"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 : Kelompok Radikal
..."Pemimpin Anthrax, tewas dalam mobilnya. Korban yang jatuh antara kedua kubu sangatlah besar, hingga kegiatan organisasi Lotus sempat di bekukan oleh aparat"...
..."Selama sebulan, seluruh kegiatan di Shouran dilarang. Bahkan karenanya, banyak siswa tingkat atas yang harus mengulang masa latihannya" Pungkas Fian....
...Arya manggut-manggut menyimak apa yang telah disampaikan oleh Fian. Patutlah Leon seakan melupakan peristiwa tersebut yang baru terjadi beberapa bulan lalu....
..."Mungkin Bang Leon ingin melupakan kejadian itu, oleh karenanya ia pura-pura lupa saat kau menanyakan perihal itu" Fian beranjak dari bangku perpustakaan yang ia duduki....
..."Toh... belum genap setahun, tak mungkin ia lupa begitu saja" Fian melayangkan kakinya, melenggang pergi meninggalkan Arya yang termangu diatas bangku....
..."Peristiwa sebesar ini, pantas saja sisa-sisa Anthrax masih menyimpan dendam pada Lotus" Lirih Arya....
..."Huftt" Arya menghela nafasnya....
..."Tapi aku puas dengan penjelasan Bang Fian yang mendetail. Aku jadi paham permasalahan ini" Tambahnya....
...Arya merebahkan diri di bangku panjang tersebut. Melepaskan segala penat dan letih yang ditanggungnya. Arya mendesah, menatap lekat langit-langit perpustakaan yang berhiaskan gerlap ornamen....
..."Hai.. Jangan ngelamun"...
...Suara penuh kelembutan tersebut mengalun di indra pendengarannya.Tak berselang lama, seorang gadis tertangkap oleh ekor netranya. Pandangan antara keduanya beradu, bak film film romansa pada umumnya....
..."Astaga... Huftt... mengagetkan saja" Arya bangkit dari rebahannya, memposisikan diri untuk duduk senyaman mungkin....
...Pipinya memerah, jantungnya memacu darah dengan cepat, mengakibatkan pola nafasnya yang tak teratur. Bayangan perihal adegan tadi terus bermain-main di otaknya....
..."Sial... kenapa malah deg deg an gini sih" Gumam Arya....
...Gadis tersebut hanya tersenyum kecil, namun tampak begitu manis. Arya sampai dibuat terkesiap olehnya, terbius akan pesona yang ia pancarkan....
..."Maaf Arya, aku mengagetkanmu ya" Gadis tersebut duduk di samping Arya....
..."Hehe, sedikit kak Maudy" Sahut Arya pada kawan kakaknya tersebut....
...Maudy adalah teman dekat dari Kirana, ia juga merupakan adik dari Damian. Ia menjadi salah satu siswi primadona di sekolah rakyat Houshen, bersama dengan Kirana....
..."Tak perlu memanggilku kak, kita sebenarnya seumuran Loh" Maudy kembali melemparkan senyumnya....
..."Be... benarkah itu??" Arya terlihat tak percaya....
...Maudy hanya mengangguk mengiyakan, sementara Arya hanya menggaruk rambutnya yang tak gatal....
..."Aku bahkan lebih muda 5 bulan darimu... kau April kan?? Aku dapat masuk ke sini karena aku langsung dinaikkan ke SD. Tak mengikuti jenjang TK" Jelas Maudy....
..."Ahh begitu... lantas aku harus memanggilmu siapa??" Arya memperhatikan Maudy yang mengeluarkan sesuatu dari tasnya....
..."Maudy saja, tak perlu memakai kak" Sahut Maudy, sibuk dengan benda yang ada di dalam tasnya....
..."Owh.. okey" Arya manggut-manggut, pandangannya masih tertuju pada gadis tersebut....
...Maudy mengeluarkan buku besar yang bersemayam di dalam tas miliknya. Ia tampak membolak-balikkan halaman dari buku tersebut, mencari-cari halaman yang terakhir ia baca....
..."Ketemu!!'" Matanya nampak berbinar binar usai mendapati pembatas yang terlampir di halaman tersebut....
..."Oh ya... ngomong-ngomong kenapa kamu kemari??" Arya ikut mengabsen kata dan ayat ayat dari buku di tangan Maudy....
..."Aku setiap istirahat sekolah selalu menyempatkan kemari, seharusnya aku yang menanyakan ini padamu" Maudy membalikkan buku tersebut, dan kembali menganalisa isinya....
...Arya menjadi salah tingkah. Sejak pertama kali masuk ke sekolah ini, baru dua kali ia masuk kemari. Saat pengambilan buku dan saat ini....
..."Hehehe... Aku ingin membaca beberapa buku" Dalih Arya....
..."Arya suka membaca??" Maudy sampai di lembaran terakhir buku tersebut....
..."S... suka kok hehe" Jawab Arya dengan malu-malu....
...Maudy menutup buku yang sedari tadi ia bawa. Matanya menyala, seakan hatinya sedang berbunga-bunga. Ia kembali melayangkan netranya pada Arya, pandangan mereka kembali beradu....
..."Baiklah kalau begitu temaniku memilihkan buku yuk!!" Ajak Maudy....
...Ia menyambar lengan Arya, mengajaknya berputar-putar di perpustakaan yang berisi ribuan buku untuk dibaca....
...Maudy melihat lihat beberapa buku, tak segan juga ia meminta saran dari Arya yang hanya pasrah dengan keadaan....
..."Ahh buku ini, karya penulis kesukaanku" Maudy sangat bersemangat saat mendapati buku tersebut....
..."Woahh ini... Hikayat keripik singkong, ratingnya bahkan hampir mendekati sempurna!!" Ia kembali menyambar buku yang bersemayam di rak berdebu tersebut....
..."Arya, kira-kira aku harus memilih yang mana, karya author favoritku atau yang memiliki rating tinggi??" Maudy meminta pendapat Arya yang juga sibuk mencari-cari buku....
..."Emm... keduanya nampak bagus, kenapa tak membawa keduanya saja??" Sahut Arya yang sedang memilah buku di rak....
..."Satu kali meminjam hanya boleh membawa sebuah buku, pilih yang mana dong" Maudy masih menimbang-nimbang buku mana yang akan ia pilih....
...Arya terhenyak, memikirkan saran yang bagus untuk Maudy....
..."kalau begitu, yang rating tinggi saja. Yang memiliki rating tinggi jelas akan bagus untuk dibaca bukan" Saran Arya....
..."Iya ya, lagipula sudah lama aku mendambakan buku ini" Timpal Maudy....
...Ia segera mengembalikan buku yang tak ia pilih ke tempatnya, sementara Arya masih memilah buku yang sedang ia cari....
..."Nah, lain kali aku akan coba membaca yang itu" . Maudy tampak sangat bahagia "Oh ya Arya, buku apa yang sedang kau cari??"...
...Arya hanya terdiam, pandangannya tertuju pada sebuah buku berdebu yang terletak di posisi paling atas....
..."Ketemu!! Sejarah ilmu beladiri Nusantara!!"...
...****************...
...daun-daunan mengayun, senada dengan angin yang berhembus tenang. Beberapa daun kering berguguran diatas jalanan sekolah tersebut. Nampak dua orang muda-mudi tengah asyik berjalan berdua....
..."Terimakasih ya Arya sudah mau menemaniku, lain kali aku akan memintamu menemaniku. Boleh kan??" senyum tersimpul di bibir Maudy....
..."Ya, tentu saja" Arya membalasnya dengan senyum kecil....
..."Ya sudah kalau begitu, aku pergi ke kelas dulu... bye bye" Pamit Maudy seraya berlari menuju lorong lobby ke bangunan SMA....
...tinggal Arya sendirian tercekat di jalanan tersebut, terbuai oleh angin yang membawa awan gelap nan sendu....
..."Woii Arya.. Jangan ngelamun, nanti kesambet!!"...
...****************...
..."Es teh satu mbok Nah!!"...
...Hiruk pikuk kantin dengan berbagai kalangan yang menghapus lapar dan dahaganya disini. Cita rasa masakan mbok Nah yang lezat membuat siapapun akan merindukan tempat ini....
...Arya membawa sepiring nasi goreng, dua buah gorengan, dan segelas Es teh. Menyusul kawan-kawannya yang sudah membawa pesanannya duluan ke meja makan....
..."Haha, bagaimana ya, kencan ama cewe cantik" Goda Novan....
..."Dih apaan sih, tadi cuman nyari buku doang" sergah Arya kesal....
..."Apa iya, tapi kamu bahagia kan bisa bareng dia??" Miko ikut bergabung....
..."Dih enggak ya, tadi cuma kebetulan kami bareng" Dalih Arya....
..."Prett" Jawab Novan dan Miko bersama-sama....
..."Tcih, Adit... kau percaya pada kawanmu ini kan??" Arya memelas....
...Adit yang asyik dengan baksonya hanya mengangguk mengiyakan....
..."Tapi kamu harus hati-hati ya, dia adiknya bang Ian. Salah dikit hantam" Timpal Adit....
..."Kamu juga dit, apa apaan sih kalian semua, huh" Arya mendengus kesal disusul tawa yang pecah dari kawan-kawannya....
...Arya menyerok nasi goreng miliknya yang masih hangat, mengusir rasa lapar yang terus mengorek perutnya. Sesekali ia menyeruput Es teh miliknya untuk menghilangkan dahaga di tekaknya. ...
..."Oh ya apakah kalian mendengar kabar yang tersiar??" Miko memulai pembicaraan. ...
..."kabar apa??" Sahut Novan dengan mulut penuh nasi. ...
..."Telan dulu nasi di mulutmu" Sindir Adit. ...
..."Beberapa kelompok pesilat di Shouran diserang oleh orang misterius"...
..."Apa!!"...
...----------------...