Lana harus rela menjadi istri kedua dari pengusaha kejam dan arogan demi menolong perusahaan keluarganya yang nyaris bangkrut . Sean Jayde Alexander nyatanya menikahinya hanya untuk pelampiasan hasratnya karena istri pertamanya adalah supermodel super sibuk yang bahkan tak pernah punya waktu untuk melayaninya ataupun merawat putra mereka .
Hidup Lana bagai berjalan diatas kerikil kerikil tajam , bahkan berkali kali ia berniat mengakhiri hidupnya . Tapi satu hal yang membuatnya bertahan yaitu seorang anak laki laki lumpuh berusia enam tahun yang sangat menyayanginya .
Akankah Lana akan bisa bertahan pada ikatan yang hanya dipenuhi kebencian ?? Ataukah ia akan menyerah dan akhirnya memilih untuk pergi !?
lni adalah kisah liku liku perjalanan rumah tangga yang mungkin akan membuat sedikit darting , jadi siapkan hati yang lapang untuk membacanya 🤭.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Lana pergi ke kamarnya untuk membenahi diri sebelum menemui Darrell , pergelangan tangannya memerah dan terdapat banyak luka lecet . Wajahnya pun pasti sudah tidak karu karuan lagi akibat terus terusan menangis . Dia bersyukur anak asuhnya menyelamatkannya di saat yang tepat hingga iblis itu gagal menyatukan diri dengannya .
Rasa sakit dan terhina masih sangat ia rasakan , jika saja bisa maka hal yang paling ia inginkan adalah pergi dari mansion dan hidup bebas di luar sana . Sempat terbersit di hatinya untuk mengambil pisau buah yang tadi ada di kamar Sean , ingin sekali ia mengakhiri semuanya . Tapi sekali lagi ia tidak bisa karena rasa tanggung jawabnya pada keluarga .
" Kau darimana Lana ? Aku mencarimu . Apa kau baik baik saja ? Kenapa aku merasa matamu sedikit sembab ? Apa kau menangis ? Apa kau merindukan keluargamu !? "
Rentetan pertanyaan dari Darrell membuat sebuah senyum menghiasi wajah cantik itu . Walau dikelilingi dengan manusia yang tak punya simpati dan hanya dikekang banyak aturan tapi nyatanya masih ada satu anak yang sangat memperhatikan keadaannya . Lana bisa merasakan jika Darrell sangat menyayanginya .
" Tadi saya bersih bersih ruangan yang ada di lantai atas . Dan air mata ini bukanlah seperti yang anda pikirkan ! Saya hanya tidak hati hati dan ada debu masuk ke mata . Maaf tadi saya lupa jika anda belum makan siang "
" Tidak apa apa , tadi Daddy memang sedang terburu buru pulang "
Lana terkejut ketika Darrell mengarahkan kursi roda agar lebih dekat dengannya . Anak itu meraih dua tangannya dan seperti sedang mengamati .
" Kau terluka Lana , ada banyak luka di pergelangan tanganmu . Ada seseorang yang menindasmu ?? Katakan padaku siapa yang berani melakukan ini ? Daddy pasti akan bisa mengatasinya !! "
Lana tertawa untuk menyembunyikan perih di hatinya , entah apa yang terjadi jika anak itu tahu Daddy yang ia anggap adalah seorang malaikat sebenarnya adalah seorang iblis tak berperasaan . Semua luka di tubuh dan hatinya adalah hasil karya dari iblis itu .
" Ckk jangan berpikir yang bukan bukan , sekarang kita ke ruang makan karena tadi saya sudah hangatkan makanan untuk anda . Mau ditemani segelas jus !? "
" Boleh , terimakasih "
Lana mendorong kursi roda anak asuh yang sekaligus adalah putra sambungnya ke arah dapur . Dia harus menghela nafasnya berkali kali ketika melihat Sean sedang turun dari lantai atas hanya dengan mengenakan pakaian rumahannya . Sepertinya pria itu tidak ingin kembali pergi ke kantor seperti katanya ketika berkeras untuk pulang tadi .
Lana mengalihkan pandangannya berusaha tidak melihat ke arah suaminya , kali ini ia benar benar muak melihatnya . Dia tak.peduli ketika pria itu duduk tepat di samping Darrell yang kini sudah berada di ruang makan untuk menunggu makan siangnya .
Lana segera pergi mengambil makan siang yang tadi ia hangatkan , jika pun rasanya sudah tidak enak maka ia akan membuat makanan yang baru . Sengaja ia melewati begitu saja suaminya yang sedang menatap ke arahnya . Lana sedang tidak ingin berinteraksi dengan makhluk jahat itu .
Karena makanan yang tadi ia hangatkan sepertinya sudah tidak layak akhirnya Lana memasak makanan baru . Agar cepat maka ia membuat lemon herb roasted potatoes , sejenis kentang panggang yang ia iris tipis tipis yang dibumbui dengan lada hitam dan madu dengan daun parsley diatasnya . Dan untuk minumnya Lana membuat jus semangka .
Setelah selesai ia membawa satu piring kentang yang ia buat dan segelas jus pada Darrell yang terlihat sedang bicara dengan ayahnya .
" Wohooo ini terlihat sangat enak , baunya manis ! Aku suka kentang ... terimakasih Lana !! " seru Darrell sangat antusias untuk melahap makan siangnya kali ini .
Berbeda dengan Sean yang menatap tajam istri keduanya yang sama sekali tak mau melihat ke arahnya .
" Perlu aku ulangi lagi kata kataku ?? Atau kau ingin sekali lagi ' membersihkan ' kamar atas !? "
" Daddy tahu pergelangan tangan Lana terluka karena tadi bersih bersih di lantai atas . Aku mohon jangan memintanya lagi untuk naik ke lantai atas . Banyak maid yang bisa menggantikannya bukan ? Kasihan Lana ... "
Sean dan Lana tampak kikuk mendengar kata kata Darrell , mereka tak ingin Darrell tahu kejadian yang sebenarnya . Tapi kemudian suara Sean membuat mood Lana semakin memburuk .
" Tapi dia akan sering ke lantai atas son , jika siang mengganggu jadwal kalian maka dia bisa ke atas saat malam hari . Kau masih terlalu kecil untuk mengerti , tapi tugas Lana memang sudah bertambah . Mungkin nanti malam Daddy akan berbicara dengannya lagi karena dia belum juga mengerti dengan tugasnya .... "
" Ckk aku ambilkan makan siangnya sekarang ... " kata Lana dengan rasa kesal , tetap saja ada ancaman dimanapun dia berada . Dia tahu jika semua yang masuk ke perut pria itu adalah tanggung jawabnya tapi ia masih sangat marah dengan apa yang pria itu lakukan kepadanya . Menurutnya wajar jika ia tidak mau melayani makan siangnya sekarang ...