"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 : Rapat & penyelesaian
...Ryan semakin mempercepat manuver motor miliknya, sementara Fian terus mengekor dari belakang....
...Malam begitu ramai di selatan yang dipenuhi oleh hiruk pikuk masyarakat yang bersantai....
..."Baru kali ini aku melihat kondisi Shouten bisa semeriah ini, mungkin sejak saat aku SD" Gumam Fian....
...Ia terus mengikuti Ryan diatas jalanan yang dipenuhi kendaraan kendaraan lainnya. Menyalip mereka yang berada di hadapannya....
...****************...
... Leon terus memperhatikan wajahnya dari kaca spion. Sesekali ia membenarkan rambutnya yang acak acakan agar enak dilihat....
..."Lama amat sih ni anak" Rutuk Leon terus memperhatikan wajahnya dari spion....
...beberapa kali ia melirik ke pintu rumah, berharap agar Arya dengan cepat segera menyelesaikan beres beresnya....
..."Huftt" Leon mendengus kesal....
..."Senpaii!! Maaf membuatmu menunggu lama!!" Pekik Arya membuka separuh pintu rumah tersebut....
...Arya dengan tergesa-gesa segera menghampiri Leon. Disambut oleh Leon yang segera menyalakan motornya....
..."Sudah siap" Leon menengok Arya lewat kaca spionnya....
..."Sudah, ayo melaju" Jawab Arya....
...Leon segera tancap gas, meninggalkan area tempat tinggal Arya menuju lokasi yang sudah ditentukan...
...****************...
...Sorot sinar rembulan begitu lembut menerpa bangunan yang berdiri kokoh di tepi jalan. Kerlip kartika membaur dengan langit malam. Samar samar seakan melambai menyapa para penduduk bumi....
...Beberapa orang tampak berkumpul di gedung serbaguna di dekat perempatan Houshen yang dipenuhi oleh masyarakat yang berlalu lalang....
...Mereka sesekali berbincang seraya beberapa kali melirik kearah pintu yang ternganga lebar, berharap orang yang mereka tunggu tunggu segera merapat....
...Brumm!!...
...Dua buah kendaraan bermotor berhenti di parkiran, beberapa detik setelahnya dua orang pemuda yaitu Ryan dan Fian menyusul mereka yang sedari tadi sudah berada di dalam....
..."Mana Leon??" Tanya Ryan....
..."Aku tak tahu, sepertinya sebentar lagi akan kesini??" Jawab Kevin....
...Ryan hanya mengangguk paham. Fian segera menghampiri Kevin dan Melvin, sementara Ryan duduk di atas bangku yang tersedia disana....
...Brumm!! Brumm!!...
...Suara motor kembali terdengar dari area depan. Tak berselang lama, giliran Ariz dan Ian yang rambutnya nampak tersingkap ke belakang....
..."Sialan Ian ngawur sih naik motornya" Gerutu Ariz membenarkan rambutnya....
..."Ya maap, kirain telat tadi, yaudah ku kenceng in aja" Ian juga melakukan hal yang sama terhadap rambutnya....
..."Ngomong ngomong, mana Leon??" Tanya Ian pada orang-orang yang sudah terlebih dahulu berada di sana....
...Mereka hanya menggelengkan kepalanya. "Belum datang, mungkin sebentar lagi"...
..."Tcih katanya sebelum jam tujuh malam, ini sudah lebih loh" Protes Ian....
..."Salahkan si Leon nanti" Tukas Ryan acuh tak acuh....
...Leon bersama dengan Arya muncul dari balik pintu gerbang yang masih ternganga. Arya segera menutup pintu gedung rapat rapat, menyusul mereka yang sudah duduk rapi di tempat duduknya masing-masing....
...Leon segera membuka acara pada malam tersebut, usai beberapa kata darinya ia mulai membeberkan alasan dirinya mengajak para perwira untuk melakukan rapat darurat....
...Usai ia membuka acara, Ian yang merupakan juru bicaranya, menyampaikan tentang keputusan kelompok mereka dan apa saja yang akan mereka lakukan kedepannya....
..."Teman-teman semuanya, aku begitu bahagia serta bangga, dimana kita semua berjaya melawan Mandala disaat posisi kita benar-benar terpuruk" Ian melanjutkan pembicaraan....
..."Melawan kelompok sebesar itu, ditambah beberapa siswa dari Shouten, itu adalah pertempuran yang sulit' Lanjut Ian....
..."Namun, kita berhasil melewati pertempuran besar tersebut, dengan kemenangan di tangan kita. Hasil yang sangat luar biasa" Sambung nya....
..."Namun, hasil dari itu semua membawa beberapa dampak yang juga sedikit mengganggu eksistensi Ashura sebagai kelompok berdaulat di Houshen" Tambah Ian panjang lebar....
..."Yang pertama adalah perihal beberapa siswa Houshen yang sebagian besar ingin masuk ke kelompok kita. Ini adalah berita yang menggembirakan, karena anggota kita yang bertambah pasti akan memberikan tambahan amunisi juga"...
..."Tidak hanya siswa Houshen, beberapa siswa Shouten juga mencanangkan ingin bergabung dengan kita. Oleh karenanya kami mengumpulkan seluruh perwira untuk membicarakan masalah ini" Pungkasnya....
...Ian kembali duduk di kursi miliknya, giliran Ryan yang berdiri seraya mengabsen wajah rekan rekannya....
..."Yang kedua, kehancuran Mandala membawa kekosongan kekuasaan di Shouten dan Houshen utara. Wilayah yang ditinggalkan kini mulai diduduki oleh kelompok kelompok baru yang akan mengancam kedudukan kita"...
..."Ditambah rumor yang beredar tentang mereka, kelompok Neo Mandala di Shouten. Cepat atau lambat, kita harus mengakhiri kekuasaan mereka" Ryan memungkasi penjelasannya....
..."Cukup permasalahan yang akan kita bahas?? ada yang ingin menambahkan??" Sahut Leon menatap seluruh rekan rekannya....
...Arya sedikit paham dengan apa yang menjadi pokok pembahasan mereka. Benar memang, sejak Ashura berhasil mendepak Mandala popularitas Ashura meningkat pesat. Tak heran beberapa dari mereka ingin bergabung dengan kelompok tersebut. ...
..."Aku ingin menambahkan dua hal" Ariz mengacungkan tangannya. ...
...Leon mempersilahkan Ariz untuk menyampaikan apa yang ingin ia tambahkan....
..."Permasalahan pertama, tentang beberapa penyerangan yang terjadi kepada setiap anggota kelompok beladiri" ...
..."Aku tahu, ini bukanlah ranah kita. Namun beberapa dari anggota kita, sebagian besar adalah anggota perguruan"...
... "Dikhawatirkan jika kita hanya diam, lambat laun kelompok mereka akan semakin membesar dan akan menimbulkan keresahan juga korban yang mungkin akan datang dari anggota kita" Sambung Ariz disusul anggukan dari para hadirin. ...
..."Yang kedua, tentang apa yang ku lihat bersama Ian tadi sore. Dimana pihak kepolisian melepas eks anggota Mandala yang belum genap sebulan ditangkap" ...
..."Kita harus secepatnya meredam pergerakan mereka jika sewaktu waktu mereka membangun ulang Mandala yang telah sirna, itu bisa membahayakan kita semua" Ariz memungkasi penjelasannya. ...
...Para petinggi yang hadir saling beradu pandang. Kebangkitan Mandala tentu akan sangat mengganggu, jika mereka diam saja pasti hanya tinggal menunggu waktu. ...
..."Baiklah permasalahan pertama, ada yang mempunyai usul??" Seru Leon. ...
..."Izinkan mereka bergabung, ketua. Sudah lama kita tidak menggunakan metode penerimaan anggota baru seperti ini. Biasanya calon anggota adalah orang undangan dari para perwira tinggi. Itu yang menyulitkan kita berkembang" Usul Kevin. ...
..."Namun jika kita menerima mereka begitu saja, bisa jadi niat mereka bergabung adalah untuk memecah kita dari dalam. Menjadi musuh dalam selimut, adalah tipikal orang yang akan sulit diatasi" Sanggah Melvin. ...
..."Baiklah, usulan yang bagus. Sepertinya benar yang dikatakan Kevin. Metode kita terlalu kuno, sudah saatnya kita melebarkan sayap untuk membasmi gangster anarkis di sektor timur" tambah Leon ...
..."Lalu jika salah satu diantaranya berpotensi menjadi seorang mata mata, perketat proses penerimaan anggota. Jika kelihatannya sedikit mencurigakan, laporkan saja padaku. Melvin dan Kevin ku pasrahkan tugas ini kepada kalian" Tukas Leon....
..."Baik" jawab mereka kompak. ...
...Arya manggut-manggut menyimak pembahasan dari para petinggi. Dengan ini mungkin Ashura bisa selangkah lebih kuat lagi, dan tak menjadi kelompok misterius seperti dulu. ...
..."Baiklah yang kedua, permasalahan Neo Mandala di Shouten. Aku juga sudah mendengar beberapa kabar jika Shouten dikuasai kelompok kecil kecilan yang sering bentrok tiap malam" ...
..."Untuk tugas yang merepotkan ini, akan kuserahkan pada Alfian. Tenang saja, Divisi Shinigami akan kuperintahkan membantumu menyelesaikan ini" Pungkas Leon. ...
..."Baik" Seru Fian. ...
..."Hancurkan semuanya bila perlu, tundukkan Shouten dibawah naungan kita" Pekik Leon. ...
...Arya sekejap menatap Fian yang terlihat sedikit ragu, namun Arya yakin Fian akan memberikan hasil yang memuaskan. ...
..."Permasalahan ketiga yang dijelaskan oleh Ariz. Untuk menertibkan mantan anggota Mandala, aku sudah mempunyai beberapa mata mata dari sekolah Shouten"...
..."Sudah ku kantongi nama nama yang berpotensi menjadi akar dari kebangkitan Mandala. Ariz dan Ryan, kalian dapat ku andalkan bukan" Leon memastikan kesanggupan mereka. ...
..."Serahkan saja pada kami" Sahut Ariz dengan semangat. ...
..."Dan yang terakhir... Mereka yang sering melakukan ulah terhadap kelompok anggota beladiri... Orang-orang memanggil mereka sebagai yang bangkit" ...
..."Aku belum dapat memastikan siapa orang dibalik kelompok tersebut, namun aku akan menyelidikinya"...
..."Aku memerlukan bantuan dari Ian... dan juga... Arya" Leon menatap lekat Arya yang menjadi salah tingkah. ...
..."Hah... apa?? aku??"...