pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
"semenjak papa nya zayn meninggal, ibu selalu merasa kesepian disini. Apalagi zayn jarang di rumah, ia sering pergi kesana kemari untuk urusan bisnis. Contohnya seperti sekarang, ia pergi ke singapura. Tinggal ibu sendiri di rumah" jelas bu yani curhat
"singapura?.. Luar negeri bu? " tanya nadin.
"iya, luar negeri... Andai aja kalo zayn udah menikah. Kan ibu ada temannya istri zayn kalo dia lagi pergi pergi gini. "
"belum nemu jodohnya mungkin bu"
"kalo kamu sendiri gimana? Udah punya pacar? " tanya bu yani.
"pacar?? Enggak bu.. Saya baru aja diceraikan suami saya beberapa hari yang lalu.. " ujar nadin membuat bu yani menatap nadin tak percaya. Karena menurut bu yani nadin masih seperti anak sekolahan.
"kenapa bisa sampai diceraikan nak? " tanya bu yani penasaran.
"mungkin karena saya miskin bu, kucel, dan dekil. pakaian nya lusuh semua, ngga bisa dandan. Suami saya malu karena saya berasal dari orang nggak punya" jelas nadin.
"loh.. Emang dari awal kalian menikah, suami mu nggak tau keadaan mu nak? "
"tau bu.. Panjang bu ceritanya ... " lalu nadin menceritakan sedetail nya permasalahan hidup yang ia hadapi dari awal dia seorang mahasiswi lalu dijodohkan dengan anak majikan ibunya sebagai pengganti mempelai wanita yang kabur disaat acara.
"kenapa kamu mau nadin... Kamu kan punya pilihan, kamu bahkan bisa menolak nya nak" kata bu yani.
"iya bu,nadin tau..tapi saat itu mereka menjanjikan akan menganggap lunas semua hutang hutang ayah dan ibu kepada mereka. Jika aku tidak mau mereka mengancam akan terus meneror dan mengambil sertifikat tanah yang kami punya, sedangkan yang kami punya hanya sebidang tanah tempat tinggal kami. "jelas nadin.
" awalnya aku mencoba untuk ikhlas dan menerima semua itu, demi orang tua ku juga. Namun ternyata pilihan ku salah. Aku terlalu berlebihan.. " sambung nadin.
Bu yani sampai berkaca kaca mendengar cerita nadin.
" Ya Allah.. tega sekali keluarga suami mu itu"
"sudah mantan suami bu.. Dia sudah menalak tiga aku langsung. Tapi nggak apa apa, setidaknya aku bisa kembali bersama dengan ayah dan ibu. Walaupun kehormatan ku harus hilang, dan status ku sekarang yang jadi janda" ucap nadin dengan wajah sendu.
"berapa usia mu sekarang nak? " tanya bu yani.
"22 tahun bu"
"masih muda ya.. Anak ibu zayn lebih tua dari kamu tahun ini umurnya sudah 28 tahun" kata bu yani.
"kamu nggak kuliah? "
"dulu sebelum menikah aku kuliah dengan mengandalkan beasiswa, tapi aku memilih berhenti sementara karena mas andreas waktu itu nggak ngasih izin. "
"terus kenapa nggak dilanjut lagi aja nadin? "
"pengen sih bu, cuma emang harus aku tunda dulu. Aku cari uang nya dulu sekalian bantu ayah ibu, baru lanjut lagi"
"ibu yakin kamu pasti bisa melalui ini semua. Kamu yang sabar ya nak.. " ujar bu yani tulus.
"iya bu.."
Tanpa sadar mereka sudah menghabiskan waktu mengobrol sampai jam setengah dua belas malam. Karena sudah larut Nadin dan bu yani akhirnya kembali ke kamar masing masing untuk tidur.
****
Seperti biasa, pagi pagi nadin sudah bangun. Selesai menunaikan ibadahnya, nadin pergi ke dapur untuk memasak.
bu yani yang baru saja keluar dari kamar nya sudah mencium aroma masakan nadin. Ia langsung menghampiri nadin di dapur.
"waah.. Kamu udah selesai aja masak nya, sampai sampai ibu mencium aroma masakan kamu dari dalam kamar"
"iya nih bu, baru aja selesai. Ibu mau dibuatkan teh? " tanya nadin menawarkan.
"tidak usah, ibu mau ke depan dulu menyiram tanaman. Kamu lanjut aja dulu nyiapin makanan nya" ujar bu yani. Nadin hanya mengangguk sebagai jawaban.
Setelah selesai menata semuanya, nadin melihat jam dinding. Jarum jam menunjukkan pukul 6.30..Nadin memilih untuk mengambil pakaian kotor di kamar zayn terlebih dahulu lalu mencucinya, karena bu yani biasanya akan sarapan pukul 7 atau setengah 8. Jadi nanti nadin bisa mencuci sambil sarapan, pikirnya.
lalu nadin pergi ke lantai dua untuk mengambil pakaian kotor di kamar zayn.
"waah.. Luas banget ya rumah nya.. Tapi sayang rumah seluas ini yang nempati cuma dua orang aja" gumam nadin kagum melihat rumah tersebut.
"yang mana ya kamar nya? Kata bu yani pintu pertama sebelah kiri kan.. Berarti yang.... Itu.. " tunjuk nadin.
Lalu nadin membuka pintu nya.
Ceklekk...
"aaaaaaaaaaaa........ " teriak kencang nadin langsung menutup matanya dengan tangan, lalu membalikkan badan.
Ternyata zayn baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk sebatas pinggang saja. Membuat zayn juga kaget mendengar teriakan nadin.
"siapa kamu!! Ngapain kamu masuk ke kamar saya haah?!!! " bentak zayn dengan rahang tajam. Dengan rambut basah nya yang masih acak acakan, kumis tipis, dada bidang dengan tubuh yang ada roti sobek, dan tinggi kekar..
bu yani yang mendengar teriakan nadin langsung meletakkan siraman bunga nya dan bergegas menuju lantai dua.
"nadin... Ada apa? " ucap bu yani yang melihat nadin berdiri menghadap pintu dengan menutup mata.
"ibu dia siapa?... " tanya nadin membuka matanya menatap bu yani.
"ini zayn anak ibu.. Maaf ibu lupa bilang sama kamu kalo zayn udah pulang semalam, mungkin kamu udah tidur. Jadi nggak denger kalo dia udah pulang" jelas bu yani.
"dia siapa sih ma.. Berani sekali dia Main masuk masuk aja ke kamar ku tanpa ketuk pintu dulu" ujar zayn kesal.
"bukan gitu zayn.. dia ini nadin.. sekarang dia ART di rumah ini buat masak dan nyuci baju." kata bu yani.
"tapi kan nggak main masuk masuk aja ma, kan bisa ketuk dulu" judes nya.
"dia pikir kamu belum pulang soalnya kemaren mama bilang kamu pulangnya besok. Tau tau nya kamu udah pulang semalam. Ya mana dia tau..Mama yang nyuruh nadin buat ambil pakaian kotor kamu di kamar" jelas bu yani.
"maaf tuan, saya beneran nggak tau kalo tuan sudah pulang semalam. Mangkanya saya masuk aja" ucap nadin sambil menunduk tidak berani menatap wajah zayn.
"yasudah nadin, kamu ambil aja keranjang baju kotornya tuh ada disitu" suruh bu yani menunjuk keranjang pakaian kotor yang terletak di sudut dekat kamar mandi.
"baik bu.. Permisi tuan zayn, saya mau ambil baju kotor nya dulu" ucap nadin dengan wajah polosnya. Namun wajah nya langsung pucat ketika melihat tubuh zayn, seperti habis melihat sesuatu..
"kalo begitu saya permisi bu, tuan.. saya mau mencuci dulu.. saya juga sudah selesai masak, ibu dan tuan sudah bisa sarapan" ujar nadin.
"iya terima kasih nadin" ucap bu yani lembut.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA SAYANGKU♥