Naira berbalik menghadap Nauval ."wah kalungnya bagus Nai ,ada huruf inisial N," Kata Naira sambil tersenyum.
"N untuk Naira, N untuk Nauval juga, jadi di mana pun kamu nanti nya akan selalu ingat sama aku Nai ," Kata Nauval sambil tersenyum.
"Bisa aja kamu Val , makasih ya, aku akan jaga baik baik Kalung ini ,"ucap Naira senang sambil memeluk Nauval.
Nauval terdiam saat Naira memeluknya,ada rasa nyaman yang dia rasa, seakan tidak mau jauh lagi dari sahabat nya itu.dia membalas pelukan itu sambil mengusap kepala Naira .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Maryanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Maura dan pencarian cinta sejati
Waktu terus berlalu. Naira dan Nauval semakin bahagia dalam rumah tangga mereka. Studio desain "Harmoni Kreatif" semakin berkembang, dan putri mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan ceria. Kehidupan mereka tampak sempurna, sebuah gambaran keluarga ideal yang penuh cinta dan kebahagiaan. Namun, di balik kesempurnaan itu, sebuah cerita lain mulai terungkap, cerita tentang Maura, adik Naira.
Maura, sejak kecil, selalu menjadi kebanggaan keluarga. Ia cantik, pintar, dan memiliki banyak teman. Namun, di balik keceriaannya, Maura menyimpan keraguan dalam hatinya. Ia selalu merasa kurang percaya diri, takut gagal, dan takut untuk jatuh cinta. Pengalaman Naira yang menyakitkan di masa lalu sedikit banyak mempengaruhi pandangan Maura terhadap cinta.
Maura selalu melihat bagaimana kakaknya, Naira, terluka oleh Reza. Ia melihat bagaimana Naira berjuang untuk move on dari luka tersebut. Ia melihat bagaimana Naira akhirnya menemukan cinta sejati dalam diri Nauval. Namun, Maura ragu apakah ia akan menemukan cinta sejati seperti Naira.
Maura seringkali menolak ajakan kencan dari teman-temannya. Ia merasa tidak pantas untuk dicintai, takut akan terluka kembali. Ia lebih memilih untuk fokus pada studinya dan kariernya. Ia bercita-cita menjadi seorang dokter, dan ia bekerja keras untuk mencapai cita-citanya.
Namun, di dalam hatinya, Maura tetap menginginkan cinta sejati. Ia ingin merasakan kebahagiaan seperti yang dirasakan Naira dan Nauval. Ia ingin menemukan seseorang yang mencintainya apa adanya, seseorang yang akan selalu ada untuknya dalam suka dan duka.
Suatu hari, Maura bertemu dengan seorang pemuda bernama Bram di sebuah acara amal. Bram adalah seorang relawan yang aktif dalam kegiatan sosial. Bram memiliki kepribadian yang hangat, ramah, dan peduli. Maura tertarik dengan kepribadian Bram.
Mereka mulai sering bertemu dan berbincang-bincang. Mereka memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal kepedulian terhadap sesama. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, melakukan kegiatan sosial dan amal. Perlahan-lahan, terjalin benih-benih cinta di antara mereka.
Bram berbeda dari Reza. Bram tidak egois dan tidak ambisius. Bram selalu menghargai perasaan Maura. Bram selalu ada untuk Maura, mendengarkan keluh kesahnya, dan memberikan dukungan yang Maura butuhkan. Maura merasa nyaman dan aman bersama Bram.
Maura mulai membuka hatinya untuk Bram. Ia mulai mempercayai Bram. Ia mulai berani untuk jatuh cinta lagi. Ia menyadari bahwa cinta sejati bukan hanya tentang romantisme, tapi juga tentang persahabatan, kepercayaan, dan dukungan yang tulus. Maura telah menemukan cinta sejati yang ia impikan, cinta yang mampu menyembuhkan luka masa lalunya dan membangun masa depan yang cerah. Maura dan Bram memulai lembaran baru dalam hidup mereka, dengan penuh cinta, harapan, dan kebersamaan.
Hubungan Maura dan Bram berkembang dengan cepat, namun tetap sehat dan terukur. Tidak ada drama berlebihan, hanya kehangatan persahabatan yang bersemi menjadi cinta yang dalam. Bram, dengan kesabarannya, memahami keraguan Maura yang masih tertinggal dari bayang-bayang pengalaman Naira. Ia tidak pernah memaksa, hanya memberikan ruang dan waktu bagi Maura untuk merasa nyaman.
Mereka menghabiskan waktu bersama dengan melakukan hal-hal sederhana namun bermakna. Mereka menjadi relawan di panti asuhan, membantu anak-anak kurang mampu. Mereka mengunjungi rumah sakit, memberikan semangat kepada pasien yang sedang sakit. Mereka juga sering bersepeda bersama, menikmati keindahan alam sekitar. Dalam kesederhanaan itu, cinta mereka tumbuh subur.
Bram selalu mendukung cita-cita Maura untuk menjadi dokter. Ia selalu ada untuk Maura, membantunya belajar, memberikan semangat saat Maura merasa lelah, dan merayakan setiap pencapaian Maura. Ia bukan hanya kekasih, tapi juga sahabat dan penyemangat Maura.
Suatu hari, saat mereka sedang menikmati makan malam di sebuah restoran kecil yang nyaman, Bram mengungkapkan perasaannya kepada Maura. Ia mengatakan bahwa ia mencintai Maura dan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Maura. Ia ingin membangun keluarga bersama Maura, keluarga yang penuh cinta, kehangatan, dan kebersamaan.
Maura sangat terkejut, namun hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Ia tidak menyangka bahwa Bram akan mengungkapkan perasaannya. Ia merasa sangat beruntung telah menemukan seseorang yang benar-benar mencintainya dan menerimanya apa adanya. Tanpa ragu, Maura menerima pernyataan cinta Bram.
Setelah resmi berpacaran, hubungan Maura dan Bram semakin erat. Mereka saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain. Bram yang selalu optimis dan energik mampu menyeimbangi Maura yang cenderung pendiam dan perfeksionis. Mereka saling mendukung dan memotivasi dalam mengejar cita-cita masing-masing.
Beberapa tahun kemudian, Maura telah menyelesaikan pendidikan kedokterannya dan bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit ternama. Bram pun telah sukses dalam bisnisnya. Mereka menikah dengan sederhana, hanya dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Pernikahan mereka penuh dengan haru dan kebahagiaan, sebuah perayaan cinta sejati yang telah mereka temukan.
Setelah menikah, mereka memutuskan untuk melanjutkan kegiatan sosial mereka. Mereka mendirikan sebuah yayasan amal untuk membantu anak-anak kurang mampu mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang layak. Mereka ingin berbagi berkah yang telah mereka terima dengan orang lain.
Kehidupan Maura dan Bram dipenuhi dengan kebahagiaan dan kepuasan. Mereka telah menemukan cinta sejati, cinta yang bukan hanya tentang romantisme, tapi juga tentang persahabatan, kepercayaan, dan dukungan yang tulus. Mereka telah membangun keluarga yang harmonis dan penuh cinta, keluarga yang selalu berbagi dan saling mengasihi. Kisah cinta mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, sebuah bukti bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan dan membangun kehidupan yang penuh kebahagiaan dan ke bermaknaan.
Beberapa tahun berlalu, keluarga kecil Maura dan Bram semakin berkembang. Mereka dikaruniai dua orang anak, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. Rumah mereka selalu dipenuhi dengan tawa dan keceriaan anak-anak. Maura, dengan kesabaran dan kehangatannya, menjadi ibu yang luar biasa. Ia mampu menyeimbangkan peran sebagai dokter dan ibu rumah tangga dengan baik. Bram, dengan penuh kasih sayang, selalu mendukung Maura dan membantu mengurus anak-anak.
Meskipun sibuk dengan pekerjaan dan mengurus keluarga, Maura dan Bram tetap aktif dalam kegiatan sosial. Yayasan amal yang mereka dirikan semakin berkembang, membantu semakin banyak anak-anak kurang mampu. Mereka juga sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya, seperti donor darah, mengajar anak-anak jalanan, dan membantu korban bencana alam.
Suatu hari, Naira dan Nauval mengunjungi Maura dan Bram. Mereka menghabiskan waktu bersama, bercerita tentang kehidupan masing-masing, dan berbagi pengalaman. Naira merasa sangat bangga dan bahagia melihat adiknya telah menemukan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Nauval pun merasa terinspirasi oleh dedikasi Maura dan Bram dalam kegiatan sosial.
Mereka semua menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang kepuasan batin dan kontribusi bagi sesama. Mereka telah menemukan makna hidup yang sebenarnya, yaitu berbagi kasih sayang dan membantu orang lain.
Suatu malam, sambil menikmati makan malam bersama, Maura dan Bram bercerita kepada anak-anak mereka tentang perjalanan cinta mereka. Mereka menceritakan bagaimana mereka bertemu, bagaimana mereka saling jatuh cinta, dan bagaimana mereka membangun keluarga yang harmonis dan penuh cinta. Mereka ingin mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang arti cinta sejati, cinta yang bukan hanya tentang romantisme, tetapi juga tentang persahabatan, kepercayaan, dan dukungan yang tulus.
Anak-anak mereka mendengarkan dengan penuh perhatian. Mereka merasa bangga dan terinspirasi oleh orang tua mereka. Mereka menyadari bahwa orang tua mereka adalah contoh yang baik, orang tua yang selalu berbagi dan saling mengasihi.
Kisah cinta Maura dan Bram menjadi legenda di keluarga mereka. Kisah tentang bagaimana mereka menemukan cinta sejati, cinta yang mampu menyembuhkan luka masa lalu dan membangun masa depan yang cerah. Kisah tentang bagaimana mereka membangun keluarga yang harmonis dan penuh cinta, keluarga yang selalu berbagi dan saling mengasihi. Kisah tentang bagaimana mereka berkontribusi bagi sesama dan menemukan makna hidup yang sebenarnya. Kisah mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, sebuah bukti bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan dan membangun kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kebermaknaan. Dan kisah ini akan terus diwariskan dari generasi ke generasi, sebagai warisan cinta sejati yang abadi.