NovelToon NovelToon
Story Syifa

Story Syifa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Storyliana_

Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍

HAPPY READING

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

semua orang yang ada disana kini nampak sedih mendengar kabar duka itu.ribuan para santri pun juga tampak menangis kehilangan sang guru.

" fardzan... Bangun nak... Fardzan bangun " panggil ummi Sarah berkali kali sembari memeluk keranda Gus fardzan

" Abi... Adik Abi... Adik bi" ucap Gus zafran yang juga sangat terpukul mendengar kepergian sang adik.

" kamu yang sabar ya nak.. Ini adalah takdir Allah nak. Ini sudah jalannya " ucap kyai fatih berusaha menenangkan putranya.

Gus zafran menangis didalam pelukan sang Abi dengan tangis penuh rasa sakit di dalam dadanya. Bahagia bertemu sang adik kini telah pupus berganti menjadi rasa sakit yang sangat mendalam.

" fardzan... Bangun nak.. Kamu pasti cuman prank ummi kan nak " ucapnya kembali sembari menangis di keranda Gus fardzan.

" permisi Bu.. Biar kami masukkan jenazahnya kedalam dulu " ucap petugas kesehatan itu pada ummi Sarah.

Namun ummi Sarah bersikeras tidak mengizinkannya. Karena ia masih yakin kalau putranya akan hidup.

" ummi... biarkan mereka masuk ummi" ucap kyai fatih sembari menghampiri sang istri dengan menuntun Gus zafran.

" ummi... Yang sabar ummi' sahut Gus zafran dengan air mata yang terus bercucuran .

" tidak nak, ummi masih sangat yakin kalau ini hanyalah mimpi nak. Ini bukan kenyataan nak.. adik kamu sudah berjanji pada ummi kalau dia akan pulang " ucap ummi Sarah pada Gus zafran.

" sadar ummi.... " ucap kyai fatih pada istrinya

" Bu nyai..m yang sabar Bu nyai.. Kontrol emosi bu nyai.." ucap Bu Maryam menghampiri ummi Sarah . Karena ia merasa tak tega melihatnya.

" Bu Maryam... " ummi Sarah menangis di pelukan Bu Maryam dengan tangisan yang begitu menyakitkan.

" langsung bawa saja kedalam pak " ucap kyai fatih pada petugas kesehatan itu.

" baik pak " sahut petugas itu pada kyai fatih.

Perlahan jenazah Gus fardzan kini dibawa ke ndalem oleh para petugas kesehatan itu.

semua santri kini merasa sedih menatap jiwa yang mereka tunggu tunggu sudah tak bernafas lagi .

" Ahmad..." panggil kyai fatih pada ustadz Ahmad.

" nggih kyai " sahut ustad Ahmad pada kyai fatih.

" umumkan pada semua warga tentang kabar duka ini. Setelah itu kita langsung bersiap untuk mensholati jenazah fardzan " perintah kyai fatih pada ustadz Ahmad.

" baik kyai " sahut ustad Ahmad dan langsung berlalu melangkah kaki nya untuk melakukan tugas yang di berikan sang guru.

" Abi... Putra kita bi " ucap umi Sarah berkali kali sembari menangis.

" yang tabah mi, ikhlaskan fardzan. supaya dia tenang di sana. Allah sangat menyayanginya makanya Allah panggil dia untuk kembali " ucap kyai fatih dengan suara yang begitu tegar.

Tegar nya suara kyai fatih, bukan karena ia tak memiliki rasa kehilangan ,bukan karena ia tak merasa sedih putranya telah berpulang.

melainkan,dia hanya ingin menguatkan sang istri dan orang orang sekitarnya untuk tetap tabah dengan semua yang sudah terjadi.

Karena kematian adalah tujuan akhir bagi seorang hamba. Tak perduli tua ataupun muda,kaya ataupun miskin semuanya akan memiliki waktu untuk kembali.

" ayo kita kedalam sekarang. Abi mau urus jenazah fardzan " ajak kyai fatih pada ummi Sarah.

Ummi Sarah menganggukkan kepalanya dan mulai mengikuti langkah kyai fatih dengan dibantu oleh Bu Maryam.

Suara pemberitahuan berita duka kini sudah tersebar di seluruh pelosok desa. Ustadz Ahmad menyiarkannya menggunakan speaker yang ada di masjid.

" syifa.. Kamu nggak papa kan ?"tanya Annisa ketika Syifa tiba tiba terduduk bersimpuh dengan tatapan yang kosong dan mata yang mulai berembun.

" bangunkan aku Annisa.. Bangunkan aku.. Katakan padaku kalau ini hanyalah mimpi buruk saja " ucap Syifa pada Annisa dengan air mata yang mengalir di pipinya.

" Syifa.... Kamu harus kuat Syifa.. Ini semua adalah takdir Allah. Ini semua adalah jalan yang terbaik dari Allah " ucap Annisa sembari memeluk tubuh Syifa yang mulai bergetar seluruh badannya akibat menangis.

" dia yang menulis surat itu Annisa,dia mengatakan kalau dia akan pulang Annisa. Tapi ,bukan pulang ini yang aku inginkan Annisa " ucap Syifa sembari menangis didalam pelukan Annisa.

" kamu yang sabar Syifa.. Semua orang disini juga merasakan sedih kehilangan sosok yang kita sayangi. Kamu harus sabar.. karena Allah lebih menyayangi Gus fardzan " ucap Annisa berusaha menenangkan Syifa

Banyak tamu yang mulai berdatangan untuk menyampaikan turut berduka cita pada keluarga pesantren.dan datang untuk mendoakan Gus fardzan.

" mendingan kita kedalam ajah yuk. Kita ikut doakan dan ngaji disana " ajak Annisa pada Syifa.

Syifa membalasnya dengan anggukan kepala. dan langsung melepaskan dirinya dari pelukan Annisa.

" kamu kuat ?"tanya Annisa pada sahabat nya itu.

" insyaallah " sahut Syifa sembari menghapus air matanya.

" mbak.. kita kedalam dulu ya " pamit Annisa pada mbak ana.

" Iyya Annisa, mbak ini lagi jaga anak anak. " ucap mbak ana pada Annisa.

" Iyya mbak " sahut Annisa pada mbak ana.

Aisyah dan Annisa kini langsung berlalu ke ndalem untuk melihat terakhir kalinya Gus fardzan. Sedangkan Fatiyah dan mbak Anna kini sedang menjaga pada anak anak panti .

" kita duduk disini " ucap Annisa pada Syifa ..

Syifa langsung berlalu duduk di dekat Bu Maryam yang juga ada didalam.

" yang sabar dan tabah ya nak " ucap Bu Maryam sembari mengelus kepala Syifa.

" insyaallah Bu" sahut Syifa pada Bu Maryam.

" Abi..." panggil ummi sarah sambari menghampiri sang suami yang ada di samping putranya.

" ada apa ummi ?"sahut kyai fatih pada sang ummi.

" boleh ummi melihat fardzan untuk terakhir kalinya bi ?"tanya ummi Sarah pada kyai fatih.

Kyai fatih menatap wajah sang istri. Wajah rindu sang umi pada putranya . Kyai fatih membalasnya dengan anggukan kepala pada sang istri.

" terima kasih bi" sahut ummi Sarah pada kyai fatih.

Ummi Sarah perlahan menghampiri sang putra yang tengah terbujur kaku dan di tutupi kain berwarna putih .

Perlahan ummi Sarah membuka ikat tali di atas kepala Gus abidzar. perlahan ummi Sarah membukanya hingga terlihatlah wajah pucat Gus fardzan.

" air matanya jangan sampai menetes" peringat kyai fatih sembari memegang pundak istri nya untuk menguatkannya.

Ummi Sarah membalasnya dengan anggukan kepala dan menyeka air matanya menggunakan tangannya.

Ummi Sarah tersenyum melihat wajah berseri putranya. Wajah yang sangat teduh, putih dan senyum yang sangat manis.juga terdapat beberapa goresan luka di wajahnya yang membuat ummi Sarah tak tega melihatnya.

" ummi ridho nak.. Ummi ridho kamu pergi terlebih dahulu. Semoga kamu tenang disana " ucap ummi Sarah pada putranya.

" assalamualaikum kyai " salam ustadz Ahmad kembali pada kyai fatih yang sedang berada di samping jenazah putranya.

" waalaikum salam Iya ustad ?"tanya kyai fatih pada ustad Ahmad

" semua persiapan nya sudah selesai.sebagian pada warga sudah banyak menunggu di masjid kyai " ucap ustad Ahmad pada kyai nya.

" baiklah. Kita akan langsung kesana sekarang " sahut kyai fatih

" ummi ..." panggil kyai fatih beralih pada istrinya yang masih membelai wajah putranya sembari menciumi nya dengan penuh rasa sayang.

" semua orang sudah menunggu disana, Abi tutup kembali ya ' ucap Kya fatih pada umminya.

Ummi Sarah sudah sedikit lebih tegar,dan hatinya pun sudah menerima takdir yang di gariskan Allah. Ia membalasnya dengan anggukan kepala sembari tersenyum tipis kearah suaminya.

kyai fatih pun langsung menutup kembali wajah putranya Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang .

1
Afrina Wati
Luar biasa
Storyliana_: /Drool/
total 1 replies
Qholbie Obie
Wah, keren!
ADZAL ZIAH
keren banget ceritanya... dukung karya aku juga ya
Storyliana_: Terima kasih kakak☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!