semuanya berawal dari Novi yang mau hadir di pernikahan sang sahabat besok pagi,namun akibat hujang deras,Novi pun tertahan di halte bus seorang diri.....
sang sahabat yang merasa ibah,memutuskan untuk menjemput Novi,dan kejadian naas pun terjadi....
bagaimana kisah selanjutnya?
yuk mampir dan baca....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Operasi
"Mia,ini teh nya," ucap Novi meletakan teh yang baru saja ia buat dan meletakan nya samping Mia.
Mia pun melirik Novi dengan ekor mata,"Gini aja lambat kali sih," gerutu nya.
"I~ini.tadi ada sedikit hambatan di dalam dapur,jadi sedikit lama," elak Novi terbata-bata.
Novi pun meraih secangkir teh itu,lalu hendak minum,namun tiba-tiba saja ia merasa perut nya terbakar,dan dia pun langsung menjatuhkan cangkir teh dari tangan nya sambil berteriak histeris....
"Arrgggg! Kak,tolong,pe~perutku! teriak Mia sambil memegan perut nya.
"Novi! Apa yang kau lakukan kepada nya?" Revan langsung bangkit dan memarahi Novi.
"A~aku tidak melakukan apa-apa Tuan,ini hanya teh biasa," ujar Novi ketakutan sambil mundur kebelakan.
"Kak! Tolong bawa aku ke rumah sakit,sekarang!" jerit Mia.
Revan pun melangkah menghampiri Mia,lalu memapa nya dan berlari ke arah pintu mansion sambil berteriak kepada sang sopir.Novi yang ikut panik lekas berlari masuk kedalam kamar dan menganti baju asal-asalan,lalu keluar mengikuti mereka dengan mengendarai motor matik nya....
******
Setelah tibah di rumah sakit,dokter pun langsung menangani Mia,sedangkan Revan dan Novi menungu di depan ruangan emergensi dengan cemas....
"Awas saja kalau kau melakukan sesuatu menyakiti mia,aku tidak akan memaafkan mu,Novi," ancam Revan menatap Novi dengan tajam.
"Memang nya apa yang aku lakukan kali ini? Aku hanya menyajikan teh hangat bukan racun,kalau tidak percaya silahkan cek cctv mansion,Tuan Revan Williams!" jerit Novi sudah muak selalu disalahkan dalam segala hal oleh Revan.
"Baiklah,aku akan mengecek menyuruh Irvan mengecek nya," ujar Revan mengeluarkan ponsel,lalu menghubungi Irvan agar mengecek cctv mansion sekarang juga.
Tak lama.dokter yang menangani Mia keluar dari ruangan,lalu menghampiri mereka berdua....
"Permisi,Tuan dan nyonya," panggil sang dokter membuat Revan dan Novi menoleh ke arah mereka.
"Dia bukan keluargaku,tapi kejadian itu di mansion ku Dok,memang nya ada apa?" tanya mengerutkan kening.
"Lebih baik Tuan dan Nyonya memanggil keluarga pasien,karna dia harus di operasi sekarang," titah sang dokter.
"Operasi? Memang nya dia sakit apa Dok?" tanya Revan semaking dibuat kebingunan,karna Mia hanya meminum teh,kenapa harus sampai dioperasi.
"Ada racun aneh yang sedang menggerogoti rahim pasien,kalau tidak diambil tindakan cepat,maka pasien akan kehilangan nyawa," jawab sang dokter.
Revan dan Novi membulatkan mata secara bersamaan,mereka tidak menyangka Mia akan berakhir seperti ini....
"Tolong lakukan Dok,saya akan menelfon kedua orang tua angkat nya sekarang," titah Revan.
"Baik,"
Dokter itu pun kembali masuk ke dalam ruanga,lalu membantu para perawat mendorong bangkar milik Mia menuju ruang operasi dan masuk....
"Astaga...kenapa bisa seperti ini tuhan," gumam Novi sambil meremas kedua tangan nya dengan cemas.
Tak butuh waktu lama.kedua orang Mia yaitu mantan calon mertua Revan pun tibah di rumah sakit dan langsung menghampiri mereka berdua....
"Semua ini gara-gara kamu! Kamu adalah wanita pembawa sial! Dimana pun kamu berada,pasti anak-anak akan terkena sial,dasar wanita jalang," bentak ibunda Mary menyalahkan Novi dan hendak menampar nya,namun Revan dengan cepat menahan tangan ibunda Mary.
"Tenanglah,masalah ini akan segera di selidiki oleh polisi,jangan suka main tangan Nyonya," lerai Revan membela Novi.
Membuat ibunda Mary semaking marah,lalu melirik ke arah Revan dengan tajam....
"Kau bela terus saja wanita sial ini,oh...aku tau.sekarangkan wanita sial ini sudah menjadi nyonya Williams setelah melenyapkan putriku,tentu saja kau akan membela nya Revan," tuduh ibunda Mary.
"Cukup! Aku tidak melenyapkan siapa-siapa,kenapa kalian semua selalu menyalahkan ku,hiks,hiks,hiks," jerit Novi menangis histeris.
"Novi!" bentak Revan menatap Novi dengan tajam.
"Apa?" tanya Novi mendongak menatap Revan berlinang air mata.
"Kau mau memaki ku? Atau kau ingin menghukum ku? Silahkan Tuan Revan,aku sudah muak dengan semua ini!" lanjut Novi menjerit di hadapan semua orang sembari menangis pilu.
"Nak,tenangkan istrimu," bujuk ayah Mary tak tega melihat Novi menangis di hadapan semua orang,apalagi kini mereka di tonton banyak orang akibat suara jeritan Novi.
"Novi,kamu-"
"Novi!" pekik Aldi berlari dengan panik menuju ke arah mereka,membuat mereka semua menatap satu sama lain dengan tatapan bingun.
Dan mereka langsung membulatkan mata secara bersamaan,saat Aldi langsung memeluk Novi di hadapan mereka,tampa menghiraukan keberadaan Revan....
"Kau tidak apa-apa? Aku dari tadi menelfon mu,tapi tidak ada jawaban,jadi aku pergi ke mansion untuk mengecek kondisi mu,tapi para pelayan mengatakan kamu ada disini,jadi aku langsung kesini," jelas Aldi melepaskan pelukan,lalu menatap lekat wajah Novi yang kini sudah memerah.
"Aldi,sepertinya kau tidak tau kalau Novi adalah istriku," sentak Revan menatap Aldi dengan tatapan marah sambil mengepal kuat kedua tangan nya.
Aldi pun tersenyum smirk.lalu melangka mendekari Revan,dan berbisik di telinga Revan....
"Dia bukan istrimu sobat.tapi pemuas ranjang mu,jadi kamu tidak ada hak sebagai suami untuk melarangku,jika kau tidak suka,cepat ceraikan dia.maka aku Aldi alfonso akan dengan senang hati menikahi nya dan memperlakukan nya dengan layak," bisik Aldi lalu menepuk bahu Revan dengan pelang.
"Dan ya...sepertinya kehadiran asisten ku disini tidak diharapkan oleh kalian semua,maka aku akan membawa nya pergi,jangan khawatir aku sudah meminta polisi untuk menyelidiki kasus ini,permisi" lanjut Aldi meraih tangan Novi.
"Ayo,kita pulang," ajak Aldi menarik lengan Novi.
"Mau kau bawa kemana istriku?" Revan meraih lengan Novi yang satu nya,dan menahan nya dengan kuat.
"Lepaskan,Revan," sentak Aldi menarik lengan Novi ke arah nya.
"Tidak akan," tegas Revan ikut menarik lengan Novi.
Dan terjadilah aksi tarik menarik antara mereka berdua,membuat yang kesakitan menjadi marah,lalu menghempaskan kedua tangan mereka....
"Cukup,aku akan pergi ke rumah Mama,permisi!" geram Novi berjalan pergi meningalkan mereka semua.
Melihat kepergian Novi,Aldi dan Revan malah sibuk menyalahkan satu sama lain,dan tidak menghiraukan kedua mantap mertua nya yang berdiri tak jauh dari mereka berdua....