Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,
Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.
Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Tidak terasa ternyata hari telah berganti menjadi hari Kamis, dimana kata ibu guru nya kila. kila pulang hari ini tapi sudah menunjukkan pukul 20:00 tidak ada kabar dari kila
Dimalam hari Naura mendapatkan panggilan tak terjawab dari Kak Afdal, Naura sudah tau mungkin kak Afdal hanya akan membahas kila dan menanyakan kila kepadanya.
Bahkan sampai puluhan kali panggilan tak terjawab dari nomor kak Afdal. Karena tidak mendapatkan jawaban dari panggilan nya untuk Naura, Kak afdal mencoba untuk menghubungi Naura melalui pesan chat
"Naura"
"Angkat telfon kakak, mbak"
"Naura kamu dimana, kenapa telfon kakak nggak diangkat"
"Angkat dulu telfon kakak. kakak mau bicara sama kamu"
"Berisik banget sih, orang lagi belajar nih"
"Kakak mau nanya tentang adik kamu, angkat dulu telfon nya mbak" Ujar kak Afdal dan Naura langsung memblokir nomor kak afdal dari handphone miliknya.
Tidak lama setelah Kak afdal menghubungi nya, Naura mendengar suara kila dari arah luar dan Naura langsung mengunci pintu kamar nya.
"Mbak..." suara kila dari arah luar kamar memanggil namanya
"Mbak bukain pintunya, Kila mau ngomong sama mbak" Kila menggedor pintu kamar Naura dengan sedikit keras
"Mbak, Kila tau mbak belum tidur bukain dulu pintunya. kenapa harus dikunci segala" ujar kila dari luar kamar Naura
Dengan malasnya Naura mendengar suara kila yang terus menggedor pintu kamarnya, Naura memasang Handset di kuping nya dan langsung tidur karena matanya saat itu juga mendukung untuk segera tidur
Di pagi harinya, Naura bangun pukul 05:25 dan dia melanjutkan pelajaran yang belum sempat dia selesaikan malam tadi karena suara kila yang terus memanggilnya
Setelah selesai belajar dan bersiap-siap Naura keluar dari kamarnya dan langsung pergi ke sekolah tanpa satu patah kata pun, dan itu tidak diketahui oleh kila ataupun buk lulu karena Naura pergi tanpa ngomong apapun
"Buk, Mbak Naura mana"
"Ibuk nggak tau non, biasanya jam segini udah harus keluar kamar sihh"
"Mungkin mbak marah sama kila ya buk"
"Ibuk nggak tau non, yaudah ibuk cek mbak ke kamarnya dulu deh, takutnya nanti telat" Ujar buk lulu yang langsung pergi
Setelah di cek, buk lulu semakin heran kenapa Naura sejak semalam kamarnya dikunci. Biasanya Naura tidak pernah mengunci kamarnya apa pun yang terjadi
"Mbak nya mana buk" ujar kila yang melihat buk lulu kembali ke meja makan
"Mbak kayaknya udah pergi ke sekolah duluan non, karena kamarnya dikonci"
"Tumbenan banget mbak pake ngonci kamar segala biasanya nggak pernah"
"Ibuk nggak tau, non kila mau nambah"
"Udah ibuk panggil belum, nanti nggak taunya mbak masih Didalam buk"
"Udah ibuk panggil kok, tapi nggak ada sahutan atau apapun. dan sepatunya mbak Naura juga udah nggak ada di rak"
"Mbak ada ngomong sesuatu sama ibuk"
"Ngga ada non, karena mbak sibuk ngurus Olimpiade Internasional nya mungkin"
Naura langsung pergi kesekolah dia berfikir ngomong sama Naura nanti saja habis pulang sekolah.
"Kila langsung berangkat aja deh. takut telat masuk kelas"
"Ini sarapan nya belum habis lho non"
"Kila udah kenyang buk"
"Yaudah hati-hati dijalan dan jangan ngebut-ngebut" Kila berlalu pergi dan tidak menanggapi ucapan buk lulu yang hampir setiap pagi dia dengar
Naura datang ke sekolah dengan wajah datarnya tanpa ekspresi apapun, dan itu menarik perhatian Aldi yang berjalan tidak jauh dari Naura berada.
"Kenapa rak, ada masalah apa. Pagi-pagi gini tu muka udah datar aja kayak tembok"
"Ihkk nyebelin banget sih" ujar Naura dan mencubit pinggang Aldi
"Dih udah mulai genit"
"Ihkk nggak ada, gua cuma kasih sedikit pelajaran aja buat lho"
"Ehm kenapa tadi muka datar gitu, nggak cantik taukkk"
"Gua nggak ngerasa cantik"
Aldi selalu punya cara sendiri agar Naura sedikit membaik dari keadaan sebelumnya. Sifatnya yang receh selalu membuat Naura lupa akan masalahnya sendiri tapi itu bersifat sementara.
Tanpa mereka sadari ternyata ada sepasang mata yang sejak tadi memperhatikan kedekatan pertemanan mereka siapa lagi kalau bukan Nuhud.
Nuhud menghampiri mereka berdua dan langsung menarik tangan Naura tanpa aba-aba.
"Ehh lho mau ngapain sihh" ujar Naura sedikit heran
"Pak bambam manggil kita dan minta kita buat nunggu dia sekarang di perpustakaan" Nuhud langsung berjalan dengan memegang tangan Naura
"Ehh bentar dulu lahh, Al gua cabut dulu ya"
"Iyaa rak" Aldi hanya bisa geleng kepala melihat tingkah mereka berdua
Diperjalanan Naura ingat bahwa perpustakaan buka pukul 08:00
"Hud biasanya perpustakaan buka pukul 08:00, nggak mungkin pak bambam nunggu kita di perpustakaan dodol" ujar Naura dan melepaskan tangan Hud dari tangan nya
"Eh maksud aku di kantin Iyah dikantin ayokk"
Naura hanya mengikuti langkah Hud dari belakang, karena ini menyangkut pak bambam dan itu mungkin urusan Olimpiade lagi.
Setelah sampai dikantin sekolah, tidak ada perbincangan antara mereka berdua. Hud takut ketauan membohongi Naura.
"Hud kita nunggu sampai jam berapa nih, bentar lagi kita masuk kelas dan hari ini ada praktek Kimia di Laboratorium"
Hud kaget karena yang disampaikan Naura itu memang benar dan ini praktek penting bagi Hud karena akan di persentase kan disekolahnya nanti.
"Oiyahh aku lupa qia, ayok kita sekarang ke Labor praktek ini sangat penting buat aku"
"Lho sih, main iyain aja tuh omongan pak bambam"
"Aku lupa qiaa"
Dan mereka langsung menuju ke Ruang laboratorium yang yang berada dekat ruang kepala sekolah.
"Kalian berdua dari mana saja, silahkan masuk" ujar Buk De selaku guru praktek labor mereka
"Baiklah untuk jumlah semua anggota kelas sudah cukup dan ibuk akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok"
Semua siswa yang berada diruang labor hanya mendengar dan memahami apa yang disebutkan oleh Buk De
"Kalian semua berjumlah 36 orang, dan ibuk akan membagi kalian menjadi 6 kelompok. Dan didalam kelompok ini kalian harus konsisten dengan apa yang kalian pahami saja, karena satu kesalahan hasilnya akan fatal"
"Untuk Nuhud dan Fajar kalian harus mencermati ini baik-baik, karena untuk pelajaran kita hari ini kalian diminta untuk membuat sebuah laporan. dan ini dijadikan untuk laporan akhir kalo kalian mengerti apa yang ibuk sampaikan untuk satu bulan kemaren"
"Apakah kalian berdua paham yang ibuk maksud"
"Paham buk" ujar fajar
Dalam pembagian kelompok itu, Naura satu kelompok dengan Fajar dan beberapa teman lainya. Dan Nuhud satu kelompok dengan Fika beserta teman-temannya yang lain. Aldi satu kelompok dengan Laras bersama temannya yang lain, dan beberapa kelompok yang ada dikelas itu.
Mereka mengerjakan tugasnya masing-masing dan menurut intruksi dari Buk De, dan Buk de keluar dari ruangan Labor karena mendadak kepala sekolah memanggilnya
"Anak-anak ibuk keluar sebentar ya, karena ada panggilan dari Bapak Kepala sekolah. Kalian lanjutkan praktek nya sampai selesai sebentar lagi ibuk akan kembali dan tolong dijaga ketenangan nya"
"Baik buk...." ujar seluruh siswa yang berada diruang Labor itu
Satu jam berlalu setelah Buk de keluar dari ruang labor, dan mereka semua sangat fokus mengerjakan tugas dari buk de
"Wahh dikit lagi nih, semangat best" ujar Naura untuk menyemangati teman satu kelompok nya
"Ternyata kamu sepintar ini" ujar Fajar tiba-tiba
"Ngga lahh, gua juga nggak akan bisa nyelesain ini tanpa kalian semua"
"Tapi lho ngerti step by step nya rak" ujar Ayu
"Gua cuma ngerti materinya aja, praktek nya kalian semua yang jalan"
"Ini yang dinamakan kekompakan dalam satu kelompok rak, kalo nggak kompak maka ini mustahil akan berhasil" ujar Ayu lagi
"Iya sihh, Konsisten dalam kelompok" ujar Naura dan mereka melanjutkan tugas mereka yang hampir saja selesai
"Lho nggak foto hasilnya atau pun proses nya jar, mana tauan besok perlu lho. setidaknya ada sebagai dokumentasi buat lho" ujar Dhea
"Oiya kamu benar Dhea" Fajar mengeluarkan handphone miliknya dan mengambil beberapa foto untuk dokumentasi, Tidak lupa mereka sekelompok berfoto bersama dengan hasil kerja dari praktek kimia pagi itu.
"Eh tapi BTW ini praktek ini kan lho jadiin laporan itu gunanya untuk apa" ujar Naura
"Besok dihari terakhir kita disini, kita Persentasi kan dulu dikelas, trus sampein ke kepala sekolah. dan disekolah kita yang disana sama"
"Sama maksudnya gimana, nggak ada bedanya" ujar Naura
"Bedanya mungkin kita disini disampaikan dalam bentuk persentasi, di sekolah kita dalam bentuk laporan gitu. dibikin kayak buku gitu "
"Ribet juga ya" ujar Naura
"Iya begitu lah kira-kira"
Sepuluh menit terakhir akhirnya buk de masuk ke labor lagi dan memeriksa hasil dari kerja keras para siswa dan siswi nya itu. dan hasilnya sangat memuaskan.
Karena waktu nya sudah hampir habis mereka semua keluar dari ruang labor karena ruang labor akan digunakan oleh kelas 3C