Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 Kau Anggap Aku Apa?
"Aku ingin pergi keluar sebentar, kalau Kamu sudah mengantuk. Tidur saja duluan, jangan menungguku". ucap Excel, setelah mengantar Cessy kembali kehotel dia bergegas ingin pergi keluar lagi.
"Kau mau kemana"? tanya Cessy khawatir.
"Aku mau cari angin segar dulu diluar". jawabnya.
"Ini sudah tengah malam, kita bukan di London atau Amsterdam. Kita sedang di Seoul dan ini adalah pertama kalinya kita kemari". nasihat Cessy.
"Aku bisa jaga diriku baik-baik, Kamu tidak usah khawatir. Lebih baik Kamu istirahat saja hmm".
"Gak, Aku gak akan biarin Kamu pergi kemanapun"!
"Please ini Korea Boy, kalau terjadi apa-apa dengan dirimu. Aku tidak akan bisa pergi menemui mu".
"Aku tidak akan lama Cessy, Aku janji akan segera pulang secepatnya". bujuk Excel pada Cessy.
"Gak, pokoknya Kamu gak boleh pergi"!
"Kamu gak berhak ngatur-ngatur Aku kayak begini"! sentak Excel, kesabaran nya mulai habis.
"Aku tentu berhak Excel! Aku ini tunanganmu"! balas Cessy dengan sarkas.
"Cih .. Kamu itu hanya sebatas tunangan ku saja, bukan seorang istri sah. Kamu tentu tahu alasan nya bukan? Aku tidak akan pernah mau membagi cinta dengan dua wanita"! ucap Excel monohok.
"Tapi Narra tidak mencintaimu lagi Excel"!
"Bohong! Aku yakin dia pasti masih mencintaiku"!
"Hanya saja, hatinya sedang goyah oleh pria bejat yang tidak tahu rasa terimakasih itu"! teriak Excel.
"Cinta gak bisa dipaksain Excel"! sergah Cessy.
"Yah Kamu benar, begitupun dengan Kamu Ces".
"Sampai kapanpun Aku tidak akan pernah bisa mencintaimu kembali seperti dulu". jelas Excel.
"Tapi Aku gak Egois dan protektif kayak Kamu"!
"Aku gak pernah sekalipun, memaksa Kamu untuk kembali mencintaiku! Karena apa? karena Aku sadar jadi orang, Aku hanya bisa memberi cinta yang besar padamu, tapi tidak pernah berharap ada balasan setimpal dari Kamu"! ujar Cessy terisak.
"Arrrggghhh"! teriak Excel yang langsung pergi meninggalkan Cessy sendirian didalam kamar itu.
Sedangkan Cessy hanya bisa menangis sesegukan sendirian dibawah lantai yang dingin dibalik pintu.
"Kenapa Kamu begitu kejam padaku Boy"!
"Apa salah ku, Aku tidak pernah mau ada di posisi seperti ini. Berada ditengah-tengah hubungan kalian, Narra adalah sahabatku yang paling baik ku kenal".
"Aku banyak berhutang budi dengan dirinya".
"Sungguh, jika disuruh memilih saat itu. Aku tidak akan mau menerima hati nya Anty Nayra dari pada harus hidup dengan rasa bersalah seperti ini".
"Andai waktu bisa diputar kembali, Aku tidak akan pernah mau mengharapkan mu lagi. Apalagi saat tahu bahwa Kau adalah kekasih sahabat ku".
Hiks .. hiks .. hiks .. tangis pilu memenuhi ruang kamar president suite itu.
"Seandainya Kamu tidak mabuk malam itu Boy".
Hiks .. hiks .. hiks .. Cessy benar-benar kecewa.
"Kita berdua tidak akan pernah terjebak dalam ikatan tanpa status yang jelas seperti ini".
"Sebenarnya selama ini, kau menganggap ku apa"?
"Ma, Cessy kangen sama mama". lirih Cessy.
Isak tangis itu semakin menjadi kala dia mengingat kebersamaan nya dengan Excel semasa masih SMP.
Mereka begitu dekat dan saling menjaga satu sama lain, dimasa itu Excel selalu menjadi garda terdepan bagi Cessy sendiri. Excel begitu menyayangi dirinya, bukan seperti sekarang jangankan mengharap cinta pada Excel, rasa sayangnya saja sudah mulai hilang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan paginya, Nayya merasa begitu segar sekali saat bangun dari tidur nya pagi ini.
"Euggghh ...".
Nayya menggeliat seakan baru semalam dia bisa tidur dengan pulas tanpa bantuan obat tidur.
Dia mulai mengerjab-ngerjab kan matanya sembari meraba-raba seluruh tubuhnya dengan lucu.
"Kok gak sakit sih". gumam nya pelan.
"Aku juga masih pakai pakaian lengkap".
"Semalam kita ngelakuin nya gak sih".
"Cari apa"? sela Sean yang baru saja masuk kedalam kamarnya, dengan menenteng sebuah nampan yang berisi segelas susu dan sepotong sandwich.
"Kakak udah mandi"? tanya Nayya merasa heran saat melihat Sean sudah begitu tampan.
"Hmm, bangun gih. Setelah itu sarapan". jawabnya.
"Kakak, tunggu"! pekik Nayya saat Sean terlihat ingin menghampiri gadis nya itu.
"Kenapa? ada apa"? kaget Sean.
Nayya tampak ragu, dan menggigit bibir bawahnya.
"Kakak, semalam kita"? gumam Nayya.
"Semalam apa"? goda Sean yang langsung mendekati gadis polos yang baru bangun tidur itu.
"Ihh kakak". rengek Nayya, dia begitu malu saat Sean sudah berhasil membuka selimutnya.
"Kamu mau tanya, Aku semalam udah berhasil naruh sperma didalam rahim Kamu apa belum"?
"Atau mau tahu semalam Aku udah bobol gawang Kamu atau belum"? goda Sean dengan frontal.
"Yeaaah, kakak". rengek Nayya menahan malu.
Sean terkekeh, melihat rona merah di wajahnya Nayya sepagi ini. Setelah cukup puas menggodanya, Sean langsung memeluk gadis nya itu dengan erat.
"Aku gak akan ngelakuin hal itu sebelum kita sudah resmi menikah Sayang". bisik nya pelan.
"Tapi kakak semalam udah di ujung banget".
"Aku sayang dan cinta sama Kamu melebihi apapun yang ada didunia ini. Hanya untuk menahan nafsu saja itu hal kecil bagiku Nayy. Aku bahkan pernah menahan perasaan ku selama 12 tahun lamanya". sambungnya kemudian.
Nayya mendongak, lalu menatap wajah tampan itu dengan tatapan yang penuh haru. Sean benar-benar menjaga dirinya, padahal kalau Sean mau Nayya tidak akan marah ataupun kecewa.
"Semalam Kamu itu kelelahan, setelah mandi Kamu langsung ketiduran. Mana mungkin Aku berani mau menyentuhmu tanpa seizin dari Kamu dulu sayang".
"Terus semalam kakak ngapain aja"? tanya Nayya.
"Cuma peluk, cium, dan". Sean menggantung ucapan dan kalimat nya. Nayya yang penasaran langsung melerai pelukan nya, dengan cepat ia melihat Sean.
"Dan apa Kak"? tanya Nayya spontan.
"Semalam Aku nen aja sampe puas, gak marah kan". bisik Sean dengan sangat sensual.
Blushhh ...
Lagi-lagi wajahnya Nayya memerah seketika, seorang Sean yang dikenal dengan pria dingin dan tidak tersentuh. Ternyata bisa semesum ini pikirnya.
"Dasar Dokter mesum"! Nayya mendengus kesal.
Lagi-lagi Sean terkekeh, dan mengacak-acak rambut Nayya yang masih terlihat berantakan itu.
"Habisnya Kamu selalu buat Aku candu Sayang".
"Gak perlu diomongin secara langsung juga"!
"Iya-Iya gak lagi, cuma grepe-grepe aja".
"Kakak udah". rengek Nayya dengan menahan malu.
"Iya .. Iya gak Sayang".
"Yaudah sekarang mandi dulu, setelah itu sarapan". titah Sean dengan tatapan yang begitu lembut.
"Gendong". ucapnya manja yang langsung melentangkan tangan nya untuk di angkat Sean.
Tidak menunggu waktu lama, Sean langsung mengangkat tubuh mungil Nayya untuk masuk kedalam kamar mandi dengan langkah tegap nya.
"Mau dimandiin juga gak"? goda Sean.
"Mau, ayok"! seru Nayya, yang menggoda balik Sean.
Sean hanya terseyum kecil, lalu menutup pintunya. Dia benar-benar bahagia saat menjalani hari-harinya bersama dengan wanita yang ia cintai itu.