NovelToon NovelToon
REMBULAN DI BALIK AWAN

REMBULAN DI BALIK AWAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Sistem / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dongoran Umridá

Tuan Alaxander Almahendra adalah seorang CEO dan tuan tanah. Selain memiliki wajah yang tampan ia juga pintar dan cerdas dan nyaris sempurna. Namun, siapa sangka di balik kesempurnaan fisik dan kecerdasannya tuan Alex terkadang sangat kejam terkesan tidak berprikemanusiaan. Ia seperti tenggelam dalam lorong hitam yang menggerogoti jiwanya.
Nayla De Rain gadis canti dengan paras sempurna. Setelah mengalami kegagalan dengan Fandy ia memutuskan untuk menikah dengan Zainy lelaki yang tida di cintainya. Namun, sebuah peristiwa membuatnya tertangkap oleh anggota tuan Alex dan di bawa ke menara dengan seribu tangga memutar.
Nasib baik atau buruk yang menimpa gadis bernama Nayla iti malah mempertemukannya dengan tuan Alex. Entah tuan Alex dan anggotanya akan akan menyiksa Nayla seeprti yang lainnya atau malah menjadikannya tahanan abadi. Novel 'REMBULAN YANG TENGGELAM' adalah kisah cinta dan balas dendam. Para tokoh mempunyai karakter unik yang membuat mu jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dongoran Umridá, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gaun putih

"Bawa sepasang baju perempuan lengkap dengan pakaian dalamnya."

Andan mengirim pesan itu pada seseorang. Kemudian ia membuka pintu ruangan, Nayla terlihat kaget dan takut melihat kemunculan Andan. Andan tersenyum penuh misteri. Nayla semakin takut melihat senyum penuh misteri yang di tunjukkan Andan.

"Ayok ikut aku!"

Andan menarik tangan Nayla dengan kasar. Nayla ingin memberontak, namun tenaganya tidak sebanding dengan Andan. Merasa ada sedikit pemberontakan dari gadis yang di tariknya Andan sedikit geram. Ia menatap wajah Nayla dengan tajam penuh ancaman.

"Jika ingin selamat, layani lah tuan ku dengan baik. Jika tidak, mungkin kamu akan berada dalam neraka, bukan mati tapi hidup bagai di neraka."

Nayla semakin takut. Apakah maksud dari kalimat orang ini? Nayla sungguh tidak tahu. Andai di suruh menjadi pelayan saja tidak apa-apa, namun pelayan hati? Apa maksudnya? Nayla benar-benar bergidik ngeri.

Andan menyeretnya dengan kasar menuju lift. Tidak berdaya untuk melawan Nayla mengikuti pasrah. Hanya hitungan detik keduanya sudah tiba di menara. Andan menyeretnya melewati ruangan utama menara itu, lalu membuka sebuah ruangan sebelah baratnya dan memasukkan Nayla ke dalam.

Nayla memperhatikan ruangan itu. Ukurannya tidak kecil dan tidak pula terlalu besar. Ada sofa, meja kecil, ranjang segi empat, ada lemari yang sepertinya kosong dan jendela kaca tertutup tirai. Ketika tirainya di singkap terlihat jerjak besi yang kokoh. Andai ingin kabur pasti tidak akan bisa. Andan masuk ke dalam, membuat Nayla semakin takut. Andan tersenyum miring melihat ekspresi Nayla.

"Jangan takut pada ku, aku tidak tertarik pada mu. Namun, bos ku..." Andan tersenyum penuh misteri sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya.

"Harusnya kamu mempersiapkan diri."

Andan melangkah mendekati Nayla. Nayla berjalan mundur hingga dirinya tersudut ke dinding, bukan dinding, tapi kamar mandi. Andan membuka pintu kamar madi membuat Nayla hampir terjatuh.

"Mandilah di sini, tubuh mu sangat bau dan kotor."

Nayla menghela nafas lega. Ternyata orang ini hanya ingin menyuruhnya ke kamar mandi. Tidak apa. Nayla langsung masuk dan mengunci pintu.

Nayla memperhatikan kamar mandi. Jangan-jangan orang ini diam-diam memasang CCTV di kamar mandi. Setelah yakin aman, Nayla langsung membuka kerudungnya dan membuka seluruh pakaiannya lalu mengguyur seluruh tubuhnya dengan air. Tangannya yang terluka tembak terasa perih dan sakit. Meski hanya koyak sedikit, namun, rasanya sangat sakit dan perih. Goresan di dahi dekat tumbuhnya rambut juga terasa sakit dan perih ketika ia menyentuhnya. Pelan-pelan Nayla menggosok tubuhnya yang terasa sakit.

Selesai mandi Nayla membuka pintu kamar mandi. Di intipnya seluruh ruangan apakah lelaki kejam tadi masih ada. Ternyata tidak ada lagi. Nayla keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk. Seorang pelayan perempuan sedang menunggunya.

"Ini baju untuk nona." Gumamnya menyerahkan bungkusan di tangannya pada Nayla. Nayla menerimanya dengan ragu. Perlahan membukanya, ia terkejut, lengkap juga dengan pakaian dalamnya dan ukurannya pas pula untuk dirinya. Nayla memperhatikan bungkusan itu lalu pandangannya beralih pada wanita di depannya. Terlihat cukup ramah membuat rasa takut Nayla menipis.

"Bisakah anda berbalik? Aku tidak nyaman mengganti baju jika anda melihatnya."

"Baik!"

Wanita itu berbalik. Nayla segera melap seluruh

tubuhnya. Nayla sedikit tertegun, kenapa ia di berikan gaun untuk di pakai malam-malam begini? Gaun panjang berwarna putih mendekati pink. Namun, tangannya pendek bahkan tidak menutupi ketiaknya. Meski heran, Nayla tetap memakainya karna tidak punya pilihan lagi. Nayla menyisir rambutnya setelah di keringkan. Tidak ada pengikat rambut atau penjepit rambut. Yang paling membuat Nayla resah tidak ada kerudung.

Nayla menghampiri lemari, membukanya dengan takut dan was-was. Namun lemari itu kosong tidak ada apa-apa di dalam. Nayla memperhatikan dirinya, kini gadis itu di hantui rasa takut. Apa mungkin ini maksud menjadi pelayan hati? Nayla sungguh sangat takut.

"Tuhan...! Bagaiman ini?" Nayla begitu cemas dan takut.

"Kerudung ku yang kotor ada di kamar mandi. Aku pakai itu saja." Gumam Nayla masuk lagi ke dalam kamar mandi. Ternyata pakaian dan kerudungnya sudah tidak ada di sana. Pasti wanita tadi sudah mengambilnya untuk di cuci.

"Aku harus menghentikannya dan mengambil kembali kerudung ku." Gumam Nayla menjinjing sedikit gaun panjangnya agar bisa berjalan cepat mengejar wanita itu. Nayla segera membuka pintu yang tidak terkunci. Kemudian ia keluar dengan langkah kaki terseok-seok karna sebelah kakinya sakit.

Sementara tuan Alex sedang duduk di sofa di ruangan utama menara. Lelaki itu bersandar ke sandaran sofa dengan kaki kanan di letak di atas kaki kiri. Ia sedang membaca sebuah buku yang entah apa isinya. Pandangannya terlihat fokus pada buku yang di bacanya. Nayla terkejut ketika matanya tertuju ke arah sofa. Lelaki itu begitu menawan, bahakn terlihat gagah ketika ia fokus pada buku yang di bacanya. Namun, ketika pintu ruangan di sebelahnya terbuka reflex pandangannya beralih dari buku yang di bacanya ke arah pintu yang terbuka. Sementara Nayla panik ketika ia melihat ada lelaki duduk di sofa dan kini memandang ke arahnya yang kini tidak memakai kerudung. Bahkan gaun yang di pakainya hanya menutup sebagaian tubuhnya. Gaun ini terlihat ketat di tubuh bagian atas hingga membentuk lekuk tubuhnya yang seharusnya di tutup.

Nayla meras begitu malu dan panik. Tidak sempat berfikir apapun ia memutar tubuhnya yang sudah terlanjur mendekati sofa tempat tuan Alex duduk. Namun, sialnya kaki kanannya malah menginjak ujung gaunnya. Membuat tubuhnya terjatuh telungkup ke lantai, membuat luka tertembak di tangannya berdarah kembali. Goresan di ujung dahinya juga terbanting ke lantai yang membuat darahnya mengalir kembali. Kakinya begitu sakit susah untuk di gerakkan.

Saat tuan Alex menoleh pada Nayla yang baru keluar dari kamar ia begitu terkejut sekaligus terpana. Bagaimana tidak? Gadis itu kini sangat cantik dengan rambut panjang tergerai tidak di ikat. Masih dalam keadaan terpana tuan Alex kaget saat Nayla terjatuh telungkup di lantai. Untuk sesaat tuan Alex hanya diam dalam kebingungannya. Nayla meringis kesakitan, bersusah payah ia berusaha bangkit, namun, kakinya terasa nyeri tidak bisa ia gerakkan.

Tuan Alex meletakkan buku yang di bacanya, lalu berdiri menghampiri Nayla, menyentuh lengannya dan membantunya duduk. Jujur tuan Alex sempat tergoda. Namun, ia berusaha menahan diri. Demi untuk menahan diri tuan Alex berdiri setelah membantu Nayla duduk.

"Berdirilah! Dan segera masuk ke ruangan mu." Gumamnya kemudian.

Nayla berusaha berdiri, namum, tidak bisa, kaki dan tangannya terasa sakit. Ia tidak bisa menggerakkan tangannya. Tuan Alex tau bahwa gadis ini sedaang kesakitan dan berusaha berdiri menahan sakit. Namun, ia ingin membiarkannya demi untuk menenangkan gejolak di hatinya. Pasti ia telah tertarik pada gadis itu. Nayla tidak bisa berdiri, gadis itu beringsut dengan susah payah. Darah segar mengalir dari tangannya jatuh ke lantai. Andai bukan karna darah itu tuan Alex ingin membiarkan gadis itu beringsut ke ruangannya.

1
Enink Tjadas
kynya mulai ada rasa
Fahyana Dea
keren, kak. dukung karyaku juga, ya~~
Umrida Dongoran
Bagus
Marii Buratei
Kereeeen!
Umrida Dongoran: Trima kasih ya kaka udah mampir. Semoga suka ya
total 1 replies
Frederick
Duh, hati rasanya meleleh.
Umrida Dongoran: He he semoga suka ya kq
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!