Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa yang lebih rendah?
Jian Ying kembali ke kamarnya dengan kemarahan yang masih menumpuk di dalam dada. Dia heran kenapa ada orang yang begitu tidak menyukai dirinya hanya karena dia berasal dari kaum kafir. Di luar sana seolah ada orang yang sedang berlomba-lomba untuk menjatuhkannya setelah seluruh keluarganya berhasil dijebloskan ke dalam penjara.
"Permaisuri, kenapa Menteri Cen bisa menuduh seperti itu? Apa dia juga yang sengaja memfitnah Tuan Xiao?" Shuwan juga ikut marah atas apa yang mereka lakukan pada Permaisurinya.
"Bukan, tidak mungkin orang yang benar-benar membenciku akan langsung memfitnahku di depan Kaisar. Pasti Menteri Cen adalah korban yang ditumbalkan orang itu. Pelaku yang sesungguhnya belum berani menampakkan diri. Dia dan komplotannya pasti masih asik menyembunyikan diri"
"Lalu siapa yang Permaisuri curigai?"
"Menurutmu bagaimana dengan Menteri Wang? Menteri Wang pernah masuk ke dalam penjara entah apa maksudnya. Menteri Wang juga paman dari Selir Li Mei, dia berasal dari keluarga bangsawan yang tentu saja sangat membenci kaum kafir. Menteri Wang pasti sengaja cuci tangan dalam masalah ini"
Entah kenapa pikiran Jian Ying hanya tertuju pada Menteri Wang karena Menteri itu dari dulu tidak pernah menyukainya dari dulu.
"Bisa jadi Permaisuri. Mereka pasti sengaja ingin melengserkan Permaisuri untuk membuat Selir Li Mei menjadi satu-satunya wanita milik Kaisar. Dengan begitu, keluarga mereka semakin memiliki kekuasaan di Istana ini Permaisuri"
"Benar sekali Shuwen. Maka dari itu, aku harus hati-hati dalam setiap hal yang aku lakukan"
"Iya Permaisuri. Untung saja kemarin Permaisuri sudah menyiapkan segalanya, jadi mereka yang berusaha memfitnah Permaisuri tidak bisa berbuat apa-apa ketika di berikan bukti itu"
Benar sekali, mengingat semua yang terjadi hari ini, Jian Ying memang harus lebih berhati-hati lagi. Dia tidak boleh lengah dan bertindak bodoh lagi seperti dulu.
Sreekk....
Pintu kamar Jian Ying di buka dengan begitu keras sehingga membuat Jian Ying dan Shuwen begitu terkejut.
"Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian masuk begitu saja ke kamarku?" Jian Ying tampak marah pada beberapa penjaga yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.
"Maaf Permaisuri, kami mendapat perintah dari Menteri hukum untuk membawa Permaisuri ke Penjara!"
"Apa?"
"Silahkan ikut kami Permaisuri!" Para penjaga itu sudah berada di sisi kanan dan kiri Jian Ying dan bersiap untuk membawanya ke dalam penjara.
"Tunggu!! Permaisuri tidak bersalah, kenapa Permaisuri harus di bawa pergi?!!" Shuwen berusaha melawan para penjaga itu.
"Ini sudah keputusan bagian hukum. Permaisuri akan tetap di tahan selama penyelidikan berlangsung"
"Apa?? Tidak bisa!!" Tolak Shuwen dengan tegas. Dia terus berusaha menahan mereka membawa Jian Ying.
"Biarkan saja Shuwen. Ikuti saja apa yang mereka mau" Ucap Jian Ying dengan tenang.
"Tapi Permaisuri"
"Ayo jalan!" Perintah Jian Ying pada penjaga yang akan membawanya.
Sementara Shuwen tak bisa berbuat apa-apa ketika melihat Jian Ying di bawa pergi begitu saja.
"Apa Kaisar juga tau kalau Permaisuri di bawa ke penjara? Apa ini juga perintah Kaisar? Aku harus menemui Kaisar!" Shuwen benar-benar kecewa jika Shun Yuan yang mengijinkan Menteri hukum untuk menangkap Jian Ying.
Jian Ying benar-benar di bawa ke penjara. Dia di kurung dalam jeruji besi yang jauh dengan kedua orang tua dan Kakaknya. Sepertinya memang ada yang sengaja melakukan itu untuk mengasingkan Jian Ying.
"Aku semakin membencimu kalau ini semua atas perintah mu Shin Yuan!" Geram Jian Ying ketika orang-orang yang membawanya telah pergi meninggalkannya sendiri di dalam penjara yang gelap dan lembab.
Tapi tak lama kemudian, Jian Ying mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya.
"Selir Li Mei?" Gumam Jian Ying ketika melihat wanita itu keluar dari kegelapan.
"Permaisuri" Li Mei mendekat pada Jian Ying.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Jian Ying tak suka melihat wanita yang selalu menjadi nomor satu bagi Shun Yuan itu.
"Aku hanya ingin melihat keadaan mu saja Permaisuri. Aku ikut prihatin melihatmu seperti ini. Tapi...." Li Mei yang memasang wajah sedihnya tampak menggantung ucapannya.
"Bagaimana rasanya menyusul keluargamu ke dalam ruangan yang pengap ini?" Ucapan Li Mei cukup membuat Jian Ying terkejut. Apalagi melihat wajah Li Mei yang menyeringai itu.
"Jadi ini wajahmu yang sesungguhnya Selir Li Mei?" Jian Ying cukup terkejut dengan sikap Li Mei yang sesungguhnya.
Jian Ying menganggap jika Li Mei adalah wanita yang begitu baik dengan segala kelembutannya. Jian Ying bahkan merasa iri karena Li Mei lahir di keluarga bangsawan dan begitu dicintai banyak orang termasuk Kaisar. Tapi saat ini, Jian Ying baru tau kalau sikap lemah lembut dan rendah hati dari seorang Li Mei hanyalah topeng belaka.
"Kau saja yang terlalu bodoh Permaisuri Jian Ying"
"Cih, tak kusangka ternyata Kaisar memelihara Selir sepertimu"
"Kenapa? Kau iri?" Li Mei terkekeh melihat wajah Jian Ying yang memerah menahan amarah.
"Aku tidak sudi iri dengan wanita sepertimu. Bersikap baik di depan semua orang hanya untuk menutup tabiat buruk mu!"
"Ahahahaha..." Li Mei justru menertawakan hinaan dari Jian Ying.
"Terserah apa yang ingin kau katakan tentangku Permaisuri, aku tidak peduli dan itu tidak akan berpengaruh apapun kepadaku. Mereka semua tetap akan memandangku sebagai Selir kesayangan Kaisar dengan segala kebaikannya. Bukan sepertimu, Permaisuri dari kaum rendahan yang terkenal akan kesombongannya"
Memang benar, Li Mei sudah berhasil mengambil hati orang-orang dengan sikap pura-puranya selama ini.
"Kau tak pantas berada di posisimu saat ini. Kau harusnya sadar darimana kau berasal.Kau hanyalah kaum rendahan yang beruntung karena Kaisar telah mengangkat derajatmu menjadi seorang Permaisuri. Tapi sampai kapan pun kau tidak akan pernah mendapatkan tempat dimanapun kau berada apalagi di hati Kaisar, kau ingat itu!"
Li Mei sengaja memancing amarah Jian Ying dengan terus menghina dan merendahkan. Tapi tawa dari Jian Ying membuat Li Mei menyipitkan matanya.
"Kau benar kalau aku memang beruntung, aku yang kaum rendahan ini bisa menjadi seorang permaisuri meski tak pernah di anggap. Daripada kau, Tuan Putri dari kaum bangsawan. Berasal dari keluarga terpandang dan begitu di hormati. Tapi kau hanya di jadikan seorang Selir" Tawa sinis dari Jian Ying berhasil membuat wajah Li Mei tampak pias.
Senjata yang di lempar Li Mei untuk Jian Ying kini justru terlempar kembali kepadanya.
"Meski kau Selir yang sangat dicintai Kaisar. Tapi posisimu hanyalah seorang Selir. Tuan Putri yang agung sudah merendahkan diri dengan status Selirnya. Sekarang siapa yang lebih rendah?"
Li Mei hanya bisa mengepalkan kedua tangannya karena hinaan dari Jian Ying. Dia pun segera keluar dari sana tanpa sepatah kata apapun.
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...