Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perkelahian di pasar
"Assalamualaikum"
"Waalaikum salam"udah sampai yu?".iya Bu kataku.
"Hai Nina ,udah sarapan nak?".
Nina hanya menggeleng sambil sembunyi di belakang ku.
"Yaudah ,sana sarapan dulu ," kata Bu Ani
" Yu bawa adikku sarapan dulu sana, sekalian sama kamu ,nanti setelah itu ibu mau minta tolong belanjakan ke pasar ada yg terlupa dan belum di beli ," kata Bu Ani
"Iya Bu , catat aja apa yang mau di belanjakan nanti biar ayu yg ke pasar "ujar ku.
Setelah selesai aku berangkat menuju pasar yg kira-kira 10 menit dari rumah.
"Ayu mau kemana ". tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara yg sangat aku kenal.
"Bang Dino",ini ayu mau ke pasar mau belanjakan pesanan Bu Ani bang.
"Mau ada acara ya?" . Iya bang ,mau ada pengajian nanti siang makanya mau cepat kataku.
"Kalau gitu yaudah naik biar Abang antar, sekalian Abang lewat sana."
"Tak usah bang biar naik angkot aja",kata ku menghindari nya
"Udah tak apa naik cepat,"Dino memaksaku.
" Bang dino, tiba- tiba aja dari jauh mbak Dinda berlari sambil berteriak memanggil Dino.
"Awas".dengan sengaja dia mendorongku kesamping dan menaiki di boncengan motor bang Dino.
" Kamu apa-apaan sih din! main naik aja "kesal bang Dino.
"Bang Dino mau lewat pasarkan yaudah aku numpang sekalian ".kata Dinda dengan tak malu nya.
"Tak bisa aku mau bonceng ayu kamu turun sekarang!!."
" Biar aja dia naik angkot kesana , diakan udah biasa",ucap dinda.
" Kamu....".
"Udah bang tak apa tak usah ribut malu dilihat orang lewat",kataku.
"Abang antar mbak Dinda aku pergi dulu iya" ,lalu ke stop angkot yg pas lewat di depanku.
" Turun !turun !!"
"Ih bang Dino apaan sih."kata Dinda kesal
"Aku bilang turun ya turun ,cepat" katanya Dino penuh emosi.
Dengan terpaksa Dinda pun turun dari motornya Dino.dengan kecepatan tinggi Dino pun melajukan motornya dengan kencang.
"Dasar Ayu sialan",teriak mbak Dinda melampiaskan kekesalannya.
***************
Alhamdulillah udah semua pesanan Bu Ani,udang,tempe ,kerupuk, tinggal bumbu hampir aja lupa.
Aku pun menuju tukang jualan Bumbu basah.
"Bu bumbu rendangnya sekilo ."kata ku kepada penjualnya.
"Iya ,bentar ya dek"
Aku pun menunggu dengan sabar karena pembeli sedang ramai.
"Ini dek dah siap." Kata penjual itu.
"Makasih iya Bu." Ujar ku sambil menuju pulang.
Aku pun segera pulang karena hari udah mulai siang.
Tiba- tiba kulihat orang berkerumunan seperti ada orang yang sedang berantem.
Entar kenapa hatiku tergerak ingin melihat siapa yg berantem disana.
"Rio !!,aku terkejut melihat siapa yg berantem di pasar yg lebih terkejut lagi si Andi anak Tante Mira lawannya berantem.
Mereka saling baku hantam tak ada yg saling mau mengalah.
Orang disekitar pun tak ada yg mau melerai mereka,mereka hanya menonton ni perkelahian mereka.
Aku pun berlari mendekati mereka berdua.
" Rio !!, Rio cukup berhenti", teriak ku.
" Rio !,cukup",teriak ku lagi.
Seketika mereka berhenti berkelahi.
" Kamu apa- apaan sih buat malu aja,kenapa berantem di sini ",ucapku marah.
" Dia yg duluan kak",tunjuk Rio ke Andi.
"Dia selalu mengejek dan mengolok-olok aku kak" ucapnya emosi sampai nafas nya turun naik
" Siapa yg mengolok- olok kamu kan emang kenyataannya kan kamu pemulung",ujar Andi tanpa dosa.
"Tu kakak dengarkan apa katanya ,"ucap Rio.
"Cukup bukan ini cara menyelesaikannya dengan baku hantam ,kamu bisa bilang sama kakak atau ngomong baik-baik sama dia,"ucapku sambil menatap mereka berdua.
"Ngomong baik-baik bagaimana !,orang kayak dia ni tak bisa di ajak ngomong baik-baik",ucap Rio geram.
" Rio ! Andi !",tiba -tiba ayah datang dengan Tante Mira.
Plak, tamparan melayang ke pipi Rio.
" Dasar anak kurang ajar buat malu aja",ucap ayah marah.
"Ayah !,ucapku marah.
"Apa yg ayah lakukan, kenapa ayah datang -datang menampar Rio tanpa menanyakan masalah nya."
"Dia pantas mendapatkannya,"tunjuk ayah ke Rio.
"Pantas dari mana yah ",ucapku marah.
"Anak kurang ajar ini memulung dan mencari barang bekas hanya untuk mengisi perut nya.itu yg ayah bilang anak yg buat malu",ucapku dengan bibir bergetar.
"Aturannya ayah malu sebagai orang tua menelantarkan kami anak-anak mu,tak memikirkan kami udah makan apa belum,kami sehat apa tidak ,itu yg ayah bilang kami anak tidak tau malu",ucapku sambil menahan tangis.
"Apa salah aku membencimu ayah" , akhirnya airmata ku pun tak terbendung lagi.
"Rio ayo kita pergi,"sambil ku tarik tangan Rio pergi dari hadapan ayah.
Orang-orang pun menatap ku iba,banyak dari mereka yg berbisik bisik tak jelas di belakang.
Ayah pun terdiam melihat kepergian ku.
************
Setelah acara pengajian selesai kami pun pamit pulang .
Ku rebahkan tubuh Nina di tempat tidur,karena dia tertidur di jalan karena kelelahan.
Setelah itu akupun keluar dan duduk diruang tengah."Rio ,dek sini kakak mau ngomong".
Tak lama Rio pun keluar dari kamar,masih nampak jelas lembam- lembam diwajahnya akibatnya kejadian di pasar tadi.
" Kamu hutang penjelasan sama kakak,tolong kamu ceritakan kenapa kamu tidak sekolah tadi,"ucapku sambil melihat wajahnya.
Rio hanya diam saja sambil menunduk.
" Rio kamu bisa ngomong enggak sih ",suara ku naik satu oktaf.
" Maaf kak",bukan maksud Rio buat kakak marah.
" Jadi kenapa kamu diam aja coba jelaskan !".
Dan udah berapa hari kamu tak masuk sekolah?.
"Maaf kak ,Rio malu ke sekolah karena bolak balik ditanya uang sekolah yg belum bayar.
Rio malu asyik di ledek sama teman-teman kak."
"Jadi makanya Rio tak sekolah hari ini,dan Rio memang bekerja di pasar setiap pulang sekolah kak dan ngumpulin barang-barang bekas untuk di jual untuk nambahin bayar uang sekolah."kata Rio sambil tertunduk.
" Ya Allah Rio kenapa tak cerita sama kakak dek"
" . Rio tak mau nambah beban kakak lagi.
Rio tau kakak udah banyak beban ,jadi Rio mau mengatasinya sendiri kak."
" Udah berapa hari kamu tak sekolah dek ".tanya ayu sambil melihat wajah Rio.
" Baru hari ini aja kak."jawabnya.
"Coba kamu cerita dari kemarin pasti kakak akan usahain mencari uangnya."
"Rio tak sampai hati ngomong sama kakak,makanya Rio diam-diam bekerja.
Maaf kan Rio ya kakak bukan maksud Rio menambah beban kakak."kata Rio sedih.
"Yaudah nanti kakak usahakan mencari uangnya," kata ayu sambil mengelus kepala Rio.
"Sekarang tidur sana udah malam."
"Iya kakak,Rio tidur Luan ya." Kata nya sambil berlalu ke kamar nya.
"Ya Allah,kasian kali Rio dia tidak berani sekolah gara-gara belum bayar uang sekolah",tapi aku harus cari kemana uang sebanyak itu apalagi Nina beberapa bulan lagi mau masuk sekolah,"bathin ku berkecamuk.
" Ya Allah bantulah hamba ini,"lirihku dalam hati.
"Apa kucoba pinjam sama Bu Ani aja ya ,tapi aku kok rasanya segan iya ,tapi aku harus mendapatkan uang untuk Rio."monolog ku dalam hati.
"Biarlah ku coba dulu mana tau Bu Ani mau membantuku ,kalau tak dapat baru ku coba pinjam sama pakde."
Setelah perdebatan di kepala ku akhirnya akupun tertidur dan melupakan sejenak masalah yang ku hadapi yang tiada habisnya.