Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9 | First Kiss
Melati yang baru saja tiba dirumah Rio masuk ke dalam rumahnya.
Sambil menunggu, Melati terlihat mendongak, menatapi rumah mewah itu. Bahkan semua interior-nya di lapisi emas. "Cantik sekali, Lu anak orang kaya ya ga nyangka gue" Celetuknya
Saat melati mulai menaiki tangga tiba-tiba ada Fina yang teriak dari arah meja makan "Hello Girls, Pizza nya sudah siap" Pekik nya cempreng membara.
Rio hanya duduk menopang pipi yang menyiku di meja. menatapi Anisa yang menunduk melihat layar HP.
Sadar telah dilihatin, Anisa menoleh ke arah Rio "Ada apa Rio?" Kata Anisa bingung.
"Hem" Rio melengos membuang muka saat ketahuan Anisa
"Anjir lu bucin sama gadis barbar itu?" Tanya Melati yang ada di sebelah Rio.
"Mana ada" Jawab Rio yang masih melengos membuang wajah memandang kolam renang
Anisa tidak terima ke melati "Maksut lu apa ya gadis barbar" Protes nya.
"Hadeuh bocil" Melati mengalah karena menghargai kalau lagi di rumah orang
Tiba-tiba Rio pergi menjauh dari kumpulan gadis-gadis disana "Kalian makan dulu saja" Ucap Rio yang tengah sibuk memakai earphone bluetooth
"Gue mau nyantai di sofa dulu" Lanjutnya mulai rebahan
Tak lama tiba-tiba muncul Nadia yang sudah diberitahu Fina untuk datang kerumah "Fina" sahutnya di depan pintu
Nadia adalah teman kedua nya Fina di sekolahnya. Saat Rio meninggalkan Fina sendirian di kantin, Nadia datang menemaninya makan bersama.
Disana Rio yang tengah bersantai mendengarkan lagu kesukaan nya. mendongak kearah pintu yang melihat kedatangan satu personil wanita lainnya datang.
"Datang satu lagi" Rio berdecak sebal meninggalkan sofa menuju arah keluar dekat kolam renang
Saat Nadia datang, Fina mengajaknya berkenalan dengan teman sekolah yang ada di dalam rumahnya "Nadia!" Ucapnya sambil menjabat tangan kepada Anisa yang sedang sibuk memotong pizza.
"Dimana Rio" tanya tiba-tiba Nadia yang mulai duduk di kursi ruangan tamu.
Keberadaan Rio nampaknya tidak disadari oleh ketiga gadis yang sedang berkumpul disana
"Lah iya gada. bentar, Gue cari dulu" Kata Anisa sambil mengerutkan kening celingak-celinguk mencari Rio.
"Perasaan tadi disini" Gumam Anisa yang melewati sofa dekat tv ruang tamu nya.
Tak lama mencari Rio, Anisa melihat Rio di pekarangan kolam renangnya sambil rebahan santai di kursi lounger.
Rio mendelik ke arah Anisa yang perlahan datang membawa kotak pizza nya "Ada apa?" sahutnya dengan santai
Sambil menyodorkan pizza berisi sayuran kesukaan Rio dia bergumam pelan mengucapakan terima kasih kepada Rio.
"Apa ga kedengaran" kata Rio yang usil.
Anisa menarik tangan Rio memaksanya untuk duduk dengan tatapan mata tajamnya "Makan! Pokoknya dimakan!"
"Kenapa lu menghindar?" Lanjut Anisa bertanya dengan suara pelan.
Sambil mengunyah pizza di mulutnya "Aku ga suka keramaian" Jawab Rio yang Tanpa melirik wajah Anisa yang berada disampingnya.
"Ck, jawaban nya alibi" Anisa berdecak sebal sambil menaruh kotak pizza di meja samping Rio duduk. "Rio aku akan kembali ke teman-teman dulu" Kata Anisa
Saat ingin melangkah Lengan Anisa tiba-tiba dipegang oleh Rio yang sudah berdiri "Hadap sini" titahnya yang dingin membuat Anisa memutar badannya bersentuhan dengan tubuh rio.
Rio menundukkan wajah dan berbisik kecil di telinga Anisa "Bibir kamu saat mengucapkan terima kasih sangat manis ternyata"
Cup!!!
Mata Anisa membulat sampai mau copot setelah Rio mencium bibir nya dengan santai
Wajah Anisa tiba-tiba memerah seperti kepiting rebus yang telah matang dia merasakan benda kenyal dalam bibir nya
Sensasi ini jelas pertama kali dalam seumur hidupnya dia berciuman dengan seorang pria
Sebelumnya Anisa berpacaran menolak untuk berciuman dengan Ferdi yang terus memaksa nya tetapi dengan santai nya Rio merebut ciuman pertamanya dalam hidupnya
Dengan hati yang tersungut kesal Anisa melepas ciuman itu dan menampar pipi Rio dengan kasar "Jangan sentuh gue!" Ucapnya sambil berlari memegang bibir dengan telapak tangannya
Saat kembali ke ruang tamu Fina Nadia dan Melati tampak kebingungan dengan raut wajah Anisa yang sedang memegang bibir berdengus kesal "GUE MAU PULANG" Ketus Anisa yang bersuara cempreng kasar
"Nisa tunggu ada apa!" Fina yang kaget secara tiba-tiba kejar Anisa sampai ke arah motornya yang tengah terparkir di depan halaman rumahnya
"TUNGGU!" Pekik Fina yang penasaran apa yang baru saja terjadi
Tanpa sepatah kata dan hanya bisa merintih kesal Anisa melegang dengan sepeda motor nya menjauh dari rumah Rio dan Refina
Refina yang terlihat mulai kesal itu membalik arah menuju rumah untuk bertemu dengan Rio
Rio yang kebetulan keluar dari rumah lewat pintu belakang dia mengejar Anisa yang sedang kelabakan tajam
Refina mencari Rio di sekitar rumah nya "Kalian lihat Rio?" Ucap nya sambil bertanya ke penghuni rumah yang tersisa
"Belum lihat lagi" Jawab Nadia dengan wajah datar
Melati yang sudah di telpon pacarnya dia berpamitan ke pada Refina dan Nadia
Disana Rio tampak membuntuti Anisa dari belakang, Anisa melamun dan melihat arah spion motornya sedang ada Rio di belakang nya "Mau apa lu kejar gue" Ucap batin nya
Terus dan terus membuntuti hingga akhirnya Anisa berhenti di sebuah taman kota yang jauh dari rumah Rio "Mau apa apa masih belum puas menodai gue!" Kata Anisa Tajam
"Gue mau minta maaf tapi jangan tersinggung" Jawab Rio yang ingin membuat Klarifikasi
"Sudah cukup gue sampai sekarang malu buat ke rumah untuk menatap wajah orang tua gue! Orang tua gue didik gue dan besarkan gue jadi orang baik-baik, tapi lu hancurkan gue dengan ini" Katanya sungguh-sungguh sambil menunjuk bibir manis miliknya.
"Gue kawal lu pulang ya" Kata Rio sambil memegang kedua lengan nya Anisa
Anisa berdiam diri menjadi patung dengan tatapan kosong penuh penyesalan
"Gue bisa pulang sendiri" Anisa Mendesah kasar
"Rumah lu masih jauh disini, gue takut Lo Kenapa-kenapa" Rio bergumam lembut
"Biarin kalau gue mati kecelakaan gue bisa gentayangin lu setiap hari" Ucap Anisa mulai konyol
"Jangan bilang gitu cantik" Kata Rio membuai manis
Sampai hatinya tenang dan luluh Anisa dengan tersenyum kembali melanjutkan perjalanan pulang nya yang di kawal Rio dari belakang
Saat Anisa sudah mulai melangkah kaki nya menuju dalam rumahnya ditahan oleh hentakan kaki Rio yang membawa sebuah boneka Teddy bear coklat yang sangat imut "Buatmu" singkat rio
Anisa merasa senang dia sampai reflek jinjit kan kedua kakinya dan mengalungkan kedua tangan nya ke leher Rio. Mata Rio membulat besar seakan tak percaya Anisa memeluknya yang membuat kedua hati manusia yang berpelukan itu berdegup kencang
Anisa yang sadar memeluk Rio dia melepaskan pelukannya dengan wajah yang memerah "Ma-maaf" gagap nya pelan
Rio mengangguk manis dan Anisa membalikkan tubuhnya masuk ke rumah dengan membawa boneka manis pemberian Rio
"Thank you sayang" Ucap Anisa yang sudah berada dikamar nya dia mengucapkan seakan akan sudah mulai jatuh cinta kepada Rio
Disini Rio saat dirumah menghadapi Refina yang sedang Melipat kedua tangannya di dadanya dengan wajah yang penuh kekesalan.
"RIO!" Teriak Fina yang membuat kedua orang tua nya itu melengos ke arah dua anaknya