja.”

“Tidak apa-apa. Pakai mobil saja, ayo saya antar.” Adrian bergegas mengambil kunci mobilnya.

“Jalan kaki saja ya, Pak? Sekalian olahraga, biar bapak gak ngantuk juga, tuh kelihatan matanya ngantuk, habis sarapan banyak jadi ngantuk, lebih baik jalan kaki kan sehat, Pak?” ujar Asyifa.

“Iya deh iya, ayo saya ikut kamu. Awas nanti kalau capek aku tidak mau menggendong mu?!” ucap Adrian.

“Idih narsis banget bapak ini? Yang ada bapak yang kelelahan, Pak? Gak biasa jalan agak jauhan, kan?” ejek Asyifa.

“Siapa bilang? Ayo kita buktikan!” ucap Adrian.

“Boleh, ayok!”

Asyifa keluar mendahului Adrian.

Namun saat keluar, ada sebuah mobil yang berhenti di depan rumah Asyifa.

Mobil siapa lagi kalau bukan mobil Yoga?

Asisten Adrian itu memang sering ke rumah Asyifa.

Kalau habis jogging, dia akan langsung menghampiri rumah Asyifa dan membawakan makanan, entah itu bubur ayam atau makanan apa pun itu.

“Itu Yoga ngapain ke sini?” tanya Adrian yang sudah menyusul Asyifa.

“Paling antar bubur ayam, kalau tidak Mas Yoga bawakan jajanan pasar, Pak,” jawab Asyifa.

“Kamu tadi manggil dia apa? Mas?” ucap Adrian dengan sedikit kesal, entah kenapa dia kesal melihat Yoga ke rumah istri mudanya, “Gak salah dengar saya?”

1
rahma dhani
kata ny tau diri,sadar posisi trus ngapa juga meski nangis² ngelurin air mata pas tau adrian lg ngasih nafkah batin ma naura hmmm cemburu bilang sayang🤣🤣
rahma dhani
gerget sndri c ma c asyifa😤😤
kya g tau diri ja jatoh ny,dah d byar dah d cintai ma suami kontrak ny,tp msh ja nyangkal soal perasaan sbner ny,sbner ny mau mntaati prjanjian/kontrak pa emng trllu bodoh c yg jd asyifa🤬🤬
afaj
enak bgt sih ini Adryan
afaj
terima kasih autor
afaj
oh senang nya dlm hati kata Adrian wkkwkwkkwkw menang banyak kwkwkwk
Ma Em
Semoga akur terus Naura dan Asyifa padahal kalau didunia nyata mah tdk ada yg akur seperti ini malah seperti anjing dan kucing kalau bertemu madu berantam terus.
Ratih Komala
baca ini jd serasa liat keluarga temenku.

dr ibu pertma anaknya 4 perempuan smua
dr ibu kedua anaknya 2 laki2 smua.
SMP skrang smua anak2 sudah berkeluarga dan mereka tampak akuuur bgt.. sering liburan bareng.

salut si sma yg bisa kaya bgtu,
Yuliana Tunru
adrian siap2 pusing ya istri pada hamil lagi..tp selamat deh rezki
Ma Em
Makanya Asyifa kenapa kamu mau tinggal satu rumah dgn madumu kalau emang kamu sdh tdk kuat tinggal bersama Naura lbh baik pergi bawa anak2 mu jgn ditinggalkan bersama Naura karena skrg Naura sdh ada putranya juga , sebaik baiknya ibu tiri lbh baik tinggal bersama ibu kandungnya sendiri.
Ana: Thor buat lah syifa pergi dri Adrian kenapa, biar dia bahagia bersama kedua anak, aq gak rela asyifa jdi y kedua.
total 1 replies
Ma Em
Enak banget ya jadi Adrian punya dua istri tinggal dirumah yg sama istrinya akur2 tapi walaupun baik istri pertama pada istri kedua lbh baik tinggalnya terpisah daripada tinggal satu rumah namanya sama madu pasti akan ada yg merasa tdk adil mungkin, buktinya skrg Naura blm apa apa sdh merasa iri sama Asyifa
Si Penjahat
suatu saat asyifa akan pergi, nikmati kebersamaan kalian Adrian, biarlah untuk sementara waktu syifa makan hati
Yuliana Tunru
maka x di pisah z krn.pasti rasa cemburu dan tak enakqn itu adq yg pqsti lbh bebas berekpresi krn tak perlu saling jaga hati jujur pqsti qda rasa kesal dan cemburu
Puput Tari
Asif korban knpa maura hrus bhgia jg
Puput Tari
Ksian syifa skrng suaminya lebih dominan sma naura
Ambo Nai
Asyifa kamu masih muda pergi saja yg nama poligami gak akan peradil.
Zahbid Inonk
Adrian mh ga konsisten 😡👊
jdi laki ko serakah ga ada tuh perempuan yg bnr" ikhlas d madu toh rasa nya kaya racun pergi ja lh Asyifa dari pada makin sakit mana ga berdarah itu lebih berbahaya
chiara azmi fauziah
pergi az asyfa bawa anak2mu sekalian krn kamu cuma pelampiasan cari kebahagianmu dan anak2 juga adik2mu
Zahbid Inonk: bener Kaka Asyifa tuh harus nya pergi
total 1 replies
afaj
jgn satu rumah lah
afaj
jgn pergi semua hrs berakhir bahagia
Ma Em
Selamat untuk Adrian , Naura dan Asyifa semoga kalian bertiga bahagia dgn ketiga buah hati dan selalu sehat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!