Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Laki Gue.
Deva bersiap akan berangkat kuliah, seperti biasa dia akan memakai mobil online. Namun hari itu tentu saja ada pengecualian, sang suami tetap ingin mengantarkan dengan penuh paksaan karena Deva menolak.
“Aku antar, titik!“
“Aku bilang enggak yak enggak!“
“Harus nurut sama suami!" Daniel tak ingin kalah.
“Suami mana yang memasukan 0bat ke minuman hanya demi pengen masukin rudal nya yang udah keg4tel4n!“ sewot Deva juga nggak mau kalah.
“Aku cuma mau hak ku, sayang..." Daniel melembutkan suaranya, tak bisa dia harus adu argumen terus menerus.
“Minta secara baik-baik lah!“
“Kan kamu yang bikin aku nggak bisa minta baik-baik, kamu bikin aturan kita harus pisah kamar. Gimana aku bisa minta wuenakk enak?“
Deva bungkam, benar juga omongan suaminya.
Sementara pasangan satunya lagi anteng saling menyuapi, karena tumben Maura mau dekat dengan Gavriel dan kali ini malah inginnya nempel terus sejak semalam.
“Beb, kamu tiap hari kayak gini ya. Wangi sabun mandi, jangan wangi parfum. Ternyata itu yang bikin aku nggak mau deket kamu, bau parfum mu bikin mual!“ Maura menyenderkan kepalanya di lengan kekar Gavriel, bumil satu itu sedang super manja.
Cup!
Gavriel mengecup kening istrinya dengan penuh kasih sayang. “Siap, kanjeng Ratu. Apa lagi?“
“Jangan pakai semvakk, biar aku gampang kalo mau ng3lusss perkutut mu.“
“Hei!“ tegur Deva dan Daniel.
“Ini di meja makan Mama, ngomongin kayak gituan di kamar gih! Vul g4r banget!“ cebik putrinya, tapi Maura malah mele-letkan lid4h pada anaknya itu.
“Suka-suka Mama lah! Ini tuh kemauan yang di dalem perut, ya kan sayang.“
Gavriel tersenyum canggung, dia sebenarnya malu tapi karena demi istri tercintanya apalagi dengan alasan baby tentu saja dia hanya bisa menurut.
“Iya boleh dong, Beb. Jangankan nggak pake semvakk, kalo perlu aku akan telanj4ng tiap hari saat bersama mu!“
“Hoeekk..." Deva bangkit dari kursi makan dan menarik tas ranselnya. “Melihat kebucinan kalian berdua, sebaiknya aku berangkat. Huh!“
“Aku antar, sayang!" Daniel ikut bangun, dia menarik tas kerjanya dan berlari menyusul sang istri.
Kedua orang itu pun pergi, Deva akhirnya tak protes lagi saat Daniel mengantar nya ke kampus.
Maura malah tertawa karena berhasil mengerjai putrinya, “Habisnya, kalo nggak gitu mereka berdua terus aja debat. Entah darimana keras kepala putriku itu, padahal Daniel udah kayak pengemis loh semalam. Kamu juga dengar kan Daniel ketok-ketok pintu kamar Deva dan anak itu malah nggak bukain-bukain.“
“Hahaha, pas kamu udah tidur aku malah keluar kamar untuk ke dapur. Tau nggak Bang Daniel lagi ngapain?“
“Ngapain?"
“Dia push-up, sampai keringetan. Ngenes banget kayak jomblo! Harusnya masih romantis-romantisan kalo pengantin baru tuh. Yahhh resikonya juga, bikin salah terus sama Deva."
Maura terkikik geli membayangkan rumah tangga putrinya yang penuh keributan tapi sebenarnya Deva masih gengsi menerima Daniel.
“Jadi kamu tadi jahil sama aku, hah? Segala nyuruh aku pakai semvakk aja! Aku agak malu tadi, sayang.“ Bibir Gavriel mencebik cemberut membuat bumil malah gemes.
Tanpa babibu, Maura mencium bibir suaminya. L1d4h bumil menerobos masuk, berkeliaran di dalam sana.
Bukan hanya itu, Maura duduk di pangkuan Gavriel padahal posisi keduanya masih di ruangan makan. Tangan Maura mulai n4kal, masuk ke dalam kaos yang dipakai Gavriel.
Keduanya terengah-eng4h saat Maura melepaskan paguta4n, wanita itu tampak lebih sexy di mata Gavriel saat ini.
“Jangan bilang setelah perkutut ku bangun, kamu menggodaku hanya ingin menjahili ku saja ya sayang..." suara calon Papa itu sudah serak serak gimana gitu.
“Disini yuk Babe, aku mau ngerasain sensasi di ruangan terbuka dan di atas meja makan. Coba yuk... ngidam ku ini.“ Maura bahkan mengerling nakal.
Gavriel terpana, biasanya dia yang selalu berinisiatif mencari tempat untuk bercinta.
“Kalo kamu ngidam nya bikin aku enak terus kayak gini mah gapapa sayang, aku terima dengan sukacita..."
Tak ingin istrinya berubah pikiran, cepat-cepat Gavriel mengunci dulu pintu depan rumah takut-takut dia jadi tontonan Deva atau Daniel yang tiba-tiba nyelonong masuk ke dalam rumah.
Mereka pun mulai b3rgu mul di atas meja makan setelah Gavriel mengosongkan nya, Maura berubah menjadi lebih agresif dibandingkan Gavriel hingga laki-laki itu mendapatkan kepuasan berkali lipat.
Maura tersenyum senang setelah selesai, dia bisa memuaskan suaminya yang sejak kemarin dia siksa dengan tak ingin berdekatan.
.
.
Di kampus semua orang menatap ji Jik dan penuh hinaan pada Deva yang baru saja masuk gedung kampus, Deva melirik ke arah mereka dengan penuh pertanyaan.
“Deva!!! Ikut gue!“ Prita menarik tangan gadis itu.
Brak!
Deva ditarik masuk ke dalam ruangan kosong, disana ada beberapa temannya yang berpihak padanya bahkan sejak tersebar Raka menikah dengan Zara waktu itu, mereka tidak pernah berubah.
“Lo gapapa, Dev?“ tanya Farid salah satu teman kampusnya.
“Ada apaan sih Lo pada? Gue emangnya kenapa? Masalah bokap gue lagi? Bokap gue udah cerai sama tuh Kunti lakor!“
“Bukan! Bukan itu Dev! Tapi ada video lo yang tanpa baju beredar di grup jurusan kita, lalu mereka sebarkan lagi ke grup lain. Sekampus heboh hari ini!“
“Sialan si Sandra! Tante-tante gila!“ rutuk Deva, dia sudah pernah malu karena masalah Raka kala itu. Kali ini dia tidak ingin sampai terpengaruh lagi, dia akan menjadi kuat.
“Roy, Luh kan pinter mengutak-atik masalah ginian! Bantu gue take down! Gue bayar 10 juta, entar laki gue yang bayar!“
“Laki???!!" serempak teman-temannya.
“Yoi! Gue dah married, gue jujur sama kalian karena gue tau selama ini kalian selalu ada buat gue. Hanya aja waktu masalah aib bokap gue tersebar, itu pertama kalinya gue dapet masalah gede jadi nggak berpikir jernih kalo kalian itu care dan masih bersikap sama ke gue. Sorry untuk waktu itu karena gue menjauh dari kalian, untuk masalah kali ini... bantu gue. Oke!“
“Oke!" Farid maju ingin memeluk seperti biasanya, karena persahabatan mereka.
Deva mendorong tubuh Farid sebelum laki-laki itu memeluknya. “Tubuh gue udah ada pemiliknya, Lo bisa dead kalo dia tau lo peluk bininya. Mati lo!!!“
“Serem amat laki Luh!"
“Siapa yang serem, saya?"
Orang yang dibicarakan masuk ke ruangan, Daniel masuk dengan gaya cool dan begitu terlihat maskulin.
“Laki Lo, Dev!? Gila gila! Kapan lo nemu pria se-handsome gini! Anjritttt... perfecttooo! Lezatos!" Prita menji lat bibirnya sendiri.
Pletak!
Deva menyentil dahi teman perempuannya itu, “Jangan coba-coba jadi cacing kremi diantar gue dan laki gue! Entar gue bl3nder usuuss 12 jari milik Lo!“
“Sadisssssss!!" cebik Prita.
Deva menatap suaminya, “Kenapa ada disini, darimana Om tau aku ada di ruangan ini?“
“Om kan suami kamu, jadi Om punya radar kalo mau cari keberadaan kamu mah gampang!“
“Mau apa?“
“Om baru dapat kabar dari anak buah Om yang jagain kamu di kampus kalo kamu dalam masalah. Kita beresin masalah ini hari ini juga.“
“Anak buah, siapa?“
Mata Daniel mengarah pada seseorang salah satu teman Deva dan Farid nyengir cengengesan karena dia lah orangnya.
Deva geleng-geleng kepala, ternyata Daniel serius saat mengatakan akan melindungi dirinya.
“Gerak, Roy! Take down semua video itu dan temukan orang yang menyebarkan nya! Gue tau Lo yang terbaik!"
“Istriku janji ngasih 10 juta kan, tadi? Tenang, aku bayar 10 kali lipat atau 20 kali lipat asal beres! Kamu juga harus dapatkan penyebarnya!“
“Laksanakan!“ Pemuda bernama Roy itu langsung mengotak-atik laptop nya.
Sekitar 20 menit kemudian, Roy tersenyum senang. “Dapat!! Yesss!!“
Deva dan Daniel saling berpandangan, mereka akhirnya bisa menjebak Sandra dengan masalah penyebaran video untuk mengorek masalah penabrakan.
.
.
Gavriel baru saja mandi setelah melakukan olahraga pagi yang panas di atas meja makan, sementara bumil tampak tidur mungkin bawaan bayi padahal baru pukul 9 pagi lewat. Laki-laki itu masih bolos kerja dengan alasan menjaga Maura. Untung saja pemilik perusahaan Ayahnya sendiri jadi aman.
Drrrrrrrrtt
Ponsel Gavriel bergetar di atas nakas, dia mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan.
“Ada apa?“
“Jemput aku dong, Baby..."
Gavriel melirik ke arah Maura yang masih anteng tidur di atas ranjang setelah tadi dia memindahkan istrinya itu dari meja makan, dia pun berjalan keluar kamar masih dengan bertelepon.
d tunggu karya selanjutnya💜