Ada tempat yang ku sebut rumah tapi tidak membuatku nyaman. Jika orang lain akan pulang dengan senang. Maka aku akan pergi untuk tetap menjaga kewarasan ku.
Queena Elnora putri Davis.
--------
Harapan Elnora sederhana, Semoga keluarganya menyayanginya. Lelaki yang dicintainya memandangnya. Semuanya sudah ia lakukan. Dari cara yang halus sampai cara yang membuatnya terlihat bodoh.
Tapi semua berubah, berubah saat dia bermimpi. Mimpi yang mengharuskan ia berhenti melakukan hal-hal bodoh. Mimpi yang meminta ia untuk mencari kebahagiaan nya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moms F, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4.Makan malam
Tok
Tok
Tok
Ketukan pada pintu kamarnya mengalihkan atensi Elnora yang sedang melamun. Melihat salah satu maid yang berada d hadapannya. Ia menaikkan alisnya.
"Non disuruh tuan besar turun buat makan malam"
Elnora langsung mendatarkan wajahnya saat mendengar perkataan maid tersebut. Biasanya mereka tidak peduli. Tapi sekarang! entahlah.
"Ya" jawab Elnora dan langsung melangkah ke lantai bawah. Saat melihat Keluarga nya serta para sahabat abang nya. Ia hanya mendatarkan wajahnya.
Tap!
Tap!
Tap!
Suara langkahnya mengalihkan perhatian mereka. Elnora bisa melihat raut wajah mereka yang terkejut. Mereka terkejut melihat penampilan Elnora yang begitu menggemaskan.
Dengan cueknya Elnora langsung duduk di kursi yang agak jauh dari mereka. Dan tanpa kata dan permisi ia mulai mengambil makanan tanpa memperdulikan mereka.
Sedangkan Ana merasa geram karena para lelaki yang berada disitu terus memperhatikan Elnora barang sedetikpun.
"Malam El" sapa ana
"El,, kamu kok makan duluan. Kan itu nggak sopan", pancing Ana tapi tetap dicueki oleh Elnora yang sedang mengambil makanannya
"Theo,, El kok nggak jawab Ana sih" tanya Ana pada Theo yang berada duduk di sampingnya. Ana yang melihat El merasa bingung. Sebab biasanya Elnora bakal mencari keributan jika melihat Ana berdekatan pada Theo.
"kamu masih marah ya sama Ana" ungkap Ana dengan sedih
"ELNORA,, lo bisa ngak sih nggak nyari masalah sehari aja. Lo lihat, gara-gara lo ana jadi sedih" teriak vino.
"Iya nih, padahal Ana cuma nanya" ungkap Sean
"Lo bisu" ungkap vano dingin
" Dasar pembawa sial" kata garvin datar
Elnora yang mendengarkan itu tanpa sadar menggenggam erat sendok yang berada di tangannya dan melanjutkan makannya.
"kuat El,kuat. Jangan sedih karena perkataan mereka. Mereka sering melakukan hal yang lebih menyakitkan dari ini" batin Elnora
Brak
"Cukup,, jangan ribut di meja makan", kata Arzo paman Elnora dan semuanya langsung diam hanya suara garpu sendok Elnora yang terdengar.
"Elnora, Dimana sopan santun kamu. Makan duluan tanpa menunggu kami " ungkap revan ayah elnora menatap tajam Elnora dan tanpa di pedulikan Elnora.
"apa kamu tidak merasa bersalah. Kami sudah menunggumu tapi kamu malah makan duluan. Apa begini cara mu menghormati orang tua" lanjutnya
Karena sudah tidak tahan dengan keluarga yang memojokkannya. Elnora menyudahi makan malam nya yang masih dia sentuh sedikit.
trang
"Saya sudah selesai " kata Elnora yang Tidak memperdulikan keterkejutan mereka. Dan langsung beranjak dari kursinya. Dan sebelum melangkah kan kaki ny dia berucap
"Saya tidak pernah menyuruh kalian menunggu saya. Lagipula bukannya kalian tidak pernah peduli pada saya. Bahkan sekedar menganggap kehadiran saya saja kalian tidak pernah. Dan untuk sopan santun, saya akan bersikap sopan pada orang yang menghargai saya. Dan saya akan menghargai yang pantas untuk di hargai. Dan bagi saya, orang tua saya hanya bunda dan itu sudah tiada" ungkapnya
"Dan satu lagi, berlaku lah seperti biasa. Seperti biasa kalian tidak perduli pada saya, seperti biasa kalian menganggap saya tidak ada" lanjutnya dan langsung pergi meninggalkan tempat itu tanpa memperdulikannya keterkejutan mereka.
Mereka yang mendengarkan itu terdiam. Dan tanpa sadar hati keluarganya seperti diremas mendengarkan ucapan anak dan adik mereka. Ana melihat kediaman mereka pun mencoba menarik perhatian mereka.
"hiks..hiks.. Maaf kan Ana. Pasti gara-gara Ana Elnora jadi seperti itu" kata Ana sedih dan betul saja mereka langsung membuang dan mengabaikan perasaan mereka.
"tidak,, bukan salah kamu Ana. Jangan pedulikan pembawa sial seperti itu. Iya kan om" kata vino
"emm,, iya bukan salah kamu. Dia hanya mencari perhatian. Besok-besok pasti dia sudah seperti biasa. Dan kalau dia masih menganggu kamu. Bilang sama Om" kata Revan pada Ana. Sedangkan Ana mengangguk kepalanya.
Arzo paman Elnora hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan adiknya. Sejujurnya dia tidak membenci keponakannya. Tapi dia hanya tidak suka dengan tingkah laku Elnora. Tidak seperti istrinya yang membenci Elnora sama seperti adiknya dan para anak-anak nya.
"Makan" kata arzo tegas menghentikan drama yang di buat mereka.
...----------------...
Disisi lain, Elnora yang belum terlalu jauh dari situ mendengarkan semua pembicaraan mereka. Dan melihat Gavin mengelus kepala Ana. Elnora tanpa sadar meneteskan air matanya dan mempercepat langkahnya untuk sampai ke kamar.
"Hahaha,,, kau bodoh El,, kau bodoh. Lihatlah mereka lebih menyayangi orang lain dari pada kau anak/saudara kandungnya sendiri" ungkap Elnora menghempas tubuhnya pada ranjang saat sampai di kamarnya dengan nada yang getir
"kau bodoh El, kenapa dulu kau masih mengemis pada mereka. Padahal tidak ada secuil pun yang tersisa untuk mu El" lirih nya.
"cukup El, jangan sedih lagi karena mereka. Cukup terakhir ini air mata yang kau keluarkan El. Jangan lagi, Jagan buat bunda di atas sana bersedih karena mu El." kata Elnora sambil mencoba menghapus air matanya yang masih terus menetes
"Hiks,, hiks,, bunda. Maaf kan El karena bersedih. Bunda pasti juga sedih di sana kan. El nggak ingin bersedih bunda. Tapi air mata El ngak mau berhenti bunda" ungkap El sambil memeluk boneka pemberian bundanya
"maaf El bunda, ijinkan El buat menangis malam ini. El janji ini terakhir El menangis bunda"
"Hiks,, hiks,, hati El sakit bunda" tangis El sambil memeluk erat bonekanya
#tbc
...----------------...
Menangis lah, dengan cara menangis kita mampu melampiaskan semua yang terpendam didalam hati.
Menangis lah jika kau ingin. Tangis mu bukan bentuk kelemahan mu. Kadang tangismu lah yang bisa menjadi sahabat yang paling mengerti kamu. Dan dengan tangis mu dapat menghilangkan semua kesusahan yang kau pendam.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Harzo Rezir Davis (paman Elnora)...
...Ciara Dona yuhe (Tante Elnora)...
akhirnya mereka sdh mulai bisa berdamai semuajya