Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
Kartika melihat Airin melamun sambil melihat ikan peliharaannya langsung duduk disampingnya Airin, sambil memberikan makan ikan peliharaannya Airin.
"Habis ketemu sama Ibu dan Ayah kok melamun sayang, apa yang Airin fikirkan sayang apa mau cerita sama Umi?" tanya Kartika melihat wajahnya Airin penuh air mata.
"Mereka datang diwaktu yang tidak tepat, bawa makanan disaat Airin sudah bisa cari makan sendiri bahkan makanan enak pun sudah bisa dibeli sendiri, mereka keterlaluan Umi!" kesal Airin tidak terima dibawa makanan sama Suratmi dan Ozy.
"Berfikir positif sayang, Bunda pasti rindu saat membuatkan makanan untuk Airin jadi mau ketemu kamu sambil bawa makanan, mau sampai kapan kamu benci sama Bunda dan saat Airin nikah nanti Bunda dan Ayah wajib datang karena Ayah Ozy pengganti almarhum Ayah kamu sayang." lanjut Kartika berusaha tegar, sadar akan status Suratmi dan Ozy lebih berhak mendampingi Airin saat nikah.
"Mereka tidak akan pernah datang suatu saat Airin nikah, enak saja mereka datang dan menikahi Airin tidak akan, yang berhak Umi dan Abi terus saat ijab kabul anggap saja orang tua Airin sudah tidak ada baik Bunda maupun Ayah yang memang sudah tiada lama, Ozy selamanya bukan Ayah untuk Airin dia penyebab Airin merasakan pahitnya hidup sendiri dari kecil sampai akhirnya ketemu Umi dan Abi!" tegas Airin nolak keinginannya Kartika yang mau Suratmi mendampingi Airin nikah nanti.
Airin langsung peluk Kartika, bagi Airin orang tuanya sekarang adalah Kartika dan Farman tidak ada yang lain, Kartika tidak pernah marah setiap kali Airin berantakin rumah atau telat pulang karena ada kegiatan sekolah.
Kartika terharu mendengar ucapan Airin yang sayang sama Kartika, rasanya ingin sekali egois larang Suratmi datang ganggu hidupnya Airin tapi takut dianggap egois.
**
Dea senyum sinis melihat mata Suratmi bengkak seperti habis nangis, Dea senang sekali melihat Suratmi gagal berdamai sama Airin.
"Usaha terus demi mendapatkan maaf dari anak, memangnya mudah mendapatkan maaf begitu saja setelah dua puluh tahun ditinggalkan demi keinginan Ayah hahahaha." ledek Dea ketawa puas melihat kegagalan yang dialami Ozy dan Suratmi.
"Nak kok begitu sama Bunda, tidak sopan sayang." tegur Ozy tidak suka anaknya selalu berani bicara seenaknya sama Suratmi.
"Terserah Dea lah, dia kan bukan ibu kandung Dea jadi bebas bicara seenaknya nah kalo ke Ayah baru sopan kan Ayah Ozy Ayah kandung Dea wajib bicara sopan." lanjut Dea santai.
Dea langsung jalan menuju kamarnya setelah puas ketawain kegagalan yang dirasakan Suratmi.
Suratmi sedikit kesal dan sedih melihat anak tirinya, sama sekali tidak peduli sama perasaannya dan seenaknya ketawain dirinya saat suasana hatinya hancur ditolak anak sendiri saat datang ke rumah.
**
Baskoro memikirkan ucapan Kartika yang ingin Baskoro menjadi suaminya Airin, Baskoro akui setiap dekat sama Airin selalu merasa nyaman dan enak diajak bicara membuat Baskoro tidak bosan didekat Airin.
"Apa sayang sama sahabat dan nyaman bisa diartikan cinta sama Airin iya, takut juga jika Airin ada yang memiliki pasti akan sulit ketemu Airin hemm jadi bingung bedain sayang karena sahabat atau sayang lebih dari sekedar sahabat ke Airin." ucap Baskoro sambil melihat fotonya Airin di handphone nya.
Baskoro sering sekali fotoin Airin terkadang tanpa sepengetahuan Airin, Baskoro selalu senang dengan hasil potretnya dan koleksi foto Airin banyak tersimpan di galeri handphone nya.
double y thor