NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Obsesi / Tamat
Popularitas:208.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Desakan Menikah

3 bulan sebelumnya ....

Kesibukan di pagi hari sudah terlihat di mansion milik Keluarga Leonardo. Para pelayan kesana kemarin melakukan pekerjaan yang sudah menjadi bagiannya. Ada yang menyapu, mengepel, mengelap kaca, menyiram tanaman, hingga mempersiapkan sarapan untuk pemilik rumah.

Emili, wanita yang masih tampak cantik di usianya yang sudah lebih dari 50 tahun. Pagi-pagi ia sudah berdandan anggun mengenakan dress ruffle warna marun dengan rambut yang dicepol rapi. Dialah nyonya rumah yang selama ini berjasa mengatur mansion sebesar itu.

"Selamat pagi, Sayang ...."

Emili mengalihkan pandangannya ke arah tangga.

Tampak sang suami, Tuan Leonardo, telah berpakaian rapi turun menghampiri. Ia menyambut suaminya dengan senyuman manis dan memberinya pelukan hangat.

"Selamat pagi, Sayang. Aku telah menyiapkan sarapan kesukaanmu, steak tenderloin," tutur Emili dengan penuh antusias.

Meskipun ada banyak pelayan di rumah, namun Emili selalu ikut turun langsung memasak makanan untuk keluarganya. Ada kepuasan tersendiri yang dirasakan untuk menyajikan langsung makanan dengan tangannya.

"Dimana putra kesayanganmu? Tumben belum turun," tanya Leon.

"Aku sudah menyuruh pelayan untuk memintanya sarapan bersama. Mungkin sebentar lagi dia turun."

Emili menghidangkan steak yang dibuatnya di hadapan sang suami. Tak lupa ia juga mengambil piring hidangan miliknya. Mereka duduk berdampingan dan mulai menikmati steak yang ada di dipiring masing-masing.

"Morning, Mom, Dad ...."

Putra mahkota yang mereka tunggu akhirnya turun menyusul kedua orang tuanya di ruang makan. Ketika ia duduk bergabung di sana, seorang pelayan langsung cekatan menghidangkan menu sarapan pagi beserta segelas teh hangat.

Tristan Alfred. Begitulah nama indah yang diberikan oleh Emili dan Leon kepada putra semata wayang mereka.

Muda, tampan, kaya, dan cerdas. Empat kata itu agaknya mampu mewakili deskripsi tentang Tristan yang kini telah menginjak usia 29 tahun. Calon pewaris tunggal raksasa bisnis milik Keluarga Leonardo.

Ejak kecil hidupnya sudah penuh kemewahan. Segalanya bisa ia dapatkan termasuk fasilitas pendidikan yang mampu mengantarkannya sebagai seorang pengusaha muda dan terkenal sekarang. Wajahnya beberapa kali muncul menghiasi halaman utama majalah bisnis.

Dia tidak hanya mengandalkan nama besar keluarganya. Tapi, dia memang punya kompetensi di bidang bisnis sesuai dengan jurusan kuliah yang ditempuhnya di Australia.

"Kamu baru pulang dari Shanghai tadi malam, sekarang sudah mau berangkat ke kantor lagi?" tanya Emili melihat penampilan putranya yang telah rapi seperti sang suami.

"Ya, Mom. Ada rapat penting yang tak bisa aku tinggalkan. Jadi, aku akan datang ke kantor," jawab Tristan sembari menyantap sarapannya.

"Seharusnya kamu ambil waktu istirahat. Biarkan Regis yang menggantikan pekerjaanmu sesekali. Kenapa hidupmu selalu disibukkan kerja dan kerja? Kamu kan masih muda ...," ujar Emili sedikit menggerutu.

Sebenarnya ia merasa kehilangan sosok putranya yang seperti sangat ambisius dengan pekerjaan. Padahal, suaminya sendiri tak sesibuk Tristan. Semenjak lulus S2 dari Australia, Tristan sibuk merintis bisnisnya. Anak itu tidak mau meneruskan bisnis keluarga. Padahal, tanpa bekerja keras juga hidup Tristan sudah enak.

"Selama di Shanghai, Regis sudah bekerja keras membantuku, Mom. Jadi aku memberinya waktu libur."

Emili menghela napas. "Orang lain kamu beri liburan. Tapi kamu sendiri tidak ada libur," sindirnya.

"Mommy kesepian, Tristan," sahut Leon yang memahami perasaan istrinya.

"Hahaha ... Bukankah sudah ada Daddy yang setiap hari di rumah, Mom? Aku bukan anak kecil lagi sekarang," timpal Tristan.

"Kamu ini anak mommy satu-satunya! Kalau tidak bisa selalu di rumah, setidaknya cepat menikah dan berikan mommy beberapa cucu yang lucu!"

Tristan memperlambat kunyahannya mendengar ucapan sang ibu. Entah mengapa selera makannya tiba-tiba hilang.

"Nanti kalau sudah waktunya juga aku akan menikah, Mom. Sekarang aku masih sibuk dengan pekerjaan."

Sudah tiga tahun belakangan memang ibunya selalu mendesaknya untuk menikah. Tapi, ia sendiri belum terlalu memikirkan ke arah sana.

"Kamu masih bisa terus bekerja meskipun nanti sudah menikah. Lalu kenapa masih ditunda-tunda?"

"Bagaimana dengan lamaranmu untuk putri Keluarga Arthur? Kamu juga sudah menggantungkannya selama satu tahun tanpa kepastian."

"Atau kamu batalkan saja lamaran itu! Mommy akan mencarikanmu calon istri dari keluarga lain."

"Jangan, Mom!" Tristan menolak dengan cepat keinginan ibunya.

"Sebenarnya Mommy kurang suka dengan Karina. Apa yang kamu suka dari wanita seperti itu?"

"Keluarganya juga punya banyak masalah, perusahaan mereka pasti sudah bangkrut kalau kamu tidak membantunya."

"Cari saja wanita lain dari keluarga yang lebih baik! Dari pada nanti banyak masalah muncul gara-gara keluarga mereka!"

Emili sudah berusaha mengenalkan banyak gadis cantik untuk putranya. Tentu saja mereka yang ia kenalkan bukan dari kalangan biasa, melainkan para anak pengusaha yang setara dengan mereka.

Tristan tak pernah tertarik dengan satupun dari mereka. Sampai Emili khawatir jika putranya tidak menyukai wanita.

Tapi, satu tahun yang lalu, tiba-tiba Tristan mengutarakan ketertarikannya kepada putri dari seorang pengusaha restaurant yang hampir bangkrut. Tidak bisa disangkal jika Karina Elizabeth Arthur itu memang wanita yang cantik. Namun, menurut Emili, Karina terlalu centil dan manja. Ia tidak bisa membayangkan memiliki menantu seperti Karina.

"Aku hanya mau menikah dengan putri Tuan Arthur, Mom."

"Kalau Mommy tidak menyukainya, tidak apa-apa jika aku tidak harus menikah," jawab Tristan dengan santainya.

Emili tertegun kehabisan kata-kata. Jawaban Tristan langsung mampu mendiamkannya.

"Biarkan Tristan memilih calon istrinya sendiri, Sayang. Lagi pula, membantu sedikit keluarga mereka juga tidak akan membuat keluarga kita jatuh miskin," sambung Leon.

Emili merasa sendiri. Bahkan suaminya juga berada di pihak putranya. Ia semakin tak berdaya.

"Terserah kamu saja kalau begitu, Tristan. Setidaknya, Mommy bisa melihatmu menikah dan memiliki anak," ucap Emili penuh kepasrahan.

Tristan terlihat mengulaskan senyum.

"Kalau kamu memang serius ingin menikah dengan Karina, tahun ini kalian harus menikah! Mommy tidak mau tahu!"

Tristan kembali tertegun. Ibunya kalau sudah punya kemauan tidak bisa dibantah.

"Luangkan waktumu untuk membahasnya dengan Karina dan keluarganya. Mommy tidak mau mengulur-ulur lagi."

"Kalau bisa minggu ini kita adakan pertemuan keluarga. Mommy akan mengatur semuanya."

Tristan menghela napas dalam-dalam. Ia meletakkan alat makannya. "Mom, aku sudah selesai sarapan. Aku berangkat ke kantor dulu," pamitnya seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Tristan!" seru Emili yang kaget tiba-tiba putranya pergi begitu saja dari hadapannya.

"Sudahlah, Sayang. Jangan terlalu mengatur. Tristan sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusannya sendiri," kata Leon menasihati sang istri.

Sementara, Tristan berjalan dengan langkah cepat menuju halaman depan. Di sana sudah terparkir mobil Audi hitam dengan sopir pribadinya.

"Selamat Pagi, Pak Tristan," sapa Hansan, sopir pribadi Tristan.

"Selamat pagi." Tristan menjawab sapaan sang sopir ketika memasuki kursi belakang mobil itu.

"Apa Pak Tristan ingin langsung ke kantor?"

Tristan terdiam sejenak.

"Tidak."

"Antar dulu ke kediaman Tuan Arthur!"

1
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya ka
Momoy Dandelion: makasih 🥰
total 1 replies
Shifa Burhan
pada akhirnya semua novel wanita sama saja, kelihatan sekalian pola pikir dan karakter kalian

akan memperlakukan hina dan kejam pada wanita lain yang suka pada pemeran utama pria

dan akan memperlakukan sangat lembut dan spesial pada lelaki lain yang suka pada pemeran utama wanita

kalian tau tidak sadar novel kalian ini, bisa menunjukkan karakter kalian
*kalian akan memandang jijik dan melaknat wanita lain yang suka pada suami kalian tapi kalian akan lembut dan penuh perhatian pada lelaki lain yang suka pada kalian

*suami kalian harus tegas pada wanita lain tapi kalian begitu lembut dan perhatian pada pria lain

*suami kalian tidak boleh berteman pada wanita lain tapi kalian boleh berteman pada pria lain

*jika suami kalian buat salah tidak mudah dimaafkan dan harus dibuat mengemis maaf tapi saat kalian yang berbuat salah mau semudah itu dimaafkan dan jangan dibesar2kan


pola pikir kayak gini jelas sekali kalian tunjukan pada novel2 kalian

coba kalian cari ini ciri2 pemikiran wanita apa?
Siti Ariani: pengalaman pribadi mungkin kak moy🤣, ini orang dari beberapa bab lalu komen gak suka tapi ngikutin terus babnya pas update 🤭
Momoy Dandelion: kamu kenapa, kak? 🙄
total 2 replies
Mommy'ySnowy 💕
trbalaskn hasil prilaku kluarga toxic ini,,
Mommy'ySnowy 💕
mksih mommy,, akhirnya happy ending..🤗
stiefany
happy ending thanks thor atas cerita yg best ini...
Momoy Dandelion: sama-sama ... 🥰

jangan lupa mampir baca "Dari Pembantu Jadi Mantu" kalau suka komedi
total 1 replies
Mommy'ySnowy 💕
kawal trus pnderitaan kluarga yg sdh trllu kejam itu smpai mndptkn balasan setimpal,,nyawa d bls nyawa kn?🤨
Hertati Erta
/Smile/
Mar lina
👍👍👍👍
ok kakak...
bikin karya terbaru lagi kakak
Momoy Dandelion: makasih, mampir di karyaku, ya "Dari Pembantu jadi Mantu", mau aku lanjutin 😉
total 1 replies
Jelita S
cerita ya bagus banget,,🫰🫰🫰🫰🫰🫰
Momoy Dandelion: makasih ... 🥰

mampir juga di karyaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", oke 🥰
total 1 replies
Momoy Dandelion
Hai, semua ... terima kasih yang sudah mampir dan membaca karyaku ini. Jangan lupa baca karyaku yang lainya. See you 😊
Momoy Dandelion: hehehe ... kamu pasti kurang suka genre fantasi epik, ya... tapi bisa dicoba baca karya romansaku "Dari Pembantu Jadi Mantu", soalnya mau aku lanjutin dan tamatin. 😉
Aisyah Ranni: Huhuhu ku menangis karena terharu dengan kebahagiaan Ralina dan Tristan 🙂 ditunggu karya romansa berurai emosi dan air mata ya Thor🙂
total 2 replies
Aisyah Ranni
Congratulation semoga ibu dan bayi bahagia selalu
Risma Hye Chan
Mkch kk sudah mau up aku seneng banget
Mommy'ySnowy 💕
iya salah langka saja,, tp Anda trllu jauh mengambil langkah yg salah trsbut shingga trlena dn mnjadi trbuay dgn langkah2 yg kau pijakan.../Cleaver/
Mommy'ySnowy 💕
nah kn,,komunikasi itu pnting dlm mnjalin hubungan,, ttap jga dgn baik yg syaanggg...🤗
udh mulai cair niiihhh
Mommy'ySnowy 💕
udh jelas kn ralin, ? jngn krna kluarga pamanmu mu yg maruk itu sudh mmbesarknmu, rmh itu rmh mu, tp kenangan pahit lebih dominan dsna,, jngan lgi bkin tristan kcewa dgn tindakanmu,, itulh mngapa tristan tdk mau jauh dri mu.. krna kamu itu batu,, d bilang toxic msihhh aja d kasihani..bela2in bohong demi mmpir k rmh,, itu yg kamu dpt dr kluarga toxic mu itu ralin,,bukaaa mata mu itu,,,,
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Mommy'ySnowy 💕
mulai trburay prasaan ralin, mmbuka hati itu susah2 gmpang ya.. kdang salah paham itu yg bsa jd pnghambat.. dn ktidakprcayaan msing2..
Shifa Burhan
kata2 ini tidak akan merendahkan wanita dan tidak kan menjatuhkan harga diri wanita

*wanita bersimpuh didpan suaminya, dan mengatakan kata2 penyesalan, kata2 maaf, "maafkan aku suamiku, karena begitu banyak kesalahanku, bahkan aku sempat menjatuhkan harga dirimu didepan pria lain, maafkan aku suami yang sudah menyakiti hati, izin aku menjadi istri yang akan menjaga harga dirimu dan kehormatanmu didepan orang lain bahkan aku tidak akan biar ada lelaki lain yang akan meremehkan mu" kata ini tidak akan merendahkan wanita bahkan sampai ralina berani mengucapkan kata2 ini malah akan membuat ralina menjadi wanita istimewa yang berani mengakui kesalahan nya

jangan hanya tristan yang harus membuktikan diri dan minta maaf kalau merasa salah, buat juga ralina membuktikan dirinya pantas untuk suaminya

2 kesalahan fatal ini yang harus membuat ralina sujud minta maaf pada suaminya
*ralina tidak bisa menjaga harga diri suami didepan pria lian sehingga pria lain dengan gampang meremehkan suaminya
*pengorbanan ralina untuk pria lian sampai memohon2 pada suami pada kenyataannya itu melukai dan menghancurkan perasaan suaminya

thor buktikan ralina pantas untuk tristan, dengan begitu banyaknya pengorbana tristan untuk ralina, tristan bukan hanya menyelamat kan kehidupan ralina tapi tristan juga mengangkat harga diri dan kehormatan ralina serta melindungi ralina dan memberi keadilan untuk ralina

adil lah thor buat ralina jadi wanita istimewa untuk tritan,
Jelita S
terimakasih up nya yg banyak Thor🫰🫰🫰
stiefany
mewek aq bacanya lega jg rasanya raline uda bicara jujur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!