NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi Tuan Muda Terbuang

Dipaksa Menikahi Tuan Muda Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mafia / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:38k
Nilai: 5
Nama Author: PenaBintang

Ruby Lauren dan Dominic Larsen terjebak dalam pernikahan yang tidak mereka inginkan.
Apakah mereka akan berakhir dengan perpisahan? Atau sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBintang , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Serangan Kecil

Ruby yang sedang hamil besar merasa Dominic semakin aneh akhir-akhir ini. Dia sering keluar larut malam, tampak gelisah, dan semakin menjaga jarak darinya. Namun Ruby tidak menanyakan banyak hal, mencoba memahami Dominic yang memang sering tenggelam dalam pikirannya.

Malam ini, pria itu juga pergi begitu saja, tanpa mengatakan apapun padanya. Ruby hanya bisa menatap pintu kamar yang baru saja tertutup.

"Apa yang Dominic lakukan sebenarnya?" gumam Ruby, penasaran, namun enggan bertanya.

Tiba-tiba, layar ponselnya menyala, menampilkan notifikasi pesan dari nomor tanpa nama.

Berhati-hatilah, Ruby. Suamimu menyembunyikan lebih banyak hal daripada yang kau tahu. Apa kau yakin kau cukup kuat untuk bertahan menghadapi kebenarannya?

Ruby yang awalnya mengabaikan pesan itu mulai curiga. Apalagi Dominic semakin berubah, seolah dia ingin melindungi Ruby dari sesuatu yang besar, namun juga sangat dingin, sampai menjaga jarak. Ruby membaca lagi pesan itu dan mulai merasakan bahwa hidupnya dalam bahaya.

"Apa maksud orang yang mengirimkan pesan ini? Apa dia sengaja ingin membuatku marah?" gumam Ruby.

Ruby akhirnya tak bisa lagi menyimpan kecemasannya. Dia akan menanyakan hal ini kepada Dominic, jika pria itu sudah kembali ke dalam kamar.

Namun, hingga satu jam menunggu, Dominic tak kunjung kembali ke dalam kamar. Ruby akhirnya keluar dari kamar dan mencari Dominic di ruangan penuh buku itu.

Setiba di sana, Ruby tidak menemukan Dominic. Dia menjadi penasaran di mana keberadaan pria itu saat ini.

"Apa Dominic ada di halaman mansion?" gumam Ruby.

Ruby mencoba ke sana, tetapi dia bertemu dengan Robin. Pria itu bertanya, "Nyonya, kau mau ke mana malam-malam begini?"

"Aku mencari Dominic, di mana dia?" balas Ruby bertanya.

"Tuan Dom ada di ruangan pribadinya. Mari ikut denganku, aku akan mengantarmu ke sana," kata Robin.

Ruby mengangguk, dia segera mengikuti Robin berjalan melewati lorong sayap kanan, kemudian mereka tiba di ujung lorong. Robin membukakan pintu ruangan itu, dan Ruby segera melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Aku pikir kau sudah tidur, Sayang," kata Dominic, sambil melangkah mendekati Ruby dan akan memeluknya. Namun, Ruby malah mendorong tubuh Dominic.

Dominic mengerutkan keningnya, menatap heran Ruby. "Ada apa, Sayang?"

"Kau harus jujur padaku, Dominic. Ada sesuatu yang kau sembunyikan, dan aku tidak mau menjadi orang terakhir yang tahu!" serunya, tanpa basa-basi lagi.

"Apa maksudmu, Sayang?" tanya Dominic.

"Kau menyembunyikan sesuatu dariku! Apa yang kau sembunyikan!? Apakah seorang wanita!? Kau memiliki wanita lain selain aku!?"

Dominic semakin bingung, dia lalu menuntun Ruby ke sofa, namun wanita itu tidak mau duduk. Dia terus berdiri. "Apa maksudmu wanita lain? Aku tidak mengerti."

Ruby tidak menjawabnya, dia lalu memberikan ponselnya kepada Dominic. "Baca pesan itu baik-baik, Dom!"

Dominic menatap Ruby yang berdiri dengan tangan di pinggangnya, meskipun perutnya yang besar jelas membatasi gerakannya. Dia ingin melindungi Ruby, tetapi tahu bahwa kebenaran pada akhirnya akan menyeret istrinya ke dalam bahaya.

"Angelic," katanya akhirnya, suaranya pelan tapi tegas. "Dia masih hidup, Ruby."

Ruby tampak terkejut mengetahui Angelic masih hidup. Dia pun berpikir jika wanita itu sudah meninggal. "Apa yang dia inginkan?"

Dominic menatap istrinya dengan tatapan penuh rasa bersalah. "Dia tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan hidupku... termasuk kau dan bayi kita."

Ruby menghela nafas panjang dan duduk di sofa. Dia tampak sangat jengkel mendengar bahwa Angelic masih hidup. "Bagaimana bisa dia selamat? Aku pikir dia sudah mati!"

"Aku juga tidak tahu, aku masih harus menyelidiki banyak hal tentangnya," jawab Dominic.

Tidak ada respon dari Ruby. wanita itu hanya terdiam saja, dia duduk termenung, tampak memikirkan masalah yang berat.

"Apa yang akan kau lakukan sekarang, Dom?" tanya Ruby.

"Tentu saja mencarinya, lalu menghabisinya!" jawab Dominic.

Ruby menghela nafas kasar. "Banyak sekali ancaman, tapi aku akan tetap berada di sisimu dan mendukung apa yang akan kau kerjakan."

**

Beberapa hari berlalu..

Dominic mendapatkan surat ancaman. Dia tentu tahu siapa yang sudah mengancamnya sekarang.

"Lagi-lagi Angelic. Apa dia tidak bosan hanya mengancam terus?" gerutu Ruby.

"Kali ini bukan sekedar ancaman, dia pasti akan melakukan sesuatu saat ini," sahut Dominic.

"Benarkah? Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Ruby, sedikit merasa khawatir.

"Kita hanya perlu menunggu serangannya saja," jawab Dominic dengan tenang.

"Kita hanya akan menunggu? Kau serius?" tanya Ruby, matanya menatap Dominic penuh kekhawatiran.

Dominic menyesap anggurnya dengan tenang, lalu menaruh gelas itu di atas meja. "Aku sudah mengantisipasi ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Namun, sebelum Ruby bisa menjawab, suara keras memecah malam. Terdengar letusan senjata di atas mansion. Ruby tersentak berdiri, wajahnya langsung pucat.

"Mereka menyerang sekarang!?" bisiknya panik.

Dominic segera bangkit, matanya tajam seperti elang. Dia melangkah ke dinding samping, menekan sebuah tombol tersembunyi, dan panel rahasia terbuka, memperlihatkan ruang kecil di baliknya.

"Masuk ke sini. Jangan keluar sampai aku kembali," katanya dengan nada tegas.

"Tapi, Dom—" Ruby memprotes, tapi dia tak memberinya kesempatan untuk melanjutkan.

"Percayalah padaku, Ruby," katanya, menggenggam bahunya. "Aku akan mengurus ini."

"Bagaimana denganmu?" tanya Ruby, wajahnya terlihat sangat khawatir sekali.

"Aku akan baik-baik saja, Ruby. Kau tidak perlu khawatirkan aku! Masuk dan tunggu aku di dalam sana!" Dominic sedikit mendorong tubuh Ruby supaya masuk ke dalam ruangan itu.

Dengan ragu, Ruby menurut dan melangkah masuk ke ruang rahasia. Setelah memastikan pintu panel tertutup rapat, Dominic menarik pistolnya dari laci meja. Dengan gerakan cekatan, dia mengenakan jas hitamnya dan melangkah keluar ruangan.

Di lorong, para penjaga mansion sudah berkumpul dengan senjata di tangan. Dominic memberi isyarat kepada mereka untuk tetap di posisi. "Lindungi bagian dalam mansion. Aku akan menangani ini."

Dia menuju ke pintu utama, mendengar langkah kaki yang tergesa-gesa di bagian atas mansion. Begitu keluar ke halaman, cahaya bulan purnama menyinari tubuhnya. Di atas mansion, terlihat bayangan beberapa orang bersenjata bergerak lincah.

"Siapa yang berani datang ke sini?" seru Dominic, suaranya dingin dan tajam.

Salah satu penyerang melompat turun dari atap. Pria bertubuh besar dengan senjata otomatis di tangan mendekati Dominic. "Kau tahu kenapa kami di sini, Dominic. Kami hanya membutuhkan kepalamu! Kau akan mati malam ini juga!"

Dominic tertawa dingin. "Kalian tidak seharusnya menginjakkan kaki di tempatku."

Tanpa peringatan, Dominic menarik pistolnya dan menembak dengan presisi. Satu penyerang di atap terjatuh, senjatanya terlempar. Suasana berubah kacau. Tembakan menggema di halaman mansion, disertai teriakan dan langkah tergesa-gesa.

Dominic bergerak cepat, menghindari peluru sambil melumpuhkan satu demi satu penyerang. Tembakannya selalu tepat sasaran, tidak ada yang meleset. Dalam waktu singkat, tubuh-tubuh tergeletak di halaman, dan suasana kembali sunyi.

"Mereka tewas semua, Tuan," kata Robin, setelah dia menghabisi musuh yang muncul terkahir.

"Ya, hanya saja tidak ada Angelic di sini. Tapi aku yakin sekali, wanita sialan itu akan selalu mengirimkan penyerangan seperti ini!"

"Kita harus temukan dia dan membunuhnya, Tuan!"

"Aku tahu, aku akan segera menemukannya! Dia cukup berbahaya untuk kita semua!" sahut Dominic.

Robin hanya mengangguk. Setelah itu, Dominic memerintahkan anak buahnya untuk membakar semua jasad itu di belakang markas.

Dengan napas yang tetap stabil, Dominic kembali ke dalam ruangannya. Dia menyimpan pistolnya ke dalam laci. Kemudian, dia membuka panel rahasia, dan Ruby keluar perlahan, matanya melebar melihat darah di jas Dominic.

"Kau terluka?" tanyanya, suaranya bergetar.

Dominic menggeleng, menyeka noda darah di tangannya. "Aku baik-baik saja. Tapi ini baru permulaan. Mereka tidak akan berhenti di sini."

Ruby mengangguk pelan, menyadari bahwa malam itu hanya awal dari sesuatu yang lebih besar.

"Sampai kapan kau harus seperti ini?"

"Sampai aku melenyapkan semua musuh," jawab Dominic.

Ruby menghela nafasnya. Dia mendekat dan membelai pipi Dominic yang terdapat noda darah. "Aku takut kau akan semakin terluka."

Dominic tersenyum dan mengusap tangan Ruby. "Aku akan baik-baik saja. Aku tidak akan mati sia-sia."

Meskipun Dominic berkata seperti itu, Ruby tetap merasa khawatir. Dia mengkhawatirkan semua orang. Kedua orang tuanya, lalu juga kakaknya—Clarissa.

...****************...

1
safana
kayaknya itu bukan orang tua asli nya masak orang tua tega bunuh anaknya
safana
dom junior akan segera launcing
Tia
lanjut dong 😌
Lia Yanna
Luar biasa
yunidarwanti2
akhir biang kerok dr kekacauan dialami Dom bs trtangkap mreka siap di eksekusi 😁😁
Azril Rahadika
Linjut kk
Tina Andrianny
lanjit kak jngan lama lama update nya
Tia Dwi
lanjut
Ny. Lutolf
Gilak banget keluarga nya itu
Ny. Lutolf
lanjut Cici /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Tia
lanjut dong 😢
Ny. Lutolf
lanjut author kesayangan 😘
Ny. Lutolf
aduh Ruby, suami mu itu seorang mafia loh gausah lebay deh /Drowsy//Drowsy//Drowsy/


baru kali ni aku julid di lapak Cici /Grin//Grin/ maafkan aku yaa author kesayangan 😘
Ny. Lutolf
aduh Ruby kenapa lebay banget sih pake pingsan segala /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ny. Lutolf
lanjut Cici /Rose//Rose/
Ny. Lutolf
lanjut kakak ❤️
Ny. Lutolf
uhhh penasaran siapa deh /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
yunidarwanti2
msh sembunyi Angelic blm nongol buat ngadepin Dominic nya org"sruhan apa hbungn Angelic dg Dom sih🤔🤔🤔
yunidarwanti2
siapa lg nih stelah mantannya Dom metong pelakor nih🙄🙄
yunidarwanti2
noh siapa yg terbakar wajahnya nih kakak Rubykah🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!