Berawal dari pernikahan yang dipaksakan dan berujung rumah tangga yang di hancurkan oleh pelakor...
Apakah Anita akan menangis dan merebut kembali suaminya??
Ohh.. tidak harga diri itu penting menurut Anita jika memang suami nya lebih memilih pelakor itu yaa serahkan saja itung-itung membantu orang yang tidak mampu mencari mendamping hidupnya. Dan memberikan barang bekas nya pada orang lain selagi masih bisa di manfaatkan kenapa tidak?
Agar tak mubazir ucap Anita.
Jahat memang mulut Anita mengatakan jika suaminya adalah barang, tapi dengan begitu ia tau apa saja yang di lakukan suaminya di luaran sana.
Apalagi soal selingkuh dan KDRT yang pernah di lakukan oleh suaminya semakin membuatnya yakin untuk menyumbangkan suaminya itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Dan kalau dipikir selingkuh itu macam penyakit yang tak ada obatnya selain mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"saya mau kamu kembalikan uang yang sudah kamu ambil dari kios atau kamu pergi dari rumah yang sudah saya berikan!"
"okkeh aku pergi buat apa juga di sini? Kerja tapi gaji sudah tiga bulan di tahan"
"kalau kamu mau gaji kamu saya berikan kembalikan uang yang kamu ambil dari kios hasil dari mengancam kasir saya"
Braaakk....
Ardi Pergi begitu saja setelah membanting pintu ruangan ayah mertuanya.
Pak Adi sudah geram dengan perlakuan menantunya itu, makin hari makin meresahkan.
Ardi juga kini dengan seenaknya berangkat dan pulang ke kios, seakan- akan dia itu pemilik kios.
Jika di tanya mengapa ia melakukan itu, jawabannya karena gaji yang sudah tiga bulan tidak di bayarkan oleh ayah mertuanya.
Pak Adi sengaja melakukan itu agar Ardi jera dan mau mengakui kejahatannya, kalau pun uang itu tidak kembali tidak masalah untuk Pak Adi asal Ardi berhenti melakukan itu.
Namun bukan nya mengakui dan meminta maaf justru Ardi malah balik menantang sang ayah mertua dengan pergi meninggalkan rumah namun ia tetap membawa mobil yang di pegangkan padanya, mobil itu atas nama Pak Adi yang di pinjamkan pada Ardi karena ia adalah supir kios.
Namun mobil itu malah di bawa pergi oleh Ardi.
****
Putri yang melihat suaminya pulang dalam keadaan marah dan segera mengepak pakaiannya, ia pun bingung sebenarnya apa yang terjadi.
"Kamu mau kemana? Kenapa bajunya di masukkan ke tas?"
"Aku mau pergi dari sini, Bapak kamu sudah ngusir aku kalau aku nggak mau pergi aku di suruh bayar uang lima puluh juta. Kamu tau sendiri sudah tiga bulan kan gaji aku di tahan sama Bapak kamu? Harusnya kamu bisa bilangin Bapak kamu, kalau gaji di tahan istri sama anaknya mau makan apa?"
ucap Ardi geram ia sambil memasukkan pakaiannya ke dalam tas.
Putri yang mendengar perkataan suaminya ini merasa ada yang salah, Papa nya tidak mungkin berlaku seperti itu pada Ardi.
Papanya juga tidak mungkin main usir kalau bukan Ardi yang mencari masalah.
Dan selama ini pun Putri dan Ardi makan dari pemberian orang tua Putri, tidak sepenuhnya Ardi mampu menafkahi dirinya padahal gaji Ardi terbilang cukup besar.
"Kamu mau ikut aku pergi dari sini atau masih mau tinggal dengan orang tua mu yang tidak tau di untung itu?" ucap Ardi geram dengan menjelekan nama mertua pada Putri yang tak lain adalah anak dari orang yang di jelekan oleh Ardi.
Bukan nya alih-alih marah karena orang tuanya di jelekkan Putri malah ikut mengepak pakaiannya ke dalam tas dan hanya meninggalkan baju anaknya di dalam lemari, karena ia tidak akan mengambil anaknya biar orang tua nya yang mengurus anaknya.
Toh itu juga cucu mereka. Ucap Putri dalam hati.
Setelah selesai mengepak Ardi dan Putri pun bergegas menaiki mobil meninggalkan rumah pemberian sang mertua yang selama ini menjadi tempat berteduh mereka.
*****
Hari sudah mulai malam jam menunjukkan pukul sembilan belas nol nol.
Setelah beberapa kali turun dan bertanya apakah ada rumah sewaan akhirnya Ardi dan Putri menemukan rumah yang bisa di sewa.
Tidak besar hanya satu kamar mandi, satu kamar tidur dan satu meja yang di siapkan oleh pemilik kontrakan.
Namun Ardi dan Putri sudah tidak ingin beradu argumen mereka sudah lelah seharian turun naik mobil dari satu daerah ke daerah yang lain untuk mendapatkan rumah sewaan.
Setelah meletakan tas yang berisi pakaian mereka mandi bergantian, setelah mandi mereka keluar untuk mencari makan malam.
Mereka tidak mungkin untuk masak karena rumah sewaan tersebut belum berisikan apa-apa.
Kasur pun tak ada jadilah mereka hanya tidur beralaskan karpet yang sempat di bawa Putri dari rumah lamanya.
Putri yang sudah terbiasa dengan apa-apa yang di siapkan oleh orang tua merasakan sesak di da da nya.
Apakah mungkin ia harus hidup susah lagi seperti dulu hamil anaknya?
Tidur di tempat yang tak layak huni seperti rumah setengah jadi milik orang yang mereka tidak kenal, karena tidak punya uang sama sekali untuk menyewa rumah.
Untuk makan saja Putri yang harus bekerja melayani om om langganannya dulu sewaktu ia masih menjadi P S K.
Kalau tidak begitu entah ia masih hidup atau sudah mati.
Lagi-lagi Putri merenungi nasibnya, apakah ini juga balasan untuknya karena mengambil suami orang?
Namun jika Anita memang menyayangi suaminya pastilah ia mempertahan kan suaminya itu.
Namun setelah ia menimbang lagi apakah Anita sudah tau sifat Ardi yang suka mengambil uang dan suka bikin onar?
Makanya Anita tidak berat memberikan suaminya itu pada nya dengan cuma-cuma bahkan Anita mengucapkan terima kasih padanya karena ia telah mengambil suaminya.
Putri menarik nafas dalam-dalam berusaha menetralkan rasa dalam da da nya.
Ia mengscrol akun fake yang baru ia buat, karena aku Penbook lama nya sudah berkali kali di blokir oleh Anita.
Entah mengapa ia selalu ingin melihat kehidupan mantan istri dari suaminya.
Ingin sekali rasanya ia kembali pada wala sebelum bertemu Ardi, serasa hidup nya aman mau apapun ia bisa langsung membelinya, wajah yang cantik, pakaian yang bagus yang selalu dapat ia beli, makan makanan yang enak.
Hhh... Lagi- lagi Putri menghela nafasnya.
Setelah ia menemukan akun dengan nama Anita ia pun mengklik aku tersebut untuk melihat apa-apa saja yang dilakukan mantan istrinya suaminya itu. Ia harap mantan istri suaminya itu hidup lebih susah dari pada dirinya.
Namun ia tidak menemukan story apa pun pada beranda akun milik mantan istri suamnya, namun ia di buat melotot saat ada sebuah vidio yang menandai mantan istri suaminya itu.
Di dalam vidio tersebut ada lah acara makan -makan yang di hadiri sekitar emam sampai tujuh orang termasuk mantan istri suaminya.
Di dalam vidio tersebut si perekam menjelaskan bahwa ini adalah acara makan- makan yang menyoroti beberapa menu makanan yang membuat Putri menegur air liurnya.
Menu makanan yang sederhana jika di lihat namun dapat mengunggah selera.
Ia merasa jika Anita selalu di ikuti keberuntungan.
Setelah ia mengambil suaminya justru Anita malah di nikahi oleh bujang, yang terlihat memang sangat menyayangi Anita dan Kiky.
Lalu Anita juga selalu berdekatan dengan teman seperti saudara sendiri, tidak seperti Putri yang hanya memiliki teman jika ia memiliki uang.
Dan juga Anita memiliki orang tua yang meskipun hanya tersisa ayahnya saja, namun ayah yang di milik Anita adalah ayah yang siap pasang badan ketika anaknya akan di pukul oleh mantan suaminya.
Mengapa Anita begitu banyak dapat kebaikan dan di dekatkan dengan orang yang benar-benar tulus berteman dengan nya?
Apakah yang di lakukan Anita sampai mantan istri suaminya itu punya banyak teman?
Seperti apa sebenarnya sifat dari mantan istri suaminya itu?
Hhhh... Putri di buat pusing memikirkan siapa sebenarnya sosok Anita ini, mengapa ia selalu diikuti keberuntungan? Tidak seperti dirinya yabg selalu sial dalam apapun.
Ingin sekali ia merebut apa yang di miliki oleh Anita, yaa ia ingin memiliki apa yang di miliki oleh Anita.
Semua yang di miliki Anita seperti suami yang baik dan penyayang serta tidak main pukul, teman- teman yang tulus, orang tua yang sangat menyayangi anaknya.
Putri ingin itu semua.