NovelToon NovelToon
Luka Karena Cinta

Luka Karena Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Cinta Paksa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: salsabilaimuet

kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...

bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rasa bersalah

Brak

Semua benda jatuh berserakan di lantai kamar, bagiamana Tidak marah jika ia belum bisa membuat hidup seorang falinda menderita,

"Laporan apa yang kamu berikan kepadaku, apa kamu sadar aku sudah membayar kamu dengan mahal apa ini kerja kamu selama ini, menaklukkan hati wanita saja tidak becus.." maki wanita itu kepada salah satu laki-laki di depannya..

Dengan santainya ia menjawab, " dia ada yang lindungin gue gak bisa deketin dia, Lo tahu bukan sulit untuk mendekati dia, apalagi sekarang ia menjaga jarak."

"Apa lo gak bisa hanya mendekati saja, apa Lo mau makan gaji buta..."

"Gue harus apa, bukanya gue udah nolak kenapa ko masih menargetkan falinda, buang semua dendam lo itu.."

"Tak semudah itu fulgoso, ko tahu, bahkan aku akan bahagia jika melihat falinda menderita dan mati berlahan ." senyum seringkai.

"Serah Lo deh, jika kali ini gak berhasil jangan minta uang itu kembali.." laki-laki pun langsung pergi meninggalkan sang wanita tadi..

"Gue masih belum nyerah falin jika belum melihat Lo menderita, apalagi gue lihat Lo makin lengket saja sama suami Lo, apa salam ini foto yang ia kirimkan hanya angin lalu saja.." batin sang wanita itu,

Ia kana menyusun rencana baru, jika melihat falinda belum menderita ia akan mencari cara lain dengan melenyapkan dirinya, baginya dendam ini harus terbayarkan.

"Tunggu tanggal mainnya, Lo Tidak akan bahagia falinda..." dengan gigi bergemrutuk.

Miska berjalan anggun pergi ke ruangnya sang sepupu, sudah berberapa hai ini Tama mengabaikan ia akan bertanya dan langsung menanyakan kepada telfon dan juga cat yang ia kirimkan Tidak di respon.

Miska memakai pakaian yang belahan dada nya rendah, ia juga memoles wajahnya se anggun mungkin. berjalan menuju ruangan sang sepupu dengan senyum manisnya...

Ceklek..

Tama yang berada di dalam masih fokus dan tidak memerhatikan siapa yang datang..

"Kalo mau masuk ketuk pintu dulu jangan main nyelonong aja Felix.." ucap Tama Tampa melihat lawan yang di ajak bicara..

"Ini aku mas... Maaf aku lupa.." Miska mendekat kearah Tama.

Tama pun mendongak..

"Ada apa kamu datang kesini Miska, ini jam kerja.." ucap tegas Tama..

"Kamu kok gitu mas, padahal aku datang karena khawatir.." jawabnya manja.

"Apa yang kamu khawatirkan..."

"Ya tidak ada mas, hanya saja kenapa cat dan juga telfon aku gak pernah kamu angkat," dengan mencembikkan mulut nya..

"Aku sibuk.."

jawabnya Tama hanya itu, Tama juga malas dengan kehadiran Miska yang setiap saat harus mengganggu nya, bahkan telfon dan juga cat hanya berisi menanyakan kabarnya..

"Apa aku gak boleh gitu mas menanyakan kabar mas, sedikit saja mas respon, aku sebagai sepupu perduli Lo.."

"Miska kembali ke divisi kamu, mas banyak kerjaan dan satu lagi, jangan seenaknya masuk dan keluar keruangan ini aku gak mau semua tahu, dan juga takutnya banyak karyawan yang menyalah gunakan, dan sebagai atasan, aku menindak tegas disini karena kami sebagai karyawan bukan sebagai adik sepupu."

Miska merasa marah dan mengepal kuat, ucapkan Tama seakan ia tidak ada artinya..

"Baiklah aku akan keluar, tapi maukan mas makan siang denganku nanti, aku tunggu ." Miska pun pergi dari hadapan Tama..

Sedangkan Tama hanya acuh saja, ia juga tak menyanggupi akan ajakan Miska, karena ia melihat bekas yang menumpuk mungkin Tidak akan sempat makan siang..

Dengan berjalan keluar dengan angkuh Miska tak menghiraukan pasang mata yang memandang dirinya ia juga acuh baginya cukup Tama yang menjadi prioritasnya karena itu tujuan awal ia mendekati Tama..

"Apa lihat-lihat mau aku colok matanya..." dengan angkuh Miska menegur salah satu karyawan yang tak sengaja memandang dirinya.

"Apaan sih, judes amat..." sang karyawan itu langsung pergi saat ucapan pedas Miska.

Baginya Tidak berurusan dengan Miska adalah hal yang paling ia hindari, bagaiman Tidak semua karyawan semua tahu akan kelakuan Miska habis seenaknya, apalagi ia tahu jika Miska adalah sang sepupu dari bosnya tempat ia bekerja..

falinda datang ke ruangan sang dokter, ia di temani sang sahabat aca, aca yang begitu khawatir akan keadaan sahabatnya ingin tahu sejauh mana sakit itu menyerang. Dengan garap cemas mereka saling menggenggam tangan dan menguatkan akan apa yang akan di sampaikan oleh sang dokter...

"Huh..."

Dokter menghela nafas saat sebuah surat yang belum ia baca dan hanya membukanya saja, dan sedikit mulai membaca dengan seksama..

"Begini falinda, saya sudah menyarankan kamu untuk kemo kenapa kamu Tidak mau, setidaknya dengan kemo penyakit kamu bisa sembuh, walaupun nangis sedikit berbeda.." sang dokter yang menangani falinda berkata..

"Dok dengan cara kemoterapi apa bisa menyembuhkan sahabat saya..." aca yang menjawab sedangkan falinda hanya menunduk diam.

"Bisa asalkan teratur setiap 2 Minggu sekali datang kesini, dan sebelum penyakit falinda semakin menyebar, itu lah cara yang bisa menyembuhkan pasien walaupun tidak seratus persen."

Aca menatap falinda..

"Kamu maukan kemo, jangan pikirkan biaya, aku akan bilang papaku agar bantu kamu. "aca yang menyakinkan falinda..

"Jika aku menjalani kemoterapi, apa yang akan aku katakan kepada mas Tama..." falinda yang menimang.

"Ya kamu bilang saja jika kita melakukan tugas secara kelompok, pasti suamimu mengerti..."

"Jika kemo ini tidak berhasil, bagaimana.." falinda takut akan kegagalan untuk menjalani pengobatan itu.

"Jangan pantang menyerah, kamu pasti bisa, akan akan berusaha agar kamu bisa sembuh dan tetap optimis..."

Falinda melihat sahabatnya yang bersemangat untuk dirinya sembuh ia pun mengangguk walaupun itu tidak akan mudah baginya..

"Jadi kapan kita akan melakukan kemoterapi itu dok.." aca yang melihat falinda mengangguk pun bertanya kepada sang dokter.

"Bisa di mulai Minggu depan, dan tetap optimis.." ucap sang dokter yang menangani falinda.

"Baik dok, kali gitu kami permisi.." mereka pun berpamitan untuk segera pergi dari sana,

Sang dokter pun mengangguk..

"Jangan lupa Minggu depan jangan sampai terlewat." ucapnya...

falinda dan aca pun mengangguk dan tersenyum, walaupun wajah falinda sendu tapi tidak dengan aca yang begitu ceria, ia ingin sang sahabat mendapatkan penanganan yang bisa membuat sang sahabat sembuh hanya itu yang terukir di wajah aca..

"Apakah dengan cara ini aku bisa sembuh..." tanya falinda saat mereka berjalan beriringan.

"Pasti jangan ragu, apa kamu tidak ingin membuat mas tamamu bahagia bukan ya kamu begitu mencintainya.." aca yang menjawab..

"Tapi bagaimana jika semuanya sia-sia.."

"Ayo dong naban pernah menyerah, mana falinda ku yang tangguh.." aca yang berusaha menyemangati.

Mereka berjalan menuju ke arah parkiran di mana mohon aca berada disana..

1
Tutiks
lanjut lagi up nya
Lee Mba Young
knp gk di photo trus kasih falinda biar buat bukti perselingkuhan.
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
Lee Mba Young
ya cm wanita oon ae mau bertahan dng suami yg gk cinta, mending cerai bhgia diri sendiri. kl gue sih jelas ogah bnget mnderita demi orang lain, kcuali orang itu cinta dan sayang ma kita lain lagi.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!