Dikhianati Suami Dapat Berondong
Seorang wanita berusia 42 tahun namun masih tampak muda dan cantik, menatap bangunan rumah mewah di kawasan elit. Dengan membayar uang pada seorang detektif swasta, akhirnya wanita bernama Maura itu menemukan tempat tinggal wanita selingkuhan sang suami.
Satpam menanyakan kepentingan Maura, wanita itu pun mengatakan nya dan tidak menutupi identitas aslinya.
“Baik, Nyonya. Tunggu sebentar, saya akan menelepon Nyonya Zara.“ Ujar satpam.
Maura menunggu di depan gerbang yang masih tertutup, meskipun jika nantinya ia diusir dia tak akan menyerah. Dia harus tau, apa keistimewaan Zara hingga suaminya yang sudah membersamai dirinya 21 tahun lamanya berselingkuh darinya.
Kretek.
Gerbang dibuka oleh Satpam, “Nyonya Zara mempersilahkan Anda masuk, silahkan.“
Setelah berada di dalam rumah megah itu, Maura menelisik seisi ruang tamu. Segala macam barang-barang mahal ada disana, dari lukisan guci-guci mewah bahkan lampu gantung kristal.
Maura tersenyum miris, ia tahu suaminya menikahi Zara satu tahun lalu dan sudah dikarunia anak laki-laki berusia 8 bulan karena Zara hamil sebelum menikah. Ya, anak laki-laki yang di idam-idamkan oleh Raka suaminya.
“Mbak Maura..." Lirih Zara, dalam gendongan nya ada seorang bayi laki-laki tampan sangat mirip seperti Raka.
“Aku datang bukan untuk membuat keributan, aku hanya ingin bicara.“ Dengan tenang Maura mengeluarkan kata demi kata, padahal hatinya sedang bergejolak. Kata-kata makian ingin sekali keluar dan tangannya gatal ingin menjam-bak.
Namun, dirasa percuma karena Maura tau wanita kedua sang suami begitu dicintai dengan gila oleh Raka, suami mereka berdua.
“Aku titipkan dulu Ammar pada baby sitter nya.“ Jawab Zara seraya mengangguk.
Tak lama Zara kembali, wajah cantik dan muda yang digilai Raka terlihat was-was menatap Maura.
Zara pun duduk di seberang Maura, kedua tangannya disatukan dan terlihat gemetar.
“Tenanglah, aku bukan wanita bar-bar yang akan memukuli mu karena menjadi duri dalam rumah tanggaku. Aku hanya ingin bertanya dan meminta sesuatu padamu.“ Meski ucapan Maura tenang tanpa kemarahan, namun Zara merasakan ada amarah Maura yang terpendam di dalamnya.
“Silahkan, Mbak mau bicara apa. Saya akan mendengarkan," Zara menundukkan kepalanya.
“Aku tau kamu dinikahi siri oleh Mas Raka satu tahun lalu, pertanyaan nya... sejak kapan kalian saling mengenal? Bukankah setahun lalu kamu masih seorang mahasiswi?“ tanya Maura.
“Se-sejak 2 tahun lalu, saya bertemu Mas Raka. Saat itu Mas Raka kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit, Mbak masih ingat?“ Ucap Zara.
“Lalu?“ Maura menimpakan sebelah kakinya di atas satu kaki lainnya, namun kedua tangannya sudah mengepal. Dia masih ingat, dua tahun lalu saat Raka kecelakaan, Maura berada di Singapura untuk bertemu klien dari perusahaan nya bekerja sekaligus untuk mengoperasi kista ovarium yang bahkan Raka tidak pernah tau.
Maura adalah seorang pekerja kantoran, dia salah satu Assisten sang Bos di perusahaan nya bekerja hingga terkadang waktunya akan habis dengan pekerjaan. Sejak awal, Maura dan Raka sudah sepakat setelah menikah Maura masih boleh bekerja apalagi anak mereka hanya satu.
“Saat itu saya juga baru terkena musibah, saya berada di rumah sakit yang sama dengan Mas Raka. Beberapa kali kami berpapasan dan kami mengobrol. Saya lihat Mas Raka selalu sendirian, tak ada yang menemani. Hanya sesekali terlihat seorang gadis datang, Mas Raka bilang itu putrinya.“
Zara mengigit bibir bawahnya sekilas, kemudian melanjutkan. “Sebelum berpisah di rumah sakit, kami bertukar telepon dan akhirnya kami intens bertemu beberapa bulan sebelum kami memutuskan menikah karena saya terlanjur hamil.“
“Apa alasan kamu menerima seorang pria beristri?“ suara Maura sudah bergetar menahan emosinya.
“Sejak di rumah sakit, Mas Raka selalu bilang Mbak sibuk bekerja. Bahkan selama tiga hari Mas Raka dirawat, Mbak nggak pernah datang. Saya pikir Mbak nggak mencintai Mas Raka, karena Mbak begitu tega tidak merawat suami Mbak. Awalnya saya merasa iba... lalu setelah lama berkomunikasi akhirnya cinta mulai tumbuh dalam hati saya. Mbak, cinta itu tak pernah salah... saya__“
“Bulshhit! Cinta tak pernah salah katamu! Dan apa? Saya tidak mencintai Mas Raka? Tau apa kamu?! Hah?“ Akhirnya jebol juga kesabaran Maura.
“M-mbak...." suara Zara tercekat.
“Kau berasumsi tanpa ingin tau apa yang terjadi sebenarnya! Kau hanya ingin mendapatkan Mas Raka dan dengan menyimpulkan aku tidak peduli pada Mas Raka... kau jadikan alasan untuk membenarkan keburukan mu sebagai wanita perebut!“
“Aku bukan wanita perebut, Mbak! Justru, sebelum aku bertemu dengan Mas Raka, cinta Mas Raka sudah luntur untuk Mbak karena sikap Mbak sendiri!“ Zara membela dirinya sendiri, tak ingin disebut wanita perebut.
“DIAM!!! Tutup mulut mu itu! Kau hanyalah seorang jalangg yang menginginkan suami wanita lain sejak awal! Jika kau wanita baik-baik, seburuk apapun hubungan kami... kau tidak akan menyelusup di tengah-tengah kami seperti seorang pencuri!“ Maura sudah berdiri, wajahnya merah padam.
“MAURAAA...!!!“
Kedua wanita itu menoleh ke sumber suara, ternyata Raka datang. Wajah pria itu begitu mengerikan, rahangnya mengeras dan menatap tajam pada Maura.
____
Mudah-mudahan lancar cerita baruku, nggak ada halangan apapun. Yang suka, like, komen, favorit ya 🫣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Nada
dasar pelakor
2024-10-02
0
Riu
Bagus Maura keren
2024-10-02
0
Emi
Maura kasihan
2024-10-02
0