"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERIMA KASIH SAYANG
"Kesiangan!!" Kata pertama saat Sasha bangun tidur dan melihat jam sudah pukul sepuluh.
Sasha langsung bergegas membersihkan diri, lalu menyiapkan tas untuk membawa pakaian ganti saat menginap dirumah sakit menjaga Bunda, tak lupa juga dia membawa beberapa buku dan laptopnya untuk antisipasi saat bosan dirumah sakit.
Sasha turun langsung menuju meja makan.
"Bi sarapan aku dong"
"Non udah mau jam sebelas, udah waktunya makan siang"
"Iya Bi, aku kesiangan, ada makanan gak Bi?"
"Ada Non, sebentar Bibi siapkan"
Bi Ida dengan segera menyiapkan makanan untuk Sasha, Perlahan Sasha makan sambil melihat ponselnya.
Tak lama, Reyvan datang kerumah Sasha dan langsung masuk menghampiri Sasha diruang makan.
"Kecepetan Sha makan siangnya"
"Aku sarapan ini kak, aku kesiangan, baru bangun jam sepuluh lewat"
"Duh putri tidur, koq bisa kesiangan Sha?"
"Ya namanya juga kesiangan Kak, aku gak inget kalo hari ini mau kerumah sakit, jadi aku bablas tidur lagi tadi pas udah bangun pagi"
"Kakak mau makan juga?"
Reyvan menggelengkan kepalanya, "Engga Sha, makasih, tadinya sebelum kerumah sakit, aku mau ngajakin kamu makan diluar, tapi kamunya udah makan duluan"
"Untungnya aku makan duluan, gak jadi makan diluar sama kakak"
"Lho kenapa Sha?"
Sasha masih asik mengunyah makanannya kemudian sehabis minum dia berkata,
"Aku masih trauma diajak kakak makan diluar, takut ditinggalin lagi sendirian"
Reyvan terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Sasha, dirinya menyadari kesalahannya,
"Maaf Sha, aku janji gak lagi kaya gitu, maafin aku yang kemarin masih goyah" lirihnya.
Sasha terdiam, "Sudahlah kak, udah lewat juga, kalopun nanti terjadi lagi juga gapapa, seengganya aku udah pernah ngalamin, jadi gak shock lagi"
Belum sempat Reyvan membela diri, Sasha sudah berbicara lagi,
"Sebentar ya kak, aku ke atas dulu ambil tas"
Sasha bergegas naik kekamarnya kemudian turun kembali sambil menggendong tas ransel yang tidak terlalu besar itu.
Reyvan membukakan pintu mobil untul Sasha, kemudian mengitari mobilnya untuk masuk kedalam mobi dan mengemudikan mobilnya.
Diperjalanan, ponsel Sasha berdering, terlihat nama ID nya yaitu dari Mami Martha.
"Halo Mam"
"Sha, Bunda Mila masuk rumah sakit, Sasha sudah nengok?"
"Udah mam kemarin, sekarang Sasha lagi dijalan ke rumah sakit lagi Mam"
"Oh syukurlah Sha, Sasha sama siapa?"
"Sasha sama Kak Rey Mam, malam ini juga Sasha nginep dirumah sakit ya mam, gantian jaga sama Naya"
"Iya Sha, bilang sama Bunda, kalo Mami belum bisa nengok, Mami masih di Paris"
"Hah, Mami di Paris? sejak kapan Mam? apa sama Papi?"
"No sayang, Mami sendiri, mami diundang peragaan busana oleh teman Mami di Paris"
"Iya mam, baik-baik disana ya Mam, jangan lupa bawain Sasha parfum yang biasa Sasha pake ya Mam"
"Oke sayang, salam untuk Reyvan ya, Mami tutup telponnya"
Sasha menaruh ponselnya kembali kedalam tasnya.
"Mami diparis Sha?"
"Iya Kak, oh ya Mami titip salam buat Kak Rey"
Reyvan menaggapi dengan senyuman,
"Sha, kita ke mini market dulu yuk, beli cemilan biar kamu gak bosen nanti dirumah sakit"
"Wah dijajanin kak Rey nih"
"Seneng banget Sha? Gampang ya bikin kamu seneng"
"Gampang Kak, asal kakak mau berubah, dan ga berhubungan lagi sama Sherin, aku juga udah seneng"
"Aku akan berusaha Sha, buat Bunda dan Kamu, juga buat masa depan kita"
Reyvan menenteng dua plastik besar berisikan cemilan, dia hanya tersenyum melihat isi kantong tersebut yang berisikan jajanannya Sasha.
"Kak Rey tuh cowok ke lima yang Jajanin aku kaya gini"
"Kelima?" Ulang Rey dengan mengernyitkan dahinya.
Sasha mengangguk santai,
"Siapa aja Sha?"
"Pertama Papi, kedua Kak Darren, ketiga seseorang dimasa kecil aku, keempat Fitto dan kelima Kak Rey"
"Seseorang dimasa kecil Sha?"
Sasha mengangguk, "Tapi udah lewat kak, orangnya juga udah gak tau kemana, tapi aku slalu inget dia, walaupun samar-samar"
Asik mereka berbicara, dari dalam mobil hingga tiba dikamar perawatan Bunda.
"Kalian lama banget" Gerutu Naya.
"Sory Nay, gue bangun kesiangan tadi"
Sasha menghampiri brankar Bunda,
"Bunda gimana keadaanya?"
"Jauh lebih baik setelah Sasha datang" Jawab bunda.
"Ihhh Bundaaa, lebih sayang Sasha dari pada Naya, dari tadi ke Naya ngeluh pusing terus, sekarang ada Sasha mendadak sembuh"
Sasha, Billy dan Reyvan tertawa.
"Nayy udah delapan belas tahun, masih manja aja, gak malu sama Babang Billy"
"Ihh Sasha,, gue apa adanya biar Billy tau jelek-jeleknya gue Shaaa"
dan mereka tertawa bersama.
Bunda tertidur, Sasha mulai membuka laptopnya dan duduk disofa.
"Nay, tugas lo gue kirim ke Email lo ya"
"Ya ampunn Kakak ipar, thankyou so much" Naya memeluk Sasha.
"Sstt, jangan panggil kakak ipar, gue risih dengernya"
"Tadinya malam ini gue baru mau ngerjain tugas Sha, lo udah kerjain duluan, makasih ya Sasha sayangg"
Naya mengambil alih laptop Sasha, mempelajari tugas yang dikirim oleh Sasha.
Sedangkan Sasha perlahan membuka jajanannya dan dengan santai memakannya.
"Sha, nginep disini sama kak Rey?"
Sasha mengangguk, "lo pulang aja Nay, istirahat"
Naya mendekatkan wajahnya ketelinga Sasha dan berbisik,
"Lo udah baikan sama kak Rey? lo yakin Sha?"
"Gue kasih kesempetan kedua buat kak Rey Nay, smoga Kak Rey benar berubah ya, demi Bunda"
"Lo slalu aja gitu, ngorbanin perasaan diri lo sendiri Sha"
Sasha hanya tersenyum dan enggan menanggapi omongan Naya,
"Cemilan Nay?" Ucap Sasha sambil menyodorkan bungkus snack yang sedang ia makan.
Reyvan dan Billy yang melihat kelakuan para kekasihnya itu hanya menggelengkan kepala.
Menjelang sore, Naya pulang diantar oleh Billy.
Sasha bersama Reyvan menjaga Bunda,
"Sha, tidur ditempat tidur aja, biar aku di sofa" ucap Reyvan sambil menunjuk Tempat tidur yang memang ada di kamar perawatan VIP itu.
"Eh iya Kak, aku baca buku dulu, nanggung dikit lagi"
Selesai baca buku, Sasha melihat Reyvan tertidur dengan posisi duduk dan kepala yang bersandar pada sofa.
Sasha melihat jam diponselnya, waktu menunjukan jam delapan malam, namun dirinya belum mengantuk. Sasha memutuskan ke cafetaria dirumah sakit untuk membeli Kopi.
Sasha membeli dua cangkir kopi kreamer dan kembali naik kelantai empat dirumah sakit itu.
Sasha duduk didepan kamar perawatan sambil melamun, sesekali meminum kopi yang tengah berada di genggamannya.
Reyvan terjaga dari tidurnya, dia tidak mendapati Sasha berada di ruangan, Reyvan mengecek ke toiletpun tidak ada.
Setelah melihat Bunda yang sudah terlelap, Reyvan mencoba keluar kamar dan melihat Sasha yang sedang duduk percis didepan kamar perawatan.
"Sha, kenapa gak didalam?"
"Eh Kak Rey, aku tadi abis dari cafetaria, cari kopi, mau Kak?" Sasha menyodorkan satu cup kopi yang telah ia beli untuk Reyvan.
"Wah tumben inget aku" Reyvan meraih kopi ditangan Sasha, "Terimakasih sayang"
Sasha hanya tersenyum tipis mendengar Reyvan yang memanggil dirinya dengan sebutan sayang.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.