" Bocil nakal itu istriku" pernyataan Zain kepada semua temannya yang ikut duduk bersama di sofa club'.
" what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot .
flash off.
Zain akhirnya menerima permintaan Papa nya untuk menikah lantaran itu adalah permintaan pertama dari orang tuanya yang selama ini selalu memberikan apapun yang Zain mau bahkan tak pernah mematahkan satupun hal yang Zain inginkan sebagai seorang anak .
" Tapi Maa apakah tidak ada calon istri untuk Zain yang Mama sukai selain Bocil nakal itu?" lesu Zain menatap Mama nya yang iseng sekali memilihkan calon istri senakal itu untuk dia yang sudah matang serta dewasa .
" tidak ada Zain , Walaupun dia nakal tapi Mama menyukai nya" pernyataan Mama Zain dengan senyum penuh damba bahkan sebuah harapan pada Zain .
yuk baca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Dia istriku
" " what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot.
" Iya dia istri kecilku, cepat bantu Aku mendapatkan nya" ucap Zain langsung berlari diikuti kelima temannya.
Zain semakin panik dan gelisah melihat tatapan semua orang yang bisa dikatakan tertuju pada Aya yang memang sangat mempesona dan itu juga mengundang rasa ingin memiliki pria dewasa disekitar nya .
Zain dan kelima temannya langsung masuk ke kerumunan orang yang sedang berjoget itu di kawal bodyguard dari segala sisi yang bertugas mengalihkan perhatian semua orang dari Aya .
Aya yang sedang berjoget kesenangan itu langsung berhenti melihat Zain yang sekarang berdiri dibawah panggung dengan wajah geram nya .
" Loh Daddy di club' ini juga?" Suara kecil Aya menggigit bibir bawahnya.
" Aya ayo joget lagi " teriak teman-teman Aya begitu melihat Aya hanya berdiri terdiam .
" iya " kata Aya berjoget lagi begitu musik baru di putar , setelah dia pikir sejenak kenapa harus takut Zain marah kan pria dewasa itu juga melakukan hal yang sama dengan nya , bahkan Aya sudah punya jawaban simpel nya nanti .
Suami adalah panutan yang harus di tiru!
" turun " tegas Zain saking kerasnya suara musik tak menghalangi suara lantang pria itu .
" Enggak mau " kata Aya terus berjoget saat banyak orang semakin berteriak kesenangan melihat Aya berjoget .
Zain memakai masker yang diberikan oleh Ricardo untuk menjemput Aya keatas panggung Lantaran tak ingin juga membahayakan Aya jika orang-orang mengenali dirinya.
" Bandel yaaa" kesal Zain tak bisa lagi sabar naik keatas panggung dan langsung menggendong Bocil nakal itu turun panggung.
Semua orang berteriak termasuk teman-teman Aya melihat itu , tapi mereka semua hanya berfikir bahwa yang menggendong Aya adalah bodyguard nya karena Bocil itu bandel datang ke Club'.
Zain membawa Aya kesofa tempat dia dan teman-temannya duduk tadi .
Tanpa pikir panjang Zain yang jas nya ketinggalan di mobil langsung melepas kemeja nya dan memakaikan ke tubuh Aya yang hanya memakai mini dress tanpa lengan sehingga body gemoy Bocil itu benar-benar memanjakan mata setiap orang yang melihatnya.
Plakk
" Berani banget ya kamu pake mini dress" omel Zain menampar paha Aya yang berdiri di depan nya dengan emosi.
"kan ke Club Daddy ya pake baju ini, masa pake baju tidur " jawab Aya menatap Zain yang sedang memasang kancing kemeja yang dia pakaikan pada Aya , bahkan kemeja Zain jauh lebih panjang dari pada mini dress yang Aya kenakan .
Teman-teman Zain yang duduk disofa itu hanya terdiam menatap Zain yang memarahi gadis kecil itu namun dia sangat peduli bahkan sampai melepas kemeja yang dia pakai hanya untuk gadis kecil yang Zain bilang itu adalah istrinya .
Mereka menatap dengan banyak pertanyaan di benak mereka, belum lagi sikap Zain yang sangat berbeda pada Bocil yang dari tampang nya saja sudah kelihatan sekali kalau nakal.
Namun walaupun marah bahkan emosi Zain tetap memperlakukan Bocil itu dengan baik dan itu sangat bertolak belakang dengan kepribadian Zain selama ini.
" Ini Zain " kata Rico memberikan jaketnya agar bisa di pakai Zain lantaran hanya memakai singlet.
" menjawab Aja kamu kalau dibilangin" omel Zain menatap Aya tajam sambil memakai jaket yang dipinjamkan temannya.
" dijawab salah , diam pun marah " kata Aya yang tengah berdiri itu memainkan ujung kemeja yang Zain pakaikan padanya .
" jangan di pegang " marah Zain menarik Aya agar duduk di pangkuan nya saat Bocil itu memainkan ujung kemeja membuat kemejanya terangkat sehingga paha nya kelihatan lagi .
Zain mendudukkan Aya miring di pangkuan nya bahkan menaikkan kedua kaki Aya keatas sofa lalu meminjam lagi jaket Ricardo agar bisa menutupi kaki Aya jelang bodyguard nya datang membawa baju .
Zain benar-benar mengomel sampai mulutnya komat-kamit pada Aya yang dipeluknya dan itu sangat menyita perhatian teman-teman nya karena selama ini Zain adalah pria dingin dan keras yang sangat irit bicara .
Aya hanya senyum-senyum menikmati aroma tubuh Zain yang sangat dia sukai bahkan juga memeluk Zain lantaran aroma tubuh nya yang sangat menenangkan, Aya bersandar manja menikmati aroma tubuh Zain sambil menatap orang-orang yang berjoget di panggung walaupun dari jarak yang cukup jauh.
" denger nggak apa yang Daddy bilang?" Tanya Zain dengan suara meninggi membuat Aya kaget dan langsung mengangguk walaupun dia sama sekali tak menyimak apa yang Zain katakan .
Setelah nya Zain diam seribu bahasa berbeda dengan Aya yang malah curi-curi pandang melihat kelima pria yang duduk di sofa yang sama dengan mereka .
" oooo iii gantengnya" rintih Aya sambil cuci mata menatap teman-teman Zain yang memang sangat Kharismatik dan tampan bahkan ada yang berwajah bule .
Aya melambaikan tangan nya dari balik pelukan erat Zain pada kelima pria yang sedari tadi terus tersenyum menatap nya .
Plakkk
" Uhhhh,, sakit Daddy " rengek Aya mengelus pahanya yang ditampar Zain walaupun tidak keras namun cukup menyiksa .
" Jaga mata kamu itu, ingat sudah punya suami " ketus Zain namun bernada cemburu di dalamnya.
" kan cuma nyapa " kekeh Aya melihat wajah tak suka Zain .
" Daddy nggak mau kenalin teman-teman Daddy sama Aya?" Tanya Aya menggoda Zain bahkan berani mengangkat sebelah alisnya, walaupun dia tau Zain sedang marah .
" Enggak " judes Zain dengan ekspresi kesalnya yang sangat tak bisa dia sembunyikan.
Kelima temannya Zain langsung tersenyum lebar , walaupun banyak pertanyaan mereka sebenarnya namun melihat Bocil nakal itu menggoda Zain mereka malah Baper sendiri melihat asik nya Bocil itu .
Bodyguard Zain datang mengantarkan selimut kecil yang langsung Zain lilitkan ketubuh Aya hingga Bocil itu mirip kepompong yang tak bisa lagi bergerak bebas selain merengek pada Zain .
" mmmh,,,, kok Aya dibungkus selimut Daddy?" Rengek yang yang hanya terlihat wajahnya saja .
" mau ku buang ke laut " ketus Zain segera berdiri menggendong Aya .
" Jangan Daddy " kata Aya ketar-ketir bahkan langsung meronta-ronta dalam pelukan Zain.
" diam " kata Zain berpamitan pada teman-teman nya lalu berjalan keluar club' menggendong Aya yang sudah meronta-ronta takut akan dibuang Zain .
" Daddy jangan buang Aya" kata Aya begitu sampai di mobil, menangis karena tidak bisa minta bantuan siapapun bahkan bergerak pun dia tidak bisa karena Zain melilit selimut ditubuhnya sangat erat .
" Coba beri saya satu alasan agar tidak membuang Bocil nakal seperti kamu?" Tanya Zain dengan serius bahkan tatapan psikopat nya.
Next .
hebat otornya
kalo bacanya mendalami/Tongue/