Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Venus yang merasa marah dan kecewa karena sudah dibohongi oleh Aries, segera membereskan semua pakaian dan dokumen-dokumen pentingnya ke dalam koper. Venus ingin pergi sejauh mungkin dari sisi Aries, walaupun ia sendiri tidak tahu ingin pergi kemana.
Karena sampai detik ini pun Venus masih belum berani memberitahu keluarganya yang ada di Jakarta, bahkan sepuluh menit yang lalu saat Mars menghubunginya Venus tidak berani mengangkat ponselnya. Karena ia takut tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tidak bercerita pada Mars, karena ia tahu pasti Mars akan bertanya tentang keadaannya karena kontak batin mereka sangat kuat.
"Maaf Nyonya Anda dilarang keluar dari mansion." Mark menghalangi langkah Nyonya Venus, yang saat ini berdiri dengan koper di tangannya.
"Jangan halangi aku!" Ucap Venus dengan tegas.
Namun Mark tetap berdiri tegak menghalangi langkah nyonya nya atas perintah tuan Aries.
"Mark cepat menyingkir!" Venus mendorong pria yang ada di hadapannya, namun asisten pribadi suaminya itu tetap tak bergeming sedikitpun. Bahkan saat ini bukan hanya Mark yang berdiri menghalangi langkahnya, namun ada empat orang bodyguard berdiri di belakang pria itu.
"Nyonya Anda tidak bisa keluar dari mansion ini tanpa seijin Tuan Aries, jadi lebih baik Anda sekarang kembali ke kamar." Ucap Mark dengan raut wajah datarnya.
"Aries ..." Venus mengepalkan kedua tangannya dengan erat. "Mark hubungi Aries sekarang juga! Suruh dia kemari atau aku akan berbuat nekat." Ancam Venus dengan penuh amarah.
"Ba—"
"Apa yang akan kau lakukan?" potong Aries yang muncul dari balik tubuh para bodyguard nya. "Kau ingin berbuat nekat apa?" Aries yang saat ini berdiri dihadapan Venus menatap tajam pada wanitanya.
Tadi setelah mendapatkan telepon dari Mark yang mengatakan Venus mendengar percakapannya dengan Agneta, dan Mark yang sudah menjelaskan semuanya pada Venus tentang hubungannya dengan Agneta dan rencana perceraiannya.
Aries langsung meninggalkan Agneta begitu saja diruang kerjanya tanpa mempedulikan kemarahan dan ancaman wanita itu, yang ia pedulikan saat ini hanyalah keadaan twins karena Aries sangat yakin pasti Venus shock mendengar semua kenyataan ini.
"Aku bisa melakukan apa pun Tuan Aries, apa kau lupa aku siapa?" Venus balik menatap tajam pria yang selama ini membodohinya.
"Aku masih ingat dengan jelas siapa kau, Venus Graham." Aries berbisik di telinga Venus lalu menggendong wanita itu tanpa banyak berkata.
"Aries apa yang kau lakukan? Turunkan aku!" Venus yang terkejut dengan tindakan Aries, berusaha untuk lepas dari gendongan suaminya.
"Diam jika kau tidak ingin jatuh!" Aries terus membawa wanitanya masuk ke dalam kamar.
Sementara Mark yang berada di lantai bawah, hanya bisa menghela napasnya dengan lelah saat melihat tuannya menggendong nyonya Venus. Ia hanya bisa berdoa semoga ke-dua baik-baik saja, dan dapat menyelesaikan permasalah mereka tanpa membawa keluarga besar Graham, Arbeto, Mateo.
*
*
Setelah sampai di dalam kamar, Aries menurunkan Venus dengan hati-hati di atas tempat tidur.
"Lepaskan aku Tuan Aries!" Venus menendang dan memukul pria yang saat ini tengah memeluknya.
"Pukul aku Venus! Pukul sepuas hatimu, kalau itu bisa membuat amarah mu mereda." Aries memeluk Venus dengan erat tanpa peduli punggungnya dipukuli oleh Venus dan kakinya yang ditendang oleh wanita itu.
"Kau bajingan, kau brengsek." Umpat Venus dengan isak tangis dibibirnya, dan linangan air mata yang entah sejak kapan jatuh dikedua pipinya.
"Aku memang brengsek, aku memang bajingan."
"Ya itu lah kau!" teriak Venus dengan segala amarahnya, tanpa henti memukul pria yang sedang memeluknya dengan erat.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus