NovelToon NovelToon
AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

AKU YANG KALIAN CAMPAKKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Angst
Popularitas:2M
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Tega kau Mas! Ternyata pengorbanan ku selama ini, kau balas dengan pengkhianatan! Lima tahun penantianku tak berarti apa-apa bagimu!”

Nur Amala meremat potret tunangannya yang sedang mengecup pucuk kepala wanita lain, hatinya hancur lebur bagaikan serpihan kaca.

Sang tunangan tega mendua, padahal hari pernikahan mereka sudah didepan mata.

Dia tak ubahnya seperti 'Habis manis sepah di buang'.

Lima tahun lamanya, dirinya setia menemani, dan menanti sang tunangan menyelesaikan studinya sampai menjadi seorang PNS. Begitu berhasil, dia yang dicampakkan.

Bukan hanya itu saja, Nur Amala kembali dihantam kenyataan pahit. Ternyata yang menjadi selingkuhan tunangannya tidak lain ...?
_______

Bila tak suka, cukup tinggalkan!
Kalau memang terlalu buruk, harap berikan ulasan masuk akalnya!

Kita memang tidak saling mengenal, tetapi ada Malaikat yang selalu mencatat Amal. Ayo ... jaga jemari agar hati tetap bersih. Salam damai selalu 🙏😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 06

“Saya yang bercerita, atau kalian yang bersuara?” kata Amala dengan raut dingin.

Mak Syam mulai menerka-nerka, dia melihat wajah tenang putri sulungnya yang tidak biasa. “Katakan! Ada apa sebenarnya?”

“Ampun Mak! Nirma minta maaf.” Nirma bersimpuh di bawah kaki ibunya, tangisnya pecah, bahunya bergetar hebat.

“Bibi,” panggil Yasir, dia menatap lekat wanita di hadapannya, “Saya dan Nirma sudah menikah, kami saling mencintai,”

Jedder.

Bunyi petir menggelegar, bersamaan dengan terlontarnya pernyataan Yasir.

Tangan Amala terkepal erat, bukan cemburu pada pasangan pezina di hadapannya ini. Dia begitu geram melihat laki-laki yang sebelumnya selalu dihormati nya. Ternyata hanyalah seorang pecundang tak berhati. Seharusnya Yasir meminta maaf terlebih dahulu kepada ibunya, ini malah langsung menjatuhkan bom waktu.

“Benar itu Nirma?!” Mak Syam mengguncang bahu putri bungsunya, sambil memekik. “Jawab Nirma?!”

Nirma memeluk erat kedua lutut ibunya, dia benamkan kepalanya di paha Mak Syam yang terbalut kain sarung, tak mampu bersuara hanya mengangguk tanpa mendongak. Suara tangisnya terdengar lebih keras daripada sebelumnya.

“Anak durhaka kau, Nirma! Tega kau menikam saudari kandungmu sendiri! Kau anggap apa aku ini? Aku yang melahirkan mu, menyusui, memastikan kau hidup baik tak kekurangan apapun! Begitu dewasa, kau lempar kotoran di wajah tua ku ini! PERGI KAU SEKARANG JUGA!”

Mak Syam mendorong bahu Nirma, hatinya begitu sakit. Lelehan bening sudah sedari tadi berjatuhan membasahi baju dan mengenai pucuk kepala Nirma yang tidak tertutup hijab.

“Ti_dak Mak. Tolong maafkan Nirma!” Dia masih kukuh memeluk kaki ibunya.

“SAMPAI MATI PUN! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN MU!!”

Mak Syam berdiri, otomatis tubuh Nirma terjengkang ke belakang.

“Mak! Tolong jangan kasar kepada Nirma! Bagaimanapun dia anakmu, darah dagingmu!” hardik Yasir tak suka, ia segera menolong sang istri.

“Aku bukan Mamak mu! Jangan sekali-kali kau panggil aku seperti itu!” pekik Mak Syam, tidak sudi dipanggil mamak.

Dada Mak Syam kembang kempis. Dia kesulitan bernapas. Kenyataan pahit ini begitu menyakitkan! Pemuda yang dulu sering dia banggakan ternyata hanyalah seorang badjingan. Lebih mencengangkannya lagi, putri bungsunya tega mengkhianati kakaknya sendiri yang sudah berkorban banyak demi pendidikannya.

Dalam dekapan Yasir, Nirma menggeleng. Mereka masih terduduk di lantai beralaskan papan.

“Mas, aku pantas mendapatkan ini,” ucapnya lirih.

“Tidak, Dek. Kau nggak pantas diperlakukan hina seperti ini! Tidak ada yang salah kalau itu menyangkut tentang hati, kita saling mencintai. Lagipula status Mas dan Mbak mu hanya sebatas tunangan, bukannya suami istri. Jadi, seharusnya mereka bisa memaklumi. Namanya belum jodoh, mau dipaksakan bagaimanapun tetap saja tidak akan bersama. Semua sudah suratan takdir yang Maha Kuasa,” ucap Yasir begitu ringannya, sedikitpun tidak merasa bersalah.

Yasir membantu Nirma untuk duduk bersamanya pada sofa panjang.

“Kau benar-benar picik, Yasir!” Mak Syam menuding Yasir. Hatinya begitu meradang mendengar pernyataan tak berperasaan dari anak sahabat almarhum suaminya.

“Mak, sudah!” Amala ikut berdiri, dia menghampiri sang ibu yang kesulitan mengolah emosi. Amala takut darah rendah ibunya kambuh.

“Mala, mereka mengkhianatimu, Nak! Sampai hati mereka berbuat zalim kepadamu.” Mak Syam mendekap erat tubuh anak sulungnya, dia meraung, menangis histeris. Memikirkan bagaimana mental dan nasib Amala kedepannya.

“Sudah Mak, cukup! Orang-orang tak berhati seperti mereka tidak pantas ditangisi. Mala bersyukur, tidak berjodoh dengan laki-laki pecundang sepertinya,” Amala menatap tajam, mantan tunangannya.

Hilang sudah rasa hormat, perasaan sayang, dan cintanya untuk Yasir dan juga Nirma. Dirinya pun tidak berminat mencari tahu apa alasan dibalik perselingkuhan, dan kapan tepatnya kedua orang tak berhati di hadapannya ini memulai kisah terlarang, dia bersikap masa bodoh.

Dada Yasir berdesir, dia tidak terima disebut pecundang. Namun, tidak juga mampu menyangga apalagi membalas perkataan Amala.

Amala membimbing sang ibu duduk kembali di kursi tunggal. Sedangkan dirinya berdiri di samping Mak Syam.

“Sekarang kalian sudah mengatakan apa yang ingin disampaikan. Kalau tidak ada kepentingan lainnya, silahkan pergi dari sini!” usir Amala tanpa basa-basi.

Yasir tak tinggal diam, dia merasa terhina. Harga dirinya diinjak-injak oleh mantan tunangan yang sekarang menjadi kakak iparnya.

“Mala, sampai hati kau mengusir adikmu sendiri! Terbuat dari apa hatimu itu, hah?!” Yasir mendengus, dia menatap tajam bola mata tak gentar Amala, “Oh ya … aku lupa kalau kau hanya lulusan SD, sehingga wajar saja bila tidak tahu bagaimana caranya memperlakukan orang lain!”

Tangan Amala menahan pundak sang ibu yang ingin bangkit lagi. Amala mengulas senyum hambar, rautnya tetap tenang dengan sorot mata tajam menghunus netra laki-laki yang sebelumnya sudah 5 tahun menjadi tunangannya.

“Terima kasih sudah mengingatkan. Alhamdulillah, saya bersyukur walaupun hanya berpendidikan rendah, dengan begitu saya berkesempatan membahagiakan ibu dari hasil keringat sendiri. Begitu juga dengan istrimu itu, kalau bukan jerih payah saya, apa dia bisa berkuliah? Tentu tidak,” balas Amala, intonasi suaranya tetap terjaga.

“Jika harus memilih dan waktu dapat diulang kembali. Saya tetap menghendaki takdir ini, karena sampai umur 24 tahun, Allah masih menjaga kehormatan serta harga diri saya. Daripada berpendidikan tinggi, tetapi memiliki akal pendek serta berkubang dalam lumpur dosa perzinahan!” senyum Amala terlihat begitu merendahkan Nirma dan juga Yasir.

“Mala, apa maksudmu Nak?” Mak Syam mendongak.

Amala menggenggam erat tangan ibunya, dia harus mengatakan kenyataan pahit ini daripada sang ibu mendengarnya dari orang lain.

Nirma menggeleng kuat. Dia meminta sang kakak untuk tutup mulut, wajah sembabnya kembali bersimbah air mata. Di sampingnya, Yasir mengepalkan telapak tangan.

“Mak … Nirma dan Yasir telah hidup seatap sebelum mereka menikah diam-diam. Bukan hanya itu saja, sekarang Nirma tengah mengandung. Dia hamil di luar nikah!” Amala berkata tenang. Namun, nada suaranya terdengar bergetar. Dia mati-matian menahan tangis, adik yang begitu disayangi, ia perjuangkan sedemikian gigih agar berpendidikan tinggi, tetapi begitu tega menikamnya berulangkali.

“Astaghfirullah ….” Mak Syam begitu terkejut, bahu ringkih nya berguncang. Ini sangat memalukan.

“Tega kamu, Mbak! Aku memang salah, tapi bukan berarti kamu berhak mengumbar aib ku!” Nirma menuding wajah sang kakak.

“Sudah benar kalau aku lebih memilih Nirma daripada dirimu, Amala! Selain miskin dan tidak berpendidikan, kau juga tidak berhati!” hina Yasir.

Amala terkekeh sinis, dia tidak mempedulikan hinaan Yasir, “Mengumbar Aib? Kalian tidak salah menuduhku? Tanpa aku buka suara pun, mulut-mulut sumbang di luar sana lebih kejam lagi menyuarakan kisah terlarang kalian!”

“Tapi, bukan berarti Mbak bebas bilang ke Mamak!” pekik Nirma.

“Jadi, kau ingin Mamak mendengar dari orang lain daripada anaknya sendiri, iya? Kau lebih suka kalau Mamak menjadi seperti orang bodoh di luar sana ketika orang-orang bergunjing tentang kelakuan mu. Menikah diam-diam, kumpul kebo, hamil diluar nikah. Begitu maksudmu, Nirma?!” Amala mulai tersulut emosi.

Tentang kehamilan Nirma, Amala mendengar dari salah satu kerabat Yasir, saat perdebatan panas sore tadi. Dia juga mengetahui kalau sang adik sudah lulus satu bulan lalu, sungguh mencengangkan.

“Cukup Amala! Jangan kau hina istriku!”

“Tanpa aku menghinanya, dia sudah menjadi wanita hina! Dan kau penyebab utamanya, Yasir!” Amala mencemooh pasangan menjijikan di hadapannya.

“Mbak jahat!” tuduh Nirma, dia menatap nyalang sang kakak.

“Aku seperti ini juga karena mu, Mbak …!”

.

.

Bersambung.

1
BigDeal
bener kata Dhien 🤣 dari selain utk mengobati istri, bisa utk ngobatin diri sendiri 🤣
BigDeal
emang nya dirimuuuu?
BigDeal
udah gak tertolong 🤭
BigDeal
semoga kena lg azab mu afna. ga ada kapoknya
BigDeal
mau sama mau kok 🤭
BigDeal
niatmu itu gak pernah ada baiknya ya tun
BigDeal
sedih bgt jd byakta 🥺
BigDeal
setelah itu nyawamu di jemput paksa byakta.
BigDeal
cilukbaaaa 🤭🤭🤭🤭
BigDeal
gak kesel kamu sama tia, kram? aku aja kadang kesel 🤭
BigDeal
gak ada bosen²nya tia nonton itu 😌
Eka
iss aku modis lho Thor, aku anak kota di daerah, 4SD udh tau pakai pita, udh tau ootd bagus. zaman itu msh TV hitam putih yg ada box gesernya, & masih ada majalah bobo OKI nirmala
Dhafitha Fitha Fitha
emang mau kemana mak
Uthie
Bahagia selalu Amala 👍🤗
Keberkahan selalu melimpahimu 💞💞
Efsa Lestari
kalau aja kak . typo dikit hhehhe
Efsa Lestari
makasih ya kak author udah ngabulin permintaan akuhhhh love pake banget pokoknya
hidagede1
liat expresi nya bikin nular... jd ikut tertawa juga😅
rahmah
ya ampun ayek cita² jadi pengangguran banyak uang ternyata jaga lilin di malam hari (ngepet) 😂

kenapa gak ada yg mau seperti bang Agam ya jadi pengusaha gitu..
Larasati
mikir nya lama ujungnya mau JD babi ngepet 🤣🤣🤣🤣ada" kau yek
Larasati
🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!