Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Zahara sedang berada di depan teras rumah.
Hatinya yang sedang bersedih pun dapat terlihat dari raut wajahnya yang suram dan kurang bersemangat. Dia nampak melamun dan memikirkan sesuatu.
Arhan memperhatikannya dari balik kaca mobil bersama dengan Ferdi yang duduk di sampingnya ( di belakang kemudi).
" Zahara, maafkan aku telah membuatmu bersedih " Gumam Arhan.
Ferdi pun beralih menatap Arhan
" memangnya tuan muda yakin dia bersedih karena anda ? ".
" Maksudmu Fer? ".
" Ya kali aja dia memikirkan hal lain " Jawab Ferdi.
" Ih kamu nih selalu mematahkan semangatku saja, sudah yuk kita jalan, ada banyak pekerjaan kantor yang belum selesai " Ucap Arhan sambil mendengus kesal.
Ferdi pun segera melajukan mobilnya sambil terkekeh.
Tak berselang lama, Zahara yang sedang duduk di teras pun dikejutkan oleh beberapa orang yang datang kemudian membekap mulutnya hingga tak sadarkan diri.
Emh emh emh
Zahara mulai membuka matanya namun tangan dan kakinya terikat dan mulutnya di lakban.
" Aduh, di mana ini " batinnya sambil melotot tajam melihat ke sana ke mari.
(Zahara berada di sebuah kamar hotel yang mewah dengan kaki dan tangan terikat).
Ceklek
Seorang laki laki masuk ke dalam kamar tersebut .
" Hai cantik maaf ya aku membuatmu seperti ini" Ucap laki laki yang bermata sipit kulit putih jelas terlihat dia keturunan Tionghoa.
Laki laki tersebut bernama Temy yang merupakan manager keuangan di kantor Husein.
emh emh Zahara meronta ronta dan Temy pun segera membuka plester yang berada di mulut Zahara.
" Hahhh pak Temy, apa yang kamu lakukan? kamu tahu kan siapa saya? " Ucap Zahara dengan tubuh mulai gemetar.
Temy terkekeh " Iya aku tahu nona muda Zahara, tapi mau bagaimana lagi sekarang tuan besar sudah tidak ada dan aku harus ikut perintah dong hahahaaaa ".
" memangnya siapa yang memerintah mu! " Tanya Zahara dengan sinis.
" Dia orang yang berpengaruh pastinya dan bukan hanya uang tapi kenikmatan di atas ranjang juga dia tawarkan hahaha, siapa yang bisa menolak coba " Jawab Temy dengan senyum liciknya.
Zahara mengeryitkan keningnya .
Temy segera memasang kamera di sudut nakas kemudian melepaskan kemejanya dan itu membuat Zahara terperanjat
" Pak Temy apa yang akan kamu lakukan! ".
Temy tersenyum tipis kemudian menyalakan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
VC : Hallo bu Laura, semua sudah berjalan sesuai rencana ( Terlihat Laura tertawa puas penuh kemenangan sedangkan ada dua wanita terikat di sana).
Laura berusaha menjebak Zara untuk segera menyerahkan semua harta warisan husein padanya dengan ancaman Zahara yang akan disetubuhi bawahannya dengan video yang juga akan disebarluaskan.
Zara sungguh tidak mengerti kenapa Laura begitu jahat. Begitu juga dengan Zahida yang sangat kecewa dengan mamanya yang tega menggunakan cara kotor untuk memperoleh kekayaan.
" Ma, mama sungguh kejam, Zahida kecewa sama mama! " Ucap Zahida yang membuat Laura mendekatinya dan menjambak rambutnya " Dengarkan mama, kamu adalah anaknya Zaki orang yang sangat aku benci, jangankan cara ini apapun akan mama lakukan untuk meraih keinginan mama kamu sebaiknya diam dan jangan banyak bicara atau nasibmu tidak jauh beda dengan adik sepupu kesayanganmu itu , dengarkan mama baik baik meskipun kamu anak kandung mama tapi kamu terlahir dari benih laki laki yang sangat aku benci! ".
Zahida menahan rasa sakit dengan meringis dan mulai menitikkan air matanya " Ma, Zahida sudah hancur ma, tapi aku mohon lepaskan Zahara, cukup Zahida yang menjadi korban keegoisan mama ".
" Oke oke kak Laura, sekarang lepaskan anak anak aku akan segera menandatangani semua yang kamu minta" Rengek Zara dengan tetesan air mata.
Zara semakin terpuruk ketika melihat Zahara ( putrinya yang merengek dan menangis ketakutan melalui video call di ponsel Laura dengan managernya di kamar hotel).
" Plis kak Laura, hiks hiks hiks lepaskan Zahara putriku, apapun lakukan padaku tapi lepaskan anakku " Zara mulai merasakan sesak di dadanya.
Laura terkekeh dan meminta Temy untuk berhenti memaksa Zahara karena Zara sudah bersedia melakukan semua maunya.
Laura pun mengambil beberapa berkas dan meminta Zara untuk segera menandatangani pengalihan seluruh aset.
Zara pun segera meraih bulpen dan menandatangani dengan tangan gemetar.
" Bagus adik iparku " Gumam Laura dengan senyuman penuh kemenangan.
Sementara itu di hotel Zahara masih menangis ketakutan dan ternyata Temy mengingkari perjanjian.
" Ada barang bagus kenapa dilewatkan " gumamnya setelah memutus sambungan vc dengan Laura.
" Tidak pak Temy aku mohon " Rengek Zahara.
Temy mengambil segelas air mineral dan membubuhkan sesuatu di dalamnya dengan senyum liciknya dia berjalan kembali mendekati Zahara yang terikat " Ayo minumlah cantik ".
" Tidak, kamu pasti memberiku sesuatu aku tidak akan meminumnya! " Gertak Zahara.
Temy menjadi emosi dan memaksa Zahara untuk meminum air tersebut.
gleg gleg gleg
Dengan terpaksa Zahara menelan hingga habis minuman itu.
Zara menjadi pusing dan lemas seketika tubuhnya panas seperti berada di tengah tengah api unggun. Temy tertawa puas dan mulai menjamah tubuh Zahara.
" Sayang, kamu kepanasan bukan, ayo buka bajumu biar adem " Bisiknya yang dijawab anggukan oleh Zahara yang sudah mulai tidak sadar.
Temy segera membuka ikatan di tangan dan kaki Zahara dan mulai membuka celananya sendiri.
Sedangkan Zahara pun mulai membuka bajunya hingga menyisakan celana jeans pendek dan bra.
Temy sempat terpukau melihat kemolekan anak perawan yang mulai mekar itu, biarpun dadanya masih terbilang kecil tapi sangat kencang, putih dan mulus. Berkali-kali dia menelan air liurnya yang hampir menetes.
Temy mulai meraih tubuh Zahara dan menjamahnya perlahan.
Bruaks
Tiba tiba pintu kamar hotel dibuka dengan kunci cadangan, dan itu membuat Temy terperanjat dan segera meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang hampir telanjang.
"Brengsek kamu Temy, aku bunuh kamu! " Teriak Arhan dengan emosi yang meluap luap.
Saat hendak melayangkan bogemnya, Ferdi menahannya " Tuan muda, tolong nona muda sepertinya dia dalam pengaruh obat perangsang, setidaknya tutupi tubuhnya, biarkan bajingan ini aku yang menghajarnya".
Arhan segera melepaskan jaketnya dan menutupi tubuh Zahara yang menggeliat seperti cacing kepanasan.
Buks buks
Ferdi memukuli Temy dengan serangan membabi buta hingga mukanya lebam semua bonyok seperti Ubi rebus.
" Tuan sudah, kami sudah menghubungi polisi" Ucap pelayanan hotel yang membantu memberikan kunci cadangan barusan.
"Ampun pak " Rengek Temy.
Ferdi mulai mengatur nafasnya " Huf huff, oke sekarang katakan siapa orang yang menyuruhmu melakukan ini ".
" Em am, au " Temy ragu ragu untuk mengatakannya.
buks
Ferdi benar benar tidak bisa sabar dan kembali mengeluarkan bogemnya.
" Cu cu cukup pak Ferdi, se se semua i ini bu bu Laura yang memintanya " Jawab Temy sebelum akhirnya pingsan dengan hidung dan bibir dipenuhi darah segar.
jleg
Tentu saja Arhan dan Ferdi tercengang dan saling menatap.
" Ferdi , kita harus segera mencari Laura " Ucap Arhan.
Ferdi pun mengangguk " Eit, tuan muda mau kemana? " Ferdi menghentikan Arhan yang hendak menggendong istri kecilnya itu.
Arhan mengeryitkan keningnya " Apa maksud kamu Fer? ".
" Sebaiknya tuan muda di sini , biarkan aku yang menyelesaikan Laura, sepertinya aku sudah menemukan partner yang jago berantem,tidak seperti tuan muda yang selalu bikin ribet" Ucap Ferdi.
" Ferdi !, jadi selama ini kamu menganggapku selalu bikin ribet! " Ucap Arhan dengan kesal.
" Ehem, dah tahu kan " Ferdi pun terkekeh.
" Sialan kamu Fer! " Gumam Arhan.
Ferdi tak menghiraukannya dan pergi begitu saja.
Dan tak lama kemudian polisi pun tiba di hotel dan meringkus Temy.
Bersambung 😊
Spesial double update untuk kakak kakakku yang setia menemani perjalanan cinta Arhan dan Zahara ☺