NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Tak Terduga

Kisah Cinta Tak Terduga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Cinta Murni
Popularitas:27.8k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Bintang panggung dan penulis misterius bertemu dalam pertemuan tak terduga.

Rory Ace Jordan, penyanyi terkenal sekaligus sosok Leader dalam sebuah grup musik, terpikat pada pesona Nayrela Louise, penulis berbakat yang identitasnya tersembunyi.

Namun, cinta mereka yang tumbuh subur terancam ketika kebenaran tentang Nayrela terungkap.


Ikuti kisah mereka....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. KCTT 35.

"Aku Mencintaimu Naya," ungkap Rory.

Angin berhembus, menyibakkan kembali rambut Nayla yang masih berdiri dengan kedua mata melebar.

"A-A-Apa???" Nayla tergagap lantaran terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar, seolah ada yang salah dengan pendengarannya.

"Kamu mendengarku, Nay," ucap Rory, tersenyum.

"Ba-ba-bagaimana,,,? Sejak kapan,,,? Mengapa,,,?" Nayla bertanya tanpa bisa menyelesaikan pertanyaan yang ia ajukan.

Rory tersenyum, mengikis jarak antara mereka seraya mengulurkan tangan untuk merapikan rambut Nayla yang tertiup angin. Satu hal yang justru membuat Nayla membeku di tempat.

"Jika kamu bertanya bagaimana? Aku tidak bisa memberikan jawaban.Tapi, aku bisa mengatakan, hal itu tidak bisa diukur oleh waktu. Intensitas-lah yang diperhitungkan," ucap Rory tersenyum.

"Sejak kapan? Aku menyukaimu sejak pertama kali melihatmu. Seiring berjalannya waktu, seiring aku mengenalmu lebih jauh, rasa itu menjadi lebih dalam dan kuat, hingga aku tidak bisa jika harus terus memendamnya." Rory berkata lembut seraya meraih kedua tangan Nayla dan menggenggamnya.

"Dan kenapa? Aku mencintaimu tanpa syarat.Tanpa memintamu harus membalasnya. Aku murni mencintaimu bahkan jika kamu tidak mencintaiku sekalipun,"

Nayla menatap Rory dalam, mencari kebohongan yang tidak ia temukan.

"Maukah kamu menjadi kekasihku?" tanya Rory.

Dari kedua matanya terpancar harapan, namun tidak menuntut. Hari-hari yang dilalui bersama Rory seolah terputar lagi di depan mata Nayla. Perasaan yang dirasakannya selama ini terhadap pria itu kembali mengusik hatinya. Dengan pernyataan Rory yang didengarnya saat ini, membuat Nayla menyadari satu hal bahwa dirinya bukanlah satu-satunya yang merasakan perasaan berbeda di hatinya ketika bersama pria itu.

"Aku mau," jawab Nayla mulai menundukkan kepala untuk menyembunyikan rona merah di pipinya.

Rory tersenyum, mengulurkan satu tangan dan mendaratkan jarinya di dagu Nayla, meminta wanita itu untuk kembali menatap dirinya.

"Sungguh?" tanya Rory.

Nayla mengangguk.

"Ini bukan karena kamu bertanya dan aku harus menjawab, tapi_,,," Nayla menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan,

"Tapi karena apa yang kamu rasakan, aku juga merasakannya. Entah sejak kapan aku tidak menyadarinya. Aku juga mencintaimu Roy,"

Mendengar kalimat terakhir Nayla, dengan gerakan cepat Rory menarik Nayla dalam pelukan, mengangkat tubuh kecil itu dengan gerakan mudah, lalu memutarnya.

"Aahhh,,, Roy,,,Turunkan aku,,,,!" Nayla memekik sembari mendaratkan pukulan di bahu Rory.

"Aku,,,, Sangat,,,, Bahagia,,, Apa kamu tahu itu?" ucap Rory setelah menurunkan Nayla, melonggarkan tangannya namun tidak melepaskan pelukannya, lalu menempelkan dahinya di dahi Nayla.

"Aku mencintaimu, aku sungguh mencintaimu." Rory berkata lagi sembari mengeratkan pelukannya lagi.

"Mereka melihat kita Roy," bisik Nayla melirik pelayan dan pemain biola yang masih berdiri disana.

"Lalu kenapa? Biarkan saja mereka melihat," jawab Rory diiringi tawa bahagia.

Nayla tersenyum, merasakan kebahagiaan di hatinya dan membalas pelukan Rory dengan meletakkan kepalanya di dada Rory.

"Ayo kita tinggalkan tempat ini, anginnya sudah semakin dingin,"

Rory meraih tangan Nayla, menjalinkan jemarinya pada jemari tangan Nayla, lalu meninggalkan Rooftop yang menjadi tempat Rory mengungkapkan perasaannya sekaligus tempat dimana ia bisa mendapatkan cinta dari wanita yang ia cintai.

Mereka mencapai mobil dan pergi meninggalkan hotel dengan kebahagiaan yang memenuhi hati keduanya.

"Boleh aku menanyakan sesuatu Roy?" tanya Nayla ketika mobil sudah berjalan.

"Tanyakan saja," sahut Rory menoleh sekilas, lalu beralih pada jalan di depannya.

"Saat kamu mengatakan pertama kali melihatku, apakah maksudmu di cafe saat aku mengembalikan dompetmu?" tanya Nayla.

"Sebelum itu," jawab Rory.

"Sebelum itu?" ulang Nayla seraya menghadap Rory.

"Apakah sebelum itu kita pernah bertemu?" tanya Nayla dengan kening berkerut.

"Entah kenapa, sekarang aku terpikirkan di ruangan Mr. Darwin," lanjutnya.

"Memang benar kita bertemu lagi disana, tapi masih sebelum itu," Rory

"Ehh,,,, jadi yang di ruangan Mr. Darwin itu kamu?" tanya Nayla terkejut.

"Ya, apakah kamu tidak mengingatnya?" tanya Rory.

"Emmm,,,saat itu banyak sekali hal yang terjadi hingga aku melupakan banyak hal," Nayla beralasan.

'itu adalah hari dimana aku mendapat kabar Rose akan pindah. Pikiranku benar-benar tidak bisa fokus dan melupakan hampir semua kejadian hari itu,' batin Nayla.

"Lalu?" tanya Nayla lagi

"Apakah kamu ingat saat malam hari di taman kota beberapa bulan lalu?" tanya Rory menoleh sebentar dan melihat Nayla menaikan alisnya.

"Di awal musim dingin. Air mancur," lanjutnya.

"Tunggu,,, Tunggu,,, Tunggu...Jangan bilang kalau pria yang kutemui waktu itu_,,," Nayla gagal melanjutkan kalimatnya dengan kedua mata melebar.

"Ya, kamu tidak salah, Nay. Air mancur. Jaket hitam, topi dan masker hitam. Itulah Aku," ungkap Rory.

Seolah beban di bahunya terangkat setelah mengatakan hal itu, Rory tertawa pelan merasa lega, lalu mendesah pelan sebelum berkata,

"Saat itulah aku melihatmu pertama kali, saat itu jugalah aku tertarik padamu,"

"Dan siapa sangka, dompet itu milikmu, tapi aku justru membawanya pulang, bukan langsung memberikannya padamu," sambung Nayla tertawa.

"Saat itu kamu menerima panggilan, dan sudah disana dalam waktu yang lama," Rory berkata disertai hembusan napas panjang.

"Sejujurnya, aku merasa sangat bersalah padamu saat kita bertemu lagi di cafe," ungkap Rory.

"Mengapa begitu?" tanya Nayla.

"Secara tidak langsung aku sudah membuatmu menunggu disana berjam-jam hanya karena dompetku," Rory berkata lirih, namun cukup untuk didengar Nayla.

"Tunggu,,,, Tunggu,,, Tunggu,,,!" Nayla menyela, menatap pria yang tengah mengemudi, lalu tertawa setelah melihat Rory menoleh padanya.

"Apa,,,?" tanya Rory heran.

"Kurasa itu menjelaskan sesuatu, pft,,,," ucap Nayla berusaha menahan tawa namun gagal.

"Hei,,, Ayolah! Katakan padaku apa yang membuatmu tertawa seperti itu?" tanya Rory heran.

"Sebelum itu, aku ingin bertanya satu hal padamu," ucap Nayla disela tawanya.

"Baiklah, lanjutkan," sahut Rory.

"Apakah karena hal itu yang membuatmu tersedak tiba-tiba saat itu?" tebak Nayla.

Tawa Nayla kembali pecah setelah melihat wajah Rory memerah, seolah membenarkan apa yang baru saja Nayla ucapkan.

"Kau tertangkap Roy," ucap Nayla menutup mulutnya.

Tiba-tiba Rory menepi, menghentikan mobil yang ia kemudikan, lalu membalikkan badan setelah lebih dulu melepaskan seat belt, dilanjutkan dengan mengelitik pinggang Nayla.

"Aahh,,, Cukup,,,, Cukup! Hentikan,,,!" Nayla menjerit, berusaha menepis tangan pria itu, namun usahanya gagal.

"Tidak akan!" jawab Rory.

"Kau sangat menikmati menggodaku bukan?" sahut Rory masih terus mengelitik Nayla.

"Kamu benar-benar akan ditangkap karena berhenti di jalan seperti ini," ucap Nayla mengingatkan, berharap Rory berhenti menggelitik pinggangnya.

"Ohh,,, Benarkah? Sayangnya itu tidak akan terjadi," ucap Rory percaya diri.

"Tidak,,, Tidak,,, Ampun,,, Cukup,,,! Roy,,,!"

Nayla tertawa lantaran Rory terus mengelitik pinggangnya. Bahkan, pria itu mengunci kedua tangan Nayla hingga membuat wanita itu tidak bisa memberikan perlawanan.

Tawa Nayla mereda, diganti dengan Rory yang menatapnya begitu dalam ketika jarak wajah mereka hanya beberapa senti.

"Teruslah tertawa seperti ini Nay, aku suka melihatmu tertawa, dan jangan hilangkan senyum ini dari bibirmu," ucap Rory

Perlahan Rory mendekatkan wajahnya, mendaratkan kecupan ringan di dahi Nayla, menuangkan kasih sayang yang ia miliki, rasa peduli dan ingin melindungi apapun yang terjadi pada wanita yang ia cintai, lalu kembali menjalankan mobilnya menuju Apartemen Nayla.

"Beritahu aku ketika kamu sampai, Roy," pinta Nayla setelah keluar dari mobil dan berdiri disisi mobil bagian kemudi.

"Pasti!"

"Ahh,,, aku perlu mengatakan satu hal," ucap Rory.

"Apa itu?"

"Besok aku tidak bisa menemuimu untuk sementara waktu, tapi aku akan menghubungimu sesering yang aku bisa," ungkap Rory.

"Pekerjaan?" tebak Nayla.

Rory mengangguk, wajahnya berubah murung.

"Aku mengerti, hubungi aku kapanpun kamu memiliki waktu, jangan memaksakan diri," sahut Nayla tersenyum.

Rory kembali mengangguk, namun kali ini bibirnya menyunggingkan senyuman.

"Sampai jumpa lagi, Nay,"

"Sampai jumpa lagi, Roy,"

Rory meninggalkan gedung Apartemen Nayla setelah melambaikan tangan yang segera di balas wanita itu.

Sementara Nayla berbalik ketika mobil Rory telah menghilang dari pandangannya.

...%%%%%%%%%%%...

"Dari mana kau?"

. . . .

. . . . .

To be continued...

1
Dewi Payang
Semoga Nayla bisa mengungkapnya dengan cepat
Dewi Payang
Aku sependapat sama Thomas
Zenun
Semangat kak, episode seru ini. Pen liat cara Nay
Zenun: Gak perlu pakai aksi kak, cukup pakai trik dan kecerdasan biar bisa membuat Martin dan Rory menelan ludah😄
F.T Zira: otakku lagi oleng mikir aksi..jadi gak ada aksi wanita kuat yaaa🤣🤣.ntar Nay loncat ke sebelah kalo jadi wanita kuat/Facepalm/
total 2 replies
Zenun
Penisirin sama cara Nay menyelesaikan masalah ini, tanpa membuka identitas
Zenun: justru aku penisirin 😄
F.T Zira: enaknya nay nagapain kak?🤭🤭
kok nanya sih
total 2 replies
Zenun
Good job Ethan
Zenun: mantep pokoknya Dahlah Nay jodohin sama Ethan😄
F.T Zira: padahal biassnya paling kocak, tapi bisa serius di saat yg tepat
total 2 replies
Zenun
Kalo mereka putus, Nay jangan dikasih balikan sama Rory kak. Ya walaupun aku intip mereka berakhir bersatu hehehe
Zenun: iya, ngintip dikit xixixixi
F.T Zira: udah tau akhirnya kann🤣🤣🤣...
total 2 replies
Zenun
Iya senang banget, emangnya kenapa? /Whimper/
F.T Zira: perlu di getok dulu yg nanya😖
total 1 replies
Zenun
Tetep Rory salah. Laki-laki kan selalu salah😄
Zenun: Nah ini baru benar
F.T Zira: he em.. tetep yg salah itu cowok🤣
total 2 replies
Zenun
Hanya Thomas yang bisa berfikir jernih😁
Zenun
Hentikan Rory, aku kecewa padamu
Zenun: 😄😄😄😄😄😄
F.T Zira: pada kecewa semua ma Rory/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Zenun
Abaikan omongan Martin
〈⎳ Moms TZ
gak like sama Rory
F.T Zira: pada kesel ma Rory semua/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
💫0m@~ga0eL🔱
smoga secangkir /Coffee/ bisa ikut menyertai kebahagiaan mereka.
F.T Zira: terima kasih banyak kaka
total 1 replies
💫0m@~ga0eL🔱
setidaknya ada satu orang yg menyayangi mu nylose
💫0m@~ga0eL🔱: sulit menemukan yg begitu /Sleep/
F.T Zira: he em... mana tulus juga
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
terharuuu aku tuh, Louise dan Nick /Sob//Sob//Sob/
💫0m@~ga0eL🔱
jangan salahkan anakmu jadi begini bapak ibuk /Proud/
💫0m@~ga0eL🔱: ya, bukan salah anaknya kalau begini mah.
F.T Zira: ngelawan orang tua/Facepalm/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
klo kalian gak mau asuh, ya udah kirim anak nya kepadang, aku yg ngasuh 😤
💫0m@~ga0eL🔱: iya syg, jauh gak dari tempat mu
F.T Zira: wehh..kaka di padang ya?
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
itu orang tua nya kurasa pernikahan dini, asal nikah kagak mikir terpukulnya anak karena ulah mereka..
💫0m@~ga0eL🔱
mulutku yang gak ada remnya. apalagi ketemu orang yg satu frekuensi, oalaahh rame jadinya /Facepalm/
💫0m@~ga0eL🔱: /Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: setujuuuuuuu/Sneer//Sneer//Joyful//Joyful/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
pengorbanan seorang kakak lelaki yg jarang ditemukan didunia nyata saat ini🤦
F.T Zira: betul kak.. dari 100, paing cuma 1 yg beneran bisa sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!