Aku Bukan Penghianat

" Baik , jika Mas Bagus menuduh aku yang berselingkuh, mari kita teruskan perceraian ini , aku yakin pasti pengadilan akan mudah untuk memutuskannya ". Tantang Iza.

" Tidak tidak , aku sudah memaafkan kamu kok , kita tidak usah bercerai ya Za ".

" Kamu yakin sudah memaafkan aku.Mas ?".

" Yakin lah ".

" Tapi bagaimana kalau di balik , kamu yang selingkuh dari aku ?".

" Ap..apa...itu tidak mungkin terjadi Za , aku tidak akan melakukan hal bod doh seperti itu ". Bagus gelagapan , mana mungkin Iza tau pernikahannya dengan Sania , karena itu sangat ia rahasiakan lagi pula pernikahan itu sudah berakhir.

" Ya siapa tau , makanya aku akan tetap melanjutkan perceraian ini ".

" Sudah sih Gus , lanjutkan saja , kamu ini udah di tolak juga , jadi laki harus punya harga diri dong Gus " Bu Irma yang sedari tadi diam , akhirmya pertahannanya jebol juga .

" Ma !! Tegur Pak Rahman.

" Bukan begitu Pa , Mama capek dengernya , kalau Iza nya menyerah kenapa harus Bagus tahan , terima saja kalau kalian memang tidak berjidoh ".

" Maaf nak Bagus , saya ikut menyela , karena perdebatan ini mungkin tidak akan ada habisnya , karena kalian berdua sama - sama teguh pendirian , percuma juga jika nak Bagus masih memaksa keinginan untuk kembali berumah tangga dengan Iza , sebaiknya memang di lanjutkan saja proses perceraian ini , nanti kan ada mediasi juga , kalau memang kalian masih berjodoh pasti akan di satukan lagi ". Pak Bagas pun mengambil alih , ia sudah tau duduk permasalahannya karena Iza sudah cerita padanya.

Bagus sudah tidak bisa berkutik ketika Pak Bagas sudah turun tangan.

" Sebaiknya kita pulang Gus , benar kata Pak Bagas , nanti juga ada mediasi , kamu masih punya kesempatan untuk memperbaiki pernikahan kamu itu ".

Bagus mengangguk lemah....ia sudah tidak bisa berbuat apa - apa lagi.

" Kami pamit Pak Bagas , Bu Vivi...maaf sudah mengganggu kenyamanan keluarga anda Pak ". Pamit pak Rahman.

" Silahkan Pak Rahman ". Pak Bagas pun menjawab dengan sopan .

Bagus melangkah dengan langkah pelan, ia berhenti sejenak lalu berbalik hanya untuk menatap istrinya itu....ia menghembuskan nafasnya pelan.

Sungguh kini baru terasa hampa hidupnya ketika Iza memilih tinggal bersama Pak Bagas.

Kini ia mengakui, kalau dia adalah laki - laki yang kurang bersyukur , telah menyia - nyiakan gadis secantik dan sebaik Iza.

*

" Aku antar ya Za ". Pagi - pagi sekali Zaki sudah ada di rumahnya , ia ingin mendampingi Iza untuk sidang pertama perceraiannya.

" Tidak usah Kak , aku enggak mau kamu ikut terkena masalah karena masalahku ini ".

" Masalah apa Za , aku sih rela kalau itu buat kamu ". ucap Zaki mengedipkan matanya.

" Dihhhh , kayaknya ada yang lagi pedekate nih....ingat Kak , masih istri orang tuh !" tiba - tiba saja Yasmin sudah ada di antara mereka.

" Ngapain kesini, ganggu aja kamu ".

" Ini rumah Papa dan Mama , dan aku tinggal di sini , Seharusnya aku yang tanya.. Kakak yang ngapain ke sini ?".

" Kakak ke sini mau mengantar Iza ke pengadilan ". jawab Zaki.

" Sekarang pinter jawabnya , dulu ke mana aja Kak , Iza di samber orang baru nyadar...lagian Sekarang kok cerewet juga ya ".

" Berisik kamu Yas , sono ah jauh - jauh ".

" Eh ngusir...di larang berduaan Kakn, nanti yang ke tiganya setan ". balas Yasmin.

" Kan yang ke tiganya kamu Yas ". Zaki tertawa setelah mengatakan itu.

" Ihhhhh Kak Zakiiiii , kalau aku setannya , Kak Zaki apa dong, pagi- pagi udah ngapelin bini orang ".

" Biarin , Iza nya mau kok ".

" Dih pede gila...jangan mau Za ".

Iza malah terkekeh melihat perdebatan kakak dan adik itu.

" Akhirnya kamu tertawa juga Za ". ucap Zaki senang , melihat Iza bisa tertawa lepas.

" Ya gimana enggak ketawa, kalian berantemnya lucu ".

" Sudah siap Za ?". tanya Pak Bagas , ia baru keluar kamar bersama Bu Vivi.

" Sudah Om ".

" Ya udah ayo berangkat !! , kamu mau ngapain Zak ?". Zaki agak salah tingkah mendapat tatapan tajam dari sang Papa.

" Mau nganter kalau boleh ".

" Biar Iza berangkatnya sama kami saja , agar tidak menimbulkan fitnah ". Bukan apa - apa , Pak Bagas melarang karena sudah melihat foto Zaki bersama Iza , yang di anggap selingkuh oleh Bagus.

Bisa jadi masalah jika Zaki ikut apalagi sampai mengantar Iza , Pak Bagas takut nanti Iza yang akan jelek namanya.

" Iya , kamu di rumah saja dulu , tunggu kami di sini.....nanti kalau Iza sudah resmi bercerai , kamu baru kejar dia , pepet terus jangan sampai di kasih kendor....Mama dukung kamu buat bikin Iza jadi mantu Mama ". Ucapan Bu Vivi membuat Iza membulatkan matanya, tapi tidak bagi Zaki...matanya langsung berbinar , dan senyumnya pun langsung mengembang lebar.

" Mau ya Za , jadi menantu Mama ?". Mama Vivi langsung bertanya pada Iza , membuat gadis itu jadi salah tingkah .

" Ehh iya Ma ". Iza juga sampai keceplosan manggil Mama pada Bu Vivi.

" Tuh Zak , sudah di acc sama orangnya langsung , jadi enggak usah bikin ribet kamunya , cukup duduk manis di rumah dan tunggu hasilnya ".

" Iya iya Ma ". senyum itu tak lepas dari bibir Zaki.

" Lihat Ma...kak Zaki senyum - senyum sendiri ".

" Biarkan saja Yas, ayo berangkat Za ".

Tapi Zaki memang bandel , ia tetap mengikuti mobil kedua orang tuanya yang membawa Iza dengan jarak cukup aman.

Sampai di pengadilan ternyata Bagus sudah sampai terlebih dahulu, ini kesempatannya untuk mendapatkan mediasi dan membujuk Iza agar mau kembali padanya. Bagus tak sendiri , Bu Irma dan Pak Rahman ikut mendampinginya.

" Za ". panggilnya ketika Iza sudah ada di dekatnya .

" Kita langsung masuk saja Mas ". balas Iza kembali melangkah melewati Bagus.

Sidang di mulai....Bagus kekeh tidak ingin bercerai dengan Iza ....bahkan ia membeberkan perselingkuhan istrinya , dan dia masih memaafkan kesalahan istrinya itu , betapa baiknya dia.

Ia mengatakan itu agar Majelis hakim membantunya menyatukan kembali dengan sang istri.

Tapi , harapannya pupus sudah ketika Iza yang berbalik menunjukkan bukti saat dia menikah dengan Sania , tanpa persetujuan darinya.

" Dia yang berselingkuh sampai menikah dengan gadis lain tapi malah menuduhku , yang benar saja ". Gumam Iza , ia cukup puas melihat wajah pias Bagus karena bukti - bukti dari pihak Iza yang di tunjukkan ke Majelis Hakim benar adanya tanpa rekayasa.

Foto dirinya dan Sania saat pernikahan pun terpampang dengan jelas.

Bu Irma pun tidak bisa berkutik ketika Pak Rahman menatapnya lekat....di sana juga ada foto dirinya saat Bagus menikah dengan Sania.

Bersambung.....

Monggo di like dan di comment ya Kak....Terima kasih sudah mampir di karya othor...😘😘😘