Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Lin Yan
Lin Yan tak tinggal diam saat seluruh anggota suku harimau darah menyerang ke arahnya, dengan pelatihan fisik yang selama ini dilakukannya tentu saja pergerakan Lin Yan menjadi begitu sangat lincah, hingga dalam sekejap tombak petaka guntur telah begitu banyak memakan korban anggota suku harimau darah.
Komandan harimau darah yang tadinya ingin menangkap Nalan Yanran, pada akhirnya mengurungkan niatnya setelah mengetahui begitu banyak anggotanya telah tewas di tangan Lin Yan, hingga komandan harimau darah memutuskan untuk menghadapi Lin Yan.
"Kalian semua tangkap putri rubah, biar aku sendiri yang akan menghadapi anak muda itu," perintah komandan harimau darah.
Mendengar perintah dari pemimpinnya, seluruh anggota suku harimau darah seketika itu juga langsung menyerang ke arah putri rubah.
Lin Yan yang melihat hal itu segera menuju ke arah Nalan Yanran untuk membantu menghadapi anggota suku harimau darah, akan tetapi komandan harimau darah tak membiarkan Lin Yan membantu Nalan Yanran dengan menyerangnya, hingga pada akhirnya pertarungan pun terjadi diantara keduanya.
Sementara itu perdebatan pun terjadi di dalam suku rubah suci, antara menyelamatkan Nalan Yanran dengan konsekuensi suku rubah suci akan terancam karena segel pelindung kuno akan terbuka, atau membiarkan Nalan Yanran kembali tertangkap dan dibawa ke suku harimau darah.
Dari perundingan yang terjadi pada akhirnya ratu rubah melarang untuk membantu Nalan Yanran, ratu rubah tak ingin mengorbankan seluruh anggota suku untuk menyelamatkan satu orang, walaupun yang diselamatkannya itu adalah putrinya sendiri.
Hingga akhirnya para petinggi suku memutuskan untuk mengikuti ketua mereka, dengan tak membuka segel pelindung kuno demi menyelamatkan Nalan Yanran.
Di tempat lain pertarungan sengit yang terjadi antara Lin Yan dan komandan harimau darah masih terlihat berimbang, walaupun komandan harimau darah tingkat kekuatannya masih berada di atas Lin Yan.
Komandan harimau darah sebenarnya sangat terkejut mengetahui tingkat kekuatan Lin Yan yang masih di bawah nya, dapat mengimbangi kecepatan serangannya.
"Bagaimana bisa kekuatan pemuda ini mampu mengimbangi ku sementara kekuatannya masih di level pondasi alam roh dan jiwa. Aku tak ingin berlama lama bertarung dengannya dan ada baiknya aku segera mengakhiri pertarungan ini dengan kekuatan terkuat ku," pikir komandan harimau darah.
Komandan hari mau darah kemudian melesat ke udara hingga pada akhirnya dia pun menghantamkan tinju tangan kanannya ke arah Lin Yan.
Tampak tinju raksasa seketika itu muncul dan langsung menuju ke arah Lin Yan, yang membuat suara bergemuruh dan sayatan udara terlihat saat tinju itu melewatinya.
Melihat serangan mengerikan menuju ke arahnya, Lin Yan kemudian tersenyum dingin karena dia tahu jika serangan itu merupakan serangan terkuat yang dimiliki pemimpin anggota harimau darah.
"Jika kau ingin beradu kekuatan denganku maka aku akan meladeninya," ucap Lin Yan.
Lin Yan kemudian mengalirkan seluruh energi murninya ke telapak tangan kanannya, untuk bersiap melepaskan serangan telapak tangan iblis penghancur surga yang merupakan salah satu kekuatan tangan kosong terkuat yang dimilikinya.
Telapak tangan raksasa kini muncul dengan api hitam yang menyelimutinya, hingga pada akhirnya kedua serangan saling bertemu di udara yang mengakibatkan ledakan keras terdengar.
Ledakan energi yang terjadi pada akhirnya menimbulkan kerusakan besar di sekitar tempat itu, hingga pepohonan yang berada di kawasan terjadinya ledakan energi tumbang dan hancur.
Semua anggota suku harimau darah yang tengah bertarung melawan Nalan Yanran, memilih untuk melindungi diri dengan menjauh dari tempat itu.
Nalan Yanran yang mengetahui seluruh anggota suku harimau darah telah pergi meninggalkan pertarungan, dengan cepat melesat menjauh untuk menghindari efek ledakan energi yang terjadi.
Komandan harimau darah saat ini telah terhempas keras ke tanah, seluruh tubuhnya terasa luluh lantak dengan nafas yang tersengal-sengal, semua itu akibat efek benturan energi yang terjadi.
Komandan harimau darah pada akhirnya memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya, dan dalam hitungan detik nyawanya pun tak tertolong lagi.
Di sisi lain tampak Lin Yan tengah memegangi dadanya yang terasa sakit, dengan menelan sebuah pil obat Lin Yan kemudian duduk bersila untuk dapat melakukan penyerapan pil obat, hingga pada akhirnya Lin Yan dapat pulih seperti sediakala.
Seluruh anggota harimau darah yang menyaksikan pemimpinnya telah dikalahkan dan mati, memilih untuk melarikan diri meninggalkan lembah suku rubah suci untuk kembali ke suku harimau darah.
Sementara itu Nalan Yanran yang sangat khawatir dengan keselamatan Lin Yan, dengan cepat menghampiri Lin Yan dan segera memeriksa keadaannya.
Pada akhirnya Nalan Yanran dapat bernafas lega untuk kesekian kalinya, karena melihat keadaan Lin Yan yang baik-baik saja.
"Kau tak usah khawatir, aku saat ini masih baik-baik saja dan ada baiknya kau segera masuk ke dalam suku rubah suci," ucap Lin Yan.
"Aku tak bisa masuk ke sana kecuali segel perlindungan kuno yang melindungi suku rubah kembali di buka," jawab Nalan Yanran.
Sementara itu di dalam suku rubah, para petinggi suku rubah yang menyaksikan pertarungan antara Lin Yan dan pemimpin anggota harimau darah, yang mana pertarungan itu dimenangkan oleh Lin Yan pada akhirnya mendesak ratu rubah untuk membuka segel perlindungan kuno, biar bagaimanapun Lin Yan telah berhasil memenangkan pertarungan melawan anggota suku harimau darah, dan tentu saja itu merupakan salah satu kemenangan besar dalam menghadapi suku penguasa suku harimau darah.
"Ratu saat ini pemimpin anggota harimau darah yang merupakan tangan kanan jenderal Rugo telah binasa di tangan anak muda itu, ini merupakan kabar baik karena kekuatan besar yang dimiliki suku harimau darah telah hilang setengah akibat kematian komandan harimau di tangan anak muda itu," ucap salah satu petinggi suku rubah suci.
"Tetua Yu kita tak bisa serta merta membuka segel perlindungan kuno mengingat masih banyak tokoh hebat yang dimiliki suku harimau darah, belum lagi adanya jenderal Rugo di sana yang tentunya akan membuat suku kita dalam masalah besar jika segel perlindungan kuno tak bisa lagi melindungi suku kita," jawab ratu rubah.
"Saat ini peperangan tak bisa terhindarkan lagi antara suku harimau darah dan suku rubah suci setelah kematian komandan harimau, tak ada alasan bagi kita untuk terus bersembunyi dengan mengorbankan pemuda itu bertarung seorang diri melawan suku harimau darah".
"Walaupun kekuatan yang dimiliki suku harimau darah sangat menakutkan, namun lebih memalukan lagi jika kita tak ikut andil dalam pertarungan yang akan terjadi, kami semua para petinggi suku rubah suci siap melakukan pertempuran demi nama baik suku rubah, dan sudah saatnya kita melawan penindasan yang selama bertahun tahun kita alami".
"Untuk itu izinkan kami membuka segel perlindungan kuno, agar kami dapat mempersiapkan diri untuk melakukan pertarungan besar menghadapi suku harimau darah," timpal wanita tua yang merupakan seorang penatua yang sangat dihormati di dalam suku rubah suci.
Ratu rubah sesaat terdiam mencerna perkataan sang penatua, hingga pada akhirnya dia pun memutuskan untuk membuka segel perlindungan kuno yang selama ini melindungi suku rubah.
Bersambung