Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum selesai 2
Kini Eric, Ari dan Daniel berada di kediaman Eric, setelah insiden yang menimpa Bella, dan Bella berhasil di antar sampai ke rumahnya, mereka sekarang sedang berbincang mengenai kecurigaan terhadap gangster yang akhir akhir ini banyak menganggu warga dan siswa sekolah.
"apa mereka ya gangster yang di pimpin oleh sih Alvin itu" ucap Ari
"bisa jadi" ucap Eric sembari memegang dagunya.
"parah sih, hanya karena di tolak perempuan dia jadi nekat gitu" ucap Yuda
"udah kayak di anime Naruto itu loh sih Obito, dia Ampe perang gara gara cewe doang Haha" ucap Daniel sambil memakan cemilan.
"ngomong ngomong, gaya bertarung lu serem amat ric" ucap Yuda.
"gue dulu pernah ikut latihan taekwondo 3 tahun pas masih SMP" ucap Eric.
"pantesan, ajarin gue dong supaya bisa terbang langsung nendang gitu" ucap Yuda
"nanti" ucap Eric mengambil cemilan juga.
Tiba tiba ponsel Eric berdering dan tertulis nama Bella di layar ponsel nya.
"halo kamu dimana" ucap Bella di sebrang telepon
"aku lagi di rumah" ucap Eric
"sama siapa kok kayak banyak orang" ucap Bella
"oh ini temen temen bel, mereka mau nginep disini" ucap Eric
"aku ngantuk, telepon nya jangan di matiin ya takutnya kamu selingkuh sama si Ari" ucap Bella
"ngaco, kamu tidurnya jangan ngorok ya" ucap Eric
Saat Eric berbicara seperti itu, Bella sudah terlelap dalam tidurnya, suaranya nafasnya terdengar oleh Eric yang membuat ia merasa nyaman ketika mendengarnya.
"cepat banget kalo urusan tidur" ucap Eric dengan senyum kecil nya
Sementara itu di suatu tempat yang sepi, perumahan yang kosong Alvin sedang duduk dengan sweater menutupi mukanya, di depan Alvin terdapat beberapa orang yang tidak lain adalah anak buahnya.
"salah satu anggota kita tertangkap ya" ucap Alvin dengan nada pelan
"bos, kalo dia membeberkan tentang kita gimana? ucap salah satu anak buah Alvin
"biarin, ayo pergi" ucap Alvin yang bangkit dari duduk nya
"kemana bos"
"ikut gua semuanya" ucap Alvin berjalan menuju motornya
*******
"firasat gue ga enak banget" ucap Yuda
"dari dulu firasat lu suka aneh aneh Mulu yud ya bakal percaya gua" ucap Ari
Saat ini di kediaman Eric semua nampak baik baik saja, saat Eric, Ari,Yuda dan Daniel diam di tengah rumah sembari mengobrol, tiba tiba ada yang melempar batu hingga menyebabkan kaca pecah.
"bener kan apa kata gue" ucap Yuda sembari menunuduk
"udah datang ternyata" ucap Eric dengan senyum kecilnya.
"kok lu malah senyum ric" ucap Daniel
"ah gue udah tau hal ini bakalan terjadi, feeling gue emang bener" ucap Eric menuju keluar rumah
Saat Eric membuka pintu dan melihat ke luar, banyak sekali orang menggunakan pakaian hitam dengan wajah yang tertutup, dia melihat ada 1 orang yang menurut dia adalah bos nya.
"huuhh ada berapa orang kira kira" ucap Eric
"12 orang termasuk bos nya yang ada di situ tuh" ucap Ari menunjuk ke arah Alvin yang mukanya tertutup.
"woii kak Alvin kan lu, ga nyangka banget lu jadi bocah rusak gitu haha" ucap Eric
"kakak kelas sekaligus ketua OSIS ternyata ketua gangster juga ya"ucap Yuda
Alvin mengangkat tangan nya dan menunjuk ke arah ke tempat Eric berdiri, lalu anak buahnya maju berlari seperti hendak mengeroyok ke empat siswa tersebut.
"berpencar!!" ucap Ari langsung lari di ikuti Eric dan yang lainnya
Mereka berlari ke arah berbeda sehingga sekelompok gangster itu terpisah karena mengejar 4 orang yang terpisah.
"aduhh 1 lawan 3 yaa" ucap Ari
"uraaa gue siap sekarang meskipun 3 lawan 1" ucap Yuda
"beraninya kok keroyokan" ucap Daniel
"kalian ga salah cuma 3 orang doang nih" ucap Eric
Mereka masing masing berkelahi di tempat yang berbeda, sedikit agak kesusahan karena lawan nya membawa tongkat baseball. Pukulan demi pukulan di dapatkan kepada lawan tetapi mereka ber 4 juga terkena pukulan, tidak lama kemudian ke 12 orang itu kalah sampai tergeletak di tanah
"huhh menguras tenaga juga ya" ucap Ari
"segitu doang padahal belum 100 persen gue keluarin kekuatan gue" ucap Yuda
"Huhh gue cuma anak sekolahan loh" ucap Daniel
"lain kali bawa 10 orang buat hadapin gue" ucap Eric
Saat Eric sedang berlari dengan wajah yang memar tiba tiba Alvin datang di depannya.
"jadi ini gangster buatan lu Vin ga ada apanya " ucap Eric
"gue belum selesai" ucap Alvin
"gue sedih liat lu, hanya karena cinta lu sampe begini" ucap Eric
"bukan urusan lu" ucap Alvin mengepalkan tangannya
"marah lu sama gue? Hanya karena cewe yang lu suka jatuh ke tangan gue" ucap Eric
"diem lu" ucap Alvin berteriak
Alvin berlari menuju Eric dan mendaratkan pukulan nya, namun Eric menghindarinya dan balik memukul Alvin, dengan sigap Alvin menghindari pukulan Eric.
"ternyata ketua OSIS juga jago berantem yaa" ucap Eric
"gue habisin lu disini sekarang juga" ucap Alvin kembali menghampiri Eric.
"oke gue serius sekarang" ucap Eric
Alvin melompat memberikan pukulan ke arah Eric, Eric menangkis nya dengan tangan dan meluncurkan tendangan hingga mengenai dagu Alvin, Eric melompat dan menendang wajah Alvin sempai tergeletak di tanah, Alvin bangkit namun Eric dengan cepat menginjak tangan Alvin, dan menendang wajah nya.
Eric terus menerus tidak memberi nafas untuk Alvin sampai wajahnya bonyok.
"lu kan yang mau celakain Bella" ucap Eric memegang sweater Alvin
"emang nya kenapa, kalo ga bisa dapatin mending matiin aja yakan" ucap Alvin
"bego banget jadi orang emang pantes orang kayak lu gue habisin" ucap Eric sambil memukul-mukul wajah Alvin.
Ari, Yuda dan Daniel tiba di tempat Eric dengan wajah yang babak belur karena mendapat pukulan juga dari lawannya.
"bikin repot orang aja malem malem gini" ucap Ari sambil menyusut darah dari bibirnya
"lebih kuat anak buahnya daripada bos nya hahaha" ucap Daniel
"selesaiin disini ga sih" ucap Yuda
Sementara itu Eric masih menatap Alvin dengan tatapan tajam, matanya tidak berkedip sama sekali, tangan nya hendak memukul Alvin namun Ari menahannya.
"sudah cukup, lihat itu" ucap Ari sembari menunjuk ke arah lain, disana ada polisi beserta ayah Alvin yang turun dari mobil.
"dia siapa" ucap Eric
Seluruh polisi mengamankan ke 12 orang itu dan sang ayah Alvin Dateng menghampiri anaknya yang tergeletak.
"plakk ayah malu punya anak yang lemah karena cinta, yang bodoh karena cinta ayah kecewa" ucap sang ayah
"orang tua sepertimu tau apa tenta....." ucapan Alvin terpotong saat sang ayah kembali menamparnya.
"ayah tau segalanya tentang dirimu, karena ayah yang mengurusmu dari kecil sampai sekarang ayah tau!!! Bentak sang ayah.
"sudah cukup, kamu meresahkan sekali, pak polisi bawa dia ke penjara"ucap sang ayah.
"woii lepasin, yahh ayah kenapa kamu tega ke Alvin yahh" ucap Alvin
"keluarlah dari penjara dan menjadi versi terbaik mu, ayah akan menunggu" ucap sang ayah yang kemudian masuk ke dalam mobil lalu pergi.
Alvin merasa tersentuh oleh perkataan ayah nya dan ia pasrah menerima kenyataan kalau ia harus di jerumuskan ke penjara.
"dadahh" ucap Yuda sembari melambaikan tangan nya.
"muka Lo hahahaha" tawa Daniel menunjuk ke Yuda
"lu liat Eric sama Ari sama sama bonyok" ucap Yuda
"aduh sakit banget muka gue" ucap ari sembari menyentuh bibir nya.
"udah ayo obatin di rumah gue, kebetulan ada Betadine" ucap Eric
mereka pergi ke rumah Eric saling berpegangan, tawa demi tawa keluar dari mulut mereka meskipun keadaan babak belur tetapi mereka nampak senang saat semua nya sudah selesai.
Ke esokan harinya, ke empat siswa itu bangun dari tidurnya, dengan kondisi badan yang kesakitan, tetapi mereka hari ini harus pergi ke sekolah.
Telepon Ari berdering tertulis nama pacarnya.
"halo, tumben pagi pagi udah nelpon" ucap Ari
"aku mau di jemput" ucap pacarnya
"iyaa aku jemput" ucap Ari kemudian mematikan telepon nya
Kini mereka sudah selesai dengan pakaian nya dan bersiap untuk pergi ke sekolah, ke empat nya pergi ke sekolah dengan wajah yang buru dan wajah yang malas.
Saat sampai gerbang Bella sudah menunggu di depan gerbang, dia menjadi pusat perhatian banyak siswa laki laki, Eric menghampirinya.
"pagi" ucap Eric dengan nada pelan
"pagi jug....' muka kamu kenapa hey" ucap Bella memegang pipi Eric
"adududu sakit tau, semalam ada sedikit kejadian" ucap Eric.
"terus 3 temen mu mana? Mereka kok ga lindungi kamu" ucap Bella
"itu dia di belakang " ucap Eric menunjuk ke arah belakang.
"kalian ko ga becus jagain Eri......" ucapan Bella terpotong ketika melihat 3 temen nya lebih parah dari Eric
"hai bel" ucap Yuda sembari memegang pipi nya
"kalian lebih parah ternyata hehe" nyeringis Bella.