Niat awalnya yang hanya ingin bersenang senang ketika pergi berlibur ke Cappadocia, ternyata berakhir petaka.Karena pria muda yang sempat menjadi teman bermainnya selama disana tiba tiba datang ke Indonesia dan menjadi mahasiswanya.
Membuat kehidupan Cantika yang sudah mulai tenang setelah perselingkuhan yang dilakukan oleh tunangan nya,kembali kacau. Sebab selain datang sebagai mahasiswa nya Saka Samudra,pria muda berusia 22 tahun itu juga datang meminta pertanggung jawabannya,akibat malam panas yang mereka habiskan saat di Cappadocia waktu itu.
" Ibu harus bertanggung jawab padaku,karena sudah mengambil keperjakaan ku, lalu pergi begitu saja!"
" Sial!"
Hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Cantika, karena sadar kalau sekarang dia dalam masalah serius. Sebab ternyata pria muda itu tidak berniat melepas kan dirinya begitu saja, padahal waktu itu dia sudah sengaja buru buru kabur agar mereka tidak bertemu.
Penasaran dengan cerita mereka berdua, Cus baca reader🥰.
Happy reading🥰🥰?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27.
" Hah!"
" Legakan Bu Cantika." Celetuk Bu Laura saat mendengar Cantika menghela nafas keras begitu mereka berdua sudah keluar dari restoran tempat tadi makan siang bersama Ailin Samudra.
Cantika tidak langsung menjawab dia hanya menoleh mendengar celetukan rekannya itu.
Karena sejujurnya sekarang dia tidak merasa lega seperti yang di duga Bu Laura barusan melainkan sebaliknya.
Dia cemas juga was was. Khawatir kalau kalau setelah hari ini Ailin akan diam diam menyelidiki dirinya.
Bukan tanpa alasan Cantika berpikir begitu mengenai Ailin.Sebab meski tidak terlalu kentara untuk Bu Laura, sebenarnya sepanjang mereka tadi makan siang bersama, Ailin terus saja menelisik dirinya.
Cantika bukan gadis bau kencur yang tidak tau apa apa mengenai hal hal begitu.Dia sudah dewasa, meski baru kali ini berurusan dengan orang berpengaruh yang bisa saja membuat dia celaka, karena punya hubungan dengan Saka putra Ailin.
Padahal menurut akal sehatnya tidak ada salahnya punya hubungan dengan pria manapun selama dia dan pria tersebut tidak terikat dengan orang lain.
Tapi sepertinya pemikiran itu tidak berlaku bagi keluarga Saka, terutama Ailin ibu pria itu.
Jadi,sepanjang jalan menuju arah pulang ke Kampus Cantika membulatkan tekadnya untuk secepatnya meneteskan masalahnya dengan Saka ini agar dia bisa hidup tenang tanpa dibayangi ketakutan akan orang orang Ailin.
Tapi sekarang Saka sedang berada diluar kota untuk beberapa hari,jadi sepertinya niatnya itu harus ditahan dulu sampai pria itu pulang.
Sebab tidak mungkin dia membicarakan masalah sepenting ini dengan Saka, hanya melalui sambungan telpon.
Selain tidak nyaman,Cantika juga tidak ingin mengganggu pekerjaan pria itu.
Bagaimana pun Cantika tetap ingin Saka bisa bekerja dengan baik selama berada diluar kota.
" Lain kali, sepertinya saya tidak akan datang ke acara mereka Bu.Terutama kalau itu undangan dari Bu Ailin sendiri seperti tadi. Jujur meski dia sangat sopan pada kita tapi jelas sekali kalau dia terus saja menekan kita selama makan. Terutama pada anda Bu Cantika, hanya karena ibu pernah pergi ke Turki tempat Saka sebelum ini tinggal. Memangnya waktu di Turki Bu Cantika bertemu Saka ya?"
Cantika sontak gelabakan mendengar pertanyaan tiba tiba Bu Laura. Kalau untuk kata katanya yang lain Cantika tidak masalah. Tapi saat rekannya itu menanyakan soal pertemuannya dengan Saka...jujur Cantika terkejut dan bingung harus menjawab apa. Kalau jujur iya, itu sama saja bunuh diri. Tapi kalau bilang tidak, dia berati berbohong.
Meski itu jawaban terbaik yang bisa membuat dia benar benar bebas dari dugaan punya hubungan dengan Saka seperti yang tadi tidak secara langsung dituduhkan Ailin padanya.
" Tapi kayanya tidak mungkin deh,iyakan Bu. Karena Capadocia kan luas. Pertemuan ibu dan Siska disana iri sama seperti saru berbanding 99,9 persen. Sangat kecil sekali menurut saya."
Ucap Bu Laura menduga sendiri jawaban pertanyaannya barusan.Membuat Cantika jadi semakin terdiam,karena tidak bisa menjawab kalau dia saat berada di Capadocia berada di kemungkinan yang 0,01 itu.
Jadi alih alih menjawab ya atau tidak, Cantika hanya menyunggingkan senyum untuk Bu Laura.
Untung saja Bu Laura tidak memperhatikan ekspresi nya saat itu. Disaat penting ternyata perempuan itu tidak peka seperti biasanya, hingga Cantika merasa lega kali ini.
" Sebaiknya Bu Cantika juga jangan mau datang lagi ke undangan keluarga mereka lain kali, karena seperti yang saya bilang tadi sangat nggak nyaman.Iyakan Bu Cantika?"
Cantika mengangguk mengiyakan ucapan Bu Laura. Karena sebenarnya dia memang tidak berniat terlibat atau bahkan punya hubungan dengan keluarga Samudra.Terutama Ailin ibu Saka, perempuan itu terlihat jelas tidak suka kalau memang Saka punya hubungan diam diam dengannya.