NovelToon NovelToon
Dihamilin Om Dokter

Dihamilin Om Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Cinta Paksa / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Jillian Amberly, seorang gadis muda, menginjak usia 18 tahun yang masih duduk dibangku sekolah tidak sengaja melakukan One Night Stand di tempat kerjanya dengan seorang lelaki bernama Alfred Dario Garfield seorang pria Bergelar Dokter spesialis Patologi, ternama disalah satu rumah sakit besar di kota Milan.

Lelaki berprofesi dokter itu, berniat menikahi Jillian sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhilafan nya yang tidak disengaja tapi Jillian menolak mentah-mentah seolah mengatakan dirinya tidak akan hamil hanya karena bercinta satu malam.

Tapi! semua itu hanyalah angan dan mimpi dalam tidur Jillian nyatanya saat ini ia memegang teshpeck yang menunjukkan garis dua, tangan Jillian bergetar air matanya sudah tidak dibendung lagi.

Bagaimana ia harus memberitahu kebenaran ini pada keluarganya? keluarganya saja tidak memperdulikan nya. Lalu pria yang bercinta dengan nya bagaimana? apa dia percaya dengan Jillian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 28

Enak ya pagi-pagi, gosipin suami sendiri." Sindir Dario.

" Kirain gak bakal pulang." Ucap adek Dario menatap sinis.

Dario tidak menjawab lelaki itu memilih duduk dikursi dihadapan Jillian.

"Kenapa sedikit makan nya?" tanya Dario melihat Jillian hanya makan sepotong roti saja.

" Perut mu mual lagi?" Tanya Adek Dario.

"Sedikit, nanti juga gak lagi." jawab Jillian.

"Tadi pagi dia habis muntah-muntah kata Bibi Saron." Ucap Adek Dario mengadu.

"Sudah minum obat anti mualnya?kata dokter kamu gak boleh teralu lelah, kamu masih dalam tahap penyembuhan." Jelas Dario.

" Sudah, gak mungkin aku istirahat terus Om Dokter! Aku juga mau beraktivitas." keluh Jillian.

"Tapi istirahat juga penting! Sekarang kamu mau sekolah!!!" Dario mendelik kesal baru menyadari pakaian yang dipakai istrinya.

"Om saja bisa bekerja, masa aku gak boleh sekolah." Sewot Jillian.

"Tapi kamu sedang hamil dan kondisi tubuh kamu masih perlu istirahat total." Ucap Dario.

" Tidak kau-"

"Cukup! Pagi-pagi sudah bertengkar! Gak baik tau!!!" Ucap Adek Dario menengahi.

"Huh, kamu mau nya sekarang seperti apa?" Tanya Dario menghela nafas.

"Sekolah! Aku mau sekolah!" Ucap Jillian bersikeras.

"Oke Fine,kamu bisa pergi ke sekolah. Tapi saya antar jemput." ucap Dario tegas.

"Aku sama Gebri saja, Om Dokter tidak perlu repot-repot mengantar dan memjemputku." ucap Jillian.

"Gak! Berangkat sama saya! Pulang harus sama saya!" Titah Dario.

"Terserah, aku sudah kenyang."ucap Jillian beranjak dari duduknya.

Dario menghela nafas kasar melihat sifat Jillian yang terlalu kekanakan.

"Kau terlalu memaksanya menuruti ucapan mu kak." ucap Adek Dario.

"Ini demi kebaikannya, aku tidak mau terjadi sesuatu pada Ibu dari anak ku nanti."ucap Dario meninggalkan ruang makan.

Adek Dario mmemandang kedua orang itu menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. 

" Kalian berdua, sama-sama keras kepala. " gumam Adek Dario.

...✿ ✿ ✿ ✿...

BRRMM....

BRRM....

TINN...

TINN...

" Aku pergi dulu ya Alice! beritahu Om Dario. " ucap Jillian menyalami wanita yang lebih tua 3 tahun darinya itu. 

" Kamu gak mau tungguin Kak Dario aja? " tanya Jillian. 

" Gak, aku udah janjian pergi sama Gebrian. beritahu sja padanya aku sudah pergi duluan. "ucap Jillian. 

" Dia dimana? " tanya Alice. 

" Di kamar mandi, aku takut telat jadi aku pergi dulu bye-bye. " ucap Jillian berlari keluar rumah. 

TINN...

TIN...

" Buruan! lama banget didalam. " dengus Gebrian  melihat kehadiran Jillian. 

" Sabar, tadi aku  pamitan dulu. " ucap Jillian. 

" Sama suami mu? kamu gak di antar sama dia? " tanya Gebrian membantu Jillian menaiki motor ninja nya. 

" Om Dokter baru pulang dari rumah sakit, gak mungkin aku suruh dia antar aku ke sekolah. " ucap Jillian. 

" Rumah sakit? dia kerja? gak libur gitu? " tanya Gebrian yang mulai menjalnkan motornya meninggalkan perkarangan rumah Jillian. 

" Katanya ada operasi darurat. " jawab Jillian. 

Gebrian hanya mengangguk saja, setelah sampai di sekolah Jillian berniat turun dari dudukan dibelakang tapi agak susah karena motor yang tinggi dan posisinya ia pendek kakinya sangat sulit menggapai pijakan tanah. 

" Bantuin dulu!!! motor mu tinggi banget. " ucap Jillian. 

Gebrian terkekeh pelan mendengarnya dibantunya Jillian turun dari motor. 

" Kenapa harus pakai motor kayak gini sih!!! susah banget aku turun nya, sudah hamil pakai yang kayak gini tambah susah. " sungut Jillian. 

" Biasnaya juga pakai motor ini kalau aku jemput. " bela Gebrian. 

" Tapi kan sekarang beda lagi. " ucap Jillian. 

" Apa beda nya! bulan kemarin kamu masih ku antar jemput sesekali lagi hamil pula, gak ada kamu mengeluhnya. " ucap Gebrian. 

" Ck,  itu kan sengaja biar gak ketahuan aja! udahlah, aku mau ke kelas malas debat sama kamu. " ucap Jillian bertambah kesal meninggalkan Gebrian yang tertawa geli berhasil menggoda sahabatnya.

Jam istirahat telah tiba, ketiganya bersiap untuk pergi ke kantin dengan Jillian yang berada di antara Rey dan Gebrian. sesekali Rey memperhatikan tangan Jillian yang tampak mengangggur. 

Seperti hari-hari biasanya, mereka berdua pasti akan bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih, tapi tidak untuk hari ini pemandangan yang langka yang pernah Rey lihat. seorang Gebrian tidak menggenggam jemari Jillian. 

Mungkin karena Gebrian tahu, Jillian sudah menjadi istri orang mungkin saja Gebrian cukup segan seperti itu pola pikir Rey. 

Mereka bertiga berpapasan dengan anak-anak kelas sebelah yang cukup terlena lambe turah dan sangat hits. 

" Eh, ada apa dengan kalian? " tanya salah satu perempuan dari ke empat anggota nya menghentikan langkah mereka. 

" Ada apa? emang kita pernah berurusan? " tanya Gebrian memandang datar. 

" Wow! santai aja dong, pasti habis di putusin sama Jillian kan? makanya marah-marah gak jelas. " sahut perempuan bernama Selly itu. 

" Putus? aku sama Gebri, gak pernah pacaran kami cuman sahabatan. " celetuk Jillian. 

" Oh ya? bukan pacaran? terus kalian pulang bareng, jalan bareng, pergi bareng apa dong kalau gak punya hubungan lebih. " tanya Selly lagi. 

" Sahabat doang? gitu? " sahut teman Selly yang berdiri diamping perempuan itu. 

" Emang kita cuman sahabatan doang. " ucap Jillian mempertegas lagi. 

" Apa buktinya kalau kalian gak ada hubungan? "tanya Selly menantang. 

" Cukup! buat apa kamu mau tahu masalah privasi kami? kalian tidak ada hak ikut campur. " Ucap Gebrian menarik pergelangan tangn Jillian meninggalkan Selly dan teman-teman nya disana. 

" Kasihan, cuman dianggap sahabat doang. emang tolol dan bego Jillian tidak menyadari orang-orang disekitarnya yang jatuh cinta sama dia. " ucap Selly memandang ketiga orang itu semakin jauh. 

" Kamu marah kenapa? " tanya JIllian melihat raut wajah Gebrian memerah menahan emosi. 

" Aku gak marah. "sahut Gebrian. 

" Tapi cuman kesal kan, dengar mereka bicara gitu. " ucap Rey menimpali. 

" Ck, itu sama aja dong Rey! " ucap Jillian. 

" Biarkan aja mereka mau bilang apa, nyata nya kita emang sahabatan jadi gak usah cemas sama rumor nya. " ucap Jillian. 

" Ya kau benar. " jawab Gebrian tersenyum miris mendengarnya.

Bel berbunyi pertanda jam pelajaran berakhir telah berakhir, Jillian yang sudah duduk diboncengan motor dengan Gebrian yang sudah menajlankan motornya sampai didepan pagar sekolah sebuah mobil menghalangi jalan mereka. 

Membuat Gebrian harus menghentikan motornya tiba-tiba saat mobil itu menghadang nya. wajah Gebrian mengerut melihat mobil itu berhenti didepan mereka si pengendara terlihat keluar dari dalam mobil memutari mobil terlihatlah siapa pemiliknya membuat Gebrian langsung memasang wajah datarnya. 

" Ayo pulang sama saya. " ucap Dario. 

" Om Dokter? kok disini? "tanya Jillian kaget. 

" Emang saya tidak boleh menjemput kamu? " tanya Dario. 

" Y-ya boleh saja, tapi kenapa gak kasih tahu? " tanya Jillian. 

" Emang harus? tidak kan? saya suami mu sudah jadi tanggung jawab saja mengantar dan menjemput kamu kemana pun. " ucpa Dario bersedekap dada. 

" Jadi kamu mau pulang dengan siapa Jilli? " tanya Gebrian tampak kesal melihat wajah Dario. 

" Em.... " Jillian tampak berpikir.

Gebrian berharap Jillian akan pulang bersamanya, krena wanita itu maasih duduk di boncengan motornya tidak berniat turun pastilah Jillian memilihnya kan? Dario tampak santai pasti nya ia yang di pilih Jillian sebagai suami yang siaga dan Jillian pasti akan merasa baper melihat perhatian nya. 

" Aku pulang sama Om Dario aja. " ucap Jillian. 

Dario tampak tersenyum kemenangan sedangkan Gebrian tersenyum hambar menatap benci lawan nya, Jillian segera turun dari motor milik Gebrian dibantu Dario. 

"Maaf ya Geb, aku pulang sama Om Dokter dulu. bye-bye. "ucap Jillian say Good bye dan tangan nya langsung di genggam Dario dibawa kedalam mobil. 

Pandangan Gebrian tidak berhenti menatap genggaman tangan Dario sengaja memerkan padanya, emang sialan Dario!!!!

1
elleya
keren. lanjut ka
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga👋👍🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!