Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Quen yang penasaran
“Welcome to my home!” Jeff berseru senang menyambut kedatangan Mike yang sudah sampai di halaman rumah mewahnya.
Mike malam ini terlihat sangat tampan dan hot dengan style casual, yang membuat para pelayan yang ikut menyambutnya melongo dan tidak berkedip saat melihat ketampanannya.
“Thank you, Mr. Smith.” Mike tersenyum tipis seraya menjabat tangan Jeff yang terulur kepadanya. Pandangan Mike teralihkan pada sosok wanita cantik yang berdiri di samping Jeff.
“Jangan menatapnya seperti itu! Dia ini milikku!” Jeff segera merangkum bahu Safira dengan mesra dan posesif.
Safira menatap pemuda tampan yang ada di hadapannya itu. Dia tidak menyangka kalau tamu spesial suaminya itu adalah pengusaha muda dari luar negeri.
Mike terkekeh melihatnya seraya meminta maaf kepada Jeff. “Maafkan aku, aku tidak tahu kalau wanita cantik ini adalah milikmu,” gurau Mike seraya menatap Safira yang wajahnya sangat cantik padahal usianya sudah tidak muda lagi, pantas saja kecantikan Quen seperti bidadari karena kecantikan wanita itu menurun dari Safira.
“Kau bisa mendapatkan wanita lebih cantik dari istriku, karena kau tampan dan sangat kaya raya wanita cantik mana pun akan terpikat kepadamu,” ucap Jeff seraya mempersilahkan Mike masuk ke dalam rumahnya.
“Anda salah, Mr. Smith. Ada satu wanita yang menolak kehadiranku dan tidak tertarik kepadaku,” jawab Mike mengikuti langkah kaki Jeff yang berjalan di sampingnya, sedangkan Safira dan beberapa pelayan lainnya sudah masuk terlebih dahulu ke dalam rumah untuk memastikan kalau makan malam itu akan berjalan dengan sempurna.
“Pasti wanita itu matanya katarak!” sahut Jeff sambil terkekeh.
Padahal wanita itu anakmu sendiri loh Jeff, wk wk wk.
*
*
“Aku penasaran dengan tamu Daddy,” ucap Quen sambil menuruni tangga dengan pelan dan hati-hati. Quen hanya memakai daster bermotif kulit macan tutul dan rambut pirangnya di cepol ke atas. Quen tetap terlihat sangat cantik meski penampilannya saat ini terlihat berantakan.
Kening yang terlihat glowing itu mengerut saat melihat seorang pria tampan berjalan bersisian di samping ayahnya menuju ruang makan.
“Hem ... sepertinya aku tidak asing dengan bentuk brewok pria itu, aku pernah melihatnya, tapi di mana ya?” Quen bergumam sambil berdiri di tengah tangga. Karena jarak antara tangga menuju ruang makan lumayan jauh, jadi Quen tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.
“Apakah aku harus mendekat agar tahu siapa pria itu?” gumam Quen lalu dia menganggukkan kepalanya, seolah dia menemukan jawaban.
Karena rasa penasaran yang mendera hatinya, dia akhirnya memutuskan mendekat ke ruang makan, hingga dia melupakan peringatan dari ibunya jika dia di larang mendekat kalau tidak berganti pakaian.
“Ini semua adalah masakan khas Indonesia, kamu pasti asing dengan semua makan ini, tapi jangan khawatir karena kamu akan menyukainya,” ucap Jeff kepada Mike yang terlihat menatap satu persatu menu makanan yang tersaji di atas meja makan.
“Anda salah, Mr. Aku justru sering makan masakan Indonesia, mulai dari rendang, soto, sate dan masih banyak lagi. Semua itu karena temanku menikah dengan wanita Indonesia,” jawab Mike dengan jujur.
“Temanmu itu sangat pandai memilih istri,” sahut Jeff sembari menggenggam tangan istrinya.
“Yap, aku juga berkeinginan untuk menikah dengan wanita Indonesia,” jawab Mike pada pasangan suami istri yang duduk berseberangan dengannya itu.
Jeff tersenyum penuh arti saat mendengar keinginan Mike. “Aku mempunyai putri tunggal, apakah kamu mau mengenalnya?” tanya Jeff, sedangkan Safira langsung menyenggol lengan Jeff, bertanda jika dia tidak setuju dengan rencana suaminya.