Lengkap sudah,kesedihan dan sakit hati yang Laura rasakan.
Baru saja ditinggalkan oleh ayahnya,ia harus kembali merasakan sakit hati karena
kekasih yang sebentar lagi akan menjadi suaminya,ternyata berkhianat dengan seseorang yang tidak pernah ia sangka.
Seperti apa kelanjutan kisah Laura,yuukkk baca kisahnya hanya di novel ini...
Tbc:
Karya ini sedang diikutsertakan lomba YAW.
Mohon dukungannya yaa,dengan like,komen,vote,dan juga share..
Terimakasih...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"Assalamualaikum..."Laura mengetuk pintu rumahnya,ia baru saja tiba dirumah.
Setelah menunggu beberapa saat,pintu rumah pun terbuka,ibu tiri Laura langsung menyambut hangat kedatangan Laura.
Berusaha terlihat baik-baik saja,dan tidak gugup,agar Laura tidak mencurigai dirinya.
Meskipun begitu,Laura tetap bisa melihat ada yang lain dari ibu tirinya tersebut.
"Ibu kenapa?,,,kaya lagi gelisah,ada apa bu?"Tanya Laura.
"Haaa,,,gelisah?,gak aahh,emang ibu keliatan kaya lagi gelisah yaa?".
"Iya,keliatan banget dari wajah ibu,ayo kita masuk aja bu."Ajak Laura sambil merangkul sang ibu tiri.
"Dika gak ngomong apa-apa sama kamu,Ra?".
"Mas Dika?,gak tuh,emangnya kenapa,bu?"Balas Laura.
"Gak papa,pagi tadi Dika kesini,tapi kamu udah pergi,terus Dika juga pergi lagi."Jawab ibu tiri Laura,berbohong.
"Oh gitu...seharian ini mas Dika gak ngabarin aku,aku juga lupa ngabarin mas Dika,sepertinya dia lagi sibuk,bu."Balas Laura lagi.
"Aku ke kamar dulu yaa bu,mau istirahat bentar."Ucap Laura.
"Iya,Ra."Jawab ibu tiri Laura.
Setelah itu,Laura berjalan ke arah kamarnya,sementara ibu tiri Laura merasa lega,karena Dika tidak menceritakan kejadian pagi tadi kepada Laura.
"Syukurlah,Laura gak tau apa-apa".
"Entah gimana jadi nya,kalo Laura sampai tau".
"Tapi apa aku salah yaa,,,aku merasa ingin disentuh lagi oleh Dika,ciumannya sangat lembut,membuat gairah aku yang lama terkubur,bangkit kembali".
"Kenapa harus jadi seperti ini?,,,Laura anak tiriku,dan Dika adalah calon suaminya,yang berarti dia akan menjadi menantuku."Bathin ibu tiri Laura.
...****************...
"Seger banget habis mandi..."Lirih Laura,sambil mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil.
Laura duduk di pinggiran kasur,ia mengambil ponselnya yang sebelumnya ia letakkan di atas meja rias miliknya.
Setelah menunggu beberapa saat,panggilan Laura pun tersambung.
"Halo mas Dika...mas masih di pabrik?"Tanya Laura.
"Baru aja pulang,Ra...Kamu gimana?,udah dirumah?"Balas Dika.
"Aku juga udah dirumah mas,belum lama sampe".
"Oh iyaa...tadi ibu bilang,kamu kesini yaa,tumben gak ngabarin aku dulu."Ucap Laura lagi.
"Iii-iiiyaa Ra...aku tadinya mau kasih kamu kejutan,dan mau ngajakin berangkat kerja bareng,tapi ternyata kamu udah berangkat duluan."Jawab Dika.
"Oh gitu...maaf ya mas,aku lupa ngabarin kamu".
"Gak papa sayang...mas juga minta maaf,seharian ini gak ngabarin kamu,mas lagi sibuk banget di pabrik."Balas Dika lagi.
"Iya mas...yaudah yaa,aku tutup dulu telponnya,aku mau istirahat bentar,sebelum makan malam,mas juga istirahat yaa."Ucap Laura.
"Iya sayang...byeee."Balas Dika.
Laura meletakkan kembali ponselnya ke atas meja riasnya,ia naik ke atas kasur dan merebahkan dirinya.
Sementara Dika,merasa lega,karena ternyata ibu tiri Laura tidak menceritakan kejadian pagi tadi kepada Laura.
Dika langsung mengetik sesuatu di aplikasi pesan singkat,ia mengirimkan pesan kepada ibu tiri Laura.
Malam harinya...
"Ra...ayo makan malam dulu."Ibu tiri Laura berdiri di depan kamar Laura,dan memanggil putri tirinya tersebut.
Setelah menunggu beberapa saat,pintu kamar Laura pun terbuka.
"Hoooamm...jam berapa ini,bu?,aku ketiduran."Ucap Laura sambil menguap.
"Jam setengah 7 sayang..."Jawab ibu tiri Laura.
"Ya ampunn...aku sholat dulu bu."Jawab Laura,ia bergegas masuk ke dalam kamarnya,untuk melaksanakan shalat magrib terlebih dahulu.
Ibu tiri Laura menggeleng-gelengkan kepalanya,dan kembali berjalan ke arah ruang makan.
Beberapa menit kemudian...
"Masak apa nih bu?"Tanya Laura,menarik kursi dan segera duduk.
"Ibu masak,makanan kesukaan kamu nih."Jawab ibu tiri Laura,sambil membuka penutup makanan satu persatu.
Mata Laura berbinar bahagia,melihat semua makanan kesukaannya ada di hadapannya.
Ibu tiri Laura memang sangat pandai memasak,ia sering memanjakan perut Laura dan juga mendiang ayahnya,lewat masakannya tersebut.
Laura langsung menyendok kan nasi ke piringnya,dan mengambil beberapa lauk kesukaannya.
"Gimana hari ini,klinik dan juga butik,bu?"Tanya Laura,di sela-sela ia mengunyah makanannya.
"Hari ini ibu gak pergi,Ra...Soalnya bibi gak masuk kerja,jadi ibu ngerjain pekerjaan rumah deh."Balas ibu tiri Laura.
"Kasian ibu,,,pasti ibu cape banget yaa,,,makasih yaa,udah sempat masakin makanan enak buat Laura".
"Entah apa jadinya,kalo ibu gak ada di samping aku,aku sebatang kara."Lirih Laura,raut wajah Laura berubah menjadi sendu setelah mengucapkan hal tersebut.
"Sayang...kok ngomong gitu sih,ibu ada disini,Ra...".
"Ibu gak akan kemana-kemana,meskipun nantinya ibu ditakdirkan menikah lagi,ibu akan tetap ada untuk kamu,ibu adalah ibu kamu,kamu anak ibu,Ra."Balas ibu tiri Laura.
"Ibu ngurusin kamu dari usia kamu 5 tahun,dan sekarang usia kamu udah 28 tahun,kita udah bersama-sama selama 23 tahun sayang..."Ucap ibu tiri Laura lagi.
"Makasih yaaa bu."Balas Laura.
"Sama-sama sayang...".
"Oyah,gimana proyek kerjasama dengan perusahaan Arya group?".
"Alhamdulillah sukses bu,aku berhasil dapetin tanda tangan pak Arya".
"Lega banget deh rasanya,aku juga dapat bonus besar dari bos aku".
"Tadi siang,aku traktir temen sekantor aku si Citra,bu."Celoteh Laura.
"Besok kita jalan-jalan yuukk,besok kan weekend".
"Aku mau ajak mas Dika dan juga orang tuanya,gimana menurut ibu?"Tanya Laura.
"Bagus dong,ibu juga setuju,biar kita bisa memper erat tali silaturahmi,kan".
"Apa lagi,kamu dan Dika akan menikah,ibu harus menjalin hubungan baik dengan calon besan ibu."Balas ibu tiri Laura.
"Sipp deh kalo gitu,,,besok kita ke mall bareng".
"Setelah makan,aku mau telpon mas Dika dan ngabarin soal ini".
"Udah lama juga,aku gak pernah jalan-jalan kaya gini bareng mas Dika."Celoteh Laura.
Laura dan ibu tirinya pun melanjutkan makan mereka,sampai keduanya benar-benar selesai makan.
Seperti biasa,Laura akan membantu sang ibu tiri,merapihkan bekas makan mereka,mengangkat semua sisa-sisa makanan ke dapur.
Setelah selesai membantu sang ibu tiri,Laura bergegas masuk ke dalam kamarnya.
Ia berniat akan menghubungi Dika,mengabarkan soal rencana nya besok.
"Lohh...ibu pikir,kamu dikamar,Ra."Ucap ibu tiri Laura,melihat Laura sedang bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Hehehe...Laura lagi pengen nonton disini bu".
"Ayo sini,duduk bareng aku."Laura menepuk sofa yang ada di sebelahnya.
"Udah ngabarin ke Dika,soal besok?"Tanya ibu tiri Laura.
"Udah...aku tadi nelpon pas di kamar,alhamdulillah mas Dika ada waktu besok."Jawab Laura,tanpa memalingkan pandangannya dari televisi.
"Syukurlah..."Jawab ibu tiri Laura.
Keduanya pun menonton bersama-sama...