Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 22 - Satu Kebenaran
Hari ini Arra masih menjalani proses syuting yang sama seperti kemarin.
Pagi-pagi dia datang dengan menaiki taksi. Dengan sedikit berlari penuh semangat, Arra masuk ke gedung SM Copr.
Namun Alangkah terkejutnya Arra ketika tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang.
Reflek Arra menarik tangannya kuat sehingga terlepas. Dengan tatapan marah Arra melihat kearah seorang pria yang tadi mencekal tangannya.
Deg! Austin ada disana dan membuat Arra sangat terkejut. kedua mata Arra bahkan semakin melebar melihat sang kakak.
Abang. panggil Arra, namun hanya berani dia ucapkan di dalam hati.
Sepersekian detik tatapan mereka saling bertemu dan terkunci, Arra ataupun Austin merasakan Getaran di hati masing-masing.
Arra jelas merasakan kerinduan yang mendalam, sementara Austin semakin bingung kenapa tiap kali dia melihat wanita asing ini dia seperti melihat sosok adiknya.
"Ada yang ingin saya tanyakan," ucap Austin, sesaat dia memang gamang. Namun kini dia sudah kembali teguh pada tujuannya.
Dan Arra terdiam, menunggu apa yang akan disampaikan oleh sang kakak.
"Bagaimana bisa Arra memberikan alamat rumah itu padamu? kapan kalian bertemu?" tanya Austin.
"Bukankah Anda tidak mengenal Arra, kenapa sekarang ingin tahu?" tanya Arra pula, dia juga butuh penjelasan untuk ini.
Namun belum sempat Austin menjawab, tiba-tiba Bella datang diantara mereka berdua.
Melihat Arra yang seolah sedang bersitegang dengan Austin membuatnya langsung berlari menghampiri.
"Selena, cepat masuk. Kamu sudah terlambat," ucap Bella, sebuah ucapan bohong yang hanya digunakan untuk membawa Arra pergi menjauh dari Austin.
Dan Arra menurut, tanpa banyak kata ataupun tanya lagi pada Astin dia langsung segera pergi bersama Bella untuk masuk ke dalam gedung.
Sampai di dalam lift, Bella akhirnya buka suara lebih dulu.
"Untuk apa Austin datang menemui mu?" tanya Bella dengan raut wajahnya yang cemas.
"Dia bertanya tentang Arra, kenapa Arra memberikan alamat rumahnya padaku," jawab Arra lirih.
"Aku tahu dia kakak mu Ar, tapi jangan lemah. Dia bahkan hidup bahagia selama ini tanpa sedikitpun peduli padamu." terang Bella, kini suaranya terdengar lebih menggebu.
"Apa kamu tahu darimana Austin mendapatkan semua kekayaan itu? dari Erzan Harold!"
Deg! Arra membatu.
Ucapan Bella itu memanglah sebuah kebenaran. Bella sengaja menemui Arra pagi-pagi begini untuk menyampaikan itu semua. dia sudah berhasil menyelidiki Austin dan mendapatkan informasi menyakitkan ini.
Disaat Arra pindah ke rumah keluarga Harold. Disaat itu pulalah hidup Austin berubah.
Dengan semua kemewahan itu membuat Austin tak peduli lagi pada Arra.
Mendengar itu semua Arra menangis, air matanya terus mengalir meski mulutnya tidak mengeluarkan suara.
"Aku harus mengatakannya padamu, agar kamu benar-benar kuat. Tidak lagi terpedaya oleh dengan orang-orang diluar sana," ucap Bella.
Dia pun ikut marah mengetahui ini semua.
Sementara Arra masih menangis, bagaimana bisa sang kakak setega itu? menukarnya hanya demi harta.
Bagaimana jika aku mati disana? apa abang tetap tidak akan peduli?
"Menangislah, tapi setelah ini jangan menangis lagi. Kamu harus benar-benar jadi wanita yang kuat. Bahkan saat bertemu Erzan nanti, kamu bisa mengangkat wajahmu tinggi."
Bella memeluk Arra, sebuah pelukan yang selalu bisa menenangkan.
Saat pintu lift itu terbuka, tangis Arra sudah mereda. Meski masih nampak jelas wajahnya yang basah.
Catatan. Disini Arra nggak tahu ya, kalau Selena itu wanita malam.