Arash seorang umat kristiani yang rajin ke gereja , namun pada satu waktu ia bermimpi aneh , hingga ia menjadi seorang mualaf yang taat ,
akankah arash bisa mengejar arsya & arsyi-nya ?
ikuti terus kisah mereka
follow ig : @Rohatinh98_ @Byrohatinurhumaira @rohatiberquotes_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohati nur humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Apa ini rash ?" tanya kiyai abdurahman sambil menerima isi amplop tersebut
" saya kurang paham pak kiyai " jawab arash
"Baiklah nanti akan saya buka , " ucap kiyai abdurahman
"Nggih pak kiyai , hmm maaf pak kiyai saya mau minta izin " ujar arash
"Izin apa rash ? "Tanya kiyai abdurahman
"Saya mau minta izin untuk berbicara sebentar sama arsya ada yang ingin saya bicarakan pak kiyai " jelas arash dan kiyai abdurahman menengok ke samping arsya
"Gimana nak" tanya kiyai abdutahman pada arsya
"Terserah abi " jelas arsya dan kiyai abdurahman pun mengangguk
"Silahkan tapi gak lebih dari 20 menit ya , dan jaraknya gak boleh terlalu jauh dari sini di gazebo aja, biar saya bisa ikut mantau , takut jadi fitnah Nanti " jelas kiyai abdurahman
"Syukron pa kiyai " ucap arash
"Gih nak " titah kiyai abdurahman pada arsya , & arsyapun mengangguk
,,
Mereka pun pergi ke gazebo yang tak jauh dari pantauan kiyai abdurahman
"Gimana kabarnya sya ?" tanya arash
"Allhamdulilah saya baik pak dan bapak sendiri gimana kabarnya?" tanya arsya dengan menunduk
"Allhamdulilah saya juga baik sya , kamu kemana aja selama ini sya ?" ucap arash
"Saya di kudus pak" jelas arsya
"Kudus ? Berarti bener orang yang papasan sama saya di bus itu kamu sya ?" ucap arash
" mungkin pak saya tidak ngeuh" ucap arsya
,,
"Nak udah 20 menit , udah beres kan ngobrolnya , kamu istirahat gih " titah umi salamah
"Nggih umi , permisi pak" ucap arsya sambil melangkah kan kakinya ke dalam
"Maaf umi kami ngobrolnya kelamaan " ucap arash
"Tak apa nak , wajar kalian baru ketemu lagi " ucap ummi sallamah
,,,,
Di lain tempat arsya sedang merasakan pusing yang hebat dikepalanya ,,
"Astaghfirullah ko sakit banget ya ,Ya allah aku berlindung padamu dari segala macam penyakit , hanya engkau yang maha penyembuh . " ucap arsya yang kemudian tertidur
,,
Setelah berbincang bincang arash pun kemudian pamit kepada kiyai abdurahman dan umi sallamah
"Pak kiyai & umi , saya mohon izin pamit karena mengingat waktu sudah sore" ucap arash
"Baiklah nak arash , terimakasih udah selalu mampir kesini , semoga kebaikan nak arash & keluarga , allah swt melipat gandakan segalanya ,aamiin " ucap kiyai abdurahman
"Aamiin , dan terimakasih juga pak kiyai & umii sudah selalu membantu saya dan keluarga untuk lebih mendekatkan diri pada allah swt , saya merasa kebaikan apapun yang saya & keluarga berikan tak sebanding dengan kebaikan pak kiyai dan umi yang udah tulus membimbing kami , in sya allah saya dan keluarga akan terus berusaha jadi pribadi yang jauh lebih baik lagi" jelas arash dengan panjang lebar
"Maa syaa allah allhamdulilah , kita sama sama saling menolong ya nak arash , biasanya orang jika ditolong ia akan lupa bahkan sengaja melupakannya tapi kalo orang itu dari awal sudah tulus siapapun itu orangnya , ia akan saling menolong dalam hal apapun . " tutyr kiyai abdurahman
"Nggih pak kiyai , kalo gitu saya pamit , assalamualaikum " ucap arash kemudian memeluk kiyai abdurahman
"Waalaikumsalam" serentak
,,
Di lain tempat ,,,
Alma sedang duduk dengan memakan satu mangkuk bakso favorit nya selama disini ,,,
"Assalamu'alaikum ustadzah alma , sendirian saja disini" tanya pria itu yang tak lain adalah Ashraf
"Ah iya , saya sendiri disini , ustadz juga sendirian ?" tanya alma dengan tersenyum
"Naam ustadzah , saya mau beli bakso buat umi saya " ucap ashraf
"Oh gitu , silahkan ustadz " titah alma dan ashraf pun pergi menghampira penjual bakso nya
"Mang bakso nya 1 pake mie kuning sama sayur aja ya , sambel nya dipisah aja" pinta ashraf ke penjual baksonya
"Siap mas , mohon ditunggu ya" ucap penjual bakso dan ashraf pun mengangguk setuju
"Ustadzah afwan boleh saya duduk disini , tapi tenang saja saya menjaga jarak ko ustadzah" ucap ashraf
"Silahkan ustadz " titah alma yang sudah selesai memakan bakso nya
"Ustadzah boleh saya berbicara hal penting sama ustadzah ?" tanya ashraf
"Boleh silahkan ustadz " jawab alma
"Begini ustadzah , kalo boleh saya ingin mengenal lebih dekat lagi dengan ustadzah , apa ustadzah bersedia ?" tanya ashraf dan membuat alma terkejut
"Silahkan ustadz , in sya allah saya tidak keberatan " ucap alma
"Maa syaa allah allhamdulilah , syukron ustadzah" ucap ashraf
"Afwan ustadz" ucap alma dengan tersenyum
,,
"Mas ini baksonya sudah selesai" ucap penjual bakso sambil menyodorkan kresek
"Ah iya jadi berapa pak , sekalian sama bakso nya si mba ini ? " tanya ahsraf
"Gak usah ustadz , saya bayar sendiri ," ucap alma
"Tidak apa apa ustadzah , sekalian aja " ucap ashraf
"Kalo ditotal sama yang punya mba nya , jadi 35 ribu mas , " ucap penjual bakso
"Ini uangnya pak " ucap ashraf dengan menyodorkan uang 50ribu nya
"Ini kembalian nya mas , terimakasih ya" ucap penjual bakso
"Syukron ustadz udah bayarin makanan saya " ucap alma
"Afwan ustadzah tidak apa apa , kalo gitu saya pamit duluan ya ustadzah , sudah ditunggu sama umi " ucap ashraf
"Silahkan ustadz" ujar alma dengan tersenyum
"Ya allah izinkan aku bersamanya , entah kapanpun itu , entah kenapa hatiku yakin ia pilihan yang terbaik darimu untukku" pov alma dengan menatap punggung pria itu yang kian menjauh
"Ya allah jika ia takdirku maka satukan aku dengannya , aku tau ridho mu terdapat pada ridho orangtuaku tapi jujur hatiku memilihnya" Pov ashraf Sambil mengelus dadanya
,,,
"Assalamu'alaikum ummi , ini baksonya udah dateng" ucap ashraf
"Waalaikumsalam nak , bawa sini baksonya , pasti enak nih" ucap umi nisa dengan riang dan ashraf pun menyerahkan bakso nya
"Umi abi kemana ?" tanya ashraf Sambil clengak clinguk ke sekeliling
"Oh abi mu tadi ke rumahnya kiyai rahman , ada perlu penting katanya" jelas ummi nisa dan ashraf pun mengangguk setuju
"Oh iya umi , Abang mau kasih tau umi sesuatu" ucap ashraf sambil memakan buah yang disodorkan uminya
"Apa tuh nak ?" tanya umi nisa sambil menyuap bakso nya
"Abang lagi ta'aruf sama seseorang mi" ucap ashraf sambil tersenyum
Dan umi nisa yang sedang makan bakso pun kaget hingga tersedak
"Astaghfirullah umi pelan pelan makannya sampe kesedak gitu , ini minum dulu" ucap ashraf dengan sigap menyodorkan minumnya dan umi nisa pun meminum minuman yang disodorkan Ashraf
"Abang serius ?" tanya umi nisa
"Iya umi abang serius " ucap ashraf
"Siapa orangnya nak ?" tanya ummi nisa
"Dia salah satu pengajar di rumah tahfidz al hanun umi , lebih tepatnya pengajar baru pindahan dari kudus , dan ia juga orang yang waktu itu abang ceritain sama umi" jelas ashraf dengan tersenyum simpul
"Kamu seserius itu nak ?" tanya umi nisa
"Umi gak setuju ya , dari tadi tanya ini terus ?" tanya ashraf
"Gak gitu juga ko bang , ah udahlah orang umi lagi makan bakso , kamu ajak ngobrol terus yang ada umi malah kesedak lagi " omel umi nisa
"Jangan dong umi , baiklah ibu ratu silahkan dilanjutkan makannya " ucap ashraf kemudian berdiri dan mencium pipi umi nya sebelum melangkahkan kakinya menuju kamarnya
"Ya allah , bagaimana ini , aku serahkan segalanya padamu ku mohon yang terbaik untuk anak anakku dalam hal apapun termasuk urusan jodoh mereka" pov umi nisa